Anda di halaman 1dari 32

1

SOAL-SOAL UJIAN MEDAN 2013

1. Tulang pendengaran yang paling sering erosi oleh kolesteatoma:


a. Prosessus longus inkus Bailey
b. Krura stapes
c. Prosessus longus maleus
d. Kapitulum maleus
e. Basis stapes
2. Tempat asal kolesteatoma telinga tengah yang paling sering adalah:
a. Epitimpani anterior
b. Mesotimpani anterior
c. Mesotimpani posterior
d. Epitimpani posterior
e. Mesotimpani sentral
3. A, 4-year-old child was accurately diagnosed and appropriately treated for acute suppurative otitis
media; two weeks after the onset he complained of a mild recurrent pain in the same ear without fever.
You should:
a. See the child that day and continue the antibiotics
b. Call in a continuance of the antibiotics and see the child in another week
c. See the child that day and get mastoid x-rays Bailey
d. See the child that day and get a CT
e. Reassure the parents and arrange a return appointment in 1 week
4. Penderita OMSK dengan kolesteatoma dimana hasil tes pendengaran masih baik maka dilakukan
operasi:
a. Mastoidektomi simple
b. Atiko-antrotomi
c. Timpanomastoidektomi
d. Mastoidektomi radikal
e. Mastoidektomi radikal modifikasi
5. Pada operasi mastoidektomi rongga tertutup, timpanotomi posterior membersihkan jaringan patologi di
dalam:
a. Epitimpanim
b. Mesotimpanum
c. Hipotimpanum
d. Aditus ad antrum
e. Tip mastoid
6. Pada kolesteatoma akuisita primer yang terbatas pada daerah atik dimana mastoid tidak ada kelainan,
pendekatan tindakan operasi yang paling tepat:
a. Atikotomi transmastoid
b. Atikotomi transmeatal
c. Timpanotomi posterior
d. Timpanotomi dinding runtuh
e. Timpanotomi dinding utuh
7. Komplikasi intratemporal OMSK:
a. Thrombosis sinus sigmoid
b. Non suppurative encephalitis
c. Otitis hydrocephalus
d. Petrositis
e. Abses otak
8. Pemasangan graft yang diharapkan hasilnya paling baik pada OMSK dengan perforasi sub total adalah:
a. Onlay
b. Underlay
c. Inlay
d. Onlay-inlay
e. Onlay-underlay
9. Sebagai landmark untuk menentukan antrum mastoid maka digunakan pedoman sebagai berikut:
a. Linea temporalis dan daerah zigomatik
b. Sinus lateralis
c. Tip mastoid
d. Segitiga Mc Ewen
e. Sinus sigmoid

dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr. Lia, dr. Sigit
2

10. Pada operasi timpanoplasti sering dilakukan tes Patch sebelumnya dan apabila pada tes tersebut terlihat
jelas ada perbaikan ambang pendengaran hantaran udara maka tindakan timpanoplasti yang
direncanakan adalah:
a. Tipe 0
b. Tipe I
c. Tipe II
d. Tipe III
e. Tipe IV
11. Calon pasien ideal untuk dilakukan canal-wall-up mastoidektomi adalah:
a. Pasien dengan pneumatisasi mastoid yang baik dan kolesteatoma yang luas
b. Pasien dengan pneumatisasi mastoid yang sklerotik dan kolesteatoma terbatas di posterior
mesotimpanum dari antrum
c. Pasien dengan kolesteatoma yang terbatas di posterior mesotimpanum
d. Pasien dengan kolesteatoma luas namun dapat dengan mudah dibersihkan saat mastoidektomi
e. Pasien dengan kolesteatoma terbatas di posterior mesotimpanum dan antrum dan
pneumatisasi mastoid baik
12. Seorang wanita 35 tahun dengan keluhan kurang mendengar, pada pemeriksaan otoskopi tampak
perforasi membran timpani sentral, tenang. Pada eksplorasi timpanomastoidektomi terdapat osikel yang
masih mobil. Menurut pembagian dari Wullstein maka tindakan timpanomastoidektomi yang dilakukan
adalah:
a. Tipe I
b. Tipe II
c. Tipe III
d. Tipe IV
e. Tipe V
13. Seorang dewasa muda dengan otore kronik dan kurang pendengaran pada telinga kanan. Pada tes
fistula menghasilkan hasil positif. Maka diagnosis yang patut diduga adalah OMSK:
a. Tipe benigna
b. Dengan fistula antro-labirin
c. Tipe tubo-timpanal
d. Dengan fistuloretroaurikuler
e. Dengan komplikasi intracranial
14. The primary goal of neurophysiological monitoring of the auditory system during otology surgery is:
a. To predict postoperative hearing function
b. To forewarn the surgeon of possible injury to the ear Bailey
c. To evaluate brainstem function
d. To map the surgical field electrophysiological
e. To assist the inexperienced surgeon with difficult cases
15. The causative agent of necrotizing otitis externa is almost always:
a. A mixed infection of organism-positive and gram negative organism
b. A gram-positive organism, usually Staphylococcus species
c. A gram-positive organism, usually Streptococcus species
d. A gram-negative organism, usually coliform
e. A gram-negative organism, usually Pseudomonas species
16. Gambaran klinis kolesteatoma kanal stadium II telinga kiri dapat berupa
a. Serumen obsturan
b. Massa kolesteatoma, membran timpani utuh, erosi kanal
c. Massa kolesteatoma, membran timpani perforasi
d. Membran timpani adhesive, serumen obsturan
e. Paresis N VII, massa kolesteatoma, membran timpani utuh
17. One of auricular malformations can occur in presence of branchial-oto-renal syndrome:
a. Preauricular pit
b. Preauricular tags
c. Preauricular fistule
d. Microtia
e. Preauricular abscess
18. Faktor predisposisi OMA yang berhubungan dengan genetik:
a. Pertahanan tubuh terganggu
b. Sumbatan tuba auditiva
c. Alergi (UB)
d. Infeksi saluran nafas atas
e. Anatomi tuba
19. Angka kejadian tertinggi OMA terjadi pada umur:
dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr. Lia, dr. Sigit
3

a. 0-6 bulan
b. 6-12 bulan
c. 12-18 bulan
d. 18-24 bulan
e. 24-36 bulan

20. Berbagai faktor berikut adalah penyebab terjadinya OME, kecuali:


a. Malfungsi tuba
b. Adenoid hipertrofi
c. Alergi
d. Barotrauma
e. Virulensi kuman UB
21. Seorang ibu 25 tahun, mengeluh tinnitus, kurang pendengaran kedua telinga sejak 5 tahun. Audiometri
nada murni menunjukkan hantaran udara 55 dB, hantaran tulang 45 dB, simetris pada kedua telinga.
Pada otoskopi tidak dijumpai kelainan pada membran timpani. Kemungkinan diagnosis:
a. Otosklerosis
b. Timpanosklerosis
c. Otitis media serosa
d. Otitis eksterna bilateral
e. Presbiakusis
22. Pada kasus diatas, bila ditemukan timpanogram tipe As dan refleks akustik negatif, maka terapi yang
paling tepat adalah:
a. Vitamin dosis tinggi
b. Miringotomi
c. Vitamin dosis tinggi dan miringotomi
d. Stapedektomi
e. Timpanotomi
23. Timpanogram tipe Ad klasifikasi Jerger dapat terjadi:
a. Disfungsi tuba
b. Dislokasi tulang pendengaran
c. OME
d. Otosklerosis
e. OMA
24. Yang tersebut di bawah ini merupakan gejala tuli mendadak:
a. Umumnya terjadi bilateral
b. Merupakan ketulian kondusif
c. Penyebabnya mudah diketahui
d. Selalu disertai gejala vertigo
e. Jenis ketuliannya adalah tuli saraf koklea
25. The compound action potential (CAP) is generated by the
a. Inner ear cell
b. Outer ear cell
c. Striae vascularis
d. Eighth nerve Bailey
e. Spiral ganglion cells
26. Proses koklear mikrofonik gelombang suara terjadi di telinga dalam pada
a. Sel rambut dalam
b. Sel rambut luar Bailey
c. Luar sulkus
d. Marginal
e. Sel penunjang
27. Gelombang III pada pemeriksaan BERA merupakan evoked potensial listrik yang berasal dari:
a. Bagian distal nervus VIII
b. Bagian proksimal nervus VIII
c. Nukleus cochlearis
d. Komplek olivarius superior
e. Bagian terminal lemnikus lateralis
28. Degenerasi pada basal end organ Corti yang dijumpai pada geriatrik adalah:
a. Mengakibatkan ketulian frekuensi rendah
b. Tidak mengakibatkan penurunan diskriminasi tutur Bailey
c. Merupakan satu-satunya penyebab presbiakusis
d. Bukan merupakan penyebab ketulian pada geriatrik
e. Penyebab timbulnya tinnitus
dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr. Lia, dr. Sigit
4

29. Nilai ambang pendengaran hantaran udara pada audiometri nada murni menunjukkan keadaan:
a. Lintasan auditori sentral
b. Sistem auditori perifer
c. Sistem auditori keseluruhan Bailey
d. Integritas sistim konduksi
e. Integritas koklea

30. Pada pemeriksaan BOA pada bayi berusia 4 bulan maka respons yang harus diperhatikan terhadap
stimulus bunyi:
a. Refleks Moro
b. Refleks auro-palpebral
c. Gerakan bola mata
d. Menoleh
e. Mencari sumber bunyi yang lebih tinggi dari mata
31. Pada skrining pendengaran pada anak sekolah, dinyatakan lulus skrining bila menunjukkan respons
rata- rata pada frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz pada intensitas
a. 30 dB
b. 35 dB
c. 40 dB
d. 45 dB
e. 50 dB
32. Hasil yang signifikan untuk menyatakan adanya kelainan patologis dalam menilai refleks decay pada
pemeriksaan akustik imitans terjadi pada frekuensi:
a. 250 Hz
b. 500 Hz
c. 1000 Hz
d. 2000 Hz
e. 4000 Hz
33. Puncak timpanogram pada pemeriksaan akustik imitans akan terjadi bila:
a. Tekanan telinga tengah > tekanan telinga luar
b. Tekanan telinga tengah < tekanan telinga luar
c. Tekanan telinga tengah = tekanan telinga luar
d. Tidak tergantung tekanan
e. Tergantung volume telinga tengah
34. Ciri-ciri presbikusis murni pada gambaran audiogram nada murni:
a. Nilai ambang AC & BC berimpit, meningkat pada nada rendah
b. Nilai ambang AC & BC berimpit, meningkat pada nada tinggi
c. Nilai ambang AC & BC meningkat, nada rendah bisa ada gap < 15 dB
d. Nilai ambang AC & BC meningkat, nada tinggi bisa ada gap <15 dB
e. Setiap penurunan tajam pendengaran pada usia lanjut
35. A loud pure tone (1.000 Hz) causes temporary threshold shift that is maximal at:
a. 4.000 to 6.000 Hz
b. 8.000 to 12.000 Hz
c. 500 to 750 Hz
d. 1.000 to 1.500 Hz
e. 2.000 to 3.000 Hz
36. The most important monoccupational source of noise induced hearing loss is/are
a. Traffic noise
b. Household appliances
c. Chain saws
d. Rock and roll music
e. Shooting firearms
37. Timpanogram tipe A dengan refeks akustik negatif pada klasifikasi Jerger dapat terjadi pada:
a. Disfungsi tuba
b. Dislokasi tulang pendengaran
c. OME
d. Otosklerosis
e. OMA
38. Audiogram pada frekuensi 1000 Hz, hantaran udara 55dB dan hantaran tulang 45 dB. Reflek akustik
berhasil dimunculkan pada frekuensi tersebut 90 dB, timpanogram telinga tersebut tipe A.
kemungkinan penyebab ketuliannya adalah
a. Gangguan fungsi tuba
dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr. Lia, dr. Sigit
5

b. Perforasi membrana timpani kecil


c. Ankilosis stapes (otosklerosis)
d. Kerusakan koklea
e. Kerusakan NVIII

dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr. Lia, dr. Sigit
6

39. Kelainan dibawah ini termasuk target kegiatan PGPKT THT komunitas:
a. Tonsilitis akut
b. Tonsilitis akut dengan OSA
c. Tuli akibat bising
d. Rhinitis alergi pada pekerja industri
e. KNF
40. Manajemen terpenting terhadap ketulian pekerja industri dengan kebisingan
a. Keluar/pensiun dini sebagai pekerja
b. Menghindari sumber bising
c. Menggunakan alat pelindung diri helmet + ear plug
d. Menggunakan alat pelindung diri helmet + earmuff
e. Menggunakan alat pelindung diri earmuff + earplug
41. Solid angle atau sudut padat adalah:
a. Sudut sinodura yang sangat sempit
b. Lokasi kanalis semisirkularis
c. Daerah dimana terdapat prosesus brevis inkus
d. Saraf fasialis berjalan mendekati area tersebut
e. Ad antrum mastoid
42. Atresia congenital pada telinga luar akibat kelainan herediter adalah
a. Infeksi toxoplasmosis
b. Radiasi pada ibu hamil
c. Pemberian aminopterin ibu hamil trimester 1
d. Zat kimia merkuri pada ibu hamil
e. Down syndrome
43. Sindroma Teacher Collins adalah kelainan congenital berupa:
a. Mikrotia
b. Tulang pendengaran utuh tanpa gangguan
c. Makrognatia
d. Palatum kendor ke bawah
e. Deformitas molar bawah
44. Mastoidektomi bondy dilakukan dengan cara:
a. Membuang skutum dan dinding posterior liang telinga dengan preservasi osikel dan rongga telinga
tengah
b. Membuang skutum, liang telinga posterior, kaput maleus dan inkus
c. Membuang skutum liang posterior, eliminasi osikel dan rongga telinga tengah
d. Membuang skutum saja
e. Preservasi dinding posterior liang telinga dan melakukan timpanotomi posterior
45. Septum koerner’s adalah:
a. Membagi epitimpanum menjadi bagian anterior dan posterior
b. Membagi selule mastoid menjadi bagian medial dan lateral
c. Membagi apex petrosus menjadi bagian anterior dan posterior
d. Bifurkasi sakus endolimfatik
e. Landmark penting untuk vascular strip dalam kanalis akustikus
46. Posisi sinus lateral berada di:
a. Bagian cranial os petrosus
b. Bagian caudal os petrosus
c. Bagian posterior os petrosus
d. Daerah yang sulit diketahui
e. Lokasi yang selalu berbeda di os petrosus
47. When approach through the mastoid, the facial access is entered:
a. Between the facial nerve and the tympanic annulus
b. Between the facial nerve and fallopian canal
c. Between the facial and the chorda tymphani nerve
d. Between the facial nerve and the ethmoid sinus
e. Between the chorda tymphani nerve and the tymphani membrane
48. Hal dibawah ini merupakan karakteristik OAE:
a. Merupakan pemeriksaan mekanik auris interna
b. Invasive dan sulit dilakukan
c. Membutuhkan waktu lama
d. Tidak harus dilakukan dalam ruang kedap suara
e. Tidak efisien untuk deteksi ketulian

dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.


Lia, dr. Sigit
7

49. Tes pendengaran yang akurat untuk mengetahui adanya ototoksik secara awal adalah:
a. Audiometri nada murni frekuensi 1000-8000 Hz
b. Audiometri nada murni frekuensi 8000 dan 16000 Hz
c. Pengukuran diskriminasi tutur
d. Pengukuran tone decay
e. Pengukuran krugman
50. Seorang laki-laki berumur 25 tahun dikonsulkan dari bangsal rawat inap bagian saraf dengan sakit
kepala hebat, otore kanan dan demam. Pada pemeriksaan otologik, tampak membrane timpani
perforasi, telinga tengah berisi kolesteatoma. Perkiraan komplikasi OMSK yang paling mungkin
diderita pasien ini adalah
a. Meningitis
b. Tromboflebitis
c. Abses otak
d. Hidrosefalus otikus
e. Labirinitis
51. Seorang bayi laki-laki lahir di rumah sakit. Bapaknya menderita tuli berat sejak lahir dan ibunya
normal. Sejak umur 9 bulan dicurigai oleh dokter keluarga kemungkinan besar tuli dan umur 1 tahun
diperiksa BERA ternyata tuli total kedua telinga. Enam bulan kemudian bayi itu meninggal dengan
simtom kejang lama sampai biru. Kejadian tersebut setelah mendapat suntikan antibiotika oleh seorang
dokter. Oleh karena akan diajukan ke pengadilan maka bayi ini diotopsi dengan hasil sbb: aplasia pada
labirintus membrenaceus dan sacculus. Labirintus osseus normal sedang utriculus dan canalis
semisirkularis normal.
Anomali perkembangan telinga dalam ini disebut
a. Michel anomaly
b. Mundini alexander anomaly
c. Scheibe anomaly
d. Bing-siebenmann anomaly
e. Rubella syndrome
52. Kelainan ini termasuk kelainan heriditer yang
a. Autosomal resesif
b. Autosomal dominan
c. Sex linked
d. Termasuk penyakit herediter dengan kelainan system lain
e. Semua salah
53. Seorang anak umur 8 tahun menderita abses subperiosteal, OMA, dan akut mastoiditis. Setelah
dilakukan aspirasi dari abses, pemberian antibiotika secara intra vena dan miringotomi, terlihat resolusi
yang cepat dari supurasi telinga bagian tengah, berkurangnya pembengkakan retroaurikuler, demam
dan rasa nyeri dirasa berkurang. Maka tindakan selanjutnya adalah
a. Lanjutkan antibiotika intravena selama 10 hari, dilanjutkan dengan antibiotika oral selama satu
minggu dan control setelah satu bulan
b. Lanjutkan antibiotika intravena selama 10 hari, kemudian rawat jalan, control setelah satu minggu
c. Dilakukan operasi bila pada pemeriksaan rontgen foto mastoid terlihat bayangan udara
(radiolusen) Bailey
d. Langsung operasi tampak melihat gambaran rontgen os mastoid
e. Operasi dilakukan bila pemeriksaan CT Scan tidak normal
54. Otitis eksterna nekrotikans sering juga disebut OE maligna, karena
a. Prakondisi keganasan liang telinga luar
b. Pada era praantibiotik diakibatkan keganasan dasar tengkorak
c. Infeksi dapat menyebar melalui celah Santorini dan mengenai dasar tengkorak
d. Pada era praantibiotika sering mengakibatkan kematian akibat penyebaran ke dasar
tengkorak
e. Semua pasien dengan OE maligna meninggal
55. Dalam mengukur nilai admittance pada pemeriksaan timpanometri (akustik imitans) dipakai:
a. Hukum Boyle
b. Hukum Pascal
c. Hukum Dalton
d. Hukum Ohm
e. Hukum Newton
dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.
Lia, dr. Sigit
8

56. Frekuensi stimulus yang sering dipakai pada pemeriksaan akustik imitans adalah:
a. 128 Hz
b. 226 Hz
c. 256 Hz
d. 512 Hz
e. 680 Hz

57. Otot stapedius pada lengkung refleks akustik dipersarafi oleh:


a. N.3
b. N.4
c. N.5
d. N.6
e. N.7
58. Refleks akustik orang normal akan terjadi pada:
a. 60-70 dBSPL
b. 60-70 dBHL
c. 60-70 dBSL
d. 30-40 dBHL
e. 30-40 dBSL
59. Yang tidak dapat diukur dalam pemeriksaan akustik imitans adalah:
a. Timpanometri
b. Refleks akustik
c. Fungsi tuba eustachius
d. Refleks decay
e. Rekruitmen pendengaran
60. The primary advantage of intraoperative direct auditory nerve compound action potential recording is
a. Larger amplitude
b. Shorter latency
c. Longer latency
d. Response location
e. Virtually instantaneous feedback Bailey
61. In acoustic Reflex, VII nucleus receive connection from auditory impulse at level of:
a. Superior olivary complex
b. Pons
c. Lateral lemniscus
d. Dorsal cochlear nucleus
e. Medial geniculate body
62. The auditory brainstem response is the best for auditory system as far as
a. Lateral lemniscus
b. Dorsal cochlear nucleus
c. Ventral cochlear nucleus
d. Inferior colliculus
e. Superior olivary complex
63. A useful instrument for masking while carrying out tuning fork tests is the:
a. Warbler
b. Rubber ear protector
c. Barany box
d. Narrow band noise maker
e. Mallory attenuator
64. The late phase of otosclerosis is characterized by
a. Dense sclerotic bone histologically Bailey
b. The blue mantles of Manasse
c. Osteocyte invasion of perivascular channels
d. A positive Schwartze’s sign
e. Progressive vertigo
65. Sindroma waardenburg terdiri dari
a. Interkantus yang lebar, heterochromia iridis, white forlock Bailey
b. Gigi huchinson, saddle nose
c. Keratitis interstisial
d. Koklea yagn abnormal dan nasal bridge flat
e. Mikrosefali hipertelorisme
dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.
Lia, dr. Sigit
9

66. Fungsi penutupan ostium tuba eustachius fisiologis:


a. Kontraksi muskulus levator palatina
b. Kontraksi muskulus veli palatina
c. Kontraksi muskulus pterigoid interna
d. Kontraksi muskulus salfingofaringeus
e. Gerak pasif Bailey

67. Faktor-faktor yang berkaitan dengan patofisiologi hidung dan sinus paranasal adalah:
a. Patensi hidung, fungsi silia dan kualitas sekret
b. Kualitas secret, fungsi sinus paranasal dan fungsi area olfaktoria
c. Patensi hidung, fungsi silia dan fungsi area olfaktoria
d. Fungsi silia, bakteri, jamur
e. Area respitoria, area olfaktoria dan fungsi silia
68. Fungsi dari sinus paranasal adalah
a. Resonansi suara, menurunkan tekanan intranasal, penghidu, meringankan volume tulang
tengkorak
b. Sistem drainase, melembabkan udara pernafasan, penghidu, resonansi suara
c. Pertahanan hidung, resonansi suara, sistem penghidu, meringankan volume tulang tengkorak
d. Keseirnbangan, resonansi suara, kelembaban, sistem drainase
e. Sistem drainage, penghidu, keseimbangan
69. Struktur dibawah ini yang membentuk kompleks ostiomeatal adalah
a. Meatus media, prosesus unsinatus, sel Haller, infundibulum ethmoid, ostium sinus paranasalis
anterior dan bullae ethmoid
b. Prosesus unsinatus, infundibulum ethmoid, sel Onodi dan sel Haller
c. Meatus media, prosesus unsinatus, ostium sinus paranasalis anterior dan resesus sphenoidalis
d. Meatus media, prosesus unsinatus, sel Haller dan sel Onodi
e. Meatus media, prosesus unsinatus, infundibulum ethmoid, bullae ethmoid dan ostium sinus
paranasalis anterior
70. Pernyataan yang benar tentang nasal valve
a. Merupakan area yang menurunkan hambatan aliran udara
b. Dibentuk oleh komponen internal hidung
c. Berjarak 2 cm dari nares
d. Komponen internal dibentuk oleh medial septum, bagian bawah kartilago lateral atas dan bagian
anterior konka inferior
e. Bagian terluas adalah komponen internal
71. Konka media:
a. Kerangkanya merupakan tulang tersendiri
b. Dibelakangnya terdapat arteri ethmoid posterior
c. Merupakan bagian dari tulang ethmoid
d. Pneumatisasi dari konka media sering disebut bulla
e. Di bagian lateral berhubungan langsung dengan lamina papirasea
72. Seorang laki-laki 35 tahun datang dengan pilek kronik selama 6 bulan, ingus kental, belum pernah
berobat ke THT. Penderita membawa x foto water yang menunjukkan perselubungan kedua sinus
maksila. Setelah anamnesis lengkap dan pemeriksaan THT, pemeriksaan tambahan yang perlu
dilakukan adalah:
a. CT Scan Sinusitis frontalis bisa didapat
b. MRI dari sinusitis maksila dan etmoid
c. Antroskopi
d. Nasoendoskopi
e. Biakan dan tes kepekaan kuman sekret hidung
73. Yang merupakan faktor mayor dalam rhinosinusitis task force adalah
a. Headache
b. Fever
c. Facial pain/pressure
d. Cough
e. Dental pain
74. Komplikasi rhinosinusitis yang sering dijumpai pada anak-anak adalah:
dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.
Lia, dr. Sigit
10

a. Oroanthral fistula
b. Subperiosteal abscess
c. Frontal lobe abscess
d. Cavernosus sinus thrombosis
e. Eyelid edema
75. Pernyataan tentang rinosinusitis paranasalis pada anak yang benar:
a. Sinusitis maksilaris dentogen cukup banyak terjadi, karena insiden karies pada anak cukup tinggi
b. Gejala sinusitis pada anak biasanya sangat jelas, seperti gejala sinusitis pada umumnya
c. Faktor predisposisi adalah adenoid hipertrofi saja
d. Sering dikacaukan dengan rinitis alergi, jenis sekretnya juga sama
e. Gejala batuk yang lama sering menyebabkan penderita mencari pengobatan

dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.


Lia, dr. Sigit
11

76. Penyebab tersering gangguan penghidu permanen adalah


a. Trauma kepala
b. Penggunaan clorfeniramin maleat dalam jangka panjang c.
Infeksi saluran nafas bagian atas
d. Tumor kavum nasi dan sinus paranasal e.
Encephalitis
77. Pernyataan yang benar mengenai rhinitis medikamentosa adalah a.
Tidak terjadi kerusakan mukosa
b. Akibat penggunaan berlebihan dekongestan oral
c. Terjadi penekanan penekanan reseptor alfa adrenergik rongga hidung
d. Disebabkan oleh vasokonstriksi refrakter pembuluh darah mukosa UB
e. Akibat terjadi efek tachysyntaksis pada penderita
78. Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai atresia koana adalah:
a. Assessment awal dilakukan menggunakan kateter
b. Lebih sering didapatkan bilateral
c. Tipe membrane lebih sering didapatkan
d. Koreksi atresia koana dilakukan sesegera mungkin e.
Lebih banyak didapatkan pada perempuan
79. Asal perdarahan pada epistaksis posterior dapat berasal dari:
a. Pleksus kiesselbach b.
Pleksus woodruff Anterior epistaxis pada little area: a.
c. A. labialis superior d. Etmoid anterior; a. Labial superior; a.
A. angularis Sfenopalatina; a. Palatina mayor
e. A. palatina mayor
80. Pleksus woodruff merupakan anastomosis dari arteri berikut ini:
a. A.labialis superior dan arteri palatina mayor
b. A.labialis superior, arteri palatina mayor dan arteri nasalis
c. Arteri ethmoidalis anterior, arteri ethmoidalis posterior dan arteri labialis d.
Arteri sphenopalatina dan arteri faringealis posterior
e. Arteri nasolabialis dan arteri nasalis posterior
81. Pada BSEF atau FESS, yang diinsisi atau dibuka pertama kali adalah:
a. Konka inferior b.
Konka media
c. Prosesus unsinatus
d. Bulla etmoidalis
e. Ostium sinus maksilaris
82. CT scan untuk persiapan bedah sinus endoskopik fungsional yang baik adalah a.
Terutama potongan axial
b. Dilakukan sebelum pengobatan dilakukan c.
Menggunakan kontras
d. Dibuat soft tissue setting
e. Terutama potongan koronal
83. One of surgical treatment for post sinus surgery immediate blindness:
a. Medial canthotomy
b. Lateral external approach by Lynch c.
Internal carotid artery ligation
d. Nasoendoscopic decompression
e. Embolization external carotid artery
84. Trauma n.optikus pada tindakan FESS sering terjadi pada:
a. Sel haller
b. Sel onodi
c. Agger nasi
d. Segmen vertical lamina basalis
e. Superior aspek sinus etmoid posterior
85. What is the treatment for subcutaneous emphysema after FESS?
a. Multiple incision
b. A short course of steroids
c. Observation and reassurance usually resolves in 7 - 10 days Bailey
d. Broad spectrum systemic antibiotic
e. Analgetics only

dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.


Lia, dr. Sigit
12

86. Fungal rinosinusitis dibagi menjadi dua klasifikasi, yaitu


a. Invasive dan non-invasive fungal sinusitis
b. Allergic fungal rhinosinusitis dan chronic invasive fungal sinusitis
c. Acute fulminant invasive fungal sinusitis dan allergic fungal rhinosinusitis
d. Chronic invasive fungal sinusitis dan granulomatous invasive fungal sinusitis
e. Granulomatous invasive fungal sinusitis dan sinus fungal ball
87. Which statement listed below is true regarding acute invasive fungal sinus
a. On anterior rhinoscopy, there’s anesthetic eschars and necrotic turbinates, septum and palate
b. Patients are moderately ill without systemic symptoms
c. Does not require biopsy to be diagnosed
d. Sinusitis with marked tissue necrosis and duration more than 4 weeks
e. Happens in immunocompetent patients
88. Pernyataan yang benar tentang ozaena:
a. Insiden pada dewasa muda, laki-laki dan perempuan sama
b. Krusta umumnya gampang dibersihkan dan tidak menyebabkan perdarahan
c. Terdapat krusta terutama di daerah konka media
d. Pengobatan cukup dengan dilakukan irigasi hidung dengan normal saline
e. Pada stadium lanjut penderita datang dengan keluhan
89. Yang bukan merupakan faktor penyebab terjadinya konka hipertrofi:
a. Rhinitis alergi
b. Rhinitis vasomotor
c. Penggunaan nasal dekongestan
d. Rhinitis ozaena
e. Pemakaian obat hipertensi
90. Pernyataan yang benar tentang partial turbinectomy adalah:
a. Lebih sering menimbulkan komplikasi krusta dibandingkan total turbinectomy
b. Memotong bagian anterior konka inferior
c. Prosedur ini efektif untuk jangka panjang
d. Dilaporkan timbulnya rhinitis atrofi
e. Lebih tidak disukai dibandingkan total turbinectomy
91. Non resection turbinectomy
a. Kerusakan mukosa tidak dapat dihindari
b. Komplikasi sangat tinggi
c. Menimbulkan jaringan ikat sub mukosa
d. Dapat dilakukan dengan metode microdebrider
e. Efektifitas jangka panjang baik
92. Tahapan pada operasi septoplasti:
a. Approach dengan insisi kaudal septum berupa hemitransfiksi, mobilisasi, reseksi reposisi dan
rekontruksi
b. Approach dengan insisi kaudal septum berupa insisi hemitransfiksi, mobilisasi, reseksi,
reposisi, rekonstruksi dan fiksasi
c. Approach dengan insisi kaudal septum berupa hemitransfiksi, reseksi, reposisi, rekonstruksi dan
fiksasi
d. Approach dengan insisi killian, mobilisasi, reseksi
e. Approach dengan insisi kaudal septum berupa transfiksi, mobilisasi, reseksi
93. Terapi tanpa pembedahan konka hipertrofi akibat rhinitis alergi adalah
a. Hindari allergen, kortikosteroid, antihistamin, dekongestan dan kaustik UB
b. Kortikosteroid dan kaustik
c. Hindari allergen, kortikosteroid dan anti histamin Hindari alergen,obat-obatan (antihistamin, obat
d. Hindari allergen, kortikosteroid dan dekongestan simpatomimetik, steroid, sodium kromoglikat)
e. Kortikosteroid local dan sistemik imunoterapi
94. Munculnya hygene hypothesis didasari pada konsep bahwa alergi terjadi karena:
a. TH1 penting pada imunitas seluler
b. TH2 penting pada imunitas humoral
c. Selama kehamilan TH2 dominan dibandingkan TH1
d. Dominasi TH1 terhadap TH2
e. Dominasi TH2 terhadap TH1

dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.


Lia, dr. Sigit
13

95. Sel-sel yang tersebut di bawah ini yang berperan dalam innate immunity adalah
a. Neutrofil, monosit, mast sel, eosinofil, limfosit T, basofil dan sel dendritik
b. Neutrofil, monosit, mast sel, limfosit B, eosinofil, basofil dan sel dendritik
c. Neutrofil, monosit, mast sel, eosinofil, basofil dan sel dendritik
d. Limfosit B, eosinofil, basofil dan sel dendritik
e. Eosinofil, limfosit T, limfosit B, basofil dan sel dendritik

96. Allergen yang paling sering berperan pada pathogenesis rhinitis di Indonesia adalah
a. Human dander
b. House dust mite
c. Cat dander
d. Pollen
e. Mold
97. Cytokines yang berperanan penting pada switching ke arah produksi IgE adalah
a. IL-2
b. IL-3 dan IL-5
c. IL-4 dan IL-13
d. IL-5 dan IL-12
e. IL-10
98. Tanda dan gejala klinis reaksi cepat, pada penderita hipersensitivitas tipe I, terutama disebabkan oleh:
a. Pelepasan IgE oleh sel B
b. Melekatnya IgE pada dinding sel mast
c. Pelepasan preformed mediator oleh sel mast
d. Pelepasan newly mediator oleh sel mast
e. Pelepasan mediator oleh eosinofil
99. Newly formed mediators adalah
a. Arachidonic acid, histamine, heparin
b. Histamine, heparin, tryptase dan beta glukosamin, eosinophil, neutrophil chemotactic factors
c. Kynopgenase
d. Leukotrienes D4 dan E4, prostaglandin dan tromboksan, platelet activating factor
e. Tryptase dan beta glucosamide
100.Seorang anak wanita usia 8 tahun dikonsulkan dari dokter spesialis anak dengan keluhan hidung
beringus dan riwayat asma terkontrol. Keluhan hidung beringus disertai sumbat hidung, bersin
berulang, rasa menelan lendir di tenggorok, batuk dahak, gatal hidung, kadang mimisan, mata berair
dan gangguan penciuman. Keluhan memberat sejak 5 bulan lalu, hampir setiap hari dalam seminggu.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan transnasal crease, allergic shiners, Dennie-Morgan line, mukosa
hidung warna pucat kebiruan dan hipertrofi konka inferior bilateral, sekret hidung jernih. IgE serum 30
IU/ml, SPT= Der p +1, Der f +2, cocroach +1, Mα fungi +2. Riwayat pengobatan antihistamin sirup
sejak 2 tahun lalu. Riwayat keluarga ayah asma.
Pada kasus di atas SPT menunjukkan hasil negatif, tes alergi apalagi yang akan saudara lakukan untuk
membuktikan adanya sensitivitas yang diperantarai oleh IgE:
a. Tes interdermal
b. Serum IgE spesifik
c. Multiple Quantitative Test
d. Apus sekret mukosa hidung
e. SPT ulang 2 minggu yang akan datang
101. Pada pemeriksaan fisik kasus diatas ditemukan Dennie-Morgan line sebagai akibat:
a. Edema periorbital kronik
b. Gerakan cuping hidung kronik
c. Statis vena kelopak mata bawah
d. Gerakan menggosok hidung kronik
e. Warna gelap dibawah kelopak mata bawah
102. Pada kasus di atas keluhan sumbat hidung, beringus, bersin, gatal hidung, mimisan dapat disebabkan
berbagai preformed mediators yang dilepaskan oleh sel mastosit, antara lain:
a. Eotaxin
b. Leukotrienes C4
c. Prostaglandin D2
d. Chondroitin sulfate
e. Platelet activating factor
103. What is a late phase allergic response?

dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.


Lia, dr. Sigit
14

a. Initial sensitization to an allergen result in cross linking of IgE antibodies on mast cells upon
subsequent exposure
b. Mast cells then generate and release chemical mediators like histamine
c. Histamine stimulates dilatation of the blood vessels in the nose, mucous glands to produce mucin,
and leakage of plasma from capillaries and venules
d. Mediators released from mast cells cause infiltration of eosinophils and neutrophils to the
exposure site
e. Resulting symptoms include sneezing, itching, rhinnorea, and nasal congestion
Fase cepat: terjadi 5-30 menit, bersin, rinore, bronkospasm, preformed mediator(histamin).
Fase lambat: 2-6 jam, inflitrasi dari sel inflamatori (eosinofil,netrofil, basofil, monosit, CD4) pada
daerah yang ada deposit antigen.terjadi hidung sumbat, sekret kental

104. The advantage of invitro testing in allergic rhinitis is:


a. May be less sensitive than skin testing
b. May be more expensive
c. Requires specialized laboratory equipment and technician training
d. Eliminates variability of the skin response
e. Not safe for patients on beta blocker
105. Reaksi vasovagal yang terjadi saat Skin prick test ditandai dengan gejala sebagai berikut
a. Dizziness, pucat, takikardi
b. Dizziness, pucat, hipotensi dan bradikardi
c. Hipertensi, takikardi, bronkospasme
d. Urtikaria, angioedema, bradikardi
e. Hipotensi, bronkospasme, bradikardi
106. Tes alergi yang memiliki sensitifitas dan spesifisitas paling baik adalah
a. Provocative test
b. Citology test
c. Scratch test
d. Intradermal test
e. Radioallergensorbent test
107. Food allergy is classified into two general type: cyclic and non cyclic, sign of cylic is:
a. Severity depends on frequency and dose of ingestion
b. IgE mediated
c. Usually does not depends on dose on frequency of ingestion
d. Severity is fixed
e. Onset of symptoms within minutes
108. Pemeriksaan gold standard untuk mendiagnosis alergi makanan tipe siklik adalah:
a. Prick test
b. Patch test
c. Immunoglobulin E spesifik
d. Intracutaneus progressive dilution food test
e. Double blind placebo control food challenge
109. Obat yang mengandung antikolinergik bermanfaat terutama pada kasus rhinitis alergi dengan
gejala yang menonjol:
a. Hidung tersumbat
b. Hidung gatal
c. Hidung meler
d. Bersin-bersin
e. Mata gatal
110. Terapi kortikosteroid intranasal pada rinitis alergi mempunyai efek antiinflamasi yang kuat karena
dapat:
a. Meningkatkan produksi interleukin-4
b. Menurunkan apoptosis eosinofil
c. Meningkatkan produksi kemoatraktan basofil
d. Menurunkan ekspresi ICAM-1 dan VCAM-1
e. Meningkatkan produksi RANTES
111. Seorang penderita wanita usia 35 tahun pekerjaan penjahit baju di rumah datang dengan keluhan pilek
encer, bersin paroksimal, gatal hidung dan buntu hidung. Keluhan dirasakan hampir setiap hari selama
2 tahun kumat-kumatan terutama saat bekerja. Karena sakitnya tersebut penderita tidak bisa melakukan
hobi aerobiknya. Apakah kemungkinan diagnosisnya:

dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.


Lia, dr. Sigit
15

a. Rinitis alergi intermiten ringan


b. Rinitis alergi persisten ringan
c. Rinitis alergi intermiten sedang berat
d. Rinitis okupasional
e. Rinitis alergi persisten sedang berat
112. Terapi apakah yang tepat diberikan pada penderita tersebut di atas:
a. Avoidance + antihistamin generasi 1
b. Avoidance + antihistamin generasi baru
c. Avoidance + kortikosteroid intranasal + antihistamin generasi baru
d. Avoidance + kortikosteroid intranasal
e. Avoidance + dekongestan topikal + antihistamin generasi baru
113. Yang tidak sesuai dengan prinsip dasar tindakan septoplasti:
a. Merupakan tindakan operasi yang sering dilakukan oleh ahli THT-KL dengan tujuan memperbaiki
fungsi dengan cara menghilangkan sumbatan hidung
b. Melakukan koreksi septum terutama di daerah area cottle 2-5
c. Merupakan elemen dasar operasi rekonstruksi dengan tujuan memperbaiki fungsi hidung

dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.


Lia, dr. Sigit
16

d. Seluruh septum hidung akan dilakukan reseksi dengan meninggalkan defek kartilago
septum dan perpendicular etmoid
e. Tindakan ini dapat bersamaan dengan tindakan estetika dengan memperbaiki bentuk hidung luar
yang disebut rinoplasti
114. The treatment of choice in uncomplicated acute supurative rhinosinusitis is:
a. Analgesics, antihistamines and early surgical intervention
b. Early surgical intervention and appropriate antibiotics
c. Appropriate antibiotics for 24 hours followed by surgical intervention
d. Appropriate antibiotics, decongestant and analgesic
e. Antihistamin, corticosteroid and humidification
115. The most common complication of Caldweil-Luc procedure is:
a. Oroantral fistula
b. Facial paraesthesia Bailey
c. Osteomyelitis
d. Dental problem
e. Dacryocystitis
116. Seorang lelaki 30 tahun datang dengan keluhan sudah 2 hari hidung buntu total kanan dan kiri. Terasa
nyeri hidung, sakit kepala dan demam tinggi. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior tampak septum nasi
hiperemis dan menggembung disertai fluktuasi. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
leukositosis ringan, tetapi darah rutin lainnya normal. Diagnosis yang paling mungkin untuk penderita
ini adalah:
a. Polip nasi bilateral multiple
b. Alergi hidung musiman
c. Hematoma septum
d. Deviasi septum
e. Abses septum
117. Upaya untuk memastikan diagnosis tersebut dengan melakukan
a. Aplikasi efedrin
b. Pemeriksaan rinoskopi posterior
c. Punksi percobaan
d. Penentuan IgE darah
e. CT Scan hidung
118. Seorang bayi laki-laki usia 7 hari dibawa ke dokter dengan sesak nafas hilang timbul sejak lahir, pada
saat tidur nafasnya normal. Pada saat akan menyusu bayi menangis dan terlihat sulit bernafas. Tidak
demam, tidak batuk, tidak pilek, suara tangisan nyaring, tidak parau. Kemungkinan si bayi menderita:
a. Atresia koana bilateral
b. Web laring
c. Stenosis subglotis
d. Laringomalasia
e. Laringitis akut
119. Keterangan berikut yang benar untuk laring elektronik adalah
a. Harga mahal
b. Sulit didapat
c. Suara yang dihasilkan mendekati normal
d. Penggunaan mudah dipelajari
e. Baterai tahan lama
120. Voice restoration yang banyak dilakukan sekarang adalah dengan metode:
a. Bicara esophagus
b. Shunt and valve
c. Duckbill voice prosthesis
d. Tracheoesophageal prosthesis
e. Laring elektronik
121.Dilatasi kelenjar saliva minor di dasar mulut akibat akumulasi mucus:
a. Ranula
b. Sialolithiasis
c. Pleomorfik adenoma
d. Sjrogen’s syndrome
e. Sialodenitis
122.Sialografi merupakan pilihan prosedur dalam memperhatikan anatomi sistem duktus glandula
salivarius, kontraindikasi pencitraan ini adalah
a. Sialedenitis rekuren
b. Sialedenitis non spesifik
dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.
Lia, dr. Sigit
17

c. Sialedenitis akut
d. Sjorgen’s syndrome
e. Miculicz’s syndrome

123.Diagnostik adanya korpus alienum uang logam di esophagus dengan:


a. Diraba daerah leher
b. Test minum
c. Test makan
d. Foto thorax-abdomen
e. Foto cervical-thorax
124.Seorang kakek 75 tahun dibawa ke UGD dengan riwayat kemarin pagi sewaktu makan bakso tertelan
sesuatu sehingga setelah itu tidak dapat menelan sama sekali. Setiap mencoba menelan makanan
maupun minum selalu muntah. Pada pemeriksaan sang kakek terbaring lemah, mata cekung, nafas
teratur lemah, tidak sesak. Tensi 100/70, nadi 72 teratur dan lemah. Turgor kulit turun. Tindakan yang
segera dilakukan adalah
a. Esofagoskopi
b. X-foto barium esophagus
c. X-foto dada
d. Rehidrasi
e. Pemeriksaan elektrolit darah
125. Kemungkinan besar penyebab tidak dapat menelan penderita di atas adalah:
a. tertelan gigi palsu
b. tertelan pentol bakso
c. tertelan uang
d. striktura esophagus
e. tumor esophagus
125.Seorang pemuda 18 tahun mengeluh nyeri tenggorok hebat selama 4 hari, tidak dapat menelan
makanan bahkan menelan ludahpun sulit. Sebelum sakit penderita merasa tertelan duri ikan tongkol.
Saat ini merasa sulit menarik napas, tidak parau dan tidak ada trismus. Terdengar stridor inspirasi
samar-samar. Dugaan diagnosis adalah
a. Abses parafaring
b. Abses retrofaring
c. Benda asing tonsil
d. Peritonsilitis
e. Epiglotitis akut
126.Seorang lelaki penderita DM berusia 55 tahun datang berobat dengan keluhan nyeri hebat dan rasa
bengkak di dalam tenggorok disertai demam 5 hari. Seminggu sebelumnya pasien merasa nyeri
menelan dan sumer dan diobati dengan tetrasiklin tetapi tidak mereda. Pasien juga merasa suaranya
berubah seperti mengulum benda dan napas sesak, tetapi dapat membuka mulut dengan lebar.
Kelainan yang paling mungkin adalah abses pada:
a. Peritonsil
b. Retrofaring
c. Parafaring
d. Sublingual
e. Epiglotis
127.Seorang wanita, 31 tahun mengeluh beberapa hari ini napas menjadi sesak, memberat bila berjalan
cepat. Tiga minggu yang lalu penderita baru keluar RS setelah pengangkatan struma. Pada
pemeriksaan, keadaan umum baik, tidak ada tanda sianosis, samar-samar terdengar stridor inspirasi.
Laringoskopi indirek tampak plika vokalis pada posisi paramedian, gerakan terbatas, rima glotis
terbuka sempit (kurang lebih 2 mm). Tindakan pertama yang paling tepat pada kasus ini adalah:
a. Aritenoidektomi
b. Aritenoidopeksi extra laryngeal
c. Aritenoidektomi-aritenoidopeksi extra laryngeal
d. Trakeostomi
e. Krikotirotomi
128.Seorang anak usia 3 tahun dibawa ke dokter THT dengan keluhan suara parau selama 2 bulan. Tidak
ada batuk, tidak demam, nafas agak sesak. Anak cukup aktif, gizi baik, tidak tampak sakit. Anak
tersebut anak pertama dari seorang ibu dengan riwayat partus lama. Si ibu sudah kawin cerai sebanyak
lima kali dan baru mendapat anak pada perkawinan terakhir. Dugaan penyakit anak diatas adalah:
a. Laringitis tuberkulosa
b. Laringitis jamur
c. Kista laring
dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.
Lia, dr. Sigit
18

d. Papiloma laring
e. Polip laring

129.Seorang pemain sepakbola dibawa ke RS karena terkena tendangan pada leher bagian depan. Penderita
datang dalam keadaan sadar, tidak dapat bicara, napas sesak dan terdengar stridor inspirasi. Pada
pemeriksaan tampak leher bagian depan setinggi kartilago tiroid bengkak dan hiperemi. Terlihat
retraksi di supraklavikular, suprasternal, tidak ada sianosis. Tindakan pertama yang tepat untuk
penderita ini:
a. Laringoskopi direkta
b. Laringoskopi dengan serat optik
c. Pasang tabung endotrakeal
d. Trakeostomi
e. Oksigenasi dan pemberian kortikosteroid
130.Tuan Abdullah seorang PNS usia 55 tahun akhir-akhir ini sering merasa banyak dahak di
tenggoroknya, kadang batuk, parau, dan setelah berdehem tenggorok terasa enak, suara normal, tetapi
berulang kembali beberapa saat kemudian. Penderita tidak merokok, tidak pilek. Tidak sakit waktu
menelan tetapi menelan agak sulit. Penderita tidak demam. Gejala Tn.Abdullah kemungkinan
disebabkan oleh:
a. Faringitis kronik
b. Tonsillitis kronik
c. Laringitis kronik
d. GERD
e. LPR
131.Solikhin 23 tahun sudah dua hari ini menderita sakit menelan hebat sehingga tidak dapat makan sama
sekali. Minum pun sangat sakit sehingga bila dipaksa minuman dapat kembali melalui hidung. Pada
pemeriksaan didapatkan trismus 2 cm dan ptialismus. Palatum mole sebelah kanan menonjol dan
hiperemi. Gejala trismus penderita disebabkan oleh spasmus otot:
a. Maseter
b. Palatofaring
c. Pterigoideus internus
d. Konstriktor faring medius
e. Businator
132.Seorang anak usia 5 tahun dibawa ke dokter THT karena suaranya parau sejak beberapa bulan terakhir.
Parau menetap dan tidak pernah hilang dan anak selalu ngotot bila mau mengeluarkan suara sehingga
tampak otot lehernya. Tidak ada demam, tidak batuk dan tidak sesak napas. Tidak ada masalah dalam
hal makan dan tidur. Pada pemeriksaan endoskopi tampak gambaran seperti tertera di bawah.
Diagnosis anak tersebut adalah:
a. Nodule vocal
b. Papilloma laring
c. Polip korda vokalis
d. Kista korda vokalis
e. Laringitis kronik

133.Seorang anak perempuan 8 tahun diantar ibunya ke unit rawat darurat RS dengan keluhan sakit
menelan 4 hari, tidak mau makan, sumer (subfebris). Makin hari anak tampak lemah dan sakit
bertambah berat. Pada pemeriksaan anak tampak sakit, gizi sedang, tidak sesak. Pada pemeriksaan
leher agak membesar, nyeri tekan. Pada pemeriksaan dada tampak retraksi ringan pada daerah
interkostal dan epigastrium. Pada pemeriksaan faring ismus fausium menyempit. Tonsil kanan
membesar dan tertutup selaput putih tebal. Pemeriksaan lebih cermat sulit dilakukan karena anak
kesakitan. Kecurigaan utama terhadap anak tersebut:
a. Tonsilitis akut streptokokus
b. Difteri tonsil
c. Abses peritonsil
d. Benda asing tonsil
e. Tumor tonsil
134.Seorang anak perempuan umur 3 tahun, dibawa ibunya ke poli THT dengan riwayat anak tiba-tiba
batuk sampai wajahnya biru waktu sedang diberi makan. Ibunya menduga anaknya tersedak dan

dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.


Lia, dr. Sigit
19

mencoba memukul punggung anaknya. Anak menangis dan muka biru menghilang, suara tetap serak
dan sesak. Apakah diagnosis kerja pada penderita ini
a. Aspirasi pneumoni
b. Batuk rejan
c. Benda asing di laring
d. Benda asing di trakea
e. Benda asing di bronkus

135.Komplikasi yang sering terjadi pada benda asing bronkus adalah


a. Pneumomediastinum
b. Fistel bronko-esofageal
c. Pneumotorak
d. Atelektasis
e. Cardiac arrest
136.Seorang anak laki-laki 12 tahun dibawa ayahnya ke dokter dengan riwayat tertelan uang logam 500
rupiah 5 hari yang lalu. Anak masih bisa makan dan minum seperti biasa. Sejak bangun tidur tadi pagi
leher terasa nyeri dan sejak pagi belum makan dan minum. Anak tampak tidak sakit, keadaan umum
baik. Untuk memastikan adanya benda asing pemeriksaan yang perlu segera dilakukan adalah
a. Test minum
b. Laringoskopi tak langsung
c. Foto thorax-abdomen
d. Foto cervico-torakal
e. Foto barium esofagus
137.One of the risk factors for obstructive sleep apneu is
a. Macrognathia
b. Hyperthyroidism
c. Sarcoidosis
d. Smoking cessation
e. Macroglossia
138.Gambaran khas radiologi akalasia:
a. Filling defect esophagus sepertiga bawah
b. Dilatasi esophagus
c. Retensi barium
d. Schatzki ring
e. Air fluid level
139.Disfagia yang disebabkan letak a. subclavia dextra yang abnormal disebut disfagia:
a. Motorik
b. Mekanik
c. Lusoria
d. Vascular
e. Neuromuskuler

140.Gold Standard examination for Gastroesophageal reflux disease is:


a. Intraeshophageal acid infucion test
b. Esophagoscopy
c. 24 hours ambulatory esophageal pH monitoring examination
d. Barium upper gastrointestinal tract radiography
e. None
141.Seorang laki-laki nelayan di Tuban, usia 45 tahun berobat ke klinik rawat jatan THT. Saudara sebagai
dokter THT. Penderita adalah perokok berat, mengeluh suara parau selama 3 bulan, mula-mula ringan
makin lama makin berat. Akhir-akhir ini sering sesak napas terutama kalau berjalan cepat, tak ada
gangguan menelan. Dugaan diagnosis saudara adalah
a. Laringitis kronik
b. Karsinoma laring
c. Papilloma laring
d. Reflux laringofaringoesofageal
e. TBC laring
142.Untuk kasus diatas pemeriksaan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah:
a. X foto dada
dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.
Lia, dr. Sigit
20

b. Laringoskopi tidak langsung


c. Endoskopi dengan serat optic
d. Pemeriksaan kadar asam lambung esophagus
e. Pemeriksaan sputum
143.Sialografi jarang digunakan pada pencitraan pada glandula sub lingualis karena:
a. Duktus glandula sub lingualis kecil, banyak dan terbuka di dasar mulut b.
Duktus glandula sub lingualis hanya satu dan langsung terbuka di dasar mulut
c. Banyak variasi anatomis pada duktus glandula sub lingualis
d. Kasus sialedenitis jarang dijumpai
e. Sialedenitis mudah didiagnosis

144.Penyebab dari perforasi esophagus tersering adalah


a. Boerhaave’s syndrome
b. Iatrogenik
c. Tertelan benda asing
d. Terapi laser endoskopi
e. Kemoterapi diikuti esofagektomi
145.Pada benda asing jenis biji kacang maka perlu dilakukan tindakan bronkhoskopi segera oleh karena
anak akan menjadi sesak karena
a. Iritasi mukosa
b. Edem mukosa
c. Penumpukan lendir
d. Infeksi sekunder
e. Sifat higroskopik kacang
146.Ingested a disc shape battery in the esophagus, immediate endoscopic removal should be carried out
carefully, because:
a. Removal difficulties due to the rounded shape
b. Could be permanently stuck in post cricoid region
c. Could caused cardiac arrythmia due to electromagnetic field of battery
d. Could caused burn on the esophageal mucosa due to electrolyte reaction
e. Could caused gastric perforation due to corrosive substance
147.A 4 years old child aspirated a small metal tack documented by chest radiograph two hours before
referral for endoscopic removal. On examination he appears no distress but had been coughing during
transit to the hospital. Before performing endoscopy, you should:
a. Obtain a repeat chest radiograph
b. Wait 24 hours and monitor cough
c. Begin corticosteroid treatment
d. Obtain pulmonary function studies
e. Give a cough suppressant before administering general anesthesia
148.Tiga perempat anterior palatum dibentuk oleh:
a. Aponeurosis palatine
b. Prosesus palatinum os maksila dan tulang palatum
c. Tendo otot tensor veli palatine
d. Hamulus dan tendo otot tensor veli palatine
e. Hamulus
149.Hal yang benar tentang flexible fiberoptic bronchoscope
a. Hanya dapat dimasukkan melalui hidung
b. Tidak dapat dimasukkan melalui tabung endotrakea
c. Perlu anestesi umum
d. Visualisasi memegang dan menarik benda asing lebih terbatas
e. Prosedur mudah sehingga tidak perlu latihan dengan manikin
150.Pernyataan dibawah ini benar mengenai trakeostomi
a. Tidak perlu ditunda untuk kemungkinan intubasi dulu
b. Tidak mengakibatkan komplikasi segera
c. Meskipun darurat tidak menyebabkan komplikasi infeksi
d. Jangka panjang tidak menyebabkan kerusakan laring
e. Mempermudah penghisapan secret
151.Faktor yang paling penting dalam patogenesa gastroesophageal reflux disease adalah
a. Esophageal clearance
dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.
Lia, dr. Sigit
21

b. Potency of refluxed material


c. Inkompetensi spingter bawah esophagus
d. Pengosongan lambung
e. Volume lambung
152.Seorang laki-laki umur 78 tahun dengan riwayat kecelakaan lau lintas dengan trauma tumpul pada leher
dan tidak menunjukkan adanya gangguan pada pernafasan. Pemeriksaan laringoskopi fleksibel
menunjukkan adanya sedikit laserasi pada daerah subglotik dan CT scan menunjukkan adanya oedem
supraglotik. Tindakan yang tepat adalah
a. Eksplorasi terbuka dengan penempatan graft pada laserasi
b. Repair endoskopik terhadap laserasi
c. Eksplorasi terbuka dan repair langsung laserasi
d. Pemasangan stent secara endoskopi
e. Observasi, nebulizer dan istirahat suara

153.Seorang anak 5 tahun dirujuk ke unit gawat darurat dengan keluhan batuk pilek sejak 5 hari yang lalu.
Demam tidak tinggi. Seharian kemarin batuk tambah hebat sampai muntah. Sejak tadi pagi suara parau
dan nafas mulai sesak. Sudah diberi OBH kombi tetapi tidak membaik. Anak tidak tampak sakit berat,
tidak sianosis. Suara parau, terdengar stridor inspirasi ringan. Dugaan penyakit anak tersebut adalah
a. Laringitis difteri
b. Laringitis akut
c. Benda asing laring
d. Epiglottitis akut
e. Laringo-trakeo-bronkitis
154.Seorang wanita instruktur senam 30 tahun datang berobat ke praktek pribadi dokter THT dengan
keluhan suara parau selama hampir sebulan. Sehabis bekerja suara parau tambah berat, kadang-kadang
tidak keluar suara. Saat melatih senam sering sulit untuk bersuara keras (berteriak). Dia juga seorang
perokok sejak 3 tahun yang lalu. Pemeriksaan awal untuk penderita diatas adalah
a. Stroboskopi
b. Laringoskopi langsung
c. Laringoskopi tak langsung
d. Laringoskopi serat optic
e. X-foto leher soft tissue technique
155.Seorang kakek usia 65 tahun mengeluh bila bangun pagi suara parau, dan terasa pahit di tenggorok, bila
suara berkurang. Sering mendehem (throat clearing). Waktu tidur sering terbangun dan batuk -batuk. Si
kakek juga mantan perokok. Gejala pada kakek tersebut dapat terjadi pada:
a. Laringitis kronik
b. Laringitis TBC
c. Papilloma laring
d. Laringitis refluks
e. Laringitis spasmodik
156. Penyebab tersering esophagitis adalah:
a. Idiopatik
b. GERD
c. Infeksi candida
d. Trauma korosif
e. Infeksi kuman oportuni
157.Penyebab paling sering terjadinya paralisis pita suara pada orang dewasa adalah karena
a. Trauma bedah
b. Keganasan
c. Idiopatik
d. Infeksi
e. Gangguan neurologis
158.Manfaat FEES adalah
a. Meningkatkan angka kehidupan pasien stroke dengan keluhan disfagia
b. Penunjang diagnostik dan terapi stroke
c. Rehabilitasi penelanan cukup berhasil baik bila dilakukan oleh ahli THT
d. Dapat dilakukan pada pasien tidak kooperatif
e. Hanya untuk penentuan pemasangan NGT
dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.
Lia, dr. Sigit
22

159.Pernyataan dibawah ini tentang stridor:


a. Terjadi karena aliran udara yang kuat yang menggetarkan pita suara
b. Stridor tidak selalu dapat didengar
c. Stridor inspirasi terjadi pada obstruksi di supraglotis
d. Penyempitan didaerah orofaring atau faring menimbulkan bunyi nada tinggi
e. Penyempitan intratorakal menyebabkan stridor bifasik
160.Pernyataan yang benar mengenai teleangiektasis di bidang kepala dan leher adalah:
a. Bukan merupakan penyakit herediter
b. Secara klinis menimbulkan masalah pada usia muda
c. Epistaksis merupakan hallmark teleangektasis kepala dan leher
d. Lesi jarang muncul di daerah wajah
e. Terapi laser merupakan terapi pilihan karena efektif dan disukai
161.Pernyataan yang benar mengenai berbagai tumor di kepala dan leher adalah:
a. Carotid body tumor merupakan benjolan dengan nyeri tekan
b. Higroma kistik umumnya tumbuh soliter
c. Sarcoma Kaposi merupakan penyakit autoimun
d. Tumor glomus jugulare jarang tumbuh di telinga tengah
e. Hemangioma kavernosa multiple merupakan lesi sindroma Osler Weber Rendu

162.Seorang perempuan 25 tahun mengeluh adanya benjolan berukuran 3X3cm di bawah telinga kanan.
Penderita baru menyadari beberapa hari terakhir. Pada pemeriksaan, tidak ada perubahan warna kulit,
tidak nyeri tekan, sulit digerakkan. Tidak ada keluhan lain yang spesifik. Tindakan pertama yang perlu
dilakukan adalah
a. Berikan antibiotik dan observasi
b. Observasi saja selama sebulan
c. Ekstirpasi
d. Biopsi eksisi
e. Biopsi aspirasi
163.Pengobatan utama tumor ganas sinus paranasal adalah:
a. Radiasi
b. Operasi
c. Kemoterapi
d. Kemo-radiasi
e. Tergantung stadiumnya
164.Kekurangan MRI sebagai pemeriksaan penunjang sinonasal tumor dibandingkan dengan CT Scan:
a. Tidak dapat membedakan tumor dengan jaringan lunak
b. Tidak dapat membedakan sekret dengan jaringan tumor
c. Tidak dapat mendeteksi perluasan ke perineural
d. Lebih mahal
e. Lebih banyak paparan ion
165.The following statement is correct about sinonasal neoplasm:
a. Occur more in Asians than Caucasians
b. In Caucasians, the incidence in males and females is equal
c. In Indonesia is the most frequent among head and neck malignancy
d. Industrial fumes was implicated in the carcinogenesis
e. No higher incidence of nasal cancer in cigarette smokers
166.Pernyataan yang benar tentang tumor ganas sinonasal:
a. Silindroma merupakan jenis terbanyak
b. Terapi utama silindroma adalah radiasi karena radiosensitive
c. Kekambuhan pasca bedah silindroma tinggi
d. Adenokarsinoma kebanyakan berasal dari sinus maksila
e. Olfactory neuroblastoma banyak dijumpai pada anak laki-laki
167.Keganasan pada tonsil yang paling sering ditemukan adalah:
a. Limfoma hodgkins
b. Limfoma non hodgkins
c. Limfosarkoma
d. Karsinoma sel skuamosa
e. Karsinoma mukoepidermoid
168.Yang termasuk dalam gejala awal KNF:
dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.
Lia, dr. Sigit
23

a. Gangguan menelan
b. Tinnitus
c. Mata strabismus
d. Benjolan leher
e. Epistaksis
169.Pak Suharto 45 tahun didiagnosis oleh dokter menderita karsinoma nasofaring, dan sedang dalam
pengobatan. Akhir-akhir ini dia mengeluh sulit membuka mata kirinya (ptosis) tetapi penglihatan masih
tajam. Ptosis pada KNF disebabkan oleh:
a. Infiltrasi tumor ke foramen magnum
b. Penekanan pada saraf trigeminus cabang oftalmikus
c. Penekanan pada cabang saraf okulomotorius
d. Infiltrasi tumor ke rongga orbita
e. Gangguan pada cabang saraf fasial
170.Seorang laki-laki usia 50 tahun mengeluh adanya benjolan di pipi kanan selama 4 bulan. Kadang-
kadang terasa nyeri hebat. Tiga bulan yang lalu muka tampak perot dan sulit memb uka mulut.
Tindakan pertama untuk menegakkan diagnosis adalah:
a. Biopsi insisi
b. Biopsi aspirasi
c. CT-Scan
d. USG
e. Pembedahan dengan potongan beku

dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.


Lia, dr. Sigit
24

171.Komplikasi pasca laringektomi total yang terjadi segera adalah:


a. Pneumonia
b. Empyema paru
c. Perdarahan
d. Fistel faringokutan
e. Emfisema subcutis
172.Faktor risiko terjadinya rekurenasi pada stoma atau parastoma pasca laringektomi karsinoma
laring adalah
a. Perluasan tumor ke subglotis
b. Invasi tumor ke kartilago tiroid
c. Pita suara yang terfiksir
d. Sumbatan jalan nafas
e. Metastasis tumor ke kelenjar limfa jugular atas
173.Seorang lelaki 56 tahun 3 bulan yang lalu dilakukan pembedahan (maksilektomi medial kiri) karena
tumor jinak di rongga hidung kiri. Pasca bedah dia mengeluh selalu keluar air mata dari sebelah kiri.
Akhir-akhir ini tampak kemerahan disudut medial mata kirinya. Gejala pada laki-laki tersebut karena:
a. Tumor residif
b. Dakriosistitis
c. Terpotongnya duktus nasolacrimal
d. Rejeksi benang jahitan
e. Dakriosititis
174.Laryngeal cancer arising above or below the true vocal fold cames a worse prognosis because:
a. The tumors are more aggressive
b. The patients are older and more debilitated
c. They are more advanced when diagnosed
d. They usually invade cartilage
e. They are radioresistant
175.Repair palatum dengan Z plasty dikenal sebagai teknik
a. Furlow
b. Waldir killner
c. Moure
d. Von langenback
e. Weber ferguson
176.Repair palatum dengan membuat insisi sepanjang tepi median gingiva dan alveolar bridge disebut
a. Furlow
b. Waldir killner
c. Moure
d. Von langenback
e. Weber ferguson
177.Garis fraktur pada maksila yang melibatkan garis horizontal pada dasar maksila sampai bagian bawah
aperture piriformis adalah
a. Fraktur maksila le fort I - Le Fort I – II ( transverse) : Maloklusi
b. Fraktur maksila le fort II - Le Fort II – III (piramid) : Epistaksis
c. Fraktur maksila le fort III - Le Fort III (craniofacial dysfunction): LCS
d. Fraktur multiple maksila leak
e. Fraktur comminuted maksila

178.Urutan langkah yang benar pada penanganan fraktur midface adalah


a. Mobilisasi-pemasangan arch bar-reduksi-MMF-pemasangan plate
b. Reduksi-pemasangan arch bar-mobilisasi-MMF-pemasangan plate
c. Pemasangan arch bar-mobilisasi-reduksi-MMF-pemasangan plate
d. MMF-pemasangan arch bar-reduksi-mobilisasi-pemasangan plate
e. MMF-mobilisasi-reduksi-pemasangan plate-pemasangan arch bar

dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr. Lia, dr. Sigit
25

179.Dalam melakukan tindakan rekonstruksi terhadap penderita fraktur Le Fort II, tindakan yang pertama
kali dilakukan adalah:
a. Pemasangan plate Le Fort I ( Prosesus alveolaris ) : Fraktur maksila rendah yang
b. Reduksi memisahkan maksila setinggi dasar hidung
c. Mobilisasi Le Fort II ( Fraktur Piramidal ) : Fraktur pada palatum dan sepertiga
d. Pemasangan arch bar tengah wajah yang berakibat terpisahnya bagian sepertiga tengah wajah
e. Pemasangan MMF dari dasar kranium.
Le fort III (Craniofacial disjunction) : Fraktur yang mengakibatkan
pemisahan lengkap kompleks zygomaticomaxillaris dari dasar kranium.

180.Pada fraktur le fort II terdapat beberapa plate yang dipasang pada garis fraktur. Plate pertama yang
dipasang adalah pada bagian
a. Nasomaxillary
b. Pterigomaxillary
c. Zygomaticomaxillary
d. Infraorbital rim and nasal bones
e. Vertical mandibular

181.Kebocoran cairan serebrospinal melalui sel atap etmoid dan lamina kribiformis didapat pada kondisi di
bawah ini:
a. Fraktur os nasalis LeFort I :Fiksasi interdental dan
b. Fraktur Le Fort I intermaksilar selama 4 – 6 minggu
c. Fraktur Le Fort II LeFort II : Seperti LeFort I disertai
d. Fraktur Le Fort III fiksasi dari sutura zigomatikum atau rim
e. Fraktur zigoma orbita
LeFort III :Reduksi terbuka dengan
182.Penatalaksanaan penderita dengan le fort I adalah fiksasi interdental dan intermaksilar,
a. Fiksasi interdental dan intermaksila 4-6 minggu suspensi dari sutura zigomatikum dan
b. Fiksasi sutura zigomatikus dan rim orbita pemasangan kawat dari rim orbita.
c. Reduksi terbuka fiksasi intermaksila Pemasangan splint bila terdapat
d. Fiksasi eksterna dengan traksi lateral dan anterior displacement gigi, traktur alveolar atau
e. Pemasangan splint pada displacement gigi dan maloklusi maloklusi

183.Pemeriksaan radiografi canggih yang diperlukan untuk membantu pada fraktur maksila
a. MRI potongan axial dan koronal
b. MRI potongan axial dan sagittal
c. CT Scan axial dan koronal
d. CT scan axial dan sagittal
e. CT scan koronal dan sagittal

184.Diagnosis penunjang radiologis yang paling diperlukan untuk menegakkan diagnosis fraktur tulang
kerangka hidung:
a. Proyeksi anterior tulang hidung
b. Proyeksi oblique kepala
c. Proyeksi lateral tulang hidung
d. Proyeksi occitomental kepala
e. Proyeksi anteroposterior kepala

185. Seorang anak laki-laki 23 tahun datang dengan keluhan benjolan didahi sejak 5 tahun yang lalu dan
tidak nyeri. Pada perabaan terasa keras. Pada pemeriksaan CT-Scan terdapat abnormalitas terdapat
pembentukan tulang pada daerah fronto-ethemoid sehingga menekan n. optikus. Diagnosis yang
mungkin pada penderita tersebut adalah:
a. Osteoma
b. Ossifying fibroma
c. Inverted papilloma
d. Fibrous dysplasia
e. Angiofybroma

dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.


Lia, dr. Sigit
26

186.Penderita laki-laki datang dengan benjolan di daerah parotis kanan sejak 5 tahun yang lambat
membesar, tidak nyeri, dan tidak didapatkan paresis fasialis. Diagnosis yang mungkin untuk penderita
ini adalah:
a. Adenocarcinoma
b. Pleomorfik adenoma Pleomorfik adenoma :tumor jinak tersering di kelenjar ludah
c. Mucoepidermoid carcinoma mayor,parotis, 30-40an, wanita, slow growing tumor, superfisial
d. Cylindroma parotidektomi
e. Whartin’s tumor
187.Hal dibawah ini sesuai dengan apoptosis:
a. Berhubungan dengan ekspresi BcL-2
b. Pengaruh radiasi
c. Pertumbuhan tumor yang bersifat proliferative
d. Kematian sel tumor yang terprogram
e. Efek samping kemoterapi
188.Jenis tumor didaerah 2/3 distal esophagus adalah:
a. Adenokarsinoma
b. Karsinoma skuamosa
c. Leiomyoma
d. Fibrosarkoma
e. Silindroma
189.Laryngeal cancer arising above or below the true vocal cord carries a worse prognosis because:
a. The tumor are more aggressive
b. The patients are older and more debilitated
c. They are more advanced when diagnosed
d. They usually invade cartilage
e. They are radioresistant
190.Tumor di daerah parotis yang disertai dengan paralisis cabang mandibular N VII pada laki-laki 17
tahun kemungkinannya adalah:
a. Mixed tumor
b. Mucoepidermoid ca low-grade
c. Adenoid cystic
d. Acinous cell ca
e. Basal cell ca
191.Pernyataan dibawah ini yang sesuai dengan inverted papilloma:
a. Lebih banyak dijumpai pada wanita
b. Tumor berasal dari epitel membrane Schnelderian
c. Tidak merusak tulang
d. Terapi radikal dengan maksilektomi
e. Bedah endoskopik trans nasal menurunkan kekambuhan
192.Seorang nelayan laki-laki 35 tahun dirujuk ke poli THT dengan persangkaan rinosinusitis kronis.
Penderita mengeluh rinorea kiri bercampur darah dari hidung sebelah kiri selama 6 bulan. Pendengaran
telinga kiri agak berkurang. Pada pemeriksaan terdapat pembesaran kelenjar leher di bawah arkus
mandibular 3x2 cm, kenyal tidak nyeri tekan. Rongga hidung kiri sempit, secret mukopurulen.
Kecurigaan utama pada penderita ini adalah
a. Rinosinusitis kronis
b. Karsinoma sinonasal
c. Karsinoma nasofaring
d. Rinosinusitis kronis dengan liimfoma maligna
e. Rinoskleroma

NPC
Foramen laserum dan ovale : Optalmic simtom dan fasial pain (N III, IV, V, VI)
ruang parafaring : cranial nerve parase (Horner sindrom : N IX, X, XI, XII) dan pterioid muscle (trismus)
node retrofaring : neck pain & stiffness
TE : serous OM
Nose & orbit : obstruksi hidung, epistaxis, proptosis
distant metastase : lung, liver , bone
cervical node: pembesaran upper jugular dan posterior triangel

dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr.


Lia, dr. Sigit
27

193.Seorang petani laki-laki usia 45 tahun menderita karsinoma tonsil dengan PA karsinoma anaplastic.
Pada pemeriksaan tonsil tampak tonsil kanan ulseratif, mobilitas tonsil masih baik. Tidak ditemukan
pembesaran kelenjar getah bening leher. Keadaan umum penderita baik, pilihan terapi yang tepat
adalah:
a. Diseksi radikal leher kanan dan eksisi tonsil sekaligus (en blok)
b. Radioterapi
c. Tonsilektomi diikuti radioterapi
d. Tonsilektomi koblasi
e. Tonsilektomi eksisi
194.Seorang laki-laki 50 tahun secara klinis dicurigai menderita basalioma di daerah retroaurikula kanan
dengan ukuran 1x1,5 cm. Secara umum kondisi penderita baik. Tindakan yang dilakukan adalah eksisi
diikuti penutupan menggunakan:
a. Flap interpolasi
b. Advancement flap
c. Flap transposisi
d. Tandur kulit
e. Deltopectoral flap
195. Neural signal from the vestibular system travel in coordinate system that correspond to:
a. The cardinal body axis
b.The axis of rotation of the eyes
c. Axis which correspond to major neck muscle movements
d.The most sensitive axis of the semisircular canals Bailey
e. The plains of the sensors of specific force
196. Kelainan aurikula pada sindroma branchial-oto-renal adalah :
a. Preauricular pit
b.Preauricular tags
c. Preauricular fistule
d.Microtia
e. Preauricular abses
197. Proses degenerasi organ korti pada daerah membrana basalis pada orang tua:
a. Mengakibatkan tuli pada frekuensi rendah
b.Mengakibatkan tuli pada frekuensi sedang
c. Tidak mengganggu speech discrimination Bailey
d.Satu-satunya penyebab presbikusis
e. Tidak mengakibatkan ketulian
198. Ciri-ciri presbiakusis murni : (ugm)
a. Proses aging, audiogram: nilai ambang AC&BC berimpit, meningkat di nada rendah
b.Proses aging, audiogram: nilai ambang AC&BC berimpit, meningkat di nada tinggi
c. Proses aging, audiogram: nilai ambang AC&BC meningkat, di nada rendah bisa ada gap < 15 db
d.Proses aging, audiogram: nilai ambang AC&BC meningkat, di nada tinggi bisa ada gap < 15 db
e. Setiap penurunan tajam pendengarann pada usia lanjut
199. Penutupan ostium tuba secara fisilogis, oleh karena;
a. Kontraksi m.levator palatini
b.Kontraksi m. veli palatini
c. Kontraksi m.pterigoid interna
d.Kontraksi m.salfingofaringeus
e. Secara pasif Bailey
200. Untuk memudahkan menemukan antrum mastoid maka digunakan pedoman sebagai berikut:
a. Linea temporalis dan daerah zigomatik
b.Sinus lateralis
c. Tip mastoid
d.Segitiga Mc Ewen
e. Sinus sigmoid

201. Lokasi paling sering dari kerusakan tulang-tulang pendengaran karena kolesteatom pada telinga tengah:
a. Prosesus longus maleus
b. Prosesus longus inkus
c. Kaput stapes

dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr. Lia, dr. Sigit
28

d. Krura stapes
e. Badan inkus
202.
202. Seorang laki2 berusia 45 thn mengeluh nyeri terus menerus di tenggorakan bagian kanan selama
beberapa bulan. Sulit untuk menelan makanan. AKhir2 ini penderita susah membuka mulut. Pada
pemeriksaan tenggrok terlihat biopsoi pada tonsil, karena dicurigai adanya keganasan kemungkinan
hasil biopsi hasil biopsi adalah :
a. Limfoma maligna
b. Limfoma hodgin
c. karsinoma sel skuamosa
d. Kasitau Mukoepiedermid
e. Hemagioperchitoma
203. Atresia choana (baru)
a. Kejadian sama antara laki-laki dan perempuan
b. Lebih sering type membrane
c. Awalnya dilakukan kateterisasi
d. Biasanya bilateral
e. …
204. Trismus pada penderita dengan tumor tonsil diakibatkan oleh karena infiltrasi tumor ke (UGM)
a. M.pterygoideus
b. M.temporalis
c. Os mandibula
d. Os maxilla
e. Temporomandibular joint
205. Voice restoration yang banyak dilakukan segera pasca laringektomi total adalah metode : (MAKASAR)
a. Bicara esophagus
b. Shunt and valve
c. Duckbill voice prosthesi
d. Tracheoesofageal prosthesis
e. Laring elektronik
206. Nama lain Z plasty untuk palatoplasty (Baru)
a. Furlow
b. Waldir kilner
c. Von langenbek
d. Morrow
207. Insisi di medial ginggiva dan alveolar ridge (Baru)
a. Furlow
b. Waldir kilner
c. Von langenbek
d. Morrow
208. Ct scan fraktur maxilla (Baru)
a. Potongan axial
b. Coronal dan axial
c. Coronal dan sagital
d. Axial dan sagital

209. Tes alergi yang sensitivitas dan spesifisitas tertinggi (Baru)


a. Prick tes
b. Scratch tes
c. Intradermal
d. RAST
e. ..
210. Pernyataan yang benar tentang tumor kepala leher
a. Carotid body merupakan benjolan yang nyeri tekan
b. Higroma kistik umunya tumbuh soliter UB
dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr. Lia, dr. Sigit
29

c. Sarcoma Kaposi merupakan penyakit autoimun (Surabaya)


d. Tumor glomus jugulare jarang tumbuh di telinga tengah
e. Hemangioma kavernosa multiple merupakan lesi syndrom osler-weber rendu
211. Yg sesuai dengan trakeotomi
a. ..
b. ..
c. ..
d. ..
e. Memudahkan menghisap sekret
212. Pernyataan yang paling benar tentang partial turbinectomy adalah:
a. Memotong bagian anterior konka inferior
b. Lebih sering menimbulkan komplikasi krusta dibanding total turbinectomy
c. Prosedur ini efektif untuk jangka panjang
d. Dilaporkan timbulnya rinitis atrofi
e. Lebih tidak disukai dibanding total turbinectomy
213. Karsinoma tonsil tersering
a. NHL
b. NL
c. Scc
d. Limfoma
214. Manifestasi klinis KNF seperti di bawah :
a. Epistaksis terjadi karena erosi arteri karotis
b. Parestesi pipi terjadi karena perluasan tumor ke foramen spinosum
c. Nyeri kepala hebat terjadi karena obstruksi ostium sinus frontal
d.Ptosis disebabkan infiltrasi tumor ke salah satu cabang N.okulomotorius
e. Ekstensi para nasofaring menyebabkan tinnitus nada tinggi
215. Struktur yang terdapat pada bagian anterior cavum timpani adalah :
a. Prosesus stiloideus, dinding karotis
b. Prosesus stiloideus, tensor palatine
c. Dinding karotis, ostium tuba eustachius, tensor timpani
d. Dinding karotis, pars timpanik os temporal
e. Tuba eustachius, dinding karotis, pyramidal prominence
216. Seorang laki-laki 45 tahun mengeluh nyeri terus menerus di tenggorok bagian kanan selama beberapa
bulan. Sulit untuk menelan makanan sehingga berat badan menurun beberapa kg dalam sebulan terakhir.
Akhir-akhir ini penderita juga sulit membuka mulutnya. Pada pemeriksaan tenggorok terlihat trismus
2cm, tampak tonsil kanan yang membesar dan ulceratif. Dilakukan biopsy pada tonsil karena dicurigai
adanya keganasan. Kemungkinan hasil biopsi adalah :
a. Limfoma maligna
b. limfoma Hodgkin
c. karsinoma sel squamosa
d. karsinoma mukoepidermoid
e. hemangiopericytoma

217. Trismus pada soal di atas diakibatkan oeh infiltrasi tumor ke :


a. m. masseter
b. m. pterygoideus
c. os. Mandibular
d. os. Maxilla
e. TMJ
218. Faktor resiko terjadinya rekurensi pada stoma atau parastoma pasca laringektomi karsinoma laring
adalah :
a. perluasan tumor ke subglottis
b. invasi tumor ke kartilago tiroid
c. pita suara terfiksir
d. sumbatan jalan nafas
e. metastasis tumor ke kelenjar limfe jugular atas
219. Seorang anak laki-laki 23tahun datang dengan keluhan benjolan di dahi sejak 5 tahun yang lalu dan tidak
nyeri. Pada perabaan terasa keras. Pada pemeriksaan CT scan terdapat abnormalitas pembentukan tulang
pada daerah frontoethmoid. Tidak ada keluhan pada mata. Diagnosis yang mungkin pada penderita tsb
adalah :
dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr. Lia, dr. Sigit
30

a. osteoma
b. ossifying fibroma
c. inverted papilloma
d. fibrous dysplasia
e. silndroma
220. Complication of Rhinosinusitis most often found in children is :
a. oroanthral fistula
b. subperiosteal abcess
c. frontal lobe abcess
d. cavernous sinus thrombosis
e. eyelid edema
221. Asal perdarahan pada epistaksis post dapat berasal dari :
a. Plexus Kiesselbach
b. Plexus woodruff
c. A. labialis superior
d. A. angularis
e. A. palatine mayor
222. Plexus Woodruff merupakan anastomosis dr arteri berikut ini :
a. A Labialis sup dan A palatine mayor
b. A Labialis sup, arteri palatine mayor dan arteri nasalis
c. A ethmoidalis anterior, arteri ethmoidalis posterior dan arteri…….
d. A Sphenopalatina dan arteri faringealis posterior
e. A Nasolabialis dan arteri nasalis posterior

223. Struktur anatomi yang harus dilepaskan pada langkah pertama pada tindakan Functional endoscopic sinus
surgery adalah:
a. konka media
b. bulla etmoid
c. infundibulum
d. Prosesus uncinatus
e. Lamina kribriformis
224. What are the relative contraindications to immunotherapy ?
a. Pregnancy, HIV, Autoimmune disease, use of beta blockers
b. Perennial symptoms
c. Symptoms initiated by IgE antibodies
d. Patients with intermittent asthma
e. Persisten mild allergic rhinitis
225. What is the oral challenge test ?
a. Testing method for inhalant seasonal allergy
b. Does not require of allergen elimination
c. Easy to perform in children
d. Gold standard for detection of cyclic food allergies
e. It is an objective method to diagnose food allergy
226. Munculnya hygiene hypothesis didasari pada konsep bahwa alergi terjadi karena :
a. dominasi TH1 terhadap TH2
b. selama kehamilan TH2 dominan dibanding TH1
c. Dominasi TH2 terhadap TH1
d. TH1 penting pada imunitas seluler
e.TH2 penting pada imunitas humoral
227. Obat antihistamin yang mampu mengurangi ekspresi ICAM-1, memberi keuntungan terhadap perbaikan
tanda dan gejala alergi melalui :
a. penurunan mobilisasi sel-sel immune ke target organ
b. penurunan produksi IgE
c. Penurunan kepekaan reseptor IgE
d. Peningkatan stabilisasi dinding sel mast
e. Penurunan presentasi allergen oleh APC
228. Pada ibu hamil tidak boleh memulai imunoterapi atau menaikkan dosis imunoterapi, hal ini disebabkan :
a. Apabila terjadi komplikasi dapat membahayakan kehamilan
b. Meningkatkan kepekaan allergen pada janin
c. Tidak memberikan efek terapeutik
dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr. Lia, dr. Sigit
31

d. Kadar Ig G4 Yang tinggi membahayakan kehamilan


e. Meningkatkan kepekaan allergen pada ibu hamil

229. Pasien anak laki-laki usia 13 tahun mengeluh sering bersin berulang 3 tahun yang lalu. Gejala umumnya
timbul di pagi hari dirasakan tersumbat pada malam hari, sehingga sulit untuk tidur setahun terakhir
pasien sering batuk-batuk dan sesak. Pernah dibawa oleh orang tua ke gawat darurat. Kombinasi obat
yang tepat untuk pasien ini adalah ;
a. Kortikosteroid intranasal dan H1-antihistamin
b. H1-antihistamin dan kortikosteroid inhaler
c. H1-antihistamin, antagonis reseptor leukotriene dan inhaler
d. Kortikosteroid intranasal, kortikosteroid inhaler dan leukotriene
e. Kortikosteroid Intranasal dan antikolinergik inhaler
230. Seorang anak umur 5 tahun dirujuk ke unit gawat darurat dengan keluhan batuk, filek selama 5 hari yg
lalu. Demam subfebris. Seharian kemaren batuk bertambah berat sampai muntah. Sejak td pagi suara
parau dan nafas mulai sesak. Sudah diberi OBH Combi tetap tdk membaik. Anak tdk tampak skt berat,
tdk sianosis. Suara parau, terdengar stridor inspirasi ringan. Dugaan penyakit anak tersebut:
a. laringitsi difteri
b. Laringitis akut
c. Benda asing laring
d. Epiglotitis akut
e. Laringotrakeobronkitis
231. Seorang anak perempuan 5 tahun diantar oleh ibunya ke unit gawat darurat RS dgn keluhan skt menelan
4 hari, tdk mau makan, sumer (subfebris). Makin hari anak tampak lemah dan sakit tambah berat. Pada
pemeriksaan anak tampak sakit, gizi sedang, tdk sesak. Pd pemeriksaan leher agak membesar, nyeri
tekan. Pd pemeriksaan dada tampak retraksi ringan pd daerah interkostal dan epigastrium. Pd
pemeriksaan faring ismus fausium menyempit. Tonsil kanan membesar dan tertutup selaput putih tebal.
Pemeriksaan lebih cermat sulit dilakukan karen anak kesakitan. Kecurigaan utama terhadap anak tsb:
a. Tonsilitis akut streptokokus
b. Difteri tonsil
c. abses peritonsil
d. Benda asing tonsil
e. Tumor tonsil
232. Seorang laki-laki 16 tahun dengan OMSK pada pemeriksaan radiologi posisi schuller ditemukan
gambaran radiolusen pada os mastoid, pemeriksaan audiometri menunjukkan hantaran udara sebesar 25
dB. Tindakan operasi yang dilakukan adalah :
a. simple mastoidektomi
b. atiko antrostomi
c. modified radikal mastoidektomi
d.radikal mastoidektomi
e. timpanomastoidektomi
233. Tipe Flap yang digunakan untuk post mastoidektomi dikarenakan abses mastoid
a. Advancement flap
b. Flap interpolasi
c. Flap transposisi
d. Rhombold flap
e. Deltopectoral flap
234. ..........
a.
b.
c. ohm
d. pascal
e. newton
235. compound potensial :
a. striae vascularis
b. sel rambut luar
c. sel rambut dalam
d.
e.

dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr. Lia, dr. Sigit
32

dr. Bastu, dr. Fransiska, dr. Hamita, dr. Kamal, dr. Lia, dr. Sigit

Anda mungkin juga menyukai