Enteral Feeding
Pendahuluan
Pentingnya monitoring residu lambung dianjurkan untuk mencegah terjadinya VAP
(pneumonia terkait ventilator) pada pasien yang menerima nutrisi enteral dini. Namun
menurut penelitian ini hal tersebut banyak ditantang dikarenakan beberapa penelitian
mengatakan bahwa tidak ada hubungannya antara gastropulmonary, sehingga peneliti
ingin membuktikan hipotesisnya bahwa tidak dilakukannya monitoring residu
lambung untuk pemberian nutrisi enteral tidak meningkatkan angka kejadian VAP.
Intervensi
Intervensi dalam penelitian quasi eksperimen ini adalah membandingkan antara
kelompok kontrol dan kelompok intervensi apakah ada peningkatan terjadinya VAP
pada pasien yang tidak dilakukan monitoring residu lambung pada pemberian nutrisi
entreral dini. Intervensi berupa pengukuran residu lambung setiap 6 jam pada 222
pasien kelompok kontrol sebelum diberikan nutrisi enteral, dan tidak dilakukannya
pengukuran residu lambung pada 227 orang kelompok intervensi.
Hasil
Hasil primer dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi angka
kejadian VAP (Ventilator Associated Pneumonia) adalah 38 dari 227 pasien (16,7%),
sedangkan pada kelompok kontrol angka kejadian VAP adalah 35 dari 222 pasien
(15,8%).
Pembahasan
Penelitian ini diambil secara acak yang terdiri dari kelompok kontrol dan
perlakuan. Pada kelompok kontrol sisa volume lambung di monitor sedangkan pada
pada kelompok intervensi sisa volume lambung tidak di monitoring. Pada kelompok
intervensi tanpa pemantauan sisa volume lambung tingkat muntah lebih tinggu pada
pasien yang mendapatkan terapi prokinetik dan pasien dapat mencapai target kalori
lebih tinggi. Tidak adanya monitoring sisa volume lambung tidak ada perbedaan
dengan kelompok yang dimonitoring sisa volume lambungnya dalam hal infeksi,
perawatan intensif, lama perawatan, tingkat kesakitan atau tingkat kematian.
Ada beberapa alasan yang menjelaskan hasil ini, yang sesuai dengan hasil dari
penelitian sebelumnya. Pertama, pengukuran volume lambung tidak berstandar.
Meskipun pemantauan sisa volume lambung lebih akurat dibandingkan pemeriksaan
fisik dan radiografi untuk mengetahui bagaimana intolenransi lambung terhadap
pemberian nutrisi enteral, akurasi sisa volume lambung dapat bervariasi sesuai
dengan posisi tabung dan diameter, jumlah bukaan tabung, tingkat aspirasi lambung,
dan pengalaman dari evaluator. Pengukuran refraktometry tidak layak dilakukan
dalam praktik.
Kedua, sisa volume lambung tidak berkaitan secara signifikan dengan risiko
muntah dan kejadian VAP. Kami menggunakan cutoff 250ml untuk menentukan
intoleransi nutrisi pada kelompok control, sesuai dengan pedoman yang suda ada.
Namun, dalam penelitian sebelumnya, sisa volume lambung yang kurang dari 250ml
tidak tidak berkaitan dengan penurunan tingkat komplikasi.
Ketiga, banyak penelitian menentang bahwa mikroorganisme dari lambung
dapat menyebabkan VAP karena tidak ada bukti yang menyatakan bahwa sisa volume
lambung dapat teraspirasi kemudian menjadi penyebab VAP karena berdasarkan
peneletian yang meneliti DNA bakteri VAP disebabkan oleh bakteri yang berasal dari
orofarungeal bukan bakteri dari lambung. Sehingga penggunaan antiseptic oral dapat
mencegah VAP, sedangkan penggunaan sukralfat untuk mengurangi bakteri lambung
dengan cara menurunkan pH lambung tidak mempengaruhi tingkat kejaidian VAP.
Kriteria
Jawab
.
1.
Ya
Inti Jurnal
2.
No
kelompok intervensi.
Pengamatan pada kedua kelompok dilakukan selama 90 hari
3.
Ya
4.
Ya
VAP.
Pada jurnal ini terdapat beberapa penelitian yang diambil
intervensi
angka
kejadian
VAP
(Ventilator
Enterobacteriaceae,
Kriteria
P
Jawab
Ya
Inti Jurnal
Pada penelitian quasi eskprerimen ini memiliki jumlah
pasien yang diteliti berjumlah 499 orang dengan kelompok
kontrol 222 orang dan kelompok intervensi 227 orang.
Menurut Gay dan Diehl apabila penelitian eksperimental,
dan
menyebabkan
aspirasi
yang
dapat
No
pada pasien
membahayakan
pasien.
menetapkan angka
dan hal
Sebaiknya
tersebut
peneliti
dapat
harus
spesifik lagi.
Pada penelitian ini tidak dijelaskan maksud dari 90 hari
pengamatan
pada
pasien/sampel.
Apakah
peneliti
seperti apa.
Kelebihan dari penelitian ini:
Penelitian ini menggunakan banyak tempat penelitian untuk
melakukan pengamatan (yaitu 9 ruang ICU pada 2 Rumah
3.
Ya
4.
Ya
sudah sesuai.
c. Bagi Institusi Rumah Sakit (RSUD ULIN)
Bagi rumah sakit diharapkan agar mempertahankan dan
terus meningkatkan intervensi untuk mencegah angka
kejadian Ventilator-Associated Pneumonia di Rumah Sakit
dengan cara-cara yang sudah dilakukan seperti oral hygiene,
penggunaan closesuction, pengecekan residu lambung dan
bising usus.