Anda di halaman 1dari 27

OLV

(One Lung Ventilation)

Semester 6
Referensi
Definisi
• One Lung Ventilation (OLV) adalah pemisahan dua paru dan
masing-masing paru mampu berfungsi tersendiri secara bebas
dengan cara memanipulasi jalan napas
• Teknik: volume tidal <6 mL / kg, FiO2 50–80% dan tekanan
ventilasi <25 cmH2O dengan Ppeak <35 cmH2O
• Manfaat OLV:
– Melindungi paru yang sehat dari infeksi atau perdarahan dari paru
sebelahnya
– Diversi ventilasi dari jalan napas atau paru yang mengalami kerusakan
– Meningkatkan paparan lapangan operasi
• Komplikasi OLV:
– Manipulasi pada jalan napas, beresiko kerusakan
– Perubahan fisiologis yang signifikan, mudah terjadi hipoksemia
Perubahan Fisiologi
OLV
V/Q pada pasien teranestesi, dinding dada terbuka dan
dilumpuhkan pada posisi LDP

Paru non dependen ↑V/Q


• ↓Q karena gravitasi
• ↑V karena posisi compliance lebih baik
• ↑V lebih bila dada terbuka

Paru dependen ↓V/Q


• ↑Q karena gravitasi
• ↓V karena posisi compliance buruk
• Efek menguntungkan diafragma hilang
• Pengaruh desakan isi abdomen dan
bergesernya mediastinum
• Sub-optimal positioning effect
Fisiologi pada OLV
• Prinsip perubahan fisiologis pada OLV adalah redistribusi perfusi
antara paru terventilasi (dependen) dan terblok (nondependen)
• Banyak faktor yang mempengaruhi perfusi paru, diantaranya
hypoxic pulmonary vasoconstriction (HPV) dan gravitasi.
HPV (Hypoxic Pulmonary Vasoconstriction)

• HPV, adalah respon lokal otot polos arteri pulmoner, menurunkan aliran
darah pada area paru yang tekanan oksigen alveolarnya rendah.
• Mekanisme HPV belum sepenuhnya diketahui. Substansi vasoaktif yang
dilepaskan karena adanya hipoksia atau hipoksia itu sendiri (K+ channel)
menyebabkan kontraksi otot polos arteri pulmoner
• HPV membantu V/Q tetap normal dengan cara diversi darah dari area
kurang ventilasi, bertanggung jawab terhadap redistribusi perfusi paru
saat OLV
• Hanya efektif bila terdapat area paru yang normoxic untuk menerima
diversi aliran darah
Hypoxic Pulmonary Vasoconstriction (HPV)

• HPV efektif untuk mengatur aliran darah agar menjauhi unit paru
yang hipoksik atau ventilasinya kurang baik
• Endotel vaskular paru melepaskan peptida vasokonstriktor poten
yang disebut endothelin
• Agen anestesi diatas 1 MAC dan N2O memblok mekanisme HPV
Faktor yang mempengaruhi Regional HPV

• HPV dihambat langsung oleh anestesi


volatil, vasodilator (NTG, SNP,
dobutamin, ß2-agonis), peningkatan
PVR (MS, MI, PE) dan hipokapnia

• HPV dihambat secara tidak langsung


oleh PEEP, obat vasokonstriktor (Epi,
dopa, Neosynephrine) dengan cara
mengkonstriksi pembuluh darah paru
normoxic
Ventilasi dua paru dan satu paru

Pada OLV terjadi :


CO meningkat  tekanan a. pulmonal meningkat  terjadi Shunt arteri-vena (Qs/Qt)
Untuk memperbaiki mismatch V/Q karena
ventilasi mekanik :

• FiO2 inisial 50 %
• Modest PEEP (< 5 mmHg)
• Hindari agen inhalasi yang banyak mempengaruhi HPV,
Yang paling berpengaruh : Halotan > Enfluran > Isofluran >
Sevofluran > Desfluran
• Normokapnia
• Morgan merekomendasikan penggunaan volume tidal tidak lebih
dari 4 hingga 5 mL / kg dari perkiraan berat badan untuk
menghindari cidera pada paru dependent
Indikasi
• Absolut
– Isolasi satu paru dari paru sebelahnya untuk mencegah spillage atau
kontaminasi
• Infeksi
• Perdarahan masif
– Kontrol distribusi ventilasi
• Bronchopleural fistula
• Bronchopleural cutaneous fistula
• Bedah terbuka pada jalan napas besar
• Kista atau bulla besar pada paru unilateral
• Gangguan pada tracheobronchial tree
• Hipoksemia yang mengancam jiwa karena penyakit paru unilateral
– Unilateral bronchopulmonary lavage
Indikasi (cont.)
• Relatif
– Pemaparan Bedah (prioritas pertama)
• Thoracic aortic aneurysm
• Pneumonectomy
• Upper lobectomy
• Mediastinal exposure
• Thoracoscopy
– Pemaparan Bedah (prioritas kedua)
• Middle and lower lobectomies and subsegmental resections
• Esophageal surgery
• Thoracic spine procedure
• Minimal invasive cardiac surgery (MID-CABG, TMR)
– Post CPB atas indikasi operasi sumbatan total akibat adanya emboli
paru unilateral kronis
– Hipoksemia berat karena penyakit paru unilateral
Kontraindikasi DLT

– Ada lesi di sepanjang jalur DLT


– Intubasi sulit bila menggunakan metode laringoskopi
konvensional
– Pasien kritis terintubasi yang tidak dapat lepas dari
ventilator dalam durasi singkat
– Lambung penuh atau resiko tinggi aspirasi
– Pasien terlalu kecil (<25-35kg) atau terlalu muda(< 8-12 yrs)
DOUBLE LUMEN TUBE
DOUBLE LUMEN TUBE DLT

• Tipe:
– Carlens, a left-sided + a carinal hook
– White, a right-sided Carlens tube
– Bryce-Smith, no hook but a slotted cuff/Rt
– Robertshaw, paling sering digunakan
• Semua tipe memiliki dua lumen/ cuff, satu
berhenti di trakhea dan satu lagi di bronkhus
utama
• Tersedia jenis right-sided atau left-sided
• Ukuran: 41,39, 37, 35, 28 French (ID=6.5, 6.0,
5.5, 5.0 dan 4.5 mm)
DOUBLE LUMEN TUBE

• DLT pada dasarnya adalah dua tube terikat bersama dengan desain
yang memungkinkan setiap tube untuk ventilasi paru-paru yang
ditentukan
• DLT Left sided memiliki port bronkial yang memanjang ke bronkus induk
utama kiri dan port trakea yang dirancang untuk duduk di atas carina
• Dalam DLT Right sided, port bronkial meluas ke bronkus batang utama
kanan, dan port trakea duduk di atas carina. Cuff DLT right sided
mungkin berada pada sudut miring untuk memudahkan ventilasi
bronkus lobus kanan atas pada Murphy eye.
DOUBLE LUMEN TUBE
DLT kanan dan kiri
DLT left sided
• Paling sering digunakan
• Lumen bronkhial lebih panjang, lubang keluar bulat
sederhana dan cuff simetris  Lebih aman dibanding
Right DLT
• Mudah untuk suction dan/ atau CPAP pada paru yang
lain
• Mudah untuk mengempiskan paru
• Volume dan tekanan cuff bronkhial lebih rendah
• Penggunaan :
– Isolasi paru kiri: clamp bronchial + ventilate/
tracheal lumen
– Isolasi paru kanan: clamp tracheal +
ventilate/bronchial lumen
Gold Standard: Fiberoptic Bronchoscopy

DLT kiri

DLT kanan
Ukuran dan Kedalaman

Hansley, 2012
Diameter DLT
Aplikasi (Hansley, 2012)
Morgan,2016
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai