Anda di halaman 1dari 4

7/26/22, 9:47 AM Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD Dr.

Moewardi, Surakarta

PADUAN PRAKTIK KLINIS


KSM THT-KL
TAHUN 2021 - 2024
RSUD DR. MOEWARDI
REPOSISI FRAKTUR OS NASAL (FON)
Pengertian Reposisi FON adalah tindakan melakukan pengembalian dari fragmen tulang nasal yang mengalami fraktur kembali ke
1.
(Definisi) kedudukan semula

1. Riwayat trauma wajah

2. Nyeri pangkal hidung

2. Anamnesis 3. Mimisan

4. Hidung buntu

5. Teraba krepitasi

1. Deformitas hidung dengan dan tanpa riwayat trauma hidung


Pemeriksaan
3.
Fisik
2. Pemeriksaan hidung luar terdapat deviasi piramid hidung

1. Ro. SPN

2. CT - Scan SPN
Pemeriksaan
4.
Penunjang
3. 3D Kepala

4. Laboratorium

Kriteria
5. Anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
Diagnosis

Diagnosis
6. Fraktur Os Nasal
Kerja

Trauma Wajah
Diagnosis
7.
Banding
Trauma Maksilofasial

8. Lama Rawat 3-5

9. Tata Persiapan:
Laksana
Terdiri atas persiapan pasien, bahan dan alat, serta petugas

A. Pasien

· Identitas pasien

· Penjelasan operasi, prosedur operasi, tujuan operasi dan kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi (informed
consent)

· Ijin operasi

· Ijin pembiusan

· Konsul: Anestesi

· Konsul: Penyakit Dalam/ Kardiologi/Anak (atas indikasi)

· Pemeriksaan laboratorium:

1. Pemeriksaan darah tepi lengkap

2. PT dan APTT

3. Atas indikasi: Analisa Gas Darah, SGOT, SGPT, albumin, ureum dan creatinin darah, gula darah sewaktu

· Pemeriksaan radiologi

· Foto Waters

· Foto Os Nasal

· Foto Thorax

· MSCT Scan Kepala / MSCT Scan Kepala 3D (atas indikasi )

· Puasa 6 jam sebelum operasi

B. Bahan dan Alat

1. Bahan

· Larutan Betadine 100 ml

· Alkohol 70% 25 ml

· Kassa steril 1 pack (@10 lembar)

https://e-employee.rsmoewardi.com/home 1/3
7/26/22, 9:47 AM Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD Dr. Moewardi, Surakarta
· Kassa gulung

· Kapas steril

· Adrenalin 1:200.000

· Zalf antibiotik

2. Alat

· Elevator Boeis atau Ballanger

· Forceps Asch

· Forceps Walsham

· Pinset Bayonet

· Spekulum hidung

· Suction instrument

· Mesin suction dan selang suction

· Lampu kepala

C. Petugas

1. Dokter Spesialis THT-KL yang mempunyai kewenangan klinis

2. PPDS Sp.1 THT-KL yang mempunyai kewenangan klinis sesuai tingkat kompetensi pendidikannya

3. Perawat kamar operasi THT-KL yang mempunyai kewenangan klinis

4. Dokter Spesialis Anestesi yang mempunyai kewenangan klinis.

Prosedur:

1. Antibiotik profilaksis intravena diberikan 30 menit sebelum operasi

2. Identifikasi

3. Sign in

4. Time out

5. Pasien terbaring dalam narkose umum di meja operasi

6. Posisikan pasien, letakkan bantal dibawah bahu agar posisi leher dapat ekstensi maksimal.

7. Dilakukan tindakan aseptic dan antiseptic daerah operasi

8. Dilakukan pemasangan duk steril

9. Jarak antara tepi rongga hidung ke sudut nasofrontal diukur, kemudian elevator boeis dimasukkan lebih dalam ke
lubang hiudng sampai di bawah fragmen fraktur depresi sekitar 1 cm dibawah sudut nasofrontal

10. Kemudian elevator Boeis dengan tuntunan ibu jari dibagian luar secara perlahan mencoba menaikkan fragmen fraktur
depresi dan mendorong ke sisi kontralateral sehingga fragmen fraktur kembali ke posisi anatomi

11. Reposisi fraktur nasal dapat dilakukan dengan forceps Walsham sedangkan forceps Asch dapat dipakai pada dislokasi
septum yaitu untuk elevasi dorsum nasi dan mengembalikan septum ke posisi anatomi

12. Reduksi disempurnakan dengan molding sisa fragmen menggunakan jari

13. Setelah reposisi, dilakukan fiksasi dengan menggunakan gips

14. Dan dipasang tampon antibiotik pada kedua hidung

15. Operasi selesai

16. Sign out

Pasca Prosedur Tindakan:

1. Medikamentosa

· Antibiotika: injeksi amoksisilin klavulanat selama 3 hari

· Analgetika: asam mefenamat atau metampiron selama 3 hari

· Injeksi methyl prednisolon

· Lain-lain : injeksi asam traneksamat selama 3 hari

2. Evaluasi outcome:

· Awasi adanya edema, ekimosis, hematoma , infeksi dan kebocoran LCS

· Posisi tidur, jangan sampai daerah operasi tertekan

Diet: lunak

10. Kompetensi Dokter spesialis THT-KL

https://e-employee.rsmoewardi.com/home 2/3
7/26/22, 9:47 AM Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD Dr. Moewardi, Surakarta

https://e-employee.rsmoewardi.com/home 3/3
7/26/22, 9:47 AM Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD Dr. Moewardi, Surakarta

Merah Kuning Hijau Biru

Kompetensi Diagnosis V V V V
11.
Residen Pengelolaan Medis V V V

Prosedur V V V

Menjelaskan diagnosis penyakit


12. Edukasi
Menjelaskan pilihan rencana tatalaksana dan alasan pemilihan tatalaksana

Ad Vitam : dubia ad bonam / malam Ad Sanationam : dubia ad bonam / malam Ad Fumgsionam : dubia ad bonam /
13. Prognosis
maiam

Tingkat
14. I/II/III/IV
Evidens

15. Rekomendasi A

1. Dr. dr. Made Setiamika, Sp.THT-KL(K),FICS

2. Dr. dr. S. Hendradewi, Sp.THT-KL(K),Msi Med

3. Dr. dr. Hadi Sudrajad, Sp.THT-KL(K), Msi Med

4. dr. Vicky Eko N H,dr.,Msc,Sp.THT-KL(K)


Penelaah
16. 5. dr. Novi Primadewi, Sp.THT-KL(K),MKes
Kritis
6. dr. Putu Wijaya Kandhi, Sp.THT-KL(K)

7. dr. Dewi Pratiwi, Sp.THT-KL(K),Mkes

8. dr. Aziza Viquisa B P, Sp.THT-KL

9. dr. Ahmad Nurdiansyah, Sp.THT-KL

Reposisi Fraktur Os Nasal tanpa perdarahan hebat dan aspirasi dapat selesai dilakukan dalam 60 menit
Indikator
17. Target:
Medis
80% reposisi fraktur os nasal tanpa terjadi komplikasi pasca tindakan selesai dalam 60 menit

1. Ballenger JJ. Disease of the Nose, Throat, Ear, Head and Neck, Philadelphia, Lea & Fabiger, 2009, chapter
29,31- 33,37, pp.570-588,605-41,682-746

2. Bailey BJ and Pillsburry III HC. Head and Neck Surgery – Otolaryngology. Philadelphia, JB Lippincott Co,
2014, chapter 68, pp.989-1003

3. Dhingra PL. Disease of Ear, Nose and Throat & Head and Neck Surgery. New Delhi, Elsevier, 6th Ed, 2014, Chapter
61, pp.303-07

18. Kepustakaan 4. Lee KJ. Essential Otolaryngology. Head & Neck Surgery. New York. McGraw Hill, 8th Ed, 2002, Chapter 31, pp.
724- 92

5. Nauman HH. Head and Neck Surgery, Vol 3, New York, Thieme Medical Publishers Inc, 1997, Chapter 13, pp 358-
59

6. Potsic WP. Surgical Pediatric Otolaryngology, New York, Thieme Medical Publishers Inc, 1997, Chapter 42, pp 532-
37

7. Scott Brown. Otorhinolaryngology, Head and Neck Surgery, Great Britain, Edward Arnold, 7thed, 2007 Chapter 88,
pp.1135- 49

Surakarta, 21 Juni 2021,


Komite Medik Ketua KSM THT-KL,
Ketua

Teguh Prakosa dr, Sp.OG(K) SARWASTUTI HENDRADEWI, dr, SpTHT


NIP. 19641030 199011 1 002 NIP. 19651121 201001 2 001

Direktur RSUD Dr. Moewardi,

Dr. dr. CAHYONO HADI, Sp. OG., KFER


NIP. 19641116 199703 1 003

https://e-employee.rsmoewardi.com/home 4/3

Anda mungkin juga menyukai