Anda di halaman 1dari 13

7/26/22, 10:02 AM Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD Dr.

Moewardi, Surakarta

PADUAN PRAKTIK KLINIS


KSM THT-KL
TAHUN 2021 - 2024
RSUD DR. MOEWARDI
KOKLEA IMPLAN

Implan Koklea/Implantasi koklea adalah tindakan operasi


memasang alat bantu mendengar yang berfungsi menggantikan
Pengertian
1. sel rambut dalam koklea untuk mengubah energi mekanik suara
(Definisi)
menjadi energi listrik yang dapat dihantarkan ke pusat
pendengaran di serebrum

1. Belum dapat berbicara atau bicara tidak lancar

2. Tidak dapat mendengar atau pendengaran yang kurang

3. Curiga gangguan pendengaran

4. Riwayat prenatal seperti infeksi dalam kehamilan (TORCH),


mendapatkan pengobatan ototoksik
2. Anamnesis
5. Riwayat perinatal seperti cara lahir tidak normal, saat lahir
tidak menangis, berat badannya yang tidak normal, umur
kelahiran yang tidak cukup bulan

6. Riwayat post natal seperti adanya riwayat kejang,


hiperbilirubinemia, infeksi TORCHs, campak, parotitis, meningitis
dan kelainan bawaan (genetik)

3. Pemeriksaan Fisik

1. Pemeriksaan lingkar kepala: mikrosefali atau hidrosefalus

Pemeriksaan 2. Kelainan anatomi maksilofasial


4.
Penunjang
3. Pemeriksaan telinga, daun telinga, liang telinga dan membran
timpani yang abnormal

Sesuai dengan kriteria anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan


5. Kriteria Diagnosis
penunjang

6. Diagnosis Kerja Tuli kongenital/Gangguan pendengaran pada bayi dan anak, dapat
berupa:

· Speech and language development delay to hearing loss (ICD


10: F80.4)

· Conductive hearing loss, bilateral (ICD 10: H90.0)

·Conductive hearing loss, unilateral with unrestricted hearing on


the contralateral side (ICD 10: H90.1)

· Conductive hearing loss, unilateral, right ear, with unrestricted


hearing on the contralateral side (ICD10: H90.11)

· Conductive hearing loss, unilateral, left ear, with unrestricted


hearing on the contralateral side (ICD10: H90.12)

· Conductive hearing loss, unspecified (ICD10: H90.2)

· Sensorineural hearing loss, bilateral (ICD10: H90.3)

· Sensorineural hearing loss, unilateral with unrestricted hearing


on the contralateral side (ICD10: H90.4)

· Sensorineural hearing loss, unilateral, right ear, with


unrestricted hearing on the contralateral side (ICD10: H90.4)

Sensorineural hearing loss, unilateral, left ear, with unrestricted


hearing on the contralateral side (ICD10: H90.42)

https://e-employee.rsmoewardi.com/home 1/8
7/26/22, 10:02 AM Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD Dr. Moewardi, Surakarta

Neuropati Auditori, ADHD, Autism, CAPD, afasia, retardasi mental,


7. Diagnosis Banding disleksia, gangguan komunikasi (keterlambatan perkembangan
lainnya)

8. Lama Rawat 5 hari

9. Tata Laksana Persiapan

Terdiri atas persiapan pasien, bahan dan alat, serta petugas

A. PASIEN

1. Konsultasi spesialis THT Sub Spesialisasi Otologi (selaku


operator)

2. Konsultasi spesialis THT Subc Spesialisasi Neurotologi ATAU


THT Komunitas (selaku ahli audiologi)

3. Konsultasi disiplin ilmu terkait:

a. Spesialis Ilmu Kesehatan Anak ATAU Spesialis Ilmu


Penyakit Dalam

b. Sub spesialis Neurologi Anak (atas indikasi)

c. Spesialis Neurologi

d. Sub spesialis psikiatri anak ATAU psikolog anak (atas


indikasi)

e. Spesialis Radiologi

f. Spesialis Anestesiologi

g. Audio-Verbal Therapist (AVT)

h. Pekerja sosial

4. Surat Ijin Operasi

5. Surat Ijin Pembiusan

6. Pemeriksaan Radiologi:

· Foto Thorax Posterior Anterior (PA)

· CT scan tulang temporal resolusi tinggi, posisi aksial dan


koronal, tanpa kontras, tebal potongan 0.6 mm

· MRI telinga dalam atau koklea tanpa kontras

7. Vaksinasi pencegahan meningitis terhadap kuman


pneumokokus: Prevnar® DAN / ATAU Pnemovax® minimal 2
minggu sebelum operasi.

8. Pemeriksaan laboratorium minimal 1 minggu sebelum operasi:

a. Pemeriksaan darah tepi lengkap

b. SGOT dan SGPT

c. Ureum dan Creatinin darah

d. Gula darah sewaktu

e. Skrining pembekuan darah: BT, CT, PT, APTT.

9. Hasil pemeriksaan oto-mikroskopi ATAU oto-endoskopi

10. Persiapan menjelang pelaksanaan operasi:

· Mencukur rambut kepala daerah belakang telinga selebar 2-


3 cm di luar garis batas rambut kepala

· Mandi dan keramas dengan larutan antiseptik

https://e-employee.rsmoewardi.com/home 2/8
7/26/22, 10:02 AM Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD Dr. Moewardi, Surakarta
· Puasa (minimal) 6 jam sebelum operasi

· Obat-obatan pre-medikasi THT: antibiotik profilaksis Cefazolin


(20-40mg/KgBB/hari, dibagi menjadi 2 kali pemberian ATAU
Ceftriaxone 20-80mg/KgBB/hari, dibagi menjadi 2 kali
pemberian DAN Dexametason 0,5mg/KgBB/hari ATAU Methyl-
prednisolon 1mg/ KgBB/hari diberikan sebagai dosis tunggal 30
menit sebelum insisi.

11. Hasil pemeriksaan fungsi pendengaran:

a. Oto-acoustic emission (OAE) DAN

b. Brain Evoked Response Audiometry (BERA), DAN/ATAU

c. Auditory steady state response (ASSR) DAN

d. Timpanometri

e. Audiometri nada murni/Play audiometry /Behavioral


Observation Audiometry (atas indikasi) dengan menggunakan alat
bantu mendengar (aided test)

f. Audiometri tutur (atas indikasi)

B. BAHAN DAN ALAT

1. BAHAN HABIS PAKAI

· Alkohol 70% = 200 cc

· Larutan Iodium povidon 10% = 200 cc

· NaCl 0.9% 500 cc = 5 unit

· Penutup steril daerah operasi (Opsite ® atau ioban ® )

· Spuit 20 cc = 2 unit • Spuit 5 cc = 3 unit

· Spuit 1 cc = 1 unit • Jarum spuit no: 18 = 2 unit

· Lidokain 2% ATAU Pehakain = 3 ampul

· Adrenalin ATAU epinefrin 1/1000 = 2 ampul

· Kapas lidi = 1 pack

· Kassa steril = 5 pack

· Spongostan = 1 lembar

· Kassa antibiotik = 1 lembar • Verban = 1 lembar / rol

· Verban elastik = 1 unit

· Benang jahit vicryl 3-0 = 2 buah

· Benang jahit monocryl 4-0 = 1 buah ATAU

· Benang jahit prolene 5-0 = 2 buah

2. ALAT

· Implan koklea (multi-channel electrode)

· Alat rontgen C-arm ATAU unit rontgen mobile

· Alat monitor fungsi saraf fasialis intra operatif

· Mikroskop operasi telinga dengan sistem monitor dan


perekaman data operasi

· Mesin bor telinga

· Hand piece bor otologi lurus DAN bengkok

https://e-employee.rsmoewardi.com/home 3/8
7/26/22, 10:02 AM Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD Dr. Moewardi, Surakarta

https://e-employee.rsmoewardi.com/home 4/8
7/26/22, 10:02 AM Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD Dr. Moewardi, Surakarta
· Mata bor cutting (6 mm, 4 mm, 3 mm, 2 mm, 1 mm)
Panduan Praktik Klinik Tindakan PP PERHATI-KL 58 dan
coarse diamond (3 mm, 2 mm, 1 mm) dan smooth diamond (3
mm, 2 mm, 1 mm, 0,8 mm, 0,6 mm)

· Sistem kauter monopolar DAN /ATAU bipolar.

· Komputer dan set alat pemeriksaan telemetri respon saraf


(ART / NRI / NRT)

· Set operasi mikro alat implan koklea.

· Set operasi mikro telinga :

o Hartman ear speculum, diameter 5, 6, 7.5 mm

o Hartman Nasal speculum, panjang 13 cm

o Retraktor telinga ukuran anak dan dewasa

o Suction tube diameter 0.7, 1, 1.3, 1.5, 2, 2.2, 2.5, 3.2 mm,
panjang 10 cm

o Suction handle with cut-off hole

o Surgical handle

o PLESTER elevator

o LEMPERT elevator

o Tissue forceps

o Wullstein forcep

o Gunting, curved, sharp/bunt, panjang 12 cm

o Forsep arteri lurus

o Forcep arteri curved

o Forsep mikro telinga

o Forsep mikro biopsi telinga lurus

o Forsep mikro biopsi telinga arah atas

o Forsep biosi telinga arah bawah

o Forsep mikro gunting lurus, kanan, kiri

o Malleus Nipper

o Flap knife

o Round knife 45 dan 90 derajat

o Sickle knife

o Micro respatorium

o Pick 45 derajat

o Pick 90 derajat

o Hook footplate

o Wullstein needle, long curved

o Double ended sharp curretes

o Metal cases and rack

C. Petugas

https://e-employee.rsmoewardi.com/home 5/8
7/26/22, 10:02 AM Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD Dr. Moewardi, Surakarta

https://e-employee.rsmoewardi.com/home 6/8
7/26/22, 10:02 AM Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD Dr. Moewardi, Surakarta
1. Dokter Spesialis THT-KL Sub-Spesialisasi Otologi yang
mempunyai kewenangan klinis melakukan operasi implan koklea

2. Dokter Spesialis THT-KL Sub-Spesialisasi Neurotologi ATAU


THT Komunitas yang memiliki kewenangan klinis untuk
melakukan tes telemetri respon saraf

3. Peserta Pendidikan Dokter Spesialis THT-KL yang


mempunyai kewenangan klinis sesuai tingkat kompetensi
pendidikannya

4. Perawat Kamar Operasi THT-KL yang mempunyai


kewenangan klinis

5. Dokter Spesialis Anestesi yang mempunyai kewenangan


klinis

6. Dokter Spesialis Neurologi yang mempunyai kewenangan


klinis sebagai operator monitor fungsi saraf fasialis intra operatif

7. Dokter Spesialis Radiologi yang mempunyai kewenangan


klinis sebagai operator unit C-arm ATAU alat rontgen mobile

Prosedur

1. Pemindahan pasien dari ruang rawat inap ke instalasi bedah /


kamar

operasi

2. Identifikasi pasien

3. Pemberian obat pre-medikasi operasi (sesuai indikasi)

4. Sign in

5. Time out

6. Pasien terbaring dalam pembiusan umum di meja operasi

7. Pelaksanaan operasi implantasi koklea:

• Unilateral

• Simultan bilateral

• Langkah operasi:

o Antisepsis daerah operasi dengan larutan yodium povidone 10%

o Penandaan lokasi unit eksternal implan koklea dengan cetakan


dan lokasi insisi

o Penutupuan daerah operasi dengan penutup steril

o Infiltrasi subkutis dan sub periosteum dengan larutan adrenalin


1/200.000

o Insisi kulit retro aurikula

o Insisi periosteum dan dilanjutkan pembuatan kantong fiksasi


sub periosteum (periosteal pocket)

o Pengambilan jaringan periosteum atau fasia otot untuk penutup


lubang kokleostomi

o Mastoidektomi sederhana hingga teridentifikasi kanalis lateral,


fossa inkudis, procesus brevis inkus dan digastric ridge

o Timpanotomi posterior dan dilanjutkan identifikasi tendon


stapedius dan round window niche

https://e-employee.rsmoewardi.com/home 7/8
7/26/22, 10:02 AM Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD Dr. Moewardi, Surakarta

https://e-employee.rsmoewardi.com/home 8/8
7/26/22, 10:02 AM Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD Dr. Moewardi, Surakarta
o Pengeboran round window niche hingga teridentifikasi
membran round window

o Pengisian kavum timpani dengan larutan steroid (untuk


prosedur implantasi atraumatic)

o Pembuatan tatakan implan dan (bila diperlukan) dilanjutkan


pembuatan lubang untuk benang fiksasi implan

o Pada teknik implantasi dengan pendekatan kokleostomi,


prosedur tersebut dilakukan setelah pembuatan tatakan. Lokasi
kokleostomi adalah pada daerah anterior-inferior terhadap
membran round window

o Pada teknik implantasi koklea dengan pendekatan round


window, insisi membran dilakukan setelah insersi implan ke
dalam poket. Insisi horisontal dilakukan pada membran round
window.

o Daerah round window atau kokleastomi ditutup dengan


jaringan periosteum atau fasia otot

o Bila skala timpani sudah teridentifikasi, maka dilakukan insersi


elektrode dengan teknik sesuai dengan merek implan yang
digunakan. Pada alat yang menggunakan kabel ground, kabel
tersebut diletakkan di bawah periosteum

o Penutupan luka operasi lapis demi lapis

o Pemasangan balut tekan dan dipertahankan selama 24-48 jam

8. Monitoring fungsi saraf fasialis intra operatif

9. Pemeriksaan telemetri respon saraf

10. Pemeriksaan radiologi intra operatif untuk menilai posisi


elektrode dengan C-arm ATAU unit alat rontgen mobile (sesuai
indikasi)

11. Operasi selesai

12. Sign out

13. Observasi ketat di ruang pemulihan selama 1-2 jam pasca


operasi

14. Pemindahan pasien ke ruang rawat inap

Pasca Prosedur Tindakan

1. Medikamentosa:

• Antibiotika injeksi: Ceftriaxone 20-80mg/KgBB/hari, dibagi


menjadi 2 kali pmberian selama 1-2 hari pasca operasi.
Antibiotika pasca rawat inap : Claritromicin, dibagi menjadi 2
kali pemberian, dosis 7.5 mg/KgBB/kali, ATAU Amoxicillin-
Clavulanat ATAU Cefixime selama 5 hari

• Analgetika: Paracetamol oral (sesuai dosis) ATAU Asam


mefenamat oral (sesuai dosis dan indikasi) ATAU Ketorolac
intravena (sesuai dosis dan indikasi)

• Lain-lain: o Antagonis reseptor H2: Ranitidin (sesuai indikasi)


o Asam amino anti-fibrinolisis/hemostasis: Asam traneksamat
(sesuai indikasi) o Kortikosteroid: Dexametason 0,5mg/KgBB/hari
diberikan sebagai dosis tunggal pagi hari ATAU Methyl-
prednisolon 1mg/KgBB/hari diberikan sebagai dosis tunggal pagi
hari selama 1-2 hari pasca operasi

2. Evaluasi outcome (komplikasi pasca operasi atau kejadian


tidak diinginkan yang lain):

https://e-employee.rsmoewardi.com/home 9/8
7/26/22, 10:02 AM Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD Dr. Moewardi, Surakarta

https://e-employee.rsmoewardi.com/home 10/
7/26/22, 10:02 AM Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD Dr. Moewardi, Surakarta
• Paresis fasialis

• Vertigo

• Elektrode ekstra-koklea

• Kerusakan unit internal implan koklea

• Otore atau rinore cairan perilimfe akibat perilymph gusher

• Perdarahan luka operasi Panduan Praktik Klinik Tindakan PP

PERHATI-KL 62

• Hematoma sub-kutis atau sub-periosteum • Infeksi luka


operasi

• Komplikasi intrakranial (meningitis atau ensefalitis)

• Ekstrusi (bagian) dari unit internal implan koklea

3. Verban elastik yang melingkari kepala dipertahankan


hingga 24-48 jam pasca operasi

4. Penggantian verban di hari ke-2 pasca operasi (saat pasien


masih dirawat). Bila tidak ditemukan komplikasi pasca operasi,
maka pasien dapat dipulangkan

5. Ganti verban dan pengangkatan jahitan luka operasi pada


hari ke-7 pasca operasi

6. Tindak lanjut rawat jalan :

• Switch on implan koklea dilakukan minggu ke-2 atau ke-3


pasca operasi

dan dilakukan oleh Dokter Spesialis THT Sub-Spesialisasi


Neurotologi

ATAU THT Komunitas

• Mapping dilakukan oleh Dokter Spesialis THT Sub- Spesialisasi

Neurotologi ATAU THT Komunitas, dilakukan sesuai jadwal:

o Minggu ke-4 dan ke-5 pasca operasi

o Minggu ke-7 dan ke-9 pasca operasi

o Minggu ke-13 dan ke-17 pasca operasi

o Minggu ke-25 dan ke-33 pasca operasi

o Selanjutnya tiap 6 bulan

10. Kompetensi Dokter Spesialis THT-KL

11. Kompetensi Residen

• Taman latihan & observasi/ PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)


12. Edukasi
• Edukasi orang tua

Quo ad vitam : dubia ad bonam

13. Prognosis Quo ad functionam : dubia ad bonam

Quo ad sanactionam : dubia ad bonam

14. Tingkat Evidens I atau II

15. Rekomendasi

16. Penelaah Kritis 1. Dr. Made Setiamika,dr.,Sp.THT-KL(K),FICS

2. Dr. S. Hendradewi,dr.,Sp.THT-KL(K),Msi Med

https://e-employee.rsmoewardi.com/home 11/
7/26/22, 10:02 AM Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD Dr. Moewardi, Surakarta

https://e-employee.rsmoewardi.com/home 12/
7/26/22, 10:02 AM Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD Dr. Moewardi, Surakarta
3. Dr. Hadi Sudrajad,dr.,Sp.THT-KL(K), Msi Med

4. Vicky Eko N H,dr.,MSc,Sp.THT-KL(K)

5. Novi Primadewi,dr.,Sp.THT-KL(K),Mkes

6. Putu Wijaya Kandhi,dr., Sp.THT-KL(K)

7. Dewi Pratiwi,dr.,Sp.THT-KL,Mkes

8. Aziza Viquisa B P,dr.,Sp.THT-KL

9. Ahmad Nurdiansyah, dr., Sp.THT-KL

Implan Koklea tanpa terjadi komplikasi pasca tindakan selesai


dalam 2-3 jam untuk operasi unilateral / 1 sisi telinga dan 4-6
jam untuk operasi bilateral simultan / 2 sisi telinga sekaligus.

Target:
17. Indikator Medis
80% Implan Koklea tanpa terjadi komplikasi pasca tindakan
selesai dalam 2-3 jam untuk operasi unilateral / 1 sisi telinga
dan 4-6 jam untuk operasi bilateral simultan / 2 sisi telinga
sekaligus

1. Waltzman SB, Roland Jr JT. Cochlear Implants 3rd edition.


Thieme Medical Publishers, Inc. New York. 2014. Panduan
Praktik Klinik Tindakan PP PERHATI-KL 63

2. Niparko JK. Cochlear Implants 2nd edition. Lippincott William


& Wilkins. Philadelphia. 2009.

3. Adunka OF, Buchman CA. Cochlear implant and other


18. Kepustakaan implantable auditory prostheses in Johnson JT, Rosen CA
editor. Bailey’s Head & Neck Surgery Otolaryngology 5th edition.
Lippincot William &Wilkins. 2014. p 2624-2653.

4. International Classification of Diseases 10th Revision (ICD


10). World Health Organization

International Classification of Diseases 9th Revision Clinical


Modification (ICD 9CM). World Health Organization

Surakarta, 07 Juni 2021,


Komite Medik Ketua KSM THT-KL,
Ketua

Teguh Prakosa dr, Sp.OG(K) SARWASTUTI HENDRADEWI, dr, SpTHT


NIP. 19641030 199011 1 NIP. 19651121 201001 2 001
002

Direktur RSUD Dr. Moewardi,

Dr. dr. CAHYONO HADI, Sp. OG., KFER


NIP. 19641116 199703 1 003

https://e-employee.rsmoewardi.com/home 13/

Anda mungkin juga menyukai