KERABAT 2014
HANDOUT ANATOMI
BLOK THT
1
KERABAT 2014 [[Blok THT]
2
[Organon Vestibulocochleare]. KERABAT 2014
Organon Vestibulocochleare
Hal yang tersulit bukanlah memulai sebuah gerakan yang besar, tetapi
memastikan sebuah gerakan yang konsisten hingga akhir.
3
KERABAT 2014 [Organon Vestibulocochleare]
MIND MAP
ORGANON
AUDITIVUS
AURIS MEDIA
4
[Organon Vestibulocochleare]. KERABAT 2014
5
KERABAT 2014 [Organon Vestibulocochleare]
6
[Organon Vestibulocochleare]. KERABAT 2014
2. Otot ekstrinsik
M. auricularis anterior
M. auricularis posterior
M. auricularis superior
7
KERABAT 2014 [Organon Vestibulocochleare]
Vascularisasi :
1. A. auricularis posterior cabang A. carotis externa
2. Rami auriculares anteriores A. temporalis superficialis
3. Ramus auricularis A. occipitalis
Innervasi :
1. N. auricularis magnus cabang plexus cervicalis
2. Rami auricularis N. vagus
3. Rami auriculotemporalis N. mandibularis
4. N. occipitalis minor
8
[Organon Vestibulocochleare]. KERABAT 2014
9
KERABAT 2014 [Organon Vestibulocochleare]
Kelenjar keringat (glandula sebacea) terdapat pada seluruh kulit liang telinga.
Pada 2/3 bagian dalam tidak dijumpai kelenjar serumen.
Vascularisasi :
1. A. Auricularis profundus cabang A.maxillaris
2. R. Auricularis anterior cabang A. temporalis superficialis
3. R. Auricularis A. Auricularis posterior
Innervasi :
1. N. Auriculotemporalis cabang N. Mandibularis
2. N. Auricularis magnus, R. Posterior
3. N. Auricularis magnus, R. anterior
4. R. Auricularis N. vagus
5. N. Fascialis
10
[Organon Vestibulocochleare]. KERABAT 2014
A. Cavum Tympanicum
Telinga tengah berbentuk kubus dengan batas-batas sebagai berikut :
Dinding posterior berhubungan dengan aditus ad anthrum cellulae mastoideae;
Dinding anterior berhubungan dengan tuba auditiva (Eustachius) nasopharynx;
Dinding lateral (pars membranaceae) adalah membrana tympani;
Dinding mediaal (pars labyrinthi) berbatasan dengan labyrinth, di sini dijumpai:
fenestra vestibuli/ovale ( yg ditutupi basis stapes) dan fenestra rotunda/cochleae
(yg ditutupi oleh membrana tympani secundaria)
Dinding inferior berbatasan dengan bulbus superior V. jugularis interna
Dinding superior (pars tegmentalis) berbatasan dengan cavum cranii
Vascularisasi:
1. A. tympanica anterior cabang A. maxillaris interna
2. R. stylomastoideus A. auricularis posterior
3. A. tympanica inferior cabang A. pharyngea ascendens
4. R. petrosus A. meningea media
5. A. tympanica superior cabang A. meningea media
6. A. caroticotympanica cabang A. carotis interna
Innervasi:
1. Plexus tympanicus
11
KERABAT 2014 [Organon Vestibulocochleare]
B. Membran Tympani
Berbentuk kerucut, ditutupi kulit pada permukaan eksternalnya dan lapisan
membran mukosa pada permukaan internalnya. Membran tympani memisahkan auris
externa dan auris media. Mempunyai ukuran, ketegangan dan ketebalan yang sesuai
untuk vibrasi mekanik gelombang suara.
Membrana tympanica dibagi menjadi 2 bagian:
a. Pars Flaccida/membrana shrapnell (superior) tidak memiliki limbus
b. Pars tensa/membrana propria (inferior) memiliki limbus
12
[Organon Vestibulocochleare]. KERABAT 2014
13
KERABAT 2014 [Organon Vestibulocochleare]
Vascularisasi :
1. R. auricularis profundus cabang A. maxillaris interna
2. A. tympanica anterior cabang A. maxillaris interna
3. A. stylomastoideus cabang A. auricularis posterior
Innervasi :
1. N. Auricolotemporalis cabang dari N. Mandibularis (N.V/3)
2. R. Auricularis N.V
14
[Organon Vestibulocochleare]. KERABAT 2014
C. Ossicula Auditiva
Di dalam telinga tengah terdapat tulang-tulang pendengaran yang tersusun
dari luar ke dalam, yaitu maleus, inkus dan stapes. Tulang pendengaran di dalam
telinga tengah saling berhubungan. Prosesus longus maleus (tonjolan panjang tulang
meleus) melekat pada membran timpani, maleus melekat pada inkus, dan inkus
melekat pada stapes. Stapes terletak pada tingkap lonjong yang berhubungan
dengan koklea. Hubungan antar tulang-tulang pendengaran merupakan persendian.
Ketiga tulang ini berfungsi untuk menghantarkan vibrasi dari membrana tympani
menuju foramen ovale, yang memisahkan auris media dan auris interna.
a. Malleus
Caput mallei
Bersendi dengan corpus incudis articulatio incudomallearis tipe :
sellaris
Collum mallei
Manubrium mallei
Tempat insersio M. Tensor tympanicum
Melekat pada membrane tympani
Processus anterior
Processus lateralis
b. Incus
Corpus incudis
Bersendi dengan caput mallei articulatio incudomallearis tipe :
sellaris
Crus longum
Berakhir sebagai processus lenticularis yang bersendi dengan caput
stapedis articulatio incudostapedialis tipe : globoidea
Crus brevis
c. Stapes
Caput stapedis bersendi dengan incus articulatio incudostapedialis
tipe : globoidea
Collum stapedis
Tempat insersio M. Stapedius
Crus anterius et posterius
Basis stapedis
Melekat pada fenestra vestibuli/ovale
15
KERABAT 2014 [Organon Vestibulocochleare]
b. M. Tensor tympani
Origo : pars cartilaginea tuba auditiva, pars ossicula auditiva, ala major
ossis sphenoidalis
Insersio : manubrium mallei
Inervasi : cabang-cabang N. Mandibularis
Fungsi : secara refleks meredam getaran malleus dengan menarik
manubrium mallei ke medial dan lebih menegangkan membrana
tympanica
Gambar 11. Ossicula auditiva dilihat dari anterior (Gray’s Anatomy, 2009)
16
[Organon Vestibulocochleare]. KERABAT 2014
Fungsi:
1.Menjaga keseimbangan tekanan cavum tympani dengan tekanan udara luar
2. Menjaga kebebasan gerak membrana tympanica
Vaskularisasi :
Inervasi :
1. N. Tympanicus cab. N. IX
2. N. Auriculotemporalis cab. N. V
3. r. Auricularis N. X
4. n. Caroticotympanici cab. plexus caroticus internus
5. r. Tubae cab N. tympanicus
18
[Organon Vestibulocochleare]. KERABAT 2014
Terdapat di dalam pars petrosa ossis temporalis, di sebelah medial auris media dan
berisi cairan. Fungsi dari auris interna adalah meneruskan impuls yang berkaitan dengan
pendengaran (ductus cochlearis) dan keseimbangan (utriculus, sacculus et ductus
semicircularis) ke SSP.
Terdapat di dalam os temporalis, di sebelah medial auris media, berisi cairan. Terdiri
dari dua bagian yaitu:
A. Labyrinthus osseus
Berupa ruangan yang berkelok-kelok yang berisi cairan perilimfe (mirip LCS). Terdiri
dari tiga bagian :
a) Vestibulum
Bagian tengah labyrinthus osseus yang menghubungkan canalis semicircularis
dengan cochlea. Dinding lateral vestibulum terdapat fenestra ovale (tingkap
lonjong) dan fenestra rotundum (tingkap bundar) yang berhubungan dengan auris
media.
b) Canalis semicircularis
Berupa rongga tulang, berproyeksi dari bagian posterior vestibulum. Canalis
semicircularis anterior dan posterior terletak pada bidang vertikal, tegak lurus satu
sama lain. Sedangkan canalis semicircularis lateralis terletak horizontal dan tegak
lurus terhadap kedua lainnya.
Reseptor di canalis semicircularis ini distimulasi karena rotasi kepala.
Kombinasi vestibulum dan canalis semicircularis ini disebut kompleks vestibular.
Modiolus cochlea adalah axis central cochlea yang berupa tulang berronga.
Modiolus cochlea ditembus oleh cabang-cabang n. Cochlearis. Modiolus cochlea
mengalami perluasan ke arah lateral menjadi lamina modiolus (lamina spiralis).
Terdapat 3 ruang dalam cochlea yaitu skala vestibuli, skala media dan skala
timpani. Dasar skala vestibuli disebut membran vestibuli (membran Reissner).
Sedangkan dasar skala media adalah membran basalis, pada membran ini terletak
20
[Organon Vestibulocochleare]. KERABAT 2014
Pada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut
membran tektoria, dan pada membran basalis melekat sel rambut yang terdiri dari
sel rambut dalam, sel rambut luar dan kanalis corti, yang membentuk organ corti.
Skala vestibuli dan skala timpani berisi perilimfa, sedangkan skala media berisi
endolimfa. Ion dan garam yang terdapat di perilimfa berbeda dengan endolimfa.
Hal ini penting sebagai reseptor pendengaran.
21
KERABAT 2014 [Organon Vestibulocochleare]
B. Labyrinthus membranaceus
Berupa tabung berongga dan kantong yang terdapat di dalam labyrinthus osseus .
Berisi cairan endolimfe (mirip cairan interselular). Di daerah vestibulum terdiri dari dua
kantong yaitu utriculus dan sacculus. Ductus semicircularis terisi cairan endolimfe
terdapat di dalam canalis semicircularis yang terisi cairan perilimfe.
Tiap ductus semicircularis, utriculus dan sacculus mengandung reseptor
equilibrium statis (berhubungan dengan gravitasi) dan equilibrium dinamis
(berhubungan dengan gerakan kepala).
a. Utriculus
Utriculus ukurannya lebih besar dibanding sacculus, bentuknya oval,
memanjang dan irreguler
Terletak di bagian postero-superior di dalam vestibulum, di posterior
sacculus dan berhubungan dengan ductus semicircularis
Utriculus berhubungan dengan sacculus melalui ductus
utriculosaccularis
Utriculus lebih merespon centrifugal et vertical acceleration
b. Sacculus
Ukurannya lebih kecil dibanding utriculus, bentuknya berupa kantong
membulat dan agak lonjong
Terletak di bagian antero-inferior dari vestibulum dan aterior utriculus
Di permukaan inferior dari sacculus terdapat ductud reuniens yang
menghubungkan sacculus dengan ductus cochlearis
Sacculus merespon liniar acceleration
c. Ductus semicircularis
Terdapat di dalam canalis semicircularis
22
[Organon Vestibulocochleare]. KERABAT 2014
N. VII
N. VIII
23
KERABAT 2014 [Organon Vestibulocochleare]
Sytema arteriosa
o A. Labyrinthi a. Cerebelli anterior inferior a. Basilaris
o A. Vestibularis anterior a. Labirynthi
o A. Vestibulocochlearis a. Labirynthi
o A. Spiralis modiolaris
Systema venosa
o Vv. Vestibularis v.aqueductus vestibuli sinus petrosus inferior
o V. Auditiva interna sinus petrosus inferior atau sinus transversus
o V. Canaliculi cochlea bulbus superius vena jugularis interna
24
[Organon Vestibulocochleare]. KERABAT 2014
Mekansime Pendengaran
21
KERABAT 2014 [Organon Vestibulocochleare]
Pemeriksaan Telinga
a. Auris externa
Ototscopic Examination
- Tes Pendengaran
22
[Organon Vestibulocochleare]. KERABAT 2014
Tes Garputala meliputi 3 tes, yaitu tes Rinne, tes Weber, tes Swabach.
Tes Hasil
Tes Weber Tes Swabach
Rinne
Positif Tidak ada Sama Normal
lateralisasi dengan
pemeriksa
Negatif Lateralisasi Memanjang tuli hantaran/
ke telinga tuli konduksi
yang sakit
Positif Lateralisasi Memendek tuli
ke telinga sensorineural
yang sehat
Selain penilaian fungsional, auris media dan interna dapat juga dievaluasi dengan CT
SCAN dan MRI
23
KERABAT 2014 [Organon Vestibulocochleare]
IV. Klinis
1) External ear injury
Pendarahan karena trauma yang terjadi didalam auricula akan menghasilkan auricula
hematome. Pengumpulan darah yang terletak di antara perichondrium dan kartilago
auricularis dapat menyebabkan distorsi kontur auricula, contoh : cauliflower or boxer's
ear yang sering terjadi pada petinju professional.
2) Otitis Externa Akut (Swimmer’s ear)
Inflamasi yang terjadi di meatus acusticus externus. Infeksi ini sering terjadi pada
perenang yang tidka mengeringkan telinga setelah selesai berenang. Penderita akan
merasakan gatal dan sakit di telinga. Penekanan di daerah tragus akan menambah rasa
sakit (tragus pain). Ini merupakan tanda patognomonik dari otitis externa akut.
3) Surfer’s ear
Telinga peselancar/surfer’s ear, sering terjadi pada seseorang yang berselancar atau
berenang dalam air dingin, sebagai akibat dari terbentuknya “benjolan tulang” dalam
meatus acusticus externus. Pertumbuhan benjolan ini dapat memperkecil diameter
meatus dan mengurangi pendengaran auris yang terkena
4) Otitis Media
Manifestasi klinis dari penyakit ini adalah adanya rasa sakit pada telinga dan bulging
pada membrana tympanica yang berwarna kemerahan karena inflamasi. Penyakit ini
biasanya sering terjadi setelah adanya infeksi saluran pernafasan bagian atas. Kenapa?
Jika tidak diobati penyakit ini dapat menyebabkan impaired hearing karena inflamasi
yang terjadi menyebabkan gangguan pada ossicula auditiva.
24
[Organon Vestibulocochleare]. KERABAT 2014
“Fokus merupakan hal yang penting, namun lebih penting lagi untuk melakukan apa
yang menjadi passion kalian”
“Ada yang berpikir lebih baik menjadi sebuah sumur yang dalam daripada menjadi
sebuah kolam yang dangkal, namun ternyata lebih baik lagi untuk memilih menjadi
lautan yang luas dan dalam”
(GTP, 2017)
25
KERABAT 2014 [Organon Vestibulocochleare]
References
26
[Nasus, Pharynx, Larynx]. KERABAT 2014
27
KERABAT 2014 [Nasus, Pharynx, Larynx]
A. NASUS
Septum nasi
Septum nasi terdiri dari:
- Cartilago septi nasi di anterior
- Vomer dan lamina
perpendicularis os ethmoidale
di posterior
- Spina nasalis os frontale
- Os nasale
- Crista nasalis os maxilla dan os
palatinum
CAVUM NASI
Merupakan bagian dari systema respiratorium dan olfactoricum
Apertura:
Apertura anterior cavum nasi adalah nares, yang menghubungkan cavum nasi dengan
nasus externus
Apertura posterior cavum nasi adalah choanae, yang membuka ke dalam nasopharynx
Cavum nasi satu dengan sebelahnya dibatasi oleh septum nasi
28
[Nasus, Pharynx, Larynx]. KERABAT 2014
a. Recessus sphenoethmoidale
Terletak antara concha nasalis superior dan atap nasi
b. Meatus nasi superior
Terletak di antara concha nasalis superior dan media
Dari sini bermuara sinus ethmoidalis posterior dan sinus sphenoidalis
c. Meatus nasi media
Terletak di antara concha nasalis media dan inferior
Pada dinding lateralnya terdapat prominentia bulat, bulla ethmoidalis, diakibatkan
penonjolan sinus ethmoidalis anterior di bawahnya, yang selanjutnya bermuara pada
tepi atas meatus.
Suatu celah melengkung, hiatus semilunaris, terletak tepat di bawah bulla. Ujung
anterior hiatus masuk ke dalam saluran berbentuk corong yang disebut infundibulum.
Terdapat muara sinus maxillaris, sinus frontalis, dan sinus ethmoidalis anterior
Sinus maxillaris bermuara melalui hiatus semilunaris. Sinus frontalis bermuara dan
bersambung dengan infundibulum. Sinus ethmoidalis anterior bermuara pada
infundibulum
29
KERABAT 2014 [Nasus, Pharynx, Larynx]
SINUS PARANASALES
Secara embriologi sinus paranasalis berasal dari invaginasi mukosa rongga hidung.
Perkembangan sinus dimulai pada fetus usia 3-4 bulan, kecuali sinus sphenoidalis dan sinus
frontalis. Saat anak lahir sinus maxillaris dan sinus ethmoidalis telah ada, sedangkan sinus
frontal baru berkembang pada anak yang berusia 8 tahun. Sinus-sinus ini umumnya mencapai
besar maksimal pada usia antara 15-18 tahun. Mukosa sinus merupakan lanjutan mukosa
rongga hidung yaitu epitel toraks bertingkat semu bersilia yang mengandung sel goblet. Mukosa
30
[Nasus, Pharynx, Larynx]. KERABAT 2014
sinus berperan sebagai pertahanan terhadap infeksi melalui 2 hal, yaitu produksi palut lendir
dan daya pembersihan silia.
1. SINUS MAXILLARIS
Merupakan sinus paranasal yang terbesar dan berbentuk segitiga. Memiliki dinding
lapisan sebagai berikut:
- Anterior : permukaan fasial os maxilla yang disebut fossa canina
- Posterior : permukaan infratemporal maxilla
- Medial : dinding lateral rongga hidung
- Superior : dasar orbita
- Inferior : processus alveolaris dan palatum ,
Ostium sinus maxillaris berada di dalam hiatus semilunaris melalui infundibulum
ethmoid. Infundibulum ethmoidale adalah bagian di sinus ethmoidalis anterior yang berada
tepat sesudah ostium sinus maxillaris. Infundibulum dibatasi oleh processus uncinatus.
Infundibulum
ethmoidale
Processus
uncinatus
Hiatus
semilunaris
Neurovasculer
N. alveolaris superior (posterior, media dan anterior)
A / V / N. infra orbitalis
A/V. Facialis
2. SINUS FRONTALIS
Merupakan sinus yang tumbuh paling akhir. Ada 2 kanan kiri yang seringkali
asimetri yang satu lebih besar daripada yang lain, kadangkala karena besarnya dapat melampaui
linea mediana dan bahkan saling tumpang tindih dengan sisi yang lain.
31
KERABAT 2014 [Nasus, Pharynx, Larynx]
Hubungan dengan cavum nasi melalui ductus nasofrontalis yang sempit kemudian
bergabung dengan infundibulum ethmoidale lalu ke meatus nasi media
A / V / N. supraorbitalis
Anastamose v. opmalmica dan v.
supraorbitalis
Lymphe ke Inn submandibularis.
3. SINUS SPHENOIDALIS
Merupakan rongga dalam corpus
ossis sphenoidalis yang terletak di atas cavum
nasi dan nasopharynx dan di bawah fossa
cranii media. Ada 2 kanan kiri yang Sinus
dipisahkan oleh septa tulang, umumnya baik sphenoidalis
sinus maupun septumnya asimetris dengan
bentuk bervariasi. Sinus ini membuka ke
dalam recessus sphenoethmoidalis yang terletak di atas dan di belakang concha nasalis superior.
Neurovasculer:
- A / V / N. ethmoidalis posterior
- A. carotis interna
- r. orbitalis ganglion pterygopalatinum
- lymphe ke Inn. Retropharyngeum
4. SINUS ETHMOIDALIS
32
[Nasus, Pharynx, Larynx]. KERABAT 2014
Merupakan rongga-rongga kecil yang saling berhubungan satu sama lain pada labyrinth
ethmoidalis maka disebut cellulae ethmoidalis.
Topography:
Sinus ini karena dasar variasi lubang-lubang keluarnya maka dibagi 2 kelompok, yaitu:
Neurovasculer
Bagian depan hidung mendapat Vascularisasi dari cabang-cabang a. facialis. Pada bagian
depan septum nasi terdapat anastomosis a. labialis superior, a. Palatina major, a.
Sphenopalatina, a. Ethmoidalis anterior, membentuk plexus yang cukup dekat dengan
33
KERABAT 2014 [Nasus, Pharynx, Larynx]
permukaan yang disebut plexus Kiesselbach (little area), yang merupakan tempat paling sering
terjadi epistaksis.
Vena-vena hidung mempunyai nama yang sama dan berjalan berdampingan dengan arterianya.
Vena di vestibulum dan struktur luar hidung bermuara ke v. opthalmica yang berhubungan
dengan sinus cavernosus. Vena-vena di hidung tidak memiliki katup, sehingga merupakan
faktor predisposisi untuk mudahnya penyebaran infeksi sampai ke intracranial.
b. Innervasi
1) Serabut afferent (cabang n. trigeminus menghantarkan rangsang di concha nasalis
superior;
- Sebagai rangsang raba tekanan
- Sebagai rangsang rasa sakit
Serabut afferent tersebut adalah :
c. System limfatik
34
[Nasus, Pharynx, Larynx]. KERABAT 2014
Suplai limfatik hidung amat kaya dimana terdapat jaringan pembuluh anterior dan
posterior. Jaringan limfatik anterior kecil dan bermuara di sepanjang pembuluh facialis yang
menuju leher.Jaringan ini mengurus hampir seluruh bagian anterior hidung sampai vestibulum
dan daerah preconcha. Jaringan limfatik posterior mengurus mayoritas anatomi hidung,
menggabungkan ketiga saluran utama di daerah hidung belakang sampai saluran superior,
media dan inferior. Kelompok superior berasai dari concha media dan superior dan bagian
dinding hidung juga berkaitan, berjalan di atas tuba eustachius dan bermuara pada kelenjar
limfe retropharingea.Kelompok media, berjalan di bawah tuba eustachius, mengurus concha
inferior, meatus inferior dan sebagian dasar hidung, dan menuju rantai kelenjar limfe jugularis.
Kelompok inferior berasai dari septum dan dasar hidung, berjalan menuju kelenjar limfe di
sepanjang pembuluh jugularis interna.
Polip hidung ialah massa yang lunak, berwarna pastel atau keabu-abuan yang terdapat di
dalam rongga hidung. Polip berasal dari pembengkakan mukosa hidung yang berisi banyak cairan
interseluler dan kemudian terdorong ke dalam rongga hidung oleh gaya berat.
B. PHARYNX
- Merupakan saluran muskulomembranosa dengan panjang 12-14 cm.
- Pharynx membentang dari basis cranii hingga ke batas bawah kartilago cricoidea setinggi VC
VI yang kemudian akan belanjut menjadi oesophagus.
- Pharynx terdiri dari dua jenis muskulus yaitu 3 muskulus sirkuler yang berfungsi sebagai
konstriktor dan 3 muskulus longitudinal yang berfungsi sebagai elevator.
35
KERABAT 2014 [Nasus, Pharynx, Larynx]
Gambar 1. Nasopharynx, oropharynx, dan laryngopharynx dilihat dari posterior (Gray`s, 2008)
1 NASOPHARYNX
- Nasopharynx disebut juga epipharynx, pars nasalis pharyngis
- Nasopharynx merupakan bagian dari pharynx yang paling cranial. Cavum nasi terletak
di anterior nasopharynx, keduanya dihubungkan oleh Choanae
- Berhubungan dengan telinga tengah melalui Tuba auditiva
- Nasopharynx berlanjut ke bawah menjadi oropharynx melalui isthmus pharyngeus atau hiatus
nasopharyngeus, yang dibatasi oleh palatum molle, arcus palatopharyngeus dan dinding
dorsal pharynx. Isthmus pharyngeus ini akan menutup pada saat menelan akibat peninggian
palatum molle dan konstriksi sphincter palatopharyngealis.
36
[Nasus, Pharynx, Larynx]. KERABAT 2014
37
KERABAT 2014 [Nasus, Pharynx, Larynx]
- OPTAE
Di setiap dinding lateral nasopharynx dijumpai adanya ostium pharyngeum tubae
auditivae (OPTAE) yang terletak setinggi Meatus nasi inferior. Ostium ini
merupakan tempat masuknya Tuba auditiva (tuba EUSTACHIAN) dan
menghubungkan nasopharynx dengan cavitas tympanica.
- Torus tubarius
Torus tubarius adalah peninggian di sebelah posterior dan superior OPTAE. Torus
tubarius dibentuk oleh pars cartilaginea tubae. Plica dari membrana mucosa yang
berjalan descendens dari torus tubarius ini menuju ke palatum, disebut sebagai plica
salpingopalatina. Plica ini dibentuk oleh M. Salpingopalatina
- Torus levatorius: peninggian di inferior OPTAE yang dibentuk oleh M. Levator veli
palatini.
- Recessus pharyngeus: bagian dari cavum pharyngis yang terletak di sebelah dorsal
dari torus tubarius dan memanjang ke atas sampai atap Pharynx . Jaringan limphoid
yang kadang-kadang terdapat di membrana mucosa di recessus pharyngeus ini disebut
sebagai tonsilla tubaria.
2 OROPHARYNX
- Disebut juga mesopharynx, pars oralis pharyngis
- Merupakan bagian pharynx yang terletak di belakang cavum oris
- Membentang dari setinggi palatum molle hingga bagian atas epiglottis
- Skeletopis setinggi VC 2- bagian atas VC 3
- Dihubungkan dengan cavum oris oleh isthmus faucium dengan batas-batas :
Cranial : Palatum molle
Lateral : Arcus palatopharyngeus, tonsilla palatina
Caudal : Radix linguae
- Bangunan-bangunan penting :
Arcus palatoglossus
o Merupakan suatu pelipatan mukosa di bagian anterior
o Membentang dari palatum molle hingga tepi lingua
o Terbentuk karena adanya desakan dari M. Palatoglossus
38
[Nasus, Pharynx, Larynx]. KERABAT 2014
Arcus palatopharyngeus
o Merupakan suatu pelipatan mukosa di bagian posterior
o Membentang dari palatum molle hingga dinding lateral pharynx
o Terbentuk karena adanya desakan dari M. Palatopharyngeus
Diantara arcus palatoglossus dan arcus palatopharyngeus terdapat suatu cekungan yang
disebut dengan fossa tonsilaris yang merupakan cekungan terdapatnya tonsilla palatina.
Tonsilla palatina merupakan sepasang jaringan limfoid yang dilapisi oleh membana
mukosa di bagian luarnya. Benda asing yang runcing dan kecil seperti tulang ikan atau
potongan tulang ayam sering tersangkut disini. Tonsilla palatina mendapatkan
vaskularisasi dari R.tonsilaris A.facialis dan aliran limfenya menuju ke nodus limfe
cervicalis profundus.
Antara radix lingua dan epiglottis dihubungkan oleh membrana glossoepiglotica. Pada
membrana tersebut terdapat penebalan di bagian medial disebut dengan plica
glossoepiglotica mediana. Penebalan di bagian lateral disebut dengan plica
glossoepiglotica laterale. Diantara dua penebalan tersebut terdapat cekungan yang
disebut dengan vallecula epiglotica yang berfungsi untuk menampung benda tumpul
yang tertelan. Bila benda asing berada di vallecula epiglotica dan menekan epiglotis
dapat menyumbat saluran nafas
Saat menelan, isthmus faucium terbuka, palatum terelevasi, cavitas laryngis tertutup
dan makanan bergerak mengarah ke esofagus. Seseorang tidak dapat bernafas dan
menelan bersamaan karena saluran nafas tertutup pada 2 sisi yaitu isthmus pharyngeum
dan larynx.
- Innervasi oropharynx didapatkan dari N.IX
3 LARYNGOPHARYNX
- Merupakan bagian pharynx yang teletak sepanjang larynx maka juga disebut sebagai
hypopharynx
- Membentang dari epiglottis hingga batas bawah cartilago cricoidea
- Skeletopis setinggi VC 3-6
- Bangunan-bangunan penting :
39
KERABAT 2014 [Nasus, Pharynx, Larynx]
Fossa piriformis
o Terletak di kanan dan kiri dari laryngopharynx
o Berbatasan di bagian medial dengan plica aryepiglotica
o Berbatasan di bagian lateral dengan cartilago thyroidea dan membrana thyroidea
o Berfungsi untuk menampung benda tajam yang tertelan
Adytus laryngis
o Merupakan pintu masuk menuju larynx
o Terletak pada dinding anterior laryngopharynx
VASKULARISASI PHARYNX
40
[Nasus, Pharynx, Larynx]. KERABAT 2014
MUSCULI PHARYNX
41
KERABAT 2014 [Nasus, Pharynx, Larynx]
KLINIS
42
[Nasus, Pharynx, Larynx]. KERABAT 2014
LARYNX
- Merupakan saluran pernapasan, sfingter, dan organ fonasi yang membentang dari lingua hngga
trachea.
- Larynx merupakan saluran yang fleksibel saat proses menelan. Saat istirahat, larynx terletak
setinggi skeletopis VC 3- VC 6.
A. SKELETON LARYNGIS
- Merupakan bagian keras dari larynx yang dibentuk oleh kartilago yang dihubungkan oleh
ligamentum-ligamentum dan memrana fibrosa serta digerakkan oleh beberapa muskulus.
- Cartilagines Laryngis
Cartilago hyoid VC 3
Cartilago thyroid VC 4- VC 5
Cartilago cricoidea VC 6
43
KERABAT 2014 [Nasus, Pharynx, Larynx]
Cartilago thyroidea
44
[Nasus, Pharynx, Larynx]. KERABAT 2014
Pada posterior cartilago thyroidea memanjang membentuk cornu superius dan cornu
inferius.
Bagian medial cornu inferius memiliki facies articularis untuk bersendi dengan
cartilago cricoidea
Cornu superius dengan cornu majus os hyoideum terhubung oleh Ligamentum
thyrohyoideum laterale
Terdapat linea obliqua tempat perlekatan musculi ekstrinsik larynx
Cartilago cricoidea
Cartilago hyalin yang mempunyai daerah luas di bagian belakang dan membentuk
cekungan kecil di bagian depan yang membentuk sudut.
Terletak di bagian inferior dari catilago thyroid.
Cartilago epiglottis
Merupakan cartilago yang berbentuk seperti ujung sendok atau helaian daun yang
tangkainya menempel pada cartilago thyroidea melalui ligamentum thyroepigloticum
Pada bagian pinggir menempel pada cartilago arytenoidea dihubungkan oleh plica
aryepiglottica.
Cartilago arytenoidea
Merupakan cartilago berbentuk piramid yang berpasangan dan memiliki basis dan
apex
Basis cartilaginis arytenoidea menempel pada superolateral lamina cricoidea
dihubungkan oleh ligamentum cricoarytenoidea.
Apexnya bersendi dengan cartilago corniculats
Cartilago corniculata
Merupakan fibrocartilago elastis dengan bentuk kerucut yang bersendi dengan apex
cartilago arytenoidea.
Cartilago cuneiforme
45
KERABAT 2014 [Nasus, Pharynx, Larynx]
A.
B.
Kartilago dan ligamentum laryngis dilihat dari A. Anterior dan B. Posterior (Gray`s, 2008)
46
[Nasus, Pharynx, Larynx]. KERABAT 2014
47
KERABAT 2014 [Nasus, Pharynx, Larynx]
C. CAVITAS LARYNGIS
Membentang dari adytus laryngis (pintu masuk larynx) sampai setinggi tepi bawah
cartilago cricoidea yang akan beralih menjadi lumen trachea.
- Adytus laryngis
Batas : Anterior : epiglottis
Posterior : apex cartilago arytenoidea, cartilago corniculata
Lateral : plica aryepiglottica
Terbagi menjadi 3 regio utama:
- Vestibulum laryngis
Daerah di bawah aditus laryngis sampai ke atas plica vestibularis
- Bagian tengah: terletak di antara plica vestibularis di atas dan plica vocalis
- Cavitas infraglottica
Ruang paling inferior dan diantara plica vocalis
Bagian penting cavitas laryngis:
- Ventriculus laryngis
Terletak diantara plica vestibularis dengan plica vocalis. Pada bagian anterior meluas
dan membentuk suatu katung buntu yang disebut dengan sacculus laryngis yang banyak
terdapat glandula mucosa untuk lubrikasi plica vocalis.
- Rima vestibuli
Merupakan celah yang terletak antara kedua plica vestibularis dexter et sinister.
48
[Nasus, Pharynx, Larynx]. KERABAT 2014
D. FUNGSI LARYNX
Untuk systema respiratorium inferior dan memberi mekanisme menghasilkan suara.
Selama respirasi tenang, aditus laryngis, rima vestibuli dan rima glottidis terbuka, cartilago
arytenoidea abduksi.
Saat fonasi, cartilago arytenoidea dan plica vocalis teradduks dan udara didorong melalui
rima glottidis yang tertutup. Gerakan ini menyebabkan plica vocalis bergetar yang
kemudian dimodifikasi oleh saluran nafas atas dan juga cavum oris. Tegangan plica vocalis
disesuaikan oleh M. Vocalis dan cricothyroideus.
49
KERABAT 2014 [Nasus, Pharynx, Larynx]
E. MUSCULI LARYNGIS
a. Muskulus ekstrinsik
Merupakan muskulus yang salah satu perlekatannya berada di larynx, sedangkan
perlekatan yang lain berada di luar larynx.
Depresores Larynx Levatores Larynx
m. sternohyoideus m. thyroideus
m. omohyoideus m. digastricus
m. stylohyoideus
m. stylopharyngeus
m. palatopharyngeus
b. Muskulus intrinsik
Merupakan muskulus yang origo dan insertionya berada di dalam larynx (derivat arcus
pharyngeus IV dan VI).
Fungsi Muskulus
Membuka glottis/rima glotidis m. cricoarytenoideus posterior
Menutup glottis m. cricoarytenoideus lateralis
m. arytenoideus transversus
m. thyroarytenoideus
Menegangkan lig. Vocale m. cricoarytenoideus
Mengendurkan lig. Vocale m. thyroarytenoideus
m. vocalis
Membuka adytus laryngis m. thyroepiglotticus
Menutup adytus laryngis m. arytenoideus transversus
m. arytenoideus obliquus
50
[Nasus, Pharynx, Larynx]. KERABAT 2014
51
KERABAT 2014 [Nasus, Pharynx, Larynx]
b. Innervasi Larynx
52
[Nasus, Pharynx, Larynx]. KERABAT 2014
Motorik
- Semua muskulus mendapat innervasi dari N.X kecuali m. cricothyroideus
mendapat innervasi dari r. externus n. laryngeus superius
Sensoris
- Di atas plica vocalis : n. laryngeus superius
- Di bawah plica vocalis : n. laryngeus reccurens
G. KLINIS LARYNX
- Cricothyrotomy
Merupakan salah satu tindakan emergensi untuk menyelamatkan jalan napas dengan
cara melakukan prosedur insisi pada membrana cricothyroidea. Letak insisi kira-kira
pada 1 jari di bawah Adam`s apple (pada cekungan diantara dua peninggian cartilago).
DAFTAR PUSTAKA
Drake R, Vogl A, Mitchell A. 2015. Gray’s Anatomy for Students 3rd Edition. United Kingdom:
Elsevier
R.Putz., R.Pabst. 2006 .Atlas Anatomi Manusia Sobotta Jilid 3 Edisi 22. Jakarta : EGC.
Snell, R. 2012. Clinical Anatomy by Regions 9th Edition. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins
Muhammad, Asadulah F., Yustian, P. 2016. Handout Anatomi Nasus Pharynx Larynx. Surakarta:
Laboratorium Anatomi FK UNS
53
KERABAT 2014 [Nasus, Pharynx, Larynx]
54
[Os Temporale]. KERABAT 2014
Os Temporale
EDITOR:
Maudy Putri Saraswati
55
KERABAT 2014 [Os Temporale]
56
[Os Temporale]. KERABAT 2014
I. Os Temporale
A. Fungsi, Letak dan Batas-batas Os Temporale
Salah satu ossa penyusun cranium ini berjumlah sepasang dan terletak di bagian
lateral. Selain berfungsi melindungi cerebrum, ossa ini memiliki beberapa fungsi
penting:
1) organon auditiva atau alat pendengaran,
2) Sistema vestibuler atau equilibrium atau keseimbangan,
3) Terdapat lubang untuk keluar-masuk arteriae dan nervus pada cavum cranii
yaitu cabang-cabang N. VII, N. VIII, N. IX, A. Carotis interna; Cabang-
cabang arteria meningea media; Cabang- cabang arteria Carotis eksterna
4) Pangkal dari otot-otot yang menuju viscero cranium,
5) Persendian dengan mandibular,
6) Tempat fiksasi os hyoideum.
Os ini berbatasan langsung dengan beberapa os, yakni: os parietale di sisi
superior membentuk Sutura squamosa, os occipitale di sisi posterior membentuk
Sutura occipitomastoidea, ala magna os sphenoidale disisi anterior membentuk
Sutura sphenosquamosa.
Sutura squamosa
Sutura sphenosquamosa
Sutura occipitomastoidea
57
KERABAT 2014 [Os Temporale]
A. Pars squamosa
1. Facies Temporalis
Merupakan sisi os temporal yang menghadap keluar. Bangunan yang
dapat diidentifikasi antara lain:
58
[Os Temporale]. KERABAT 2014
A
C
59
KERABAT 2014 [Os Temporale]
2. Facies cerebralis
a) Sulcus arteriae meningea mediae hasil pendesakan oleh arteriae
meningea mediae.
b) Impressiones gyrorus merupakan hasil pendesakan dari gyrus
temporalis cerebri.
B. Pars Tympanica
Bangunan yang terdapat pada bagian ini adalah :
a) Meatus acusticus externus, merupakan sebuah pipa yang
mempunyai lubang yang disebut Porus acusticus eksternus.
b) Spina suprameatica, merupakan tonjolan di atas meatus.
c) Foveola Suprameatica, merupakan cekungan diatas meatus, tepat
di sebelah superior dari spina suprameatica.
60
[Os Temporale]. KERABAT 2014
C. Pars Petrosa
Pars petrosa terdiri atas pars pyramidalis dan pars mastoidea, sehingga bisa
juga disebut pars petromastoidea. Secara morfologis, dua bagian ini merupakan
bagian yang sama, tetapi untuk lebih mudahnya masing-masing bagian dipelajari
secara terpisah.
1. Pars Pyramidalis
Bagian yang berbentuk piramid ini mempunyai dua bagian utama yaitu apex
partis petrosa dan basis partis petrosa yang akan melanjutkan diri sebagai
pars mastoidea. Pars pyramidalis mempunyai tiga buah sisi yaitu facies
anterior, posterior dan inferior.
61
KERABAT 2014 [Os Temporale]
a. Facies anterior
62
[Os Temporale]. KERABAT 2014
63
KERABAT 2014 [Os Temporale]
b. Facies posterior
64
[Os Temporale]. KERABAT 2014
Meatus acusticus
internus
Bagian sinistra: canalis semicircularis terbuka. Bagian dextra: canalis semicircularis tertutup.
65
KERABAT 2014 [Os Temporale]
c. Facies Inferior
66
[Os Temporale]. KERABAT 2014
D. Pars Mastoidea
Pars mastoidea merupakan bagian yang berada pada bagian posterior os.
termporale. Permukaan luarnya berupa penonjolan membulat yang kasar
disebut processus mastoideus, sedangkan bagian dalamnya berupa ruangan
berongga (trabekula) yang disebut anthrum mastoideum yang terdiri atas
rongga-rongga kecil yang disebut cellulae mastoideae. Anthrum mastoideum
dihubungkan dengan cavum tympani oleh aditus ad anthrum.
- Sulcus Arteri Occipitalis, akan dilalui oleh A. Occipitalis cabang A. Carotis
Externa.
- Incisura Mastoidea, terletak disebelah medial dari processus dan akan
dilekati oleh M. Digastricus Venter Posterior.
- Foramen Mastoideum, akan dilalui oleh V. Emissaria Mastoidea. Lubang
ini terletak pada bagian dorsal dari Processus Mastoideus.
E. Pars hyoidea
Merupakan bagian yang akan berhubungan dengan os hyiodeum melalui M.
Stylohyoideus. Bangunan- bangunan yang ada diantaranya adalah :
67
KERABAT 2014 [Os Temporale]
DAFTAR PUSTAKA
Haridhi, A.A., Luh, Ayu. 2016. Handout Anatomi Os Temporale. Surakarta: Laboratorium
Anatomi FK UNS
68