Klasifikasi
1. Meningitis Bakteri,
2. Meningitis Virus,
Etiologi
Meningitis bakteri
Organisme yang paling sering pada meningitis Meningitis virus
bakteri adalah Haemophilusinfluenza Tipe meningitis ini sering disebut
Streptococcus pneumonia, Neisseria meningitis, sebagai aseptik meningitis.
dan Staphylococcusaureus. Protein di dalam Meningitis ini terjadi sebagai
bakteri sebagai benda asing dan dapat akibat dari berbagai macam
menimbulkanrespon peradangan neutropil, yang penyakit virus yang meliputi
menyebabkan Sel-sel meningeal akan menjadi measles, mumps, herpes simplex
edema, membran sel tidak dapat lebih panjang dan herpes zoster.
mengatur aliran cairan yang menuju atau keluar
dari sel.
Patofisiologi meningitis bakteri
Patofisiologi meningitis bakteri menurut Tarwoto (2013) yaitu
Mikroorganisme dapat masuk ke dalam sistem saraf pusat melalui
beberapacara misalnya hematogen (paling banyak), trauma kepala yang
dapat tembus pada CSF dan karena lingkungan. Invasi bakteri pada
meningen mengakibatkan respon peradangan. Netropil bergerak ke ruang
subaraknoid untuk memfagosit bakteri menghasilkan eksudat dalam
ruang subaraknoid. Eksudat ini yang dapat menimbulkan bendungan
pada ruang subaraknoid yang pada akhirnya dapat menimbulkan
hidrosepalus. Eksudat yang terkumpul juga akan berpengaruh terhadap
saraf-saraf kranial dan perifer. Makin bertambahnya eksudat dapat
meningkatkan tekanan intrakranial.
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Tarwoto (2013)
1. Meningitis bakteri
2. 1) Nyerikepala
2) Demam
3) Mualdanmuntah
4) Kejangumum
5) Penurunankesadaran(koma) 6)
Kakukaduk PEMERIKSAAN PENUNJANG
7) Brudzinskidankernigpositif pemeriksaan diagnostik pada penyakit
3. Meningitis virus meningitis yaitu:
1) Nyerikepala 1. Laboratorium
2) Nyerisekitarmukadanmata 3) a. Darah
Kakukuduk b. Urine
2. Radiografi
3. Pemeriksaan lumbal pungsi
PENATALAKSANAAN PROSES KEPERAWATAN
MEDIS / TERAPI
1. Pasiendiisolasi. 1. Pengkajian
2. Pasiendiistirahatkan/bedrest. 2. Diagnosa Keperawatan
3. Kontrol hipertermia dengan kompres, 3. Rencana Tindakan
pemberian antipiretik seperti
paracetamol,asam salisilat.
4. Kontrol kejang : Diazepam, fenobarbital.
5.
kontrolpeningkatantekananintrakranial:mani
tol,kortikosteroid
6. pemenuhankebutuhancairan,nutrisi.
7. Pemberianantibiotik.
Anamnesa
Keluhan Utama
Identitas pasien : Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami penurunan
kesadaran dan ketika dipanggil tidak ada respon.
Nama : Tn . R
Diagnosa Medis : Meningitis
Tanggal lahir : 12 September Rencana Tindakan Operasi : Ventriculoperitoneal shunt
1972 Data Fokus Anestesi:
No. CM : 1105853 - Allergies : Tidak ada riwayat alergi obat obatan dan
Alamat : Panguragan Kulon makanan
Tanggal MRS : 04 Maret 2023 - Medication : Tidak ada riwayat pengunaan obat
Tanggal pengkajian : 06 Maret obattan seperti obat antihipertensi,diuretik, dll
2023 - Past Ilness : Keluarga pasien mengatakan pasien
tidak menggiliki riwayat penyakit sistemik seperti
DM,penyakit paru , jantung, dll dan tidak pernah
menjalani operasi sebelumnya
- Last meal : pasien terakhir minum air putih dan
susu pukul 22.00 WIB
- Environment : Riwayat Perokok
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Breathing : Normal
Keadaan Umum
Mallampati Skor : 2
Tidak ada obstruksi Jalan nafas
GCS: Verbal: 2, Motorik: 1, Mata : 2, Total: 5
Bentuk leher simestris dan tidak leher pendek
Kesadaran : Sopor Data Penunjang Diagnostik :
Tanda-tanda Vital : Laboraturium : Dalam batas Normal
Pemeriksaan Radiologi :
Nadi = 110 x/menit,
- Tak tampak lesi hypodens maupun hyperdense
Suhu = 36,5 0 C
intracerebral maupun intracenebellar
TD = 115/75 mmHg, - Bentuk dan posisi ventrikel lateralis bilateral simetris.
MAP: 165 Ukuran ventrikel lateralis bilateral. Ventrikel III melebar
RR = 20 x/menit, dan ventrikel IV tampak normal.
BB: 60 Kg, TB: 170 Cm,BMI: 20,7 (normal) - Ruang subarachnoid tampak normal.
- Daerah sela tursika dan jukstasella serta daerah
“cerebello-pontin angle” masih dalam batas normal.
- Tidak tampak pergeseran struktur mediana.
Terapi saat ini