1
b. Cuci tangan
c. Tempatkan alat didekat pasien dengan benar
2. Tahap orientasi
a. Berikan salam, perkenalkan diri, identifikasi pasien
b. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan tindakan
c. Tanyakan persetujuan/kesiapan pasien/keluarga
5. Prosedur Tindakan 1. Jaga privasi
2. Baca doa/basmallah
3. Monitor tanda vital pasien, oksimetri dan keadaan sedasi jika
prosedur dilakukan pada anak
4. Singkirkan semua pelapis pakaian yang menutupi sumsum
tulang agar prosedur yang dilaksanakan tetap steril
5. Pastikan posisi pasien dalam keadaan lateral dokubitus atau
pronasi
6. Pasang perlak dan pengalas
7. Tentukan lokasi aspirasi sumsum tulang dengan menandai
lokasi tersebut dengan marker
8. Siapkan bahan anestesi dalam spuit untuk tindakan anestesi
dengan larutan lidocain
9. Isi spuit 10cc dengan sedikit EDTA untuk pemeriksaan
sitology, jika untuk kepentingan sitogenetika menggunakan
larutan heparin.
10. Tindakan asepsis dan antisepsis lokasi aspirasi menggunakan
kassa steril yang dibasahi cairan iodine10% atau
chlorhexidine dengan gerakan memutar (sentrifugal),
dimulai dari tempat yang ditandai menuju keluar sampai
kira-kira 8-9 cm
11. Pasang duk steril
12. Lakukan tindakan anestesi dengan lidocain 2%. Luas area
yang disuntikkan/dioleskan sebaiknya berdiameter 3-4 cm
13. Pungsi dengan jarum BMP, kemudian aspirasi dengan spuit
10 cc
14. Cairan aspirasi dimasukkan kedalam 3 tabung EDTA
masing-masing senanyak 2-3 cc untuk dilakukan
pemeriksaan diagnose imunophenothyping dan morfologi
sumsum tulang
15. Untuk tindakan BMP pada anak dilakukan anestesi secara
bius umum di OK
2
16. Tahap terminasi
17. Lakukan evaluasi tindakan
18. Baca doa /hamdallah
19. Rapihkan alat habis pakai
20. Pamitan dengan pasien/keluarga
Menyetujui, Mengetahui,
Ketua Komite Medik Ka. Unit Hematologi dan Onkologi