PEDIATRIC
Pasien pediatrik bukan pasien dewasa dalam ukuran
tubuh yang lebih kecil. Dalam dunia pediatrik sendiri
terdapat perbedaan golongan antara umur pasien dan
dijabarkan sebagai berikut
Premature < 37 minggu
Neonatus 0 -1 bulan
Infants 1 -6 bulan
Older Infants 6 bulan – 2 tahun
Toddler 2 – 5 tahun
Child 5 -12 tahun
Adolescences 12 – 18 tahun
Anatomi Jalan Napas
Terdapat beberapa perbedaan anatomi pada jaluran napas anak-anak
bila dibandingkan dengan orang dewasa4. Perbedaan pertama adalah
ukuran lidah anak-anak yang lebih besar dibandingkan orofaring
sehingga meningkatkan resiko terjadinya obstruksi jalan napas dan
kesulitan teknis lainnya pada saat melakukan laringoskopi.
Perbedaan kedua adalah lokasi larynx anak yang terletak lebih tinggi
pada C4 bila dibandingkan dengan orang dewasa yang berada pada
C6 dan letak Glottis pada anak-anak berada pada C2 dan lebih tinggi
dibandingkan dengan orang dewasa pada C4 dan letak kartilago
krikoid pada C4 dibandingkan dengan orang dewasa pada C6
sehingga pemasangan dengan blade yang lurus lebih
direkomendasikan dibandingkan dengan blade yang bengkok.
Bentuk Epiglottis anak lebih pendek dan tebal dan terletak
lebih dekat kepada laryngeal inlet sehingga visualisasi pita
suara akan lebih sulit dan membutuhkan keterampilan
penggunaan blade laringoskop yang lebih mahir.
Bentuk pita suara lebih bersudut sehingga pada saat
memasukkan ETT (Endotracheal Tube) dapat tersangkut
pada commisure anterior pita suara.
Larynx anak kecil mengalami penyempitan pada cincin
krikoid sedangkan pada orang dewasa penempitan jalan
napas berada di pita suara sehingga penggunaan ETT
tanpa cuff disarankan untuk pasien pediatrik
There are five key differences between the adult and
pediatric airway :
6 bulan 80-150 95 45
2 tahun 85-125 95 50
4 tahun 75-115 98 57
1. 7 hari 16-20
1 – 4 minggu 11-16
2 – 3 bulan 10-12
1 tahun 10-12
5 tahun 11-13
SISTEM ENDOKRIN
Neonatus memiliki cadangan glikogen yang sedikit
sehingga mereka rentan terhadap terjadinya
hypoglikemia, faktor resiko lain adalah bayi dari ibu
yang menderita diabetes, prematur, stress perinatal
dan sepsis. Untuk mengatasi hal tersebut maka bayi
dengan faktor resiko dapat diberi dextrose 5-
15mg/kg/menit
Sistem Hepatobilier
Pada Anak-anak maturitas fungsional hati belum
sepenuhnya terbentuk, sebagian besar enzim untuk
metabolisme obat sudah diproduksi namun belum
terstimulasi oleh obat tersebut. Seiring pertumbuhan
anak-anak kemampuan untuk metabolisme obat akan
meningkat secara drastis dan menjadi siap dalam usia
beberapa bulan , hal tersebut disebabkan 2 hal, pertama
adalah peningkatan aliran darah ke hati sehingga lebih
banyak obat masuk ke dalam hati, dan sistem enzim yang
diproduksi sudah dapat distimulasi oleh obat tersebut.
Kadar albumin dan beberapa protein yang
dibutuhkan untuk berikatan dengan obat pada plasma
lebih rendah di anak-anak dibandingkan dewasa,
kondisi tersebut akan mengakibatkan lebih banyak obat
bebas beredar di sirkulasi karena tidak berikatan
dengan albumin, selain itu hyperbilirubinemia dapat
terjadi karena perpindahan bilirubin dari albumin yang
disebabkan oleh obat sehingga pasien menjadi ikterus3
Sistem Gastrointestinal
Fungsi koordinasi gerakan menelan dan bernapas
pada bayi serta fungsi LES (Lower esophageal
sphincter) belum sempurna sampai berusia 4-5 bulan
sehingga menyebabkan insidense refluks
gastroesophageal. Hal tersebut menimbulkan beberapa
pendapat untuk mempuasakan bayi sebelum operasi
namun kadar glukosa harus tetap diperhatikan ketat
karena bayi rentan terhadap terjadinya hipoglikemia
Sistem Thermoregulasi
Bayi dan anak-anak memiliki luas permukaan yang
lebih banyak dibandingkan dengan berat badan serta
lemak subkutis yang sedikit. Hal tersebut
mengakibatkan bayi lebih mudah mengeluarkan panas
baik secara radiasi (pengaruh terbesar) , konduksi ,
konveksi, dan evaporasi sehingga rentan mengalami
hipotermia.
Bayi memiliki jaringan lemak coklat yang dapat
digunakan sebagai kompensasi untuk menghasilkan
panas karena bayi berusia dibawah 3 bulan tidak dapat
menggigil. Suhu ruangan yang disarankan pada saat
operasi adalah 34°C untuk bayi prematur, 32°C untuk
neonatus, dan 28°C untuk remaja dan dewasa.
Hipotermia pada anak-anak dapat menyebabkan
depresi napas, acidosis, penurunan cardiac output,
meningkatkan durasi efek obat, menurunkan kadar
trombosit, dan meningkatkan resiko terjadinya infeksi
Memindahkan Neonatus pada inkubator
Menggunakan pad pemanas
Menghangatkan ruangan operasi dengan suhu 26 – 30°C
Membatasi durasi waktu anak tanpa selimut
Menggunakan warmer pada fase pre-operasi
Menggunakan baby bonnet
Menutup ekstremitas bayi dengan selimut
Mengawasi suhu tubuh secara ketat
Menghangatkan dan melembabkan gas pernapasan
Anestesi pediatrik
Obat anestesi Inhalasi
Bayi dan anak-anak memiliki tingkat ventilasi alveolar yang lebih tinggi
serta koefisien distribusi gas-darah yang lebih rendah dari orang
dewasa sehingga menyebabkan penyerapan obat inhalasi lebih cepat.
Nilai MAC (Mean Alveolar Concentration) untuk pasien anak sedikit
lebih tinggi dari dewasa namun neonatus membutuhkan MAC yang
lebih rendah dari pasien dewasa, hal ini disebabkan karena immaturitas
otak, level progesterone residual dari ibu, dan kadar endorphin yang
tinggi sehingga ambang nyeri meningkat. Ketika NO (Nitrous Oxide)
ditambahkan kepada gas anestesi lain, maka kadar MAC yang
dibutuhkan akan berkurang karena efek second gas exchange dengan
nilai sebagai berikut ; MAC sevoflurane berkurang 20-25% , halothane
berkurang 60%, isoflurane 40% , dan desflurane 25%.
Selain pengambilan, eliminasi obat anestesi pada pasien
pediatrik juga lebih cepat dibandingkan dengan orang
dewasa , hal ini disebabkan karena tingginya laju napas
dan cardiac output serta distribusi yang besar kepada
organ dengan vaskularisasi banyak, di sisi lain hal ini
menyebabkan mudahnya terjadi overdosis obat anestesi
pada pasien pediatrik13,14. Fungsi hati pasien bayi belum
sepenuhnya terbentuk sehingga hanya sedikit obat yang
dimetabolisme di sana sehingga hepatitis yang disebabkan
oleh halotan jarang pada anak (1:200.000 anestesi)
Obat anestesi Intravena
Pasien neonatus memiliki proporsi cardiac output yang
mencapai otak yang lebih besar dibandingkan pasien anak
sehingga dosis untuk induksi lebih kecil. Salah satu obat yang
paling sering digunakan untuk anestesi intravena adalah
propofol walau penggunaan dibawah umur 3 tahun belum
direkomendasikan. Dalam pemberian obat anestesi intravena
perlu diketahui karena fungsi ginjal dan hati belum sempurna
maka interval dosis pemberian obat perlu diperpanjang agar
tidak terjadi toksisitas. Dosis untuk anestesi intravena pada anak-
anak harus disesuaikan karena massa otot dan lemaknya berbeda
dari orang dewasa.
Efek samping dari propofol yang dapat muncul
adalah bradikardi dan hipotensi dimana insidensi
bradikardia pada anak-anak 10-20% lebih tinggi
daripada orang dewasa, hal ini penting
dipertimbangkan karena pada pasien anak fungsi
baroreceptor belum sempurna sehingga pengaturan
cardiac output didominasi oleh peningkatan laju nadi.
Selain propofol terdapat beberapa kombinasi obat yang
dapat digunakan untuk anestesi intravena
Obat Intravena Dosis Inisial
Laju Infus