Anda di halaman 1dari 2

[Type text]

A. Sejarah Timbulnya Syi’ah

Syi’ah artinya pengikut atau kelompok (firqah). Asal mulanya disebut Syi’ah Ali
(pengikut Ali) kemudian istilah itu berubah menjadi Syi’ah. Adapun gerakan pemikiran dan
pemberontakan kelompok Syi’ah yang terjadi pada masa Bani Umayyah adalah pemberontakan
untuk melawan kekuasaan Muawiyah yang dipandang oleh mereka telah merampas kekuasaan
dari Ali bin Abi Thalib.

Pemberontakan kaum Syi’ah terhadap kekuasaan Umayyah semakin menjadi-jadi


setelah terbunuhnya Husen bin Ali bin Abi Thalib. Kematian Husen bin Ali telah menyatukan
kaum Syi’ah dan melahirkan sikap yang keras dan anarkis dalam menuangkan ideologi-ideologi
mereka tentang kepemimpinan. Ditambah, sikap mereka melihat sistem pemerintahan dinasti
Umayyah yang cenderung kepada model kekuasaan monarkis.

Dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan mereka adalah sikap


simpatik kepada keluarga Nabi (ahlul bait) dan sebaliknya antipati kepada kekuasaan Umayyah.
Faktor inilah yang membangkitkan kekuatan gerakan Syi’ah. Sebuah kota di daratan Irak
bernama Kufah, yang sebelumnya menjadi pusat pemerintahan Ali bin Abi Thalib menjadi
markas dan benteng mereka untuk melawan Muawiyah bin Abi Sufyan.

Pada awalnya Syi’ah adalah kelompok politik yang bertujuan membela Ali bin Abi Thalib
untuk mempertahankan kekuasaannya. Namun, dalam perjalanan berikutnya kelompok ini
bergeser menjadi kelompok ideologi dan madzhab tersendiri. Mereka memiliki pandangan dan
pemikiran sendiri dalam masalah kepemimpinan dan keagamaan.

Akhirnya Syi’ah pun terpecah menjadi beberapa kelompok. Kaum Syi;ah yang moderat
menyatakan “Bahwa Ali adalah manusia paling utama setelah Rasulullah. Barangsiapa yang
memerangi atau membencinya, maka ia adalah musuh Allah dan akan kekal di neraka dalam
keadaan hina dan kelak akan dibangkitkan bersama orang kafir dan munafik”.

Tetapi kaum Syi’ah yang ekstrim (ghalat) berpendapat bahwa Abu Bakar, Umar dan
Usman telah merampas jabatan Ali sebagai khalifah. Siapapun yang memberikan bai’at kepada
mereka maka termasuk ke dalam orang-orang yang dzalim dan sesat, sebab mereka telah
mengingkari wasiat Rasulullah dan menghalangi imam yang benar yaitu Ali. Sebagian dari
mereka lebih ekstrim lagi dan melewati batasan moral dan akhlak dengan mengkafirkan tiga
khalifah sebelum Ali.1

B. Tokoh-tokoh Syi’ah

Bidang Tafsir, yaitu Maisam bin Yahya at-Tamanar, Said bin Zubair

Bidang ilmu tafsir, yaitu Abu Hamzah as-Samali, Abu Ali al-Hariri

Bidang tafsir ahkam. Yaitu Al-Kalbi, Ar-Rawandi

Bidang tafsir ayat mutasyabihat, yaitu Hamzah bin Habib, Muhammad bin Ahmad al-
Wazir

1
Saeful Bahri, Sejarah Peradaban Islam
[Type text]

Bidang gharib al-Quran, yaitu Aban ibnu Tuglab, Ibnu Darid

Bidang nasikh mansukh, yaitu Ibnul Qadri, Abdurahman al-Asan Ad-Damiri

Bidang majaz al-Quran, yaitu Ibnu al-Mustamir, Ibnu Darid

Bidang hadis, yaitu Ja’far as-Sodiq, Muhammad bin Khazin

Bidang fiqih, yaitu Barid bin Muawiyah al-Ajali, Hammad bin Isa al-Jahni

Anda mungkin juga menyukai