Anda di halaman 1dari 7

Twelve eyes

Garis vertikal pada pemeriksaan


thorax
 Garis midsternalis / mediana anterior: berada di bagian tengah
os sternum
 Garis sternalis : garis yang berada di pinggir lateral os sternum
 Garis para sternal : garis yang berada di medial garis mid
klavikularis
 Garis mid klavikularis : garis yang berada di tengah os clavivula
 Garis aksila anterior : garis yang berada di depan aksila
 Garis mid aksilaris : berada di tengah aksila
 Garis aksila posterior : di belakang aksila
 Garis skapularis : berada di tengah os skapula
 Garis paravertebralis : berada di di lateral os vertebre
 Garis mediana posterior / vertebralis/midspinalis : berada di
tengah os vertebre
Inspeksi paru
 Pectus excavatus : dada dengan os sternum mencekung ke dalam.
 Pectus carinatum : dada dengan os sternum menonjol ke depan (
pigeon chest/ dada burung)
 Barrel chest : dada yang berbentuk seperti tong ( diameter anterior
posterior lebih besar dari laterolateral, dan sudut angulus costae > 90 0
)
 Dada paralitikum ( dada kecil,diameter sagital pendek, sela iga sempit,
angulus costae < 900 )
 Catatan :
 Dada paralitikum biasa terdapat pada malnutrisi
 Barrel chest biasa terdapat pada PPOK, bronkitis kronik, asma.
 Apakah ada kifosis or skoliosis
 Pengembangan dada kanan dan kiri simetris or tidak saat fase
bernapas
Palpasi paru
 Pemeriksaan ekspansi paru..dengan cara meletakan kedua
jempol di tengah angulus costae. Kemudian suruh pasien
inspirasi. Jika kedua jempol naik ke atas secara bersamaan
dan sama tinggi, berarti paru tersebut normal.namun jika
tinggi kedua jempol tidak sama berarti ada kelainan pada
paru tersebut
 Suara fremitus paru ( tactile fremitus) dengan cara
menempelkan kedua tangan dan menyuruh pasien
menyebutkan 77.
 Interpretasi : getaran suara pada kedua telapak tangan
sama atau tidak
 Cari apakah ada benjolan massa KGB or tumor.
 Apakah ada krepitasi.
Perkusi paru
 Macam suara perkusi paru
 Sonor ( normal)
 Hypersonor ( emfisema, pneumothorax)
 Redup ( terdapat infiltrat ) : pada pneumoni,efusi pleura
 Pekak ( terdapat massa padat) : tumor, efusi pleura masif.
 Perkusi di bagian anterior di lakukan dari sela supra kalvikula – iga 8
 Perkusi di bagian posterior di lakukan dari supraskapula – iga 10
 Perkusi dilakukan dengan cara zig zag
 Catatan :
 batas bawah paru kanan di sebelah posterior : iga 9
 Batas bawah paru kiri sebelah posterior : iga 10
 Batas paru dengan hepar di bagian anterior : sela iga 6
 Batas paru kiri dan lambung di lakukan dengan cara perkusi daerah
mid aksila sinistra hingga iga 8.
Auskultasi paru
 Vesikuler : suara napas inspirasi lebih keras dari ekspirasi
bahkan ekspirasi tidak terdengar ( normal) pemeriksaan
bisa di seluruh lapang paru
 Bronkial : suara inspirasi keras dan ekspirasi lebih keras
lagi ( normal jika di dengar di manubrium sterni)
 Bronkovesikuler : suara napas di mana ekspirasi menjadi
sedikit lebih panjang dari inspirasi. Pemeriksaan di ICS 2
 Trakeal : suara napas yang sangat kasar dan keras
( normal jika di dengar di trakeal)
 Amforik : suara seperti pada tiupan botol kosong, hal ini
menunjukan adanya kavitas besar pada pulmo
Suara tambahan pada auskultasi
 Ronki basah ( crackles / rales ) : suara napas terputus putus, non
musical, terdengar saat inspirasi .
- Ronki basah terbagi menjadi
- Ronki basah halus : jika terdapat infiltrat di bagian bronkiolus dan
alveolus.
- Rnki basah kasar : jika terdapat infiltrat di bronkus.
• Ronki kering = wheezing : suara yang timbul dari adanya gesekan
udara dengan lumen pernapasan yang menyempit seperti pada asma.
• Gesekan pleura ( pleural friction rub ) : terjadi pada peradangan
pleura,dimana pleura visceral dan parietal saling bergesekan. Dan
suaranya terdengar di akhir inspirasi dan di awal ekspirasi.
• Hippocrates succusion : suara cairan dalam rongga dada yang
terdengar jika tubuh pasien di goyangkan, biasanya pada kasus
hidropneumothorax.

Anda mungkin juga menyukai