Anda di halaman 1dari 66

Pembahasan Soal THT UKMPPD

CoAss THT FK UPN - RSUD Pasar Minggu


Attaufiq Irawan
Salsa Nabila
Triandini Supriadi
Telinga
Soal #1
Pasien perempuan usia 25 tahun A. OMA Stadium perforasi
datang dengan keluhan cairan B. OE Maligna
berbau dari telinga kanan sejak 7
bulan yang lalu. Ia juga C. OMA Stadium Resolusi
mengeluhkan adanya nyeri +
D. OMSK Tipe Benigna
penurunan pendengaran. Pada
pemeriksaan liang telinga, E. OMSK Tipe Maligna
didapatkan adanya robekan MT
daerah marginal + kolesteatoma.
Diagnosis yang tepat..
Pembahasan
1. Keluar cairan berbau dari telinga →
tanda infeksi

2. Onset

a. <2 minggu → akut

b. > 2 minggu - 3 bulan → subakut

c. 7 bulan → kronik

3. MT Perforasi marginal → maligna

Kolesteatom → Maligna
Soal #2
Putri, 21 tahun, datang dengan A. Otitis Eksterna sirkumskripta
keluhan nyeri pada telinga
kanannya sejak 3 hari yang lalu. B. Otitis Eksterna difusa
Pasien memiliki riwayat sering
C. Otitis Media Akut
membersihkan telinganya dengan
cotton bud.Pada pemeriksaan D. Otitis Media Supuratif Kronik
didapatkan nyeri tekan tragus
E. Otitis Meda Efusi
dan 2/3 medial meatus akustikus
eksternus tampak sempit serta
dindingnya mengalami edema dan
hiperemis.Diagnosis ?
Pembahasan
1. Otitis eksterna:

a. Nyeri tekan tragus

b. Tanda inflamasi di CAE, CAE


menyempit

2. Difusa

a. Nyeri di ⅔ medial CAE


Soal #3 A. Otitis Media Akut stadium
oklusi
An. Anton, 10 tahun, datang dengan
keluhan nyeri pada telinga kanan dan B. Otitis Media Akut stadium
kiri sejak 7 hari yang lalu disertai hiperemis
demam tinggi dan penurunan
pendengaran. Pasien sebelumnya batuk C. Otitis Media Akut stadium
pilek namun tidak diobati. supurasi
PF : TV T=38.5oC, Status lokalis
otoskopi didapatkan spt pada gambar. D. Otitis Media Akut stadium
Diagnosis ? perforasi

E. Otitis Media Akut stadium


resolus
Pembahasan
Oklusi:

● Retraksi MT
Soal #4 A. Otitis Media Akut stadium
oklusi
An. Anton, 10 tahun, datang dengan
keluhan nyeri pada telinga kanan dan B. Otitis Media Akut stadium
kiri sejak 7hari yang lalu disertai hiperemis
demam tinggi dan penurunan
pendengaran. Pasien sebelumnya batuk C. Otitis Media Akut stadium
pilek namun tidak diobati. PF : TV supurasi
T=38.5oC, Status lokalis otoskopi
seperti di gambar. diagnosis? D. Otitis Media Akut stadium
perforasi

E. Otitis Media Akut stadium


resolus
Pembahasan
Soal #5
An. Tiara, 12 tahun datang A. Dekongestan topikal
dengan keluhan nyeri pada telinga
kanan dan kiri sejak 7 hari yang B. Antibiotik
lalu + demam tinggi + penurunan
pendengaran. Pasien sebelumnya C. Miringotomi
batuk pilek namun tidak diobati. D. H2O2 3%
PF: TV T=38.5c, stat. Lokalis
otoskopi = MT bulging dengan E. Mukolitik
titik kekuningan di tengahnya.
Terapi yang paling tepat adalah?
Pembahasan
stat. Lokalis otoskopi:
MT bulging dengan titik kekuningan di
tengahnya → OMA stadium supurasi:
● Terjadi nekrosis pada MT sehingga perlu
dilakukan insisi mebran (miringotomi)
untuk mencegah ruptur MT dan keluar
nanah ke CAE
● Tujuan miringotomi: luka insisi menutup
kembali

Tx yang tepat : miringotomi


Soal #6
Perempuan 38 tahun bekerja di A. Tuli campuran
klub malam selama 15 tahun. Hasil
tes penala tes Rinne +, tes Weber B. Tuli konduktif telinga kiri
lateralisasi ke kanan, tes
Schwabach kiri memendek, kanan C. Tuli konduktif telinga kanan
normal. Ia merasa sangat sensitif D. Tuli sensorineural telinga kiri
terhadap frekuensi tertentu
sehingga telinga terasa sakit. E. Tuli sensorineural telinga kanan
Bagaimana interpretasi tes penala
di atas?
Pembahasan
Hasil tes penala:
● tes Rinne + → Normal/ SNHL
● tes Weber lateralisasi ke kanan → lateralisasi ke telinga sehat → SNHL
● tes Schwabach kiri memendek → keluhan di telinga kiri → SNHL
● tes Schwabach kanan normal.

Kesimpulan: tuli sensorineuronal/ SNHL telinga


kiri
Soal #7
Tn. Ahmad, 35 tahun, mengeluh
adanya penurunan pendengeran
pada kedua telinganya. Pasien
bekerja di sebuah pabrik A. Tuli konduktif
pembuatan besi sudah 5 tahun jam
kerja selama 10 jam per hari. Pada B. Serumen Obsturan

PF TV dbn, St lokalis telinga luar C. Presbikusis


dan otoskopi tampak dbn. Hasil
D. Noice Induce Hearing Loss
audiometri menunjukan sbg
berikut. Diagnosis ? E. Tuli akibat ototoksik
Pembahasan
● Ciri NIHL: penurunan pendengaran
pada frekuensi 4000 Hz

Normal Ambang Dengar: <= 25 dB


Soal #8
Tn Dadang, 60 tahun, datang
dengan keluhan nyeri telinga kanan
sejak 2 minggu yang lalu. Selain
A. Staphylococcus aureus
itu pasien mengeluh wajahnya
menjadi perot. Riwayaat DM (+). B. Staphylococcus albus
PF : TV dbn, paresis nervus VII
C. Psuedomonas Aeruginosa
dextra (+), otoskopi : jaringan
granulasi pada dasar meatus D. Varicella Zooster Virus
akustikus ekternus. Organisme
E. Aspergillus
penyebab yg paling mungkin
adalah ?
Pembahasan
Herpes zoster oticus (HZ oticus) is a
viral infection of the inner, middle, and
external ear. HZ oticus manifests as
severe otalgia and associated
cutaneous vesicular eruption, usually of
the external canal and pinna. When
associated with facial paralysis, the
infection is called Ramsay Hunt
syndrome
Soal #9
Ny. Indri, 45 tahun, datang dengan
keluhan nyeri pada telinga kanannya
sejak 7 hari yang lalu disertai bintil
berisi cairan yang menyebar sekitar A. Otitis Eksterna sirkumskripta
telinga kanan pasien. Selain itu pasien
B. Otitis Eksterna difusa
juga merasa wajahnya perot saat
bercermin pagi tadi. Pasien memiliki C. Otitis Eksterna Maligna
riwayat cacar sebelumnya saat masih
remaja. PF : TV dbn, Status lokalis D. Otitis Media Supuratif Kronik
didapatkan vesikel dengan dasar
E. Ramsay Hunt Syndrome
eritema tersebar dari pipi kanan, pre
aurikula, hingga retro aurikula .
Diagnosis ?
Pembahasan
Herpes zoster oticus (HZ oticus) is a
viral infection of the inner, middle, and
external ear. HZ oticus manifests as
severe otalgia and associated cutaneous
vesicular eruption, usually of the
external canal and pinna.
When associated with facial
paralysis, the infection is called
Ramsay Hunt syndrome
Soal #10
An. Made, 10 tahun, datang dengan
keluhan nyeri dibelakang telinga
sejak 3 hari yang lalu. Sebelumnya A. Abses bezold
keluar cairan dari telinga dan demam
hilang timbul dalam 3 bulan ini. Pada B. Abses citeli
PF telinga tampak spt pada gambar.
C. Abses Lucs
Bagian belakang telinga tampak
hiperemis, nyeri tekan atau ketuk (+), D. Retropharing abses
fluktuasi (-). Diagnosis ?
E. Mastoiditis
Pembahasan
MASTOIDITIS:
● Telinga bernanah.
● Telinga terasa nyeri atau tidak
nyaman.
● Tiba-tiba demam tinggi.
● Sakit kepala.
● Kemampuan pendengaran menurun
atau kehilangan pendengaran.
● Terjadi pembengkakan dan
kemerahan pada belakang telinga.
Soal #11
Tn. Andi, 30 tahun, datang dengan
keluhan keluar cairan berbau busuk A. OMA Stadium perforasi
dari telinga kiri sejak 3 bulan yang lalu
disertai penurunan pendengeran. B. OE Maligna
Pasien tidak berobat sejak awal keluar
cairan dari telinga. PF : TV dbn, C. OMA Stadium Resolusi
Status lokalis otoskopi didapatkan
D. OMSK Tipe Benigna
sekret tebal pada MAE, perforasi
marginal membran timpani , jaringan E. OMSK Tipe Maligna
granulasi berwarna putih yang
mendestruksi os maleus. Diagnosis ?
Pembahasan
1. Keluar cairan berbau dari telinga →
tanda infeksi

2. Onset

a. <2 minggu → akut

b. > 2 minggu - 3 bulan → subakut

c. 7 bulan → kronik

3. MT Perforasi marginal → maligna

Kolesteatom → Maligna
Soal #12
Tn. Mahfud, 66 tahun, mengeluh A. Tuli konduktif
adanya penurunan pendengaran pada
kedua telinganya. Pasien juga B. Serumen Obsturan
mengeluh tidak nyaman jika berbicara
pada kondisi ramai dan lebih nyaman C. Presbikusis
saat kondisi sepi. Pada PF TV dbn, St
D. Noice Induce Hearing Loss
lokalis telinga luar dan otoskopi
tampak dbn. Hasil audiometri E. Tuli akibat ototoksik
menunjukan adanya penurunan
ambang pendengaran >80 db mulai
pada frekuensi >1000Hz dengan air
bone gap tidak ada. Diagnosis ?
Pembahasan
Presbikusis merupakan kondisi yang wajar terjadi. Sebagian besar
penderita presbikusis adalah lansia berusia 65 tahun ke atas. Hal ini
dikarenakan beberapa fungsi tubuh akan mengalami penurunan seiring
proses penuaan.

Tn. Mahfud, 66 tahun, mengeluh adanya penurunan pendengaran pada


kedua telinganya. → usia >65, gejala penurunan pendengaran
Soal #13
A.Telinga kanan normal, telinga kiri mengalami
sensorineural hearing loss
Seorang laki-laki berusia 45 tahun
datang ke Puskesmas dengan keluhan B.Telinga kanannormal, telinga kiri mengalami
penurunan pendengaran. Pada conductive hearing loss
pemeriksaan tes rinne +/+, tes weber C.Telinga kanan dan kiri mengalami mixed
menunjukkan lateralisasi ke kanan, hearing loss, telinga kanan lebih berat
swabach memendek pada telinga kiri.
Pasien sulit diajak komunikasi karena D.Telinga kanan mengalami conductive hearing
sering tidak mendengar. Tidak ada loss
riwayat trauma dan kerja ditempat E.Telinga kanan mengalami sensorineural
bising. Diagnosis yang mungkin pada hearing loss, telinga kiri normal
pasien adalah...
Pembahasan
Hasil tes penala:
● tes Rinne + → Normal/ SNHL
● tes Weber lateralisasi ke kanan → lateralisasi ke telinga sehat → SNHL
● tes Schwabach kiri memendek → keluhan di telinga kiri → SNHL

Kesimpulan: Telinga kanan normal, telinga kiri


mengalami sensorineural hearing loss
Soal #14
A.Telinga kanan normal, telinga kiri mengalami
sensorineural hearing loss
Seorang laki-laki berusia 40 tahun
datang ke Puskesmas dengan keluhan B.Telinga kanan normal, telinga kiri mengalami
penurunan pendengaran. Pada conductive hearing loss
pemeriksaan tes rinne -/+, tes weber C.Telinga kanan dan kiri mengalami mixed
menunjukkan lateralisasi ke kanan, hearing loss, telinga kanan lebih berat
swabach memanjang pada telinga
kanan. Ditemukan cerumen impacted D.Telinga kanan mengalami conductive hearing
saat otoskopi. loss
Diagnosis yang mungkin pada pasien E.Telinga kanan mengalami sensorineural
adalah... hearing loss, telinga kiri normal
Pembahasan
Hasil tes penala:
● tes Rinne - telinga kanan → konduktif/CHL
● tes Weber lateralisasi ke kanan → lateralisasi ke telinga sakit→ CHL
● tes Schwabach kanan → keluhan di telinga kanan→ CHL
memanjang

Kesimpulan: Telinga kanan CONDUCTIVE


hearing loss
Soal #15
Seorang anak 5 tahun mengalami
keluhan batuk pilek selama 2 hari.
Pasien juga mengeluhkan nyeri telinga.
Apa yang menyebabkan keluhan
A. Tersumbatnya tuba eustachius
telinga pasien?
B. Oklusi membran timpani
C. Perforasi membran timpani
D. Terdapatnya sekret
E. Edema membran timpani
Pembahasan
Terdapat hubungan
antara ruang telinga
tengah dengan saluran
faring melalui tuba
eustachius

Infeksi (sekret) di
sekitar faring →
menyebar via tuba
eustachius → telinga
Hidung
Soal #1
Pasien perempuan 18 tahun datang
dengan keluhan hidung tersumbat A. Antihistamin oral
yang gatal dan berair serta
B. Antihistamin oral, antibiotik oral,
bersin-bersin. Keluhan sering terjadi dekongestan topikal
hampir setiap hari dan mengganggu
aktivitas, keluhan sudah berlangsung 6 C. Antihistamin oral, dekongestan topikal,
bulan terakhir. Ibu pasien asma +, steroid nasal spray
tata laksana yang tepat adalah?
D. dekongestan topikal, steroid nasal spray

E. Antihistamin oral, dekongestan topikal,


steroid nasal spray, antibiotik oral
Pembahasan
● keluhan hidung tersumbat → dekongestan topikal + steroid nasal spray

● Hidung gatal dan berair → sekresi >> → antihistamin oral

● Bersin-bersin → antihistamin

● Keluhan sering terjadi hampir setiap hari dan mengganggu aktivitas,


keluhan sudah berlangsung 6 bulan terakhir → persisten

● Ibu pasien asma + → RPK pasien >> hipersensitivitas


Soal #2
Seorang laki-laki berusia 40 tahun
datang ke poliklinik rumah sakit
dengan keluhan ingus berbau busuk. A. Foto rontgent kepala
Keluhan disertai sakit kepala berat
saat sujud, demam, pipi terasa B. Foto waters
bengkak. Pasien terdapat riwayat gigi
C. CT-scan
berlubang. Pemeriksaan penunjang
yang dapat dilakukan adalah... D. Foto panoramik

E. MRI
Pembahasan
● Keluhan disertai sakit kepala
berat saat sujud, demam, pipi
terasa bengkak. → Gejala curiga
sinusitis frontal dan maxillaris
● Pasien terdapat riwayat gigi
berlubang. → curiga penyebab
dari dentogen → penyebaran →
sinusitis maxillaris
Soal #3
Seorang perempuan berusia 30 tahun
datang ke poliklinik rumah sakit
dengan keluhan keluar lendir hijau
yang berbau dari hidung sejak 5 hari A. Foto rontgen waters
yang lalu. Keluhan disertai rasa
B. Darah lengkap
tertekan pada daerah pipi kiri.
Pemeriksaan didapatkan nyeri ketok C. Foto rontgen panoramik
pipi kiri, rinoskopi ditemukan konka
edem, pus purulen, post nasal drip (+). D. MRI
Hasil transluminasi redup pada pipi E. CT-Scan
kiri. Pemeriksaan penunjang gold
standart untuk menegakkan diagnosis
pasien adalah..
Pembahasan
● keluar lendir hijau yang berbau dari
hidung
● rasa tertekan pada daerah pipi kiri
● Pemeriksaan didapatkan nyeri ketok pipi
kiri, rinoskopi ditemukan konka edem,
pus purulen, post nasal drip (+).
● Hasil transluminasi redup pada pipi kiri.

→ GEJALA SINUSITIS

Gold standard: CT Scan


Soal #4
Seorang anak perempuan berusia 7 tahun datang
ke Puskesmas diantar oleh ibunya dengan keluhan
bersin-bersin dan pilek sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai hidung buntu, dan rasa gatal
pada hidung. Keluhan tersebut sebenarnya sudah A. Allergic crease
sejak beberapa bulan yang lalu namun hilang
timbul kurang lebih sebanyak 4 kali dalam B. Allergic salut
seminggu. Tidak diketahui riwayat alergi pada
pasien, namun ayah pasien menderita asma. C. Allergic shiner
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal,
rinoskopi anterior ditemukan edem pada mukosa D. Allergic atopi
cavum nasi, hiperemis, ditemukan warna hitam
dibawah mata. Sebutan tanda hitam dibawah
E. Rinitis alergi
mata adalah...
Pembahasan
● Allergic crease

→ TANDA RHINITIS ALERGI


Soal #5
Seorang anak perempuan berusia 7 tahun datang
ke Puskesmas diantar oleh ibunya dengan keluhan
bersin-bersin dan pilek sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai hidung buntu, dan rasa gatal
pada hidung. Keluhan tersebut sebenarnya sudah A. Allergic crease
sejak beberapa bulan yang lalu namun hilang
timbul kurang lebih sebanyak 4 kali dalam B. Allergic salut
seminggu. Tidak diketahui riwayat alergi pada
pasien, namun ayah pasien menderita asma. C. Allergic shiner
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal,
rinoskopi anterior ditemukan edem pada mukosa D. Allergic atopi
cavum nasi, hiperemis, ditemukan warna hitam
dibawah mata. Diagnosisnya adalah..
E. Rinitis alergi
Pembahasan
Soal #6
Seorang anak perempuan berusia 7 tahun datang
ke Puskesmas diantar oleh ibunya dengan keluhan
bersin-bersin dan pilek sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai hidung buntu, dan rasa gatal
pada hidung. Keluhan tersebut sebenarnya sudah A. Allergic crease
sejak beberapa bulan yang lalu namun hilang
timbul kurang lebih sebanyak 4 kali dalam B. Allergic salut
seminggu. Tidak diketahui riwayat alergi pada
pasien, namun ayah pasien menderita asma. C. Allergic shiner
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal,
rinoskopi anterior ditemukan edem pada mukosa D. Allergic atopi
cavum nasi, hiperemis, ditemukan warna hitam
dibawah mata. Karena gejala di atas, pasien
E. Rinitis alergi
sering menyeka atau menggosok hidung mereka
dengan telapak tangan mereka dalam gerakan ke
atas, gerakan tsb dinamakan?
Pembahasan
people with rhinitis allergic may wipe or rub
their nose with the palm of their hand in an
upward motion: an action known as the
"nasal salute" or the "allergic salute"
Soal #7
Ny. Ipeh 35 tahun keluhan hidung
tersumbat dan keluar cairan hijau
kental + nyeri kepala. Selain itu,
akhir-akhir ini napas pasien bau sekali A. Decongestan topical
dan sulit untuk menghidu saat ia
B. Neuroectomy viridans
memasak. Riwayat alergi (-), PF TV
dbn. Rhinoskopi: atrofi konka media C. Antihistamin oral
dan inferior, sekret kental + krusta
hijau. terapi? D. Corticosteroid nasal spray

E. Irigasi hidung dengan NaCl


Pembahasan
Rhinoskopi: atrofi konka media dan inferior →
Rhinitis atrofi

Rinitis atrofi dibagi 2 tipe yaitu rhintis atrofi


primer dan rinitis atrofi
Sekunder.

Rinitis atrofi primer disebut juga ozaena (bahasa


Yunani yang berarti bau busuk).

Terapi konservatif berupa cuci hidung,


antibiotika seperti rifampisin dan ciprofloksasin
serta pemberian suplemen
Soal #8 A.rhinitis akut

B.rhinitis alergika
Umur 35 tahun keluhan sumbat pada
kedua hidung pada pagi hari dan cuaca C.rhinitis vasomotor
dingin. Riwayat alergi debu (+).
D.rhinitis medikamentosa
Demam (-), pem. Fisik tampak sekret,
mukosa, kavum nasal, konka udem. E.rhinitis sicca
Diagnosa adalah?
Pembahasan
keluhan sumbat pada kedua hidung pada pagi hari dan cuaca
dingin. Riwayat alergi debu (+). → ciri khas vasomotor
Soal #9 A. Decongestan topical

Umur 35 tahun keluhan sumbat pada B. Neuroectomy vidians


kedua hidung pada pagi hari dan cuaca
dingin. Riwayat alergi debu (+). C. Antihistamin oral

Demam (-), pem. Fisik tampak sekret, D. Corticosteroid nasal spray


mukosa, kavum nasal, konka udem.
Pasien sudah di terapi medikamentosa E. Irigasi hidung dengan NaCl
namun gagal. Tata laksana yang tepat
adalah?
Pembahasan
Terapi operatif → dilakukan bila pengobatan konservatif gagal

Neurectomy vidians → pemotongan N. vidianus


Tenggorok
Soal #1 A. Laringitis Akut

Seorang perempuan usia 33 B. Faringitis Akut


tahun datang ke puskesmas
C. Rhinitis Akut
dengan keluhan suara hilang
sejak 3 hari yang lalu. Ia juga D. Tonsilitis Akut
mengalami demam. Keluhan
disertai nyeri tenggorokan, batuk E. Epiglotitis Akut
kering, dan suara serak.
Diagnosis yang tepat adalah...
Pembahasan
1. Disfonia (suara hilang) merupakan
tanda awal penyakit serius di
tenggorok, khususnya laring.

2. Laryngitis is an inflammation of your


voice box (larynx) from overuse,
irritation or infection.

3. Symptoms: Hoarseness, Weak voice


or voice loss, Tickling sensation and
rawness of your throat, Sore throat,
Dry throat, Dry cough
Soal #2 A. Tonsillitis akut

Seorang anak laki-laki usia 10 tahun B. Tonsillitis kronis


dibawa oleh orang tuanya ke dokter
C. Tonsillitis lakunaris
dengan keluhan rasa mengganjal di
tenggorokan sejak 1 minggu yang lalu. D. Tonsillitis folikuler
Keluhan dirasakan hilang timbul sejak
2 tahun yll. Pada pemeriksaan fisik E. Tonsilitis kronis eksaserbasi
didapatkan tonsil T3-T3, hiperemis, akut
permukaan berbenjol, dengan muara
kripti melebar. Kemungkinan diagnosis
pasien adalah..
Pembahasan
Chronic tonsillitis is characterized by
chronic sore throat, halitosis,
recurrent tonsillitis and persistent
tender cervical lymph nodes. A
polymicrobial bacterial population is
observed in most cases, with α- and
β-hemolytic streptococcal species, S.
aureus, H. influenzae and Bacteroides
species identified.
Soal #3 A.Corynebacterium diphteriae

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun B.Hemophilus influenza


datang ke poliklinik rumahsakit diantar oleh
ibunya dengan keluhan demam tinggi sejak C.Bordetella pertusis
3 hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri
kepala hebat, tengorokan gatal dan kering D.Grup A Streptokokkus beta
serta muntah. Pada pemeriksaan tampak hemolitikus
tonsil T2/T2, faring dan tonsil hiperemis
dan terdapat eksudat pada permukaannya. E.Staphylokokkus aureus
Suhu 39 C. Pemeriksaan mikrobiologis
ditemukan hemolysis total, bakteri gram
positif berbentuk kokus berantai.
Mikroorganisme penyebab yang mungkin
pada pasien adalah...
Pembahasan
Keluhan disertai nyeri kepala hebat,
tengorokan gatal dan kering serta muntah.
Pada pemeriksaan tampak tonsil T2/T2,
faring dan tonsil hiperemis dan terdapat
eksudat pada permukaannya. Suhu 39 C.
→ gejala dan tanda tonsilitis

Pemeriksaan mikrobiologis ditemukan


hemolysis total, bakteri gram positif
berbentuk kokus berantai → SBHGA
Soal #4
Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang
ke tempat praktik dokter dengan keluhan
utama serak. Keluhan disertai dengan sakit A. Difteri tonsil
menelan (odinofagia). Dari tanda vital B. Pharingitis luetica.
didapatkan TD:120/80 mmhg, nadi 80 C. Plaut vincent
kali/menit, frekuensi napas 18 kali/menit,
dan suhu 36 derajat celcius. Pada D. Tonsilitis tb
pemeriksaan fisik tampak tonsil tertutup E. Karsinoma tonsil
selaput putih kemerahan unilateral.
Diagnosis yang paling mungkin adalah...
Pembahasan
● treponema palidum dapat menimbulkan infeksi di
daerah faring. Gambaranklinis faringitis luetica
tergantung stadium penyakit primer, skunder, atau
tertier.
● Std. Primer: kelainan ini pada lidah, palatum mole,
tonsil,dan dinding posteriorfaringberbentuk bercak
keputihan. Bila infeksi terus berlangsungmaka
timbululkus padadaerah faring yang tidak nyeri.
Selain itu didapatkan pembesaran kelenjar mandibula
yangtidak nyeri tekan
● Std. Sekunder: terdapat eritem pada dinding faring
yang menjalar ke arah laring
● Std. Tertier: terdapat guma. Predileksinya pada
tonsil dan palatum, jarang pada dinding posterior
farin
Soal #5
Seorang anak usia 2,5 tahun diantar ibunya
datang ke poliklinik THT-KL dengan
keluhansesak nafas sejak 1 hari lalu.
A. Tersedak yang diikuti batuk
Menurut ibunya sesak terjadi setelah
penderita tersedak saatmakan kacang tanah B. Sesak nafas
rebus, disertai batuk-batuk, bibir kebiruan, C. Sianosis
muntah makanan + satukali. Pemeriksaan D. Bersin
fisik: pernafasan cepat, sianosis -, stridor
bifasik, retaksi suprasternal,interkostal dan
E. A B dan C benar
epigastrium +, suhu 38 C Auskultasi : BBS
kanan menurun dibanding kiri, ronki +,
wheezing - Toraks foto: tampak atelektasi
di lobus kanan bawah. Gambaranklasik
aspirasi benda asing pada anak adalah?
Pembahasan
● Gambaran klasik aspirasi benda asing pada anak adalah tersedak tiba-tiba diikuti
batuk,sesak nafas, penurunan bunyi nafas dan sering diikuti oleh sianosis perioral
sementara.
● Diagnosis aspirasi benda asing yang tepat waktu akan menghindari anak dari risiko
komplikasi awal dan lambat, seperti asfiksia, pneumonia, atelektasis atau bronkiektasis.
● Gejala dan tanda aspirasi benda asing dapat dilihat dalam tiga tahap, yaitu
○ episode tersedak yang akut, diikuti batuk-batuk keras dan sesak nafas sampai
obstruksi jalan nafas komplit,
○ kedua; episode asimptomatik, ketika benda asing tersangkut dan reflek pernafasan
melemah, sehingga diagnosis terlambat ditegakkan,fase ini sangat bervariasi,
tergantung dari lokasi, derajat obstruksi dan reaksi lokal yang terjadi
○ terakhir, komplikasi benda asing di jalan nafas
Soal #6
Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke
puskesmas dengan keluhan nyeri tenggorok A. Trakeitis akut
sejak3 hari yang lalu. Keluhan disertai B. Laryngitis akut
dengan demam, batuk, lendir tenggorok dan C. Tonsillitis akut
sulit menelan karena sakit. Keluhan tidak
disertai dengan perubahan suara maupun D. Faringitis akut
sesak nafas. Dari pemeriksaan fisik E. Abses peritonsile
diperoleh tonsil T1/T1, tidak hiperemis,
arkus posterior tonsil hiperemisdan dinding
posterior faring ditemukan hiperemis,
sekret dan granul. Apakah diagnosis yang
paling mungkin?
Pembahasan
penderita mengalami gejala demam, batuk, lendir tenggorok dan sulit menelan. Sehingga
kemungkinan diagnosanya merupakan infeksi di daerah tenggorok. Keluhan 3 hari yang berarti
akut. Keluhan perubahan suara tidak ada berarti bukan infeksi laring. Penderita juga tidak
mengalami sesak, sehingga tidak ada kaitannya dengan system saluran nafas. Pada pemeriksaan
fisik, tonsil dalam keadaan normal sedangkan pada dinding faring hiperemis, secret dan granul
yang menunjukkan infeksi pada faring. Sehingga diagnosis kasus diatas adalah faringitis akut
Terima kasih,
semangat
UKMPPD :)
27 November 2019

Anda mungkin juga menyukai