Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN STUDI KASUS KELOMPOK

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


DIAGNOSA MEDIK POST OP CRANIOTOMI DAN TRAKEOSTOMY

Stase: Keperawatan Anak


Ruang: PICU

Disusun Oleh:

MUJA ASMARA P2002040


NI WAYAN AYU ASTARI P2002042
NILAM SARI P2002044
PUTU ARI PURNAMAYASA P2002055

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


INSTITUTE TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA
2021
LAPORAN BEDSIDE TEACHING (BST)
TINDAKAN SUCTION

A. PENGERTIAN
Suction merupakan tindakan penghisapan sekret di jalan napas melalui
karet/polyethylene yang dihubungkan dengan mesin suction.

B. MANFAAT
1. Mengeluarkan sekret/cairan pada jalan napas
2. Melancarkan jalan napas

C. PELAKSANAAN
Kegiatan : Bed Side Teaching (BST) tindakan suction
Tempat : Ruang PICU RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Waktu : Senin, 22 Februari 2021 Pukul: 10.00
Diagnosa medis : Post Op Craniotomi dan Trakeostomy a/i SOL
Diagnosa Kep : Gangguan ventilasi spontan

1. Karakteristik Pasien
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh mahasiswa program
Studi Profesi Ners ITKES Wiyata Husada Samarinda pada tanggal tanggal 26
Februari 2021 terhadap pasien di ruang PICU terdapat penumpukan secret pada
rongga mulut dan ETT dan tiba-tiba apnea, saturasi oksigen 87%.

2. Data Yang Dikaji Lebih Lanjut


a. Apnea
b. Bantuan otot pernapasan
c. Penggunaan ventilator dengan metode PSIMV+, FIO 30%, rr setting 30,
peep 5, PC 9.
d. Terdapat penumpukan secret
e. Kesadaran spoor coma, GCS E=1 M=1 V=ETT
3. Diagnosa Keperawatan
Gangguan ventilasi spontan berhubungan dengan kelemahan otot pernapasan.
4. Pengorganisasian
Pembimbing klinik : Ns. Nurdiana Anggraini, S.Kep
Peserta didik : a. Muja Asmara
b. Ni Wayan Ayu Astari
c. Nilam Sari
d. Putu Ari Purnawayasa
Pasien : An. S

5. Satuan Acara Kegiatan


Tahap Waktu Kegiatan BST Pelaksana
Kegiatan
Pre BST 5 menit a. Menentukan pasien dan topik Pembimbing
b. Menentukan tempat Bedside teaching klinik
c. Mempersiapkan Pasien
d. Diskusi Pelaksanaan
BST 30 menit Tahap kerja : Pembimbing
a. Posisi klien yang sadar dan mempunyai refleks muntah adalah klinik
posisi semifowler dengan kepala klien diputar ke sisi untuk
suction oral dan leher ekstensi untuk suction nasal, untuk
memudahkan kateter masuk dan membantu mencegah
aspirasi.
b. Posisi klien yang tidak sadar adalah lateral, sehingga lidah
tidak jatuh dan tidak menutup pemasukan kateter. Posisi
lateral juga mengalirkan sekret dari faring dan mencegah
aspirasi.
c. Tempatkan handuk diatas bantal dibawah dagu klien.
d. Beberapa suction mempunyai tiga daerah tekanan : tinggi
(120-150 mmHg), sedang (80-120 mmHg), rendah (0-80
mmHg). Umumnya tekanan 100-120 mmHg untuk orang
dewasa, dan 50-75 mmHg untuk anak-anak dan bayi.
e. Buka bak instrumen steril, masukkan NaCl/air steril pada
tempatnya.
f. Pakai sarung tangan steril.
g. Ambil kateter dan hubungkan dengan suction.
h. Buat ukuran kedalaman, tandai selang dengan jari. Ukuran
tepat sepanjang hidung dan lobang telinga / 13 cm untuk
orang dewasa.
i. Basahi ujung kateter dengan air steril/saline, untuk
mengurangi hambatan dan memudahkan pemasukan.
j. Suction di tes dan tempatkan jari tangan ke tempat ibu jari,
buka cabang Y connector (control suction) untuk
menimbulkan pengisapan.
k. Masukkan kateter suction dengan hati-hati (nasopharing ± 5
cm, oropharing ± 10 cm), tanpa menutup kateter suction. 12)
Hisap lendir dengan menutup lubang kateter suction, tarik
keluar perlahan sambil memutar (± 5 detik untuk anak-anak,
± 10 detik untuk dewasa). Penghisapan dilakukan hanya 15
detik.
l. Bilas kateter suction dengan air steril atau NaCl, sambil
memberi kesempataan pasien bernapas. 1
m. Ulangi penghisapan 3 – 5 kali
n. Dorong klien untuk bernafas dalam dan batuk diantara
suction. Nafas dalam dan batuk membantu mengeluarkan
sekret dari trachea dan bronchi ke faring, yang dapat
dijangkau kateter suction.
o. Observasi keadaan umum klien dan status pernapasannya.
p. Observasi sekret tentang jumlah, warna, bau, konsistensi.
q. Jika dibutuhkan pemeriksaan spesimen, tampung dalam
tempat sputum
r. Setelah selesai, bersihkan mulut dan hidung
s. Rapikan kateter, sarung tangan, air dan tempat sampah
Post BST 5 menit 1. Evaluasi kegiatan Pembimbing
2. Penutup klinik

D. EVALUASI
1. Struktur
a. Persiapan dan kelengkapan alat serta bahan
b. Daftar hadir 100%
c. Penyelenggaraan kegiatan di Ruang PICU RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda
2. Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta dan pelaksana berperan aktif selama kegiatan berlangsung
3. Hasil
a. Bagi pasien
1) Mengeluarkan sekret/cairan pada jalan napas
2) Melancarkan jalan napas
3) SPO2 Meningkat
4) Respirasi Membaik
5) Pasien merasa nyaman
b. Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa mampu mengetahui prosedur pelaksanaan suction
2) Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan secara mandiri
3) Mahasiswa mampu menganalisis mengapa tindakan tersebut dilakukan
LAPORAN STUDI KASUS

A. Identitas Pasien
1. Nama : An. S
2. Tempat/tgl lahir : Balikpapan, 18 Oktober 2015
3. Umur : 5 tahun
4. Nama Ayah/Ibu : Tn R / Ny. F
5. Perkerjaan Ayah : Wirausaha
6. Perkerjaan Ibu : Swsta
7. Pendidikan Ayah : SMA
8. Pendidikan Ibu : SMA
9. Agama : Kristen
10. Suku/Bangsa : Toraja /Indonesia
11. Alamat : Komp. Ramayana. No 136. Rt 22, Balikpapan

B. Keluhan Utama
Klien masuk Rumah Sakit melalui Poli pada tanggal 14-02-2021. Klien merupakan
rujukan dari RSUD Kanujoso dengan diagnona Space Occupying Lession (SOL),
kemudian di rujuk ke RSUD Abdul Wahab Sjahrani untuk dilakukan operasi
pengangkatan tumornya. Ibu klien mengatakan anaknya lemas, sulit berjalan sejak ±
5 bulan SMRS. Anak dengan riwayat SOL post vp shuut desember 2020. Riwayat
kejang (-), riwayat mual (-), muntah (-), lemah pada kedua tangan dan kaki. Anak
dari poli ke ruang melati, kemudian ke OP untuk dilakukan operasi craniotomy dan
trakeostomy kemudian dibawa keruang PICU.
C. Riwayat Keluhan Saat ini
Pada saat dilakukan pengakajian tanggal 22 Februari 2021 didapatkan keluarga
mengatakan klien telah dilakukan pembedahan craniotomy hari ke-7 dengan
diagnosa SOL pada tanggal 15-02-2021 dan pembedahan trakeostomy hari ke-3 pada
tanggal 20-02-2021. Dari data objectif di dapatkan, GCS : 5 (E2M2VTC). Jalan nafas
ada sekret kental produktif berwarna putih. Pada jalan nafas terpasang ETT, dengan
mode PSIMV. Mukosa bibir kering. Pada kepala tampak luka operasi di sebelah kiri.
Luka di tutup dengan kasa. Klien terpasang NGT dengan kondisi NGT terpasang
dengan rapi dan di fiksasi dengan plester. Klien bedrest total.
D. Riwayat Kesehataan Masa Lalu
1. Prenatal
Ibu klien mengatakan An. S adalah anak pertama, tidak ada riwayat keguguran.
Selama kehamilan pertama ini selalu melakukan pemeriksaan kehamilan dibidan
terdekat, mendapatkan tablet penambah darah selama hamil, demam (-), mual
(+)
2. Intranatal
Ibu klien mengatakan persalinan secara spontan
3. Posnatal
Ibu klien mengatakan An. S lahir dengan BB 3,6 gram dan PB 47 cm

E. Hasil Pemeriksaan Penunjang Dan Terapi Yang Diberikan


1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium (Tanggal 21 Februari 2021)
Hematologi :
Eritrosit : 3,70
Leukosit : 11,80
Hemoglobin : 10.0
Hematokrit : 29,6
Analisa Gas Darah :
Plt : 738
Pco2 : 53,40
Po2 : 69,50
So2% : 92,80
HCT : 29
Hb : 9,7
Fio2 : 21,0
2. Terapi Yang Diberikan
Oral : (NGT)
B comp 1 x 1
Zink syirup 1 x 1/2 cth (5 cc)
Azetazolamid 3 x 150 mg
Secralfat syirup 3 x 5 mg
Paranteral :
Ranitidine 3 x 15 mg
Kainex 3 x 230 mg
Paracetamol infus 3 x 150 mg
Omz 2 x 15 mg
Levoflocaxion 2 x 150 mg
Nebu ventolin 1,5 cc + PZ 1,5 ml 2x / hari
Pulmicord 0,25 ml + PZ 1 ml 2x / hari
Enternal :
Susu 8 x 70 cc
Dobutamin 225 mg + NS 0,9 % 50 cc

F. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan ventilasi spontan berhubungan dengan kelemahan otot pernapasan

G. Perencanaan Keperawatan
No SDKI SLKI SIKI
1 Gangguan ventilasi Ventilasi spontan Pemantauan respirasi
spontan b.d kelemahan
otot pernapasan Setelah dilakukan tindakan Tindakan:
keperawatan selama 1x24 jam 1. Monitor frekuensi, irama,
Data subjektif:- diharapkan kriteria hasil: kedalaman, dan upaya
Data objektif: 2. Monitor pola napas
 Upaya napas dan Dikaji Tujuan 3. Monitor adanya produksi
bantuan otot Volume 1 5 sputum
tidal
pernapasan 4. Monitor adanya sumbatan
Dyspnea 1 5
 Penggunaan Penggunaan 1 3 jalan napas
ventilator dengan otot bantu 5. Monitor saturasi oksigen
napas 6. Informasikan hasil
mode PSIMV, PEEP
PCO2 2 5
5, FIo2 30%, RR pemantauan
PO2 1 5
setting 30, PC 9 Takikardi 4 5
 GCS E=1 M=1
V=ETT
 Sopor coma

Anda mungkin juga menyukai