Gambar Pasien dg preoperatif EF > 50%, memperlihatkan penurunan dan peningkatan EF pada 24 jam pertama pasca cardiac
surgery.
A
1. Respiration Monitoring
Gas carbondioxida pertama kali dikenal tahun 1757 tetapi belum diketahui
peranannya dalam respirasi. Dua dekade kemudian Joseph Priestly berhasil
mendeskripsikannya. Istilah oxygen diberikan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1774 dan
menjelaskan secara akurat dinamika respirasi.
Definisi Respirasi pergerakan molekul gas respirasi mell membran sel. (Darovic 2002)
Ada 4 proses fungsional dalam respirasi seluler yaitu :
1. Ventilasi pertukaran udara antara paru dan atmosfer
2. Distribusi pergerakan udara dari saluran napas atas hingga alveoli
3. Difusi pgerakan pasif dua arah gas respirasi dr alveoli, plasma, eritrosit & sel tubuh
4. Perfusi pgerakan drh teroksigenasi mel kapiler pulmonal & vena menuju sel tubuh
William Harvey
1578-1657
(Clinical Application BGA, Shapiro) Apa sih ventilasi itu dan apa hubungannya dengan VT?
Ventilasi itu adalah pergerakan (mass movement) gas masuk dan keluar sistem pulmonal. Ventilasi diukur sebagai
volume tidal artinya jumlah gas yang dihirup atau dilepaskan dalam satu kali napas
minute volume artinya jumlah gas yang dilepaskan dalam 1 menit (VE)
Apa itu deadspace ventilation? Kenapa bisa terjadi?
Bagian ventilasi dmn tdk tjd respirasi atau area paru dmn tdk tjd pertukaran gas area inefektif, krn ventilasi
memerlukan energi utk pergerakan udara msk dan keluar dari paru tetapi tdk mhasilkan manfaat respiratorik.
Deadspace ventilation terjadi karena 3 interaksi anatomi-fisiologi
o
Anatomic deadspace meliputi volume gas yg mengisi sistem konduksi pulmonal, diperkirakan mencapai 2,2 ml/kgBB
(jadi berada dlm ruangan yg tdk tjd perfusi misalnya trakea, bronkus dsb)
o
Alveolar deadspace terjadi jika pertukaran gas terjadi pd alveolus yg tdk dpt diperfusi
o
High alveolar ventilation perfusion pertukaran gas tjd pd alveolus yg mengalami kelebihan perfusi (excessive)
shg ada daerah yg overventilasi atau underperfusi.
Tidal volume itu mel anatomic deadspace, mkn besar VT dan mkn lambat RR makin krg bermakna efek anatomic deadspace thdp
alveolar gas tension. Sebaliknya mkn cepat RR, maka mkn bsr bagian dari minute volume yg mrpkn anatomic deadspace.
Pada gambar samping, misal anatomic deadspace 150 mL
Maka alveolar ventilation 4 Ltr (100x40)
Jadi mkn besar RR, kan VT nya mkn kecil maka jelas persentase deadspace dlm
VT mjd makin besar atau bagian dr minute volume mrpkn anatomic dead space
Pada gambar bawah,
Kalo mkn lambat RR, maka VT mkn bsr kan jadi persentase deadspace dlm VT
kan mjd mkn kecil dan makin kurang bermakna thdp alveolar ventilation
V/Q Ratio
1.
2.
3.
Regio paru yg lebih tinggi (apex) mdpt aliran darah lebih sedikit dibanding basal?
Pe tekanan intravaskular memicu pe kompresi vaskular baik parsial maupun total shg me resistensi vaskular
Regio paru yg lebih tinggi (apex) mdpt ventilasi lebih sedikit dibanding basal?
Pada posisi tegak, gravitasi me tekanan intrapleural pada apeks dibanding basis paru, sehingga memicu distensi
(strecthing) alveoli apical saat istrirahat n menekan compliance apical.
Efek gravitasi thdp sirkulasi pulmonal > efek thdp ventilasi alveolar
V/Q ratio lebih kecil pada basis paru darah yang melalui regio basal less well oxygenated
Apa beda napas spontan dan dan dengan ventilator mekanik? (Darovic Hemodynamic Monitoring 2002)
Spontaneous breathing negative pressure breathing, ekspansi toraks akan memicu tekanan negatif intratoraks
sehingga udara masuk kedalam paru
Mechanical ventilation positive pressure breathing, tekanan insipirasi dibangkitkan secara mekanik untuk
mendorong udara masuk dalam paru
Kontrol respirasi?
- Kemoreseptor
o
pd sistem saraf pusat (krn CO2 berdifusi bebas antara darah dan CSF)
pe PCO2 memicu CSF pH Shift mjd asam eksitasi & merangsang pusat pernapasan dan ventilatory drive
pe PCO2 memicu CSF pH shift mjd alkali eksitabilitas kemoreseptor dan depresi pusat respirasi
pd sistem saraf perifer carotid bodies & aortic arch respon plg poten saat PaO2 60 hingga 30 mmHg , sdkt
berespon thdp pe PaCO2, status perfusi rendah, asidosis respiratorik/metabolik, anemia, desaturasi
Reseptor regangan pada paru (strecth).
o
Rangsang terhadap Hering Breuer reflex inhibisi inspirasi dengan inflasi paru dibawah 800-1000ml
melindungi paru dari inflasi berlebih terutama saat berativitas
o
Rangsang terhadap J receptor (sensoris pd dinding alveolar dkt kapiler) saat kongesti kapiler pulmonal atau
edema paru sehingga RR meningkat (takipneu dan dyspneu)
Reseptor Tubuh
o
Proprioceptor otot skeletal, tendon & join reseptor nyeri me RR (takipneu) & kedlmn napas (hiperpneu)
Pengaruh kesadaran
o
Pe kesadaran (akibat hipoksia otak, alkalosis respiratoris ekstreme)
o
Intense emotion seperti ketakutan, marah meningkatkan
Pengaruh Suhu Tubuh
o
Suhu tubuh mberikan efek langsung pd aktibitas pusat pernapasan. Pe suhu mnyebabkan pe RR akibat efek
tidak lgsg dari pe metabolisme dan demand oksigen di seluruh tubuh.
Pengaruh Sepsis
o
Endotoxin bakteri gram negatif stimulus poten pernapasan Minute Volume naik
o
Tissue Oxygenation
Konsentrasi Hb terikat O2 tertuang dalam persamaan:
Satu gram Hb normal mengikat 1,39 mL O2 namun 3-5% Hb dlm sirkulasi adalah met-Hb atau Carboxy-Hb dg kapasitas
pengikatan O2 rendah sehingga nilai 1,34 dianggap lebih representatif.
Kadar normal oksigen dalam arteri dan vena pada pasien dgn kadar Hb 15 g/dl.
Parameter
pO2
O2 saturation of Hb
Hb-bound O2
Dissolved O2
Total O2 content
Blood volume
Volume O2
Arterial Blood
90 mmHg
0,98
197 ml/L
2,7 ml /L
200 ml/L
1,25 L
250 mL
Venous Blood
40 mmHg
0,73
147
1,2 ml/L
148 ml/L
3,75 L
555 mL
Dari tabel diatas diperkirakan 200 mL oksigen terkandung dalam setiap liter darah arteri dan hanya 1,5% (3mL) yang larut
dalam plasma. Konsumsi oksigen dewasa saat istirahat 0,25 liter per menit. Artinya butuh cardiac output 89 liter per menit
untuk mempertahankan metabolisme aerob pentingnya Hb
Parameter
Arterial O2 content
Venous O2 content
End Capillary O2 content
Symbol
CaO2
CvO2
CcO2
Equations
1,34 x Hb x SaO2
1,34 x Hb x SvO2
Absolute Range
17-20 ml/100 ml
12-15 ml/100 ml
80-100/100 ml
Cardiac Output
Mixed Vein Saturation
CO
SvO2
SV x HR
5-6 liter/menit
70-75%
Uptake Oksigen
VO2
CO x (CaO2-CvO2)
Delivery Oksigen
DO2
CO x CaO2
O2ER
VCO2
RQ
PaO2
VO2/DO2
CO x (CvCO2-CaCO2)
VCO2/DO2
0,2-0,27 liter/menit
110-160 ml/menit/m2
0,9-1,1 liter/menit
520-570 ml/menit/m2
20-30%
160-220 ml/menit
0,75-0,85
100-650 mmHg
2.
3.
4.
FiO2
30%
60%
80%
100%
Lpm
2-3
6-8
6-8
10-15
Ventilator Mekanik?
o
o
o
o
Minute Volume Jumlah udara yang masuk dan keluar dalam perputaran ke dalam paru
Minute volume ialah 100 cc/kgBB ; jadi pada pasien 50 kg 5 liter
Untuk ventilasi pada orang 50 kg
TV = 6-8 cc/kgBB x 50 kg 300-400 cc
Frekuensi normal 12-20 , ambilah frekuensinya 12
Berarti minute volume yang tercapai ialah 3600-4800
Jadi minute volumenya harus tercapai.. bisa dengan
Kasus
Normal
ARDS
COPD
Trauma
Pediatri
TV
(ml/kg)
RR
PEEP
FiO2
Insp Flow
I:E
10
6
6
10
8-10
10-12
10-12
10-12
10-12
umur
0-5
5-15
5-10
0-5
3-5
100%
100%
100%
100%
100%
60
60
60-120
60
60
1:2
1:2
1:3-4
1:2
1:2
Rapid Shallow Breathing Index normal nilai 40-50 dan harus < 100 sukses ekstubasi, bila
> 100 ada masalah tidak mampu napas spontan
(dr BPS, 13/12/11 visite ROI) Lung protection strategy, yang berperan apa? TV atau MV? TV jadi perhatikan parameter
agar pada pasien dengan distres napas, TV nya jangan terlalu besar !
Compliance paru Cstat normal 40-50. Bila kurang dari 30 compliancenya jelek, mudah atelektasis???
(dr BPS, diskusi 29/12/11, ROI). Compliance itu dihitung dari volume tidal dibagi sama ( Ppeak- PEEP)
Kalo Cstat itu compliance paru dengan mengabaikan airway resistensi.
(dr Putu, trainee KIC, 23/1/12,ICU, diskusi) Bgm cara weaning ventilator? Kpn kita memilih mngatur FiO2 atau PEEP?
Jadi perlu diperhatikan bhw pengaturan FiO2 atau PEEP sgt tgtg kasus. Pe PEEP tll tinggi juga akan mendesak pembuluh
darah disekitarnya shg mpengaruhi difusinya. Intinya, dlm setting PEEP prl diperhatikan jg nilai P peaknya yaitu tek yg
diperlukan utk mdorong sejumlah tidal volume masuk dlm paru. P peak ini sgt tgtg compliance paru. Kalo compliance
parunya jelek, maka dg dorongan sejumlah VT maka Ppeak nya akan lgs naek. Me PEEP juga akan me P peak. Bila P
peak tll tinggi akan berbahaya shg volume atau pressure yg diberikan perlu di.
ARDS Peep lgs disetting di 6 dan dinaikkan bertahap, inverse I:E juga penting (normal org ekspirasi lbh panjang) tapi pada
ARDS, I:E dibalik dg tujuan inspirasi yg panjang dpt mbantu membuka pulmonal
(dr Putu, trainee KIC, 23/1/12, ICU, diskusi) Apa yg hrs dievaluasi bila terjadi pe saturasi dari sisi ventilator ? DOPE?
Disclogment dari tube, apakan ETT nya tertarik atau letaknya tidak akurat atau kingking
Obstruksi, bisa adanya sputum yang menyumbat
Pneumothorax
Equipment, pastikan tidak ada kebocoran pada ventilator.
(dr Wi Wijaya, trainee KIC, 23/1/12, ICU diskusi). Kenapa setting ventilator pd pasien hematotoraks ini diubah menjadi
volume based? Pada dasarnya menentukan setting mode tgt jenis penyakit. Kalo dia asthma ya I:E nya.. dibuat 1:3 atau
lebih, karena pd dasarnya ada kesulitan inspirasi & ekspirasi tp ekspirasi jauh lbh berat krn stenosisnya.
Alasannya utk evaluasi adanya sumbatan jalan napas atau tidak. Kalo P peaknya naik wkt mdorong sejumlah VT maka
artinya ada sumbatan jalan napas.
Setiap penurunan FiO2 sebanyak 10% akan menyebabkan pe PO2 sebesar 7 mmHg
(dr Wahjoe,SpAn, 12/1/12) Apa syarat syarat dari T piece?
Aliran atau flow 2x minute volume (100cc/kgbb)
3x tidal volume
(dr BPS SpAn, 31/1/12) Bagaimana tatalaksana ALI atau ARDS?
Sebetulnya tidak akan lama dalam tatalaksana ARDS bila hipoperfusi dan reaksi inflamasinya segera teratasi dan kondisi
pasien akan cepat baik. Lung recruitment.
Saat recruitment perlu diperhatikan kondisi hemodinamiknya, krn recruitment akan memicu perubahan hemodinamik yg
signifikan shg akan lebih baik jika pasien tlh tpsg ABP atau CVP. Efek lung recruitment akan jauh lbh nyata pd pasien dgn
compliance paru yg jelek dibndingkan compliance paru yg baik
10
1.
2.
3.
Tidal volume disetting low misal volume tidal 8-10 maka disetting pada 8ml/kgBB nah (supaya tidak terjadi
barotrauma) permissive hiperkapnea (jd dibuat sdkt asidosis, biasanya pada pH 7,3 7,35).. untuk mcapai
minute volumenya maka yg dinaikkan adlh RR nya. Biasanya disetting pd 22-24. Kmd I:E rasio dibalik
PEEP disetting tinggi > 10 yaitu 14-15 tujuannya utk meningkatkan oksigenasi
P inspirasi ditetapkan sesuai dengan volume tidal. Bila klinis membaik maka yang diturunkan terlebih dahulu
adlah P inspirasi, baru kemudian RR. Agar pasien dapat lebih cepat weaning.
(dr Eva Miranda, Sp A, diskusi 31/5/12) Lung recruitmen hrs dilakukan sesuai dg indikasinya. Lung recruitment memicu
inflamasi krn efek barotrauma pd paru yg tdk atelektasis saat dikembangkan. Indikasi utk melakukan lung recruitment:
Kondisi desaturasi
Perdarahan paru yg masif
Atelektasis yang luas
Lung recruitment ada yg Tidal volume tinggi/ rendah?
--- Oksigen Index
P insipirasi itu pada full kontrol, kalo PS itu support dari pasien jadi
Dibantu saat pasien menarik napas dan bukan dikontrol penuh
P inspirasi ada macamnya
P aw = P peak
P plateau
P high itu pada bivent
PEEP dapat me saturasi arterial (SaO2) tapi tdk akan bermanfaat me saturasi oksigen sistemik (DO2) jika cardiac outputnya
menurun. Bgmn mekanisme PEEP menekan cardiac output? (Marino)
Me tek. intratorakal
Me impedance aliran ventrikel kanan
Me venous return
Me compliance ventricular
Ventricular external constraint oleh paru yang hiperinflasi
(diskusi dgn dr BPS SpAn,10/1/12) Kpn FiO2 diturunkan dlm setting ventilator dan apa bahaya tll lama FiO2 tggi?
Tdk tell lama, atas dasar bila saturasi tetap baik, O2 akan di hingga bts minimal
Ingat bahwa O2 juga mrpkn vasodilator shg pada kasus dg PHt ini diturunkan perlahan
Bahaya FiO2 tinggi 100% dalam 6 jam atau 60% dlm 24 jam oxygen intoxication
(diskusi dgn dr BPS SpAn,10/1/12) Kpn kita menaikkan PEEP?
Pada kasus kasus atelektasis ada edema paru, tapi selama parunya baik ya gapapa. PEEP itu juga meningkatkan PVR juga
(diskusi dgn dr BPS SpAn,10/1/12) P insp itu apakah sama dg PS?
P inspirasi itu sama dengan P support Cuma kalo P support itu harus ada triggernya
Makin besar trigger itu artinya pasien makin bisa mandiri atau membuat effort lebih besar
Kalo makin kecil sedikit saja sudah dibantu
COMPLIANCE
Compliance --- distensibilitas (strecthability paru) / function of lung tissue elasticity , ukuran utk menilai sbrp mdh inflasi paru.
Mkn mudah paru mngembang compliance mkn tinggi, compliance is high at lower lung volume
Compliance meningkat pada emfisema paru dan asthma
Mkn sulit paru mngembang compliance mkn rendah, compliance is low at higher lung volume
11
Compliance menurun pd kasus kasus atelectasis, edema, fibrosis paru, kongesti paru atau hipertensi pulmonal, pneumonia,
absence of surfactant butuh usaha napas yang lebih besar
Compliance paru lebih tinggi pada basis paru dan lebih rendah pada apeks paru inspirasi volume tidal akan memicu basis paru
lbh mdh mengembang.
Normal compliance > 200 ml/cm, dapat digunakan sebagai panduan dlm setting PEEP
Bila compliance normal, PEEP dapat ditingkatkan hingga 10
Bagaimana menghitung compliance ?
Compliance TV dibagi PIP (Peak Inspiratory Pressure)
Compliance perubahan volume dibagi tekanan transpulmonal CL= V/PL
Nilai compliance selalu positif.
Compliance ada 2 macam yaitu
Static Compliance (Cstat), compliance paru tanpa flow udara saat inspiratory pause
Dynamic Compliance compliance paru selama periode aliran udara seperti saat inspirasi aktif. Compliance dynamic
selalu lebih kecil atau sama dengan Cstat.
12
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Komplemen activation
Hiperoksia
Hipotermi
Efek Diafragma akibat injury pd saraf phrenicus atau devaskularisasi saat harvesting ITA
Efek Edema paru cardogenik
Efek Fungsi paru pre operatif (komorbiditas) COPD
Efek Gangguan hemodinamik gang. LV dg elevasi PA (dpt memicu edema paru dan gangguan RV)
Efek Harvesting ITA pe chest wall compliance dan pe faal paru
o
Reduksi FEV1, FVC dan FRC dan expiratory reserve volume
o
Higher incidence of pleural effusions & atelektasis
o
Potensi cedera saraf phrenicus dan devascularization
Efek Insisi sternotomi median chest wall splinting
13
Asidosis
Alkalosis
Menurun
Menurun
Meningkat
Meningkat
Menurun
Menurun
Met RR naik
Resp RR turun
Hiperkalemi
Hiperphosphatemia
Meningkat
Bronkokonstriksi
Menurun
Meningkat
-
Meningkat
Menurun
Hipokalemia
Hipokalsemia
14
2.
3.
4.
Condition
Metabolic
Respiratori
15
Akut
Kronis
Akut
Kronis
PaCO2 = (1,5xHCO3)+8 2
PaCO2 = (0,7 x HCO3)+21 1,5
HCO3 = 24 +( PaCO2-40)/10
HCO3 = 24 + (PaCO2-40)/3
HCO3 = 24-(40- PaCO2)/5
HCO3 = 24-(40- PaCO2)/2
pH
7,00
7,10
7,20
7,25
7,30
7,35
7,40
7,45
7,50
7,55
7,60
H+
100
80
60
55
50
45
40
35
35
28
25
5.
Hitung anion gap normal AG ialah 102. Bila AG naik curiga asidosis metabolik
walau pH dan HCO3 dlm batas normal
6.
Tentang AaDO2
Apa sih AaDO2 dlm pemeriksaan BGA Alveolar Arterial Oxygen Gradient, artinya perbedaan antara tek. O2 dlm aliran darah dan
tekanan oksigen dalam sakus alveolar untuk menilai seberapa baik pergerakan oksigen dari udara menuju darah.
Mkn besar AaDO2 ada hambatan difusi O2 menuju darah, Jd scr kasar AaDO2 pbedaan O2 alveolar & darah.
ASD dengan L to R shunt, dimana ada aliran darah tak teroksigenasi masuk ke jantung kanan pe AaDO2.
Normalnya Aa gradien < 10 mmHg, tapi bervariasi 5-20 mmHg.
Nilai Aa gradien selalu positif tnp gradien ini, O2 tdk akan melewati membran alveolar-kapiler & msk dlm drh.
Aa gradien dpt meningkat seiring usia, obesitas, kerja berat, posisi supinasi
Aa meningkat 5 hingga 7 mmHg setiap 10% peningkatan FiO2 Aa gradien normal estimasi {(usia+10)/4}+4
Apa kegunaan AaDO2?
AaDO2 dapat digunakan untuk diagnosis sumber hipoksemia. Misalnya pada kondisi hipoventilasi atau high altitude dimana
parenkim paru normal maka aa gradien akan berada dlm batas normal.
Pasien dg defek difusi, V/Qmismatch atau R to L shunt dimana oksigen tidak efektif aa gradien meningkat
16
Hypoxemia
Without increased Aa gradient
1. Alveolar hypoventilation
2. Low FiO2 (FiO2 <21%)
17
Hipoperfusi splanknik yang memicu sepsis akibat low cardiac output permeabilitas kapiler meningkat, translokasi bakteri
Pengukuran diameter vena cava perbedaan 30% lebih menunjukkan hipovolemi (dgn echo)
18
Volume akhir diastol (EDV) ventrikel kiri menggambarkan regangan serabut miokard, dan dipengaruhi oleh tekanan saat diastol dan
venous return. Tekanan akhir diastol menggambarkan fungsi dari central venous pressure (CVP), yaitu tekanan di RA. Perubahanperubahan ini bisa dipantau melalui pemeriksaan fisik
FRANK STARLING LAW
Hukum Frank Starling ( Starling law atau Maestrini heart law) menyatakan bahwa stroke volume akan meningkat sebagai respon
terhadap peningkatan volume yang mengisi jantung (end diastolic volume) bila semua faktor lainnya tetap konstan. Peningkatan
volume darah ini akan memicu peregangan dinding ventrikular sehingga otot jantung akan berkontraksi lebih kuat. Stroke volume
ini juga akan meningkat akibat peningkatan kontraktilitas otot jantung pada saat bekerja tanpa tergantung pd end diastolic volume.
Efek perubahan kontraktilitas miokard menurut Frank Starling curve. Kurva bergeser kebawah dan ke kanan bila kontraktilitas
menurun. Faktor utama yang mempengaruhi kontraktilitas tampak disisi samping. Garis putus putus menunjukkan bagian fungsi
ventrikuler dimana kontraktilitas maksimum telah terlampaui.
19
(dr Wahjoe SpAn, 24/12/11) Low cardiac ouput adanya early dan late. Pada kasus yg early, delivery oxygen bs turun hingga 1/3 nya
apalagi disertai penurunan blood pressure shg memicu metabolisme anaerob.
(dr W SpAn) Kecukupan cairan dinilai dari TD, ouput urin, kadar laktat dan CVP. Pada kondisi hemodinamik yang stabil, nilai CVP
menjadi kurang bermakna untuk evaluasi kecukupan cairan.
(OQR) takikardi pertimbangkan volume, bila cukup kemungkinan nyeri? Atau anemia (rumus DO2)
Tatalaksana? Stlh volume dan Hb cukup, oksigenasi baik pertimbangan digoksin?? Inotrop positif kronotropik Arthur C, DelRossi A. Hemodynamic management of patients in the first 24 hours after cardiac surgery.
Crit Care Med 2005; 33:20822093
20
Variabel
Symbol
Formula
Normal Range
SV
CO
CI
CO = SV x HR
CI = CO/BSA
60-100 ml/beat
4-8 liter/mnt
2,4 -4 lt/mnt/m2
SVR
SVRI
SVR = (MAP-RAP)/CO x 80
SVRI = SVR/BSA
800-1200
1600 2400
PVR
PVRI
PCWP
50-250
200-400
6-12 mmHg
SVI
LVSWI
RVSWI
SVI = SV/BSA
LVSWI = SVI x (MAP-PCWP) x 0,0136
RVSWI = SVI x(MAP-RAP)x0,0136
40-70 mL/beat/m2
40-70 g/M/m2
4-8 g/M/m2
MAP
MAP = CI X SVRI
MAP = DP + {(SP-DP)/3}
Compliance = EDV/ EDP
70-100
Stroke Volume
Cardiac Output
Cardiac Index
Systemic Vascular Resistence
Systemic Vascular Resistence Index
CVP menggambarkan tekanan di RA (RAP) = Right Ventricular End Diastolic Pressure (RVEDP)
PCWP menggambarkan tekanan di LA (LAP) = Left Ventricular End Diastolic Pressure (LVEDP) (bila mitral normal)
Selama diastol, CVP = 0mm Hg ------ Selama sistol, CVP = 8 mm Hg
CVP dipengaruhi oleh:
1. Kemampuan jantung untuk memompa darah (pada gagal jantung, CVP meningkat)
2. Volume intravaskular.
3. Pengisian ventrikel kanan/venous return (pe venous return menyebabkan pe EDV sehingga preload me)
4. Tekanan disekitar jantung (paru, mediastinum,dinding torak).
5. Compliance rongga jantung (penurunan Compliance akan menurunkan EDV dan preload)
Hypotension
Hypovolemic Low CVP, low CI, and high SVRI
Cardiogenic High CVP, low CI, and high SVRI
Vasogenic Low CVP, High CI, and low SVRI
Clinical Shock
Heart failure High CVP, low CI, high SVRI and normal VO2
Cardiogenic Shock High CVP, low CI, high SVRI and low VO2
21
22
Apa yg dilakukan jika anda menemukan pasien dalam cardiac ouput rendah ( dibawah 2,4 L/mnt/m2) ? (Marino)
1. Evaluasi Ventricular Filling Pressure (misal CVP dan PAWP)
a.
Bila CVP < 4 mmHg atau PCWP < 6 mmHg maka resusitasi hingga CVP 10 atau PCWP 15
2. Jika Ventricular Filling Pressure tercapai atau meningkat, perbaiki kontraktilitas dengan dobutamin
23
SHOCK
Syok ialah gangguan perfusi akibat ketidakseimbangan sulai dan kebutuhan oksigen
Berdasarkan klasifikasi HINSHAW dan COX, dibagi menjadi 4 macam syok yaitu
1. Syok Hipovolemik
2. Syok Kardiogenik
3. Syok Obstruktif
4. Syok Distributif
Griffith M, Cordigley J, Price S. Cardiovascular Critical Care. Wiley Blackwell. 2010
24
Dosis (dlm
g/kgBB/mnt)
Efek
Dobutamin
3-15
Dopamin
1-3
3-10
Inotrop +,
vasodilatasi sistemik
Vd renal + natriuresis
Inotropik positif,
vasodilatasi sistemik
Vasokonstriksi sistemik
>10
Adrenalin
Noradrenalin
Milrinone
Nitrogliserin
Nitroprusside
50 bolus kmd
0,25-1
1-50 g/mnt)
>50 g /mnt)
0,3-2
Inotropik positif,
vasodilatasi sistemik
Vasodilatasi vena
Vasodilatasi arteri
Vasodilatasi sistemik
Misal dobutamin 250 mg dioplos dengan PZ menjadi 50cc maka 1 cc mengandung 5 mg dobutamin --- 5000 g/ml
GAMMA
Berat
1
2
3
4
5
6
7
Untuk
40 kg
0,5
1
1,4
1,9
2,4
2,9
3,4
oplosan
60 kg
0,7
1,4
2,2
2,9
3,6
4,3
5
50 cc
80 kg
1
1,9
2,9
3,8
4,8
5,8
6,7
Contoh; pasien 40 kg maka 40 x 60/ 5000 = 2400/5000 = 0,5 cc/jam atau 2,5 mg/jam satu gamma nya
Misal vascon (NE) 4 mg dioplos dengan PZ menjadi 50cc maka 1 cc mengandung 0,08 mg vascon
NANO
25
50
75
100
125
150
Untuk
40 kg
0,75
1,5
2,25
3
3,75
4,5
oplosan
60 kg
1,13
2,25
3,38
4,5
5,63
6,75
50 cc
80 kg
1,5
3
4,5
6
7,5
9
Contoh; pasien 80 kg maka 80x60/80.000 = 0,06 cc/jam satu gamma/nano
25 nano = 25x 0,06 = 1,5 cc/jam atau 0,12 mg vascon/jam
175
5,25
7,88
10,5
8
3,8
5,8
7,7
200
6
9
12
Nitroprusside vasodilator yg lebih kuat daripada nitrogliserin. Masalah nitroprusside adalah cyanida toxicity, juga tidak
disarankan pada ischemic heart disease karena dapat memicu coronary steal syndrome.
Pd kasus heart failure, terapi diuretik diindikasikan jika terapi vasodilator gagal menekan wedge pressure pd level optimal 18-20
mmHg
25
Surgical bleeding akan menjadi medical bleeding setelah seluruh factor pembekuan terpakai habis.
26
27
2.Pacemaker
(dr HSB, weekly report 9/12/08) Apa perbedaan pemasangan pacemaker pada anak dan dewasa? Dan apa risiko
masing masing?
Macam-macam peacemaker?
1. Temporary pacemaker
a. Percussive pacemaker
b. Epicardial pacemaker
c. Transcutaneous pacemaker
d. Tranvenous pacemaker
2. Permanent pacemaker
a. Single-chamber pacemaker.
i. Ventricular Demand Pacemaker (VVI)
ii. Atrial Demand Pacemaker (AAI)
b. Dual-chamber pacemaker.
i. AV Synchronous Pacemaker (VDD)
ii. AV Sequential Pacemaker (DVI)
iii. Optimal Pacemaker (DDD)
c. Rate-responsive pacemaker.
Bagaimana cara pemasangan pace maker?
3.Infection Monitoring
SEPSIS
Catatan Henry Sintoro 2014
28
29
Surviving Sepsis Campaign : International Guideline for Management of Severe Sepsis and Septic Shock. Critical Care Med 2013;2(41):580-610
SHOCK INDEX
Merupakan rasio Denyut jantung (HR Heart rate) dibagi dgn NBP sistolik indikator sensitif disfungsi LV &akan meningkat bila
terjadi reduksi kerja LV. Digunakan di departemen gawat darurat dan perawatan intensif pada pasien yg kritis.
Interpretasi
Normal : 0,5 07
SI > 0,9 membutuhkan rawat darurat
atau intensif dg observasi ketat tanda vital
SI > 1.0 berhub dgn outcome buruk dari
pasien dg gagal sirkulatori akut.
Konsep ini diperkenalkan Allgower dan Buri di thn 1967 sbg media yg
sederhana dan efektif dlm observasi derajat hipovolemik pada status syok
yg hemoragik dan infeksius
Studi eksperimental dan klinis berbanding terbalik secara linear dgn
parameter fisiologis spt cardiac index, stroke volume, LV stroke work.
Shock index jg mrpkn indikator gagal fungsi LV persisten selama terapi
syok agresif di ruang gawat darurat
30
31
Keseimbangan Cairan
Estimated blood volume (EBV) 70cc/kgbb (anak & dewasa), neonatus 85 cc/kgBB, bayi 80 cc/kgbb
Kebutuhan cairan maintenance 40-50 cc/kgBB/24 jam
Gagal ginjal paca open heart paling sering disebabkan oleh acute tubular necrosis impaired kidney
perfusion, faktor yang memicu adalah hipotensi, dan penggunaan vasoaktif dan agen nefrotoksik
Resusitasi Cairan
Estimasi volume resusitasi
1
Determinant
Estimate normal blood volume
3
4
BV
VD
RV
Persamaan
BV = 66 mL/kg (males)
= 60 mL/kg (females)
Class I < 15%
Class II 15-30%
ClassIII 30-40%
Class IV >40%
VD = BV x % loss BV
RV = VD x 1,5 (koloid)
VD x 4 (kristaloid)
Bagaimana beda pengaruh colloid dan crystalloid dalam meningkatkan aliran darah? (Marino)
Perbedaan koloid dan kristaloid tidak dpt dijelaskan menurut viskositasnya karena keduanya bersifat cell
free dan memiliki viskositas yang mirip air
Perbedaannya adalah pada distribusi volume.
Kristaloid adalah cairan NaCl dan karena Na tersebar dlm
ekstraseluler maka kristaloid juga masuk dalam ekstraselular.
Plasma merupakan 20% cairan ekstraseluler hanya 20%
volume kristaloid masuk yang menetap dlm vaskular n
menambah jumlah plasma, 80% sisanya dlm interstitial
32
T wave kecil
Ada gelombang U
Q T interval memanjang
Hiper
Kelainan ekskresi ginjal (GGA, GGK, insufisiensi adrenal, hipoaldosteronisme,
diuretik)
Intake
Penghancuran jaringan akut (trauma, hemolisis, nekrosis, operasi, luka bakar)
+
Redistribusi K transeluler: asidosis metabolik
Gejala (terutama jantung):
o Gelombang T tinggi, runcing
o Interval PR memanjang
o QRS melebar
o ST segmen depresi
o Atrioventrikular/ intraventrikular heart block
+
K > 7.5 mEq/ L bahaya: V.flutter, V.fibrilasi, blok
Klorida
Kalsium
Kalsium
Hipomagnesemia
dapat
memicu
reperfusion
injury
karena
Mg
merupakan
Magnesium
scavenger yang membawa free radical, disamping hipomagnesemia
konstriksi dari arteri coronaria
Glukosa
33
Kalium
Klorida
Kalsium
Magnesium
Glukosa
Hiper
34
35
KALSIUM
(dr Ica SpAn, diskusi 18/5/12) Kalsium sangat penting terutama pada anak dan merupakan inotrop. Kenapa
penting pada anak sehingga harus dijaga pemeliharaannya?
Bayi imatur dengan kelainan kongenital biasanya
o Compliance jantungnya jelek seperti pada disfungsi diastol
o Tidak sensitif terhadap katekolamin
o Fungsi kontraktilitas tidak matur
o
Beda dengan orang dewasa yang memiliki regulasi kalsium yang leih teratur nkarena
Retikulum sarkoplasma nya dapat mengambil dan mengeluarkan kalsium
Retikulum sarkoplasma sedikit mengeluarkan kalsium dan kalsium eksogen sangat penting.
36
Hiperglikemia
Efek hiperglikemi akut:
Sistem kardiovaskular
o
menghambat ischemic preconditioning yang melindungi jantung dari kerusakan iskemik,
o
meningkatakn risiko aritmia risiko pemanjangan QT
o
menekan aliran darah ke koroner
o
memicu myocyte death mell apoptosis/cellular injury akibat reperfusi iskemik yg berlebih
mendorong disfungsi sel endotel
Sistem imun mengganggu fungsi leukosit, khususnya fagosit
o
Meningkatkan risiko infeksi
o
Mengganggu penyembuhan luka
Sistem hematologi memicu trombosis
o
Meningkatkan aktivasi dan agregasi platelet
o
Meningkatkan aktivasi von Willebrand factor dan produksi thromboxane A2
Sistem neurologi
o
Ischemic penumbra (daerah sekitar ischemic core pd stroke) sgt sensitif thdp hiperglikemi
memicu perburukan
(diskusi dr Ica 18/5/12) Anak kecil tanpa glukosa cenderung mengalami hipoglikemi dan anak hanya dapat memakai glukosa
dan O2 sebagai bahan metabolisme, berbeda dengan orang dewasa yang dapat menggunakan sumber energi dari
glukoneogenesis.
Creatine Kinase Myocardial Band (CKMB) dilepaskan akibat iskemia miokard, puncaknya 12-16 jam pasca bedah jika < 20
U/L tidak ada jejas tapi kalo > 50 U/L infark perioperatif.
Troponin I merupakan enzim yang dilepaskan otot jantung bkn skeletal. Puncaknya dlm 36 jam, bertahan lebih lama dari CKMB
37
CECIRAS
38
(dr HK, 2011) Ada berapa port pada Swan Ganz Cath? Dan bagaimana kerjanya?
Swan Ganz catheter ialahsebuahkateterberbasisaliranpadapulmonal (flow-directed) yang memberikaninformasi parameter
hemodinamik, dilengkapidengantermistor yang mampumengukur cardiac outpitdengantekniktermodilusi.
Termodilusiinjeksi bolus cairan port proksimal pada kateter. yang dingin diukur dengan termistor yang ada pada ujung
distal kateter.Perubahan suhu ini diperbandingkan dengan waktu. Cardiac output berbanding terbalik dengan area dibawah
kurva termodilusi. Makin kecil area makin besar cardiac output. (Perubahansuhu cardiac output)
Mengapa pasien ini dikateterisasi?
Oksigen test untukapa? Oksigenitu vasodilator jadi kalo reaktif mmg kenapa?
o
o
o
o
o
Keuntungan trakeostomi
- Penurunan airway resistence
- Peningkatan orofaring toilet menekan pneumonia ortostatik
- Menurunkan kebutuhan sedasi
- Mengurangi dead space ventilation
39
11
10
7
7
5
3
3
40
41
42
bereaksi dengan antibodi antifibrinogen. Kadar FDP yang sangat tinggi dijumpai apabila sistem fibrinolitik aktif berlebihan.
Pasien dengan gangguan ini memiliki darah yang sulit atau tidak membeku sama sekali
Ada 3 hal yg diperhatikan pada paccemaker
Threhold mulai dari 1 mV
Impedance tahanan 500-1200
Sensing amplitudonya
43
Echocardiografi?
Ada 4 acoustic window yaitu :
Parasternal window
Apical window
Subcostal window
Suprasternal window
Ada 3 orthogonal planes (irisan) yaitu :
Short axis plane
Long axis plane
Four chamber plane
Lokai Transducer
Suprasternal
Parasternal
Apical
Subcostal
Imaging Plane
No
Long axis
Short axis
Long axis
Short axis
Long axis
Two chamber
Four chamber
Five chamber
1
2
3
4
5
6
7
8
Aortic arch
Aortic arch, RA, SVC
Aorta, LA, LV, RV (inflow dan outflow)
PA, Aortic valve , LA, LV,
LA, LV, aorta
LA, LV
Four chamber
Four chamber + aorta
Short axis
Four chamber
9
10
44
Kelainan apa yg dinilai dg echo pada pasien iskemia? (Sam Kaddoura, Echo Made Easy, 2002)
1. Pergerakan dinding jantung - Wall motion hipokinetik, akinetik atau diskinetik)
2. Penebalan dinding jantung - Wall thickening systolic thickening/thinning yg hilang atau menurun
3. Fungsi LV keseluruhan (EF)
Komplikasi infark miokard yg dpt dideteksi oleh echo? (Sam Kaddoura, Echo Made Easy 2002)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
45
Gagal jantung akut akibat IMA ektensif pump failure cardiogenic shock. Dari echo dapat terlihat
gangguan LV berat
MR akut, akibat disfungsi atau ruptur otot papilaris atau chordal rupture. Dari echo dapat terlihat
adanya flail MV leaflet
VSD akut. Sering tampak pada apeks cardiac. Diskontinuitas IVS tampak pada echo 2D pd apical 4
chamber, parasternal long axis dan short axis view. Colour flow mapping menunjukkan defek.
Thrombus mural, biasanya tampak deket segmen yg infark atau aneurism
Aneurisma LV. Sering tampak di dekat apeks.seringkali pada MI anterior daripada inferior
Pseudoaneurisma (false aneurysm). Jarang, terjadi akibat ruptur dinding LV dan memicu
hemopericardium, tamponade fatal.
Efusi pericardial
Fungsi miokard setelah MI
Sensitivitas (76-100%) dan spesifitas (94%) TEE lebih tinggi dibanding TTE dlm evaluasi infeksi perivalvular karena tranducer
TEE berada di esofagus pada proksimal fisik dari aortic root dan septum basal dimana ikomplikasi terjadi
Apa beda TEE dan TTE ?
TEE
Sensitivitas & spesifitas >
IE vegetation dpt dideteksi lebih baik
TTE
(dr Poppy R, SpJP/PIT HBTKI III) Analisa sekuensial PJB dengan Echo
1. Situs atrium
2. Aliran masuk vena sistemik
3. Aliran masuk vena paru
4. Hubungam antara atrium dan ventrikel
5. Hubungan antara ventrikel dan arteri
6. Morfologi ventrikel
7. Morfologi katup AV dan semilunar
8. Defek septum
9. Obstruksi keluar ventrikel
10. Hubungan antara Ao dan PA
(dr Poppy R, SpJP/PIT HBTKI III) Ekokardiografi dopler:
1. Arah aliran pirau intra kardiak
2. Derajat regurgitasi katup
3. Pengukuran hemodinamik
4. Fungsi sistolik dan diastolik ventrikel
Echo tidak bisa melihat pembuluh darah di paru tapi bisa dilihat dengan MS CT masalahnya mahal.. diindikasikan pada
MAPCAs,
Posisinya dapat dideskripsikan dengan MSCT dan pada Cath sering tumpang tindih sehingga tidak jelas
Open heart dengan beating heart, apa dan bagaimana dan komplikasinya?
ST elevasi di semua lead perikarditis
Packing hepar, syarat2nya apa aja?
C-reactive protein (CRP)
C-reactive protein (CRP) merupakan suatu protein fase akut. Kadar dalam darah pd basal normal < 5 mg/L tetapi setelah suatu
radang (inflamasi) akut akan meningkat cepat sampai 1000x lebih tinggi. Terbentuk akibat induksi dari interleukin 6.
Myocardial protection
ASCP antegrade selective cerebral perfusion
Kapan suhu tubuh diturunkan menjadi 32? Kalo ASD VSD closure saja cukup
30 ? TOF, CABG, MVR
28? misalnya pada double procedure seperti CABG dgn MVR
26 ? Bentall procedures?
46
47
Pd periode 1955-1956 di Amerika Serikat hy ada dua rumah sakit yg rutin mengerjakan
open heart yaitu Lillihei di Univeristy of Minnesota dan John Kirklin di Mayo Clinic.
Adalah John W Kirklin dari Minnesota, lulusan Harvard Medical School. Seorang
neurosurgeon yg menjadi murid Robert Gross di Boston Children Hospital yg kmd
beralih menjadi cardiac surgeon di Mayo Clinic. Pada thn 1952, stlh merasa kecewa dgn
hasil operasi stenosis pulmonal mengadakan pertemuan dgn 3 orang ahli bedah yg sdg
merancang CPB yaitu William Mustard di Toronto, Forrest Dodrill di Detroid dan John
Gibbon di Philadelphia. Berdasarkan copy rancangan Gibbon pd IBM Heart Lung
Machine dgn sejumlah modifikasi maka lahirlah Mayo Gibbon HLM yg mulai digunakan
pada Maret 1955 pada 8 buah operasi jantung; 7 diantaranya meninggal.
Perkembangan mkn pesat, dimana pada tahun 1955 telah ada 3 tipe oksigenator yaitu
Vertical screen oxygenator oleh Gibbon dan Kirklin
Bubble oxygenator oleh De Wall dan Lillihei
Rotating disc oxygenator oleh Jerome Kay dan Frederick Cross di Cleveland
Oxygenator ini makin sempurna dipertengahan 1980an dimana hollow fiber micropore
oxygenator berhasil dirancang dan sampai saat ini masih merupakan oxygenator yg plg
banyak digunakan.
John W. Kirklin
Selama 10 tahun sejak operasi pertama, dengan perkembangan pesat oksigenator, HLM, teknik, kardiologi maka angka
mortalitas pasca operasi jantung dapat makin ditekan dg cepat hingga dibawah 1 per 100 operasi.
Stoney WS. Evolution of Cardiopulmonary Bypass. Circulation 2009;119:2844-2853
48
1.Tubing
Tubing menghubungkan semua komponen dlm sirkuit. Materi tubing meliputi polyvinyl chlorida (PVC, byk dgunakan), silikon
(disediakan untuk arterial pump boot) dan latex rubber. Ukuran diamter tubing dlm sirkuit ditentukan berdasarkan tekanan
dan kecepatan aliran darah yg akan melalui bagian sirkuit tersebut.
PVC dibuat dari rantai polimer dgn ikatan carbon chloride (C-Cl) yg terpolarisasi. Ikatan ini tersusun dari hubungan rantai
polimer yg kuat shg menjadikannya materi yg kuat. PVC ini digunakan luas. PVC sendiri adalah plastic yg rigid, kandungan
platicizernya menjadikannya lebih flesksible. Kerugian PVC ialah cenderung mengeras (kaku) saat CPB hipotermik dan
cenderung memicu spallation pelepasan mikropartikel plastik dari dinding dalam tubing akibat kompresi pompa.
Materi lainnya ialah
latex rubber cenderung memicu hemolisis lbh berat daripada PVC
silicone rubber hemolisis lbh minimal tapi melepaskan lebih banyak partikel dibandingkan PVC
Oleh sebab itu berdasarkan durabilitas dan rate hemolisis maka PVC lbh banyak dipakai sebagai materi tubing
Akan tetapi perkecualian untuk arterial roller pump boot, karena bagian ini secara konstan mengalami kompresi sehingga
silicone lebih banyak digunakan untuk bagian ini.
49
2.Arterial Cannula
Arterial cannula diperlukan utk menghubungkan arterial limb dari sirkuit CPB ke pasien utk pengiriman darah teroksigenasi
dari HLM langsung ke sistem arterial pasien. Ukuran kanula disesuaikan dgn arteri yg dikanulasi. Aorta ascending adalah
tempat kanulasi utama karena mudah dicapai stlh sternotomi dan memiliki angka insiden diseksi aortik yg rendah (0,01-0,09%)
3.Venous Cannula
Kanulasi vena memungkinan darah deoksigenasi didrainase ke sirkuit ekstracorporeal. Jenis kanulasi vena tgt pd operasinya.
Pada operasi jantung yg tdk membuka chamber jtg, misalnya CABG maka digunakan two-stage venous cannula.
Pada operasi jantung yg membuka chamber digunakan bicaval cannulation dg dua buah single stage cannulae pd SVC dan IVC.
Pada kasus yg lebih kompleks, kanulasi vena femoral dpt dilakukan dgn kanula yg panjang menuju ke vena cava utk mencapai
drainase vena.
50
Seperti halnya arterial, ukuran kanul sangat tgt pd size vena utk mencapai drainase vena yg maksimum pd pasien sehingga full
flow dapat tercapai saat CPB dijalankan.
4.Pump Heads
Ada dua macam pump heads yaitu :
- Yg menghasilkan aliran ROLLER PUMPS
- Yg menghasilkan tekanan CENTRIFUGAL PUMPS
ROLLER PUMP
Teknologi roller pump tdk berubah selama 50 thn ini. Roller
pump menggerakkan darah melalui tubing dgn peristaltic
motion. Dua buah roller berlawanan satu dgn yg lain,
menggerakan aliran darah dlm tubing primary arterial flow
pump. Roller pump relatif tdk terpengaruh oleh resistensi
sirkuit dan tekanan hidrostatik. Outputnya sgt tergantung pd
jumlah rotasi pump head dan diameter tubingnya.
Kerugian dari roller pump ialah oklusi pd inflow pompa, akibat
volume sirkulasi yg rendah atau obstruksi kanula vena
kavitasi, gas bubles akibat pembentukan pocket dari tekanan
rendah akibat perubahan tekanan mekanikal
CENTRIFUGAL PUMP
Mulai diperkenalkan thn 1973 dgn nama Biomedicus model 600 yg
pertama kali digunakan utk klinis. Biomedicus berbentuk kerucut
dimana putarannya tjd akibat medan magnetik dibangkitkan saat
pompa dihidupkan. Putaran ini memicu tekanan negatif yg
menghisap darah ke dlm inlet. Tekanan sentrifugal menghasilkan
energi kinetik pd darah saat pompa berputar pd kecepatan 20004000 rpm. Energi kinetik ini menyebabkan darah dapat mengalir.
Aliran darah ini tgt pada gradien tekanan dan resistensi outlet
pompa ( kombinasi sirkuit CPB dan SVR pasien).
Pompa sentrifugal menghasilkan hemolisis dan aktivasi platelet yg
lebih minimal dibandingkan roller pump tetapi tidak berhubungan
dengan perbedaan keluaran klinis termasuk fungsi saraf. Pompa ini
lebih mahal. Secara umum, pompa ini hy disiapkan untuk operasi
kompleks dg waktu yg panjang dimana kerusakan komponen darah
akibat roller pump sangat membahayakan
51
5. Oxygenator
Saat ini oxygenator yg digunakan adalah membrane oxygenator dengan struktur microporous polypropylene hollow fiber.
Membran ini awalnya permeabel tetapi protein dalam darah dengan cepat menyelimutinya sehingga mencegah kontak
langsung darah/gas. Tekanan permukaan darah jg mencegah air plasma masuk ke fase gas micropore saat CPB berjalan dan
mencegah kebocoran ke fase darah sehingga menekan risiko microemboli. Setelah pemakaian bbrp jam, evaporasi dan
kondensasi serum yg melewati micropore menyebabkan efisiensi oxygenator ini berkurang dan harus diganti setiap 6 jam.
52
53