NPM : 1707601080010
Identitas Pasien
Nama : anak M
Usia : 7 tahun
BB :25 kg
A. ANAMNESIS
Keluhan utama : Benjolan di kelopak mata kiri bagian dalam sejak ±1 tahun SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang : ± 1 tahun SMRS pasien mengeluhkan ada benjolan pada
kelopak mata kiri bagian dalam, awalnya pada benjolan pada mata berwarna putih kemerahan
seperti daging, tidak gatal, tidak perih, tidak mengganggu pada mata.
- Riwayat DM disangkal
- Tidak Ada
Riwayat alergi:
Pasien mengaku tidak memiliki riwayat alergi terhadap debu maupun udara dingin. Alergi
Riwayat pengobatan:
B. PEMERIKSAAN FISIK
4. Tanda Vital T : -
N : 80 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36 C
5. Status generalis
Kepala : Normocephal
3
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) pupil isokor reflek cahaya
+/+
Mulut dan tenggorokan : mulut normal , lidah bersih, pharyng tidak hiperemis
Leher :
Thoraks
Paru-paru anterior-posterior
Jantung
Abdomen
Auskultasi : Bu + normal
Perkusi : tympani
Ekstremitas : Oedem :
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Hb : 11 g/dl
Ht : 33 %
Leukosit : 11.000
Trombosit : 251.000
BT :1
CT :2
LED : 25/35
Ureum : 35
Kreatinin : 1,7
Trigliserida : 196
5
D. DIAGNOSA
Granuloma
E. KESIMPULAN
Berdasakan pemeriksaan fisik, pasien diklasifikasikan dalam ASA (1), pasien dalam
keadaan normal
F. PENATALAKSANAAN
a. Pre-operatif
1. Persiapan Operasi
c. Pasang IV line
b. Intra Operatif
- Posisi : Supine
Langkah-langkah Anestesi
a. Jam 12.00 pasien masuk kamar operasi, saturasi dan monitor dipasang.
c. Jam 09.30 operasi dimulai dan tanda vital dimonitor tiap 5 menit. Kemudian
Aliran darah konjungtiva berasal dari arteri siliaris anterior dan arteri palpebralis. Kedua
arteri ini beranastomosis bebas dan bersama dengan banyak vena konjungtiva yang umumnya
mengikuti pola arterinya membentuk jaring-jaring vaskuler konjungtiva yang banyak sekali.
Pembuluh limfe konjungtiva tersusun dalam lapisan superfisial dan lapisan profundus dan
bersambung dengan pembuluh limfe palpebra hingga membentuk pleksus limfatikus yang
banyak. Konjungtiva menerima persarafan dari percabangan pertama (oftalmik) nervus
trigeminus. Saraf ini hanya relatif sedikit mempunyai serat nyeri.1
Fungsi dari konjungtiva adalah memproduksi air mata, menyediakan kebutuhan oksigen
ke kornea ketika mata sedang terbuka dan melindungi mata dengan mekanisme pertahanan
nonspesifik yang berupa barier epitel, aktivitas lakrimasi, dan menyuplai darah. Selain itu,
terdapat pertahanan spesifik berupa mekanisme imunologis seperti sel mast, leukosit, adanya
jaringan limfoid pada mukosa tersebut dan antibodi dalam bentuk IgA.3 Pada konjungtiva
terdapat beberapa jenis kelenjar yang dibagi menjadi dua grup besar yaitu:
1. Penghasil musin
a. Sel goblet; terletak dibawah epitel dan paling banyak ditemukan pada daerah
inferonasal.
b. Crypts of Henle; terletak sepanjang sepertiga atas dari konjungtiva tarsalis superior dan
sepanjang sepertiga bawah dari konjungtiva tarsalis inferior.
c. Kelenjar Manz; mengelilingi daerah limbus.
8
2. Kelenjar asesoris lakrimalis. Kelenjar asesoris ini termasuk kelenjar Krause dan kelenjar
Wolfring. Kedua kelenjar ini terletak dalam dibawah substansi propria. Pada sakus
konjungtiva tidak pernah bebas dari mikroorganisme namun karena suhunya yang cukup
rendah, evaporasi dari cairan lakrimal dan suplai darah yang rendah menyebabkan bakteri
kurang mampu berkembang biak. Selain itu, air mata bukan merupakan medium yang baik.
9
A. Definisi
Granuloma piogenik adalah tumor jinak pada konjungtiva yang terjadi pada hemangioma
yang tidak aktif. Tidak ada pus, tidak ada giant sel. Bisa terjadi karena trauma minor, kalazion
yang parah, post operasi jaringan granulasi. Adanya pedunkel yang bewarna merah, dan lesi
yang halus.4
B. Etiologi
Penyebab granuloma pada konjungtiva belum di ketahui dengan pasti tetapi sering di kaitkan
dengan riwayat trauma, trauma pada luka konjungtiva post operasi khalazion, pterigium, dan
benda asing.5
C. Gambaran klinik
Gambaran klinik dari granuloma berupa papul atau nodul vaskuler, lunak, warna kemerahan,
terlihat seperti daging mentah, mudah berdarah jika kena trauma ringan. Permukaan lesi
awalnya tipis/halus dengan epidermis yang utuh, tidak ada pulsasi,dan tidak sakit.5
D. Penatalaksanaan
Granuloma kadang memberikan respon terhadap kortikosteroid topikal, tetapi banyak kasus
yang harus dilakukan tindakan eksisi dengan dasar yang dibersihkan.5