Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN DAN KASUS PADA PASIEN

MENINGITIS (Tn.R) DI RUANG


INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD ARJAWINANGUN

SARJANA TERAPAN KEPENATAAN


Definisi
Meningitis merupakan peradangan pada bagian araknoid dan piameter
(leptomeningens) selaput otak dan medulla spianalis. Peradangan pada
bagian durameter disebut pakimeningens. Meningitis dapat disebabkan
karena bakteri, virus, jamur atau karena toksin (Tarwoto 2013).

Klasifikasi
1. Meningitis Bakteri,
2. Meningitis Virus,
Etiologi
Meningitis bakteri
Organisme yang paling sering pada meningitis Meningitis virus
bakteri adalah Haemophilusinfluenza Tipe meningitis ini sering disebut
Streptococcus pneumonia, Neisseria meningitis, sebagai aseptik meningitis.
dan Staphylococcusaureus. Protein di dalam Meningitis ini terjadi sebagai
bakteri sebagai benda asing dan dapat akibat dari berbagai macam
menimbulkanrespon peradangan neutropil, yang penyakit virus yang meliputi
menyebabkan Sel-sel meningeal akan menjadi measles, mumps, herpes simplex
edema, membran sel tidak dapat lebih panjang dan herpes zoster.
mengatur aliran cairan yang menuju atau keluar
dari sel.
Patofisiologi meningitis bakteri
Patofisiologi meningitis bakteri menurut Tarwoto (2013) yaitu
Mikroorganisme dapat masuk ke dalam sistem saraf pusat melalui
beberapacara misalnya hematogen (paling banyak), trauma kepala yang
dapat tembus pada CSF dan karena lingkungan. Invasi bakteri pada
meningen mengakibatkan respon peradangan. Netropil bergerak ke ruang
subaraknoid untuk memfagosit bakteri menghasilkan eksudat dalam
ruang subaraknoid. Eksudat ini yang dapat menimbulkan bendungan
pada ruang subaraknoid yang pada akhirnya dapat menimbulkan
hidrosepalus. Eksudat yang terkumpul juga akan berpengaruh terhadap
saraf-saraf kranial dan perifer. Makin bertambahnya eksudat dapat
meningkatkan tekanan intrakranial.
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Tarwoto (2013)
1. Meningitis bakteri
2. 1) Nyerikepala
2) Demam
3) Mualdanmuntah
4) Kejangumum
5) Penurunankesadaran(koma) 6)
Kakukaduk PEMERIKSAAN PENUNJANG
7) Brudzinskidankernigpositif pemeriksaan diagnostik pada penyakit
3. Meningitis virus meningitis yaitu:
1) Nyerikepala 1. Laboratorium
2) Nyerisekitarmukadanmata 3) a. Darah
Kakukuduk b. Urine
2. Radiografi
3. Pemeriksaan lumbal pungsi
PENATALAKSANAAN PROSES KEPERAWATAN
MEDIS / TERAPI

1.  Pasiendiisolasi. 1. Pengkajian
2.  Pasiendiistirahatkan/bedrest. 2. Diagnosa Keperawatan
3.  Kontrol hipertermia dengan kompres, 3. Rencana Tindakan
pemberian antipiretik seperti
paracetamol,asam salisilat.
4.  Kontrol kejang : Diazepam, fenobarbital.
5.
 kontrolpeningkatantekananintrakranial:mani
tol,kortikosteroid
6.  pemenuhankebutuhancairan,nutrisi.
7.  Pemberianantibiotik.
Anamnesa
Keluhan Utama
Identitas pasien : Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami penurunan
kesadaran dan ketika dipanggil tidak ada respon.
Nama : Tn . R
Diagnosa Medis : Meningitis
Tanggal lahir : 12 September Rencana Tindakan Operasi : Ventriculoperitoneal shunt
1972 Data Fokus Anestesi:
No. CM : 1105853 - Allergies : Tidak ada riwayat alergi obat obatan dan
Alamat : Panguragan Kulon makanan
Tanggal MRS : 04 Maret 2023 - Medication : Tidak ada riwayat pengunaan obat
Tanggal pengkajian : 06 Maret obattan seperti obat antihipertensi,diuretik, dll
2023 - Past Ilness : Keluarga pasien mengatakan pasien
tidak menggiliki riwayat penyakit sistemik seperti
DM,penyakit paru , jantung, dll dan tidak pernah
menjalani operasi sebelumnya
- Last meal : pasien terakhir minum air putih dan
susu pukul 22.00 WIB
- Environment : Riwayat Perokok
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Breathing : Normal
Keadaan Umum
Mallampati Skor : 2
Tidak ada obstruksi Jalan nafas
GCS: Verbal: 2, Motorik: 1, Mata : 2, Total: 5
Bentuk leher simestris dan tidak leher pendek
Kesadaran : Sopor Data Penunjang Diagnostik :
Tanda-tanda Vital : Laboraturium : Dalam batas Normal
Pemeriksaan Radiologi :
Nadi = 110 x/menit,
- Tak tampak lesi hypodens maupun hyperdense
Suhu = 36,5 0 C
intracerebral maupun intracenebellar
TD = 115/75 mmHg, - Bentuk dan posisi ventrikel lateralis bilateral simetris.
MAP: 165 Ukuran ventrikel lateralis bilateral. Ventrikel III melebar
RR = 20 x/menit, dan ventrikel IV tampak normal.
BB: 60 Kg, TB: 170 Cm,BMI: 20,7 (normal) - Ruang subarachnoid tampak normal.
- Daerah sela tursika dan jukstasella serta daerah
  “cerebello-pontin angle” masih dalam batas normal.
- Tidak tampak pergeseran struktur mediana.
Terapi saat ini

Terapi Saat ini : Pertimbangan Anestesi


- Pre anestesi : O2 nrm 15 lpm, RL 20 tpm,
Jenis Anestesi : General Anestesi.
Nimodipin
Teknik Anestesi : Intubasi.
- Intra anestesi :
Indikasi : Bedah mayor, mencegah terjadinya aspirasi
Fentanyl 100 mcg, propofol 80 mg, atracurium
dan pembebasan jalan napas
25 mg, dexametason 10 mg, tramadol 100 mg,
midazolam 2 mg.
- Pasca anestesi :
Keterolac 30 mg (drip)
- Faktor penyulit: Tidak ada
- Kesimpulan status fisik (ASA): IV
Rencana Tindakan
Problem Pre Anestesi : Perubahan perfusi jaringan serebral
Intervensi dan Implementasi
- Monitoring Tanda tanda peningkatan intracranial dan TTV
- Tinggikan sedikit kepala dengan hati – hati
- Anjurkan keluarga untuk berbicara dengan pasien
Evaluasi : Keadaan umum sopor ,Terpasang NRM 10lpm , Masalah belum teratasi dilanjutjan diruang OK

Problem Intra Anestesi : Risiko Komplikasi disfungsi respirasi


Intervensi dan implementasi
- Mengobservasi TTV pasien setiap 15 menit sekali
- Menmonitor ekspansi dada setiap saat
- Melakukan analisa gas darah arteri pH, PaCO2
- Mengkolaborasi pemasangan ETT
- Evaluasi : Masalah teratasi , pertahankan intervensi
Problem Pasca Anestesi : Risiko Jatuh dengan risiko gangguan kesadaran karna anestesi
Intervensi dan implementasi
- Memasang bedsite rail sisi kanan dan kiri untuk menjaga pasien
- Memantau posisi pasien dan penggerakannya
Evaluasi :Tidak terjadi injuri , lanjutkan intervensi dengan pasien diantar ke ruang ICU
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai