Anda di halaman 1dari 28

Fisiologi Ventilasi Satu Paru (One

Lung Ventilation OLV)


CPD THORAX
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Memahami konsep fisiologi one lung
ventilation pada pasien perioperatif
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Peserta dapat mengetahui:
- Indikasi one lung ventilation
- Fisiologi one lung ventilation
- Mengatasi hipoksemia pada OLV
ONE LUNG VENTILATION

Penggunaan teknik ini


memerlukan pemahaman yang
Ventilasi satu paru (OLV) adalah
baik serta peralatan jalan nafas
sebuah teknik yang dapat
yang spesifik. Teknik ini
digunakan untuk mengisolaso
meyebabkan perubahan
paru pasien pada saat anestesi.
fisiologis paru pasien selama
prosedur.
Manfaat OLV

Proteksi paru yang sehat dari bagian


paru lain yang sakit / cedera
Pengalihan fungsi pernafasan dari
paru yang sakit / cedera ke paru sehat
Memperluas lapangan operasi
Dampak OLV

Lebih banyak manipulasi, kadang


menyebabkan kerusakan tambahan.

Perubahan fisiologis yang bermakna


mudah terjadi hipoksemia
INDIKASI ABSOLUT OLV

Isolasi paru sehat dari paru yang sakit


Mencegah terjadinya infeksi, atau kontaminasi seperti : infeksi,
perdarahan paru massif.
Mengendalikan distribusi ventilasi seperti pada kasus
Fistula bronkopleural / fistula kutaneus
Tindakan operasi yang melibatkan jalan nafas besar
Kista atau bullae unilateral yang besar
Gangguan trankeobronkial
Hipoksemia yang mengancam nyawa karena penyakit paru unilateral
Bronchopulmonary lavage Unilateral
INDIKASI RELATIF OLV
Perluasan Lapang Operasi (Prioritas Tinggi)
Aneurisma Aorta Toraksik
Pneumonektomi
Lobektomi Lobus Superior
Operasi Mediastinum
Torakoskopi
Perluasan Lapang Operasi (Prioritas Rendah)
Lobektomi lobus medius dan inferior serta rekeksi subsegmental
Operasi Esofagus
Operasi vertebra torakal
Operasi jantung minimum invasive
Pasca-CPB (cardiopulmonary bypass) bila ada tindakan total
occluding chronic unilateral pulmonary emboli.
Hipoksemia berat akibat penyakit paru unilateral.
NORMAL DISTRIBUTION OF LUNG
PERFUSION
Posisi Lateral Decubitus
Terjadi ventilasi yang baik di bagian atas paru
dan ventilasi yang kurang baik di bagian
bawah karena adanya kompresi oleh
mediastinum, diafragma, dan dinding dada
DISTRIBUSI ALIRAN DARAH SELAMA OLV
Perubahan fisiologis utama pada OLV adalah perfusi pada bagian paru dependen
dan independen.

Parameter penting distribusi aliran darah pada kedua paru adalah :

Gravitasi
Derajat penyakit paru
Derajat HPV (Hypoxic pulmonary vasoconstriction)
Intervensi operasi
Mode ventilasi
Selama One Lung Ventilation......
Berkurangnya oksigenasi dibandingkan dengan
ventilasi dua paru pada posisi lateral decubitus
karena adanya RT-LT transpulmonary shunt
melewati paru yang nonventilated nondependent.
Secara konsekuen, PaO2 lebih rendah dan
Gradien O2 P(A-a) yang lebih besar.
Biasanya klirens karbon dioksida bukan
merupakan masalah. Retensi CO2 oleh darah
yang melewati paru nonventilated sedikit lebih
tinggi dari klirens CO2 oleh darah yang melewati
paru yang terventilasi. Biasanya PaCO2 perlahan
naik dan P(A-a) CO2 menurun.
Hypoxic Pulmonary Vasoconstriction
(HPV)
HPV adalah respon fisiologis dari paru karena adanya hipoksia
alveolar sehingga terjadi redistribusi aliran darah paru dari area
yang rendah tekanan oksigen parsialnya ke daerah yang kaya
oksigen.
HPV berfungsi menjaga rasio V/Q dengan me-redistribusi aliran
darah dari area yang underventilated. Proses ini bertanggungjawab
menjaga perfusi selama OLV
HPV memiliki tingkatan dan harus dibatasi. Manfaat terbesar yang
diperoleh bila terjadi HPV sebesar 30%-70% area paru yang hipoksik
HPV HANYA EFEKTIF JIKA : ada area yang normoksik (cukup oksigen)
HPV dihambat secara langsung oleh Gas anestesi volatile,
Vasodilator (NTG, SNP, NO, dobutamine, 2-agonist), Peningkatan
PVR (MS, MI, PE), dan hipokapnia
HPV secara tidak langsung dihambat oleh PEEP, agen
vasokonstriktor (epinephrine, norepinephrine, phenylephrine,
dopamine) yang menyebabkan konstriksi pada area paru yang kaya
oksigen
Shunt dan OLV
Shunt Fisiologis (postpulmoner)
Sekitar 2-5% CO,
Nilai normal sekitar A-aD02, 10-15 mmHg
Mencakup drainase dari :
Vena Thebesian jantung
Venda bronkial
Vena mediastinal dan pleural
Transpulmonary shuntmeningkat karena perfusi
terus menerus ke bagian paru yang terjadi
atelectasis dan A-aD02 bisa meningkat.
Cardiac Output danOLV
Penurunan CO juga menurunkan SvO2 dan
mengganggu SpO2dengan adanya shunt yang
bermakna seperti pada :
Hipovolemia
Kompresi pada jantung atau pembuluh darah besar
Thoracic epidural sympathetic blockade
Air trapping dan PEEP tinggi
Peningkatan CO meningkatkan Tekanan PA
sehingga meningkatkan ventilasi ke paru
nonventilated Peningkatan fraksi Shunt
OLV Poor Candidates?
Toleransi olahraga yang terbatas
Kondisi patologis jantung (Moderate MS, MR)
Kesulitan nafas saat istirahat
Hipertensi pulmoner derajat sedang-berat
Cor pulmonale
Indikator risiko tinggi komplikasi spirometri :
FEV1 < 50% predicted value or less than 2 litres.
FVC < 50% predicted value
MBC <50% predicted value .
RV/TLC <50% predicted value
MANAJEMEN OLV
Pertahankan ventilasi dua paru selama mungkin.
Saat melakukan OLV berikan oksigen 100%
Mulai OLVdengan oksigen 100%, kemudian turunkan
perlahan FiO2 JIKA saturasi bagus
Ventilasi manual saat menit-menit awal OLV untuk
merasakan komplians paru / resistensi
Perhatikan tekanan inspirasi dan volume tidal. Atur
ventilator untuk meng-optimalkan oksigenasi dan
ventilasi alveolar dengan risiko barotrauma yang
rendah
Lihat lapang operasi : lihat pakah paru non dependen
kolaps atau tidak
Gunakan Strategi Proteksi Paru
FISIOLOGI OLV DAN PENYEBAB
HIPOKSEMIA
Paru non dependen tidak terventilasi
terjadi mismatch dari ventilasi dan perfusi (V
A/Q)
Aliran darah ke paru non dependen
merupakan aliran darah shunt
Menyebabkan right to left shunt
Gradien P(A-a)O 2 meningkat dan PaO 2 lebih
rendah bila dibandingkan dengan ventilasi dua
paru.
FISIOLOGI OLV DAN PENYEBAB
HIPOKSEMIA
Faktor yang menurunkan aliran darah ke area paru non
dependen
Kompresi saat operasi
Retraksi
Ligasi pembuluh darah paru
Derajat penyakit pada paru non dependen
Hypoxic pulmonary vasoconstriction (HPV)
Faktor yang meningkatkan aliran darah ke paru
dependen
Gravitasi
Hypoxic pulmonary vasoconstriction di paru non-
dependent
FISIOLOGI OLV DAN PENYEBAB
HIPOKSEMIA
Faktor yang menurunkan ventilasi ke paru
dependen
Pengurangan volume paru
Absorption atelectasis
Adanya sekret
Posisi LDP jangka waktu lama menyebabkan
transudasi
Bertambahnya HPV
Hipoksemia pada OLV
Kegagalan mekanis suplai oksigen, atau
sumbatan jalan nafas
Hipoventilasi
Resorpsi oksigen dari paru yang diklem.
Faktor yang menurunkan SvO2 (Penurunan
CO, Peningkatan konsumsi O2)
MANAJEMEN HIPOKSEMIA SELAMA
OLV
FiO2 = 1.0
Lakukan ventilasi manual
Vol. Tidal 10mL/kg dan RR untuk menjaga CO2 sebesar
40 mmHg
Cek Posisi DLT dengan FOB
Cek status hemodinamik
CPAP (5-10 cm H2O, 5 L/min) pada nondependent lung.
PEEP (5-10 cm H2O) pada dependent lung .
Two-lung ventilation secara Intermittent
Klem sementara arteri pulmonalis yang menuju non-
ventilated lung
PERIODE PASCAOPERASI
Sebelum memulai ventilasi dua paru, bersihkan
secret, hisap, dan kembangkan paru.
Foto rontgrn toraks disarankan untuk mecari
pneumotoraks, hemotoraks, atelectasis, atau
drain yang bergeser.
Berikan analgetik yang cukup nyaman, ajari
batuk, berikan oksigen / udara lembab, ajarkan
latihan nafas. FISIOTERAPI ADALAH HAL PENTING
UNTUK MENCEGAH KOMPLIKASI
TERAPI CAIRAN YANG HATI-HATI
Balans cairan positif dibawah 20mL/kg
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai