Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN DASAR

STRATEGI PELAKSANAAN

OLEH : 

Ardiansyah Noch
R014212001

Preseptor Lahan Preseptor Institusi

(…………………………………) (……………………………….…)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
STRATEGI PELAKSANAAN

PROSEDUR PENGISAPAN LENDIR/SUCTIONING

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif (DS) :
- Anak pasien mengatakan pasien mengalami penurunan kesadaran setelah mengedan
mau Buang Air Besar (BAB)
- Anak pasien mengatakan napas pasien terdengar seperti ada lendir
b. Data Objektif (DO) :
- Bunyi napas Ronchi pada kedua lapang paru
- Tampak pasien menggunakan otot bantu pernapasan
- Tampak pasien menggunakan Oropharyngeal Airway (OPA)
- Tampak pasien menggunakan Non Rebreathing Mask (NRM) 12 LPM
- Saturasi Oksigen Perifer (SpO2:94%)
- Respirasi : 26 kali per menit
2. Diagnosa Keperawatan : Bersihan jalan napas tidak efektif (Tim Pokja SDKI DPP PPNI,
2017)
3. Tujuan
a. Mengeluarkan secret yang menyumbat saluran napas

b. Memudahkan ventilasi

c. Mengambil sampel secret untuk tujuan diagnostic

d. Mencegah infeksi akibat penumpukan secret (Jacob et al., 2014)

4. Tindakan Keperawatan
a. Perangkat Alat
- Kateter sucation dengan ukuran yang sesuai

- Small Y Adapter (jika kateter tidak memiliki suction-control port)

- Sarung tangan bersih

- Cairan normal saline steril atau air steril sekitar 50 mL

- Handuk bersih
- Portable suction atau wall suction

- Selang penghubung

- Jalan napas nasal atau oral (jika diindikasikan)

- Masker atau pelindung wajah (Rebeiro et al., 2015)

b. Prosedur Kerja (Jacob et al., 2014)


Tindakan Keperawatan Rasional
1. Periksa tanda dan gejala yang Tanda fisik dan gejala timbul sebagai
memandakan adanya secret saluran akibat penurunan aliran oksigen ke
napas atas ; napas berkumur, gelisah, jaringan, begitu pula dengan
menetesnya air liur, dll penumpukan secret pada saluran
pernapasan atas
2. Jelaskan kepada pasien bahwa Membantu mendapatkan Kerjasama
pengisapan atau merangsang batuk, pasien dan meredakan kecemasan
refleks tersedak, atau bersin pasien
3. Jelaskan pentingnya dan dorong Memudahkan pengeluaran secret dan
pasien untuk batuk selama prosedur menurunkan frekunsi serta durasi
pengisapan berikutnya
4. Kumpulkan peralatan Agar prosedur dapat dilakukan dengan
lancar
5. Atur ranjang sesuai posisi kerja yang  Mendudukkan pasien akan
nyaman. Turunkan jeruji pembatas membantunya untuk dapat batuk
samping yang dekat dengan anda, dan memudahkan penarikan napas
posisikan pasien dalam posisi semi  Gaya gravitasi memudahkan
fowler bila pasien sadar. pemasukan kateter
 Poisisi miring mencegah
penyumbatan saluran napas dan
merangsang pengeluaran secret.
6. Letakkan duk atau alas tahan air Melindungi seprei ranjang
pada dada pasien
7. Pakai masker atau pelindung wajah Pengisapan dapat menimbulkan
cipratan cairan tubuh
8. Nyalakan mesin penghisap dan atur Tekanan negative harus berada pada
tekanan yang sesuai tingkat yang aman atau dapat terjadi
a. Unit mesin penghisap dinding : pneumotoraks.

Dewasa → 100-120 mmHg

Anak-anak → 95-110 mmHg

Bayi → 50-95 mmHg


b. Unit mesin penghisap portabel

Dewasa → 10 – 15 mmHg

Anak-anak → 5-10 mmHg


Bayi → 2-5 mmHg
9. Cuci tangan Mengurangi transmisi
mikroorganisme
10. Lakukan pengisapan orofaring
a. Pakai sarung tangan sekali pakai
yang bersih
b. Sambungkan satu ujung selang Mempersiapkan peralatan pengisap
penghubung ke mesin pengisap
dan ujung yang lainnya ke
kateter pengisap, isis mangkuk
steril dengan air steril
Memastikan fungsi peralatan dan
c. Isap sejumlah kecil air steril dari
melumasi kateter
mangkuk
d. Lepas sungkup oksigen bila ada
Memberikan pengisapan yang
e. Masukkan kateter ke dalam
kontinyu. Hati-hati angan sampai
mulut di sepanjang garis gusi
ujung kateter melukai permukaan
sampai ke faring. Gerakkan
mukosa mulut
kateter di dalam rongga mulut
sampai semua secret terisap.
Dorong pasien untuk batuk
selama proses pengisapan
f. Pasang Kembali sungkup
oksigen Membersihkan kateter dan
mengurangi kemungkinan transmisi
c. Cuci kateter dengan air dalam mikroorganisme
mangkuk sampai selang
penghubung bersih dari secret.
Matikan mesin pengisap.
11. Periksa Kembali status pernapasan Mengarahkan perawat untuk memulai
pasien atau menghentikan intervensi
12. Lepas duk dan letakkan di dalam Mengurangi transmisi mikro-
kantung laundry organisme

13. Reposisikan pasien ; posisi sim Memudahkan drainase secret oral


merangsang drainase dan harus
dipakai bila pasien mengalami
penurunan kesadaran
14. Cuci dan bilas peralatan bekas pakai
dengan air sabun hangat dan
keringkan dengan lap kertas
15. Letakkan kateter pada area kering
yang bersih
16. Cuci tangan Mengurangi transmisi
mikroorganisme ke pasien lain

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam teraupetik
“Selamat malam, bu. Saya Ardiansyah Noch mahasiswa profesi Ners universitas
hasanuddin Kembali lagi yah.”
b. Evaluasi/Validasi
“bagaiamana kondisi ibunya sekarang ?”
c. Kontrak
“Berdasarkan hasil pemeriksaan bunyi napasnya, ada banyak lender di jalan napas ibu
anda, itu yang menyebabkan saturasi oksigen perifernya menurun karena oksigen tidak
masuk secara maksimal ke paru-paru. Untuk itu perlu dilakukan tindakan pengisapan
lender menggunakan alat suction yah. Nanti saya akan masukkan selang kecil ke dalam
mulut ibu anda dan mengisapnya dengan alat. Mungkin akan ada refleks muntah tapi
anda tidak perlu panik. Apakah anda bersedia ?. baiklah saya siapkan alatnya terlebih
dahulu yah.”
2. Kerja
“alatnya sudah saya siapkan. Saya akan melakukan prosedurnya sekarang yah. saya cuci
tangan dan pakai sarung tangan terlebih dahulu. Saya coba fungsi suction dulu dengan
mengisap cairan NaCl 0,9% ini yah. fungsi alatnya bagus bu. sekarang saya akan
membuka sementara masker oksigennya dan memulai prosedur suction yah. suctionnya
sudah masuk dan sementara mengisap lendirnya. Tampaknya lendirnya lumayan banyak.
Suara lender saat bernapas juga tidak ada. Sekarang saya pasangkan kembali masker
oksigennya yah.”
3. Terminasi
a. Evaluasi
“tidak ada lagi suara lender saat pasien bernapas. Bagaimana perasaan anda setelah
saya melakukan tindakan mengisap lendir pada ibu anda ?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“jika setelah ini anda kembali mendengar suara lendir saat ibu anda bernapas,
silahkan hubungi saya segera di Nurse Station yah.”
c. Kontrak Waktu
“saya akan kembali memeriksa tanda-tanda vital ibu anda untuk melihat tekanan
darah, nadi, suhu, pernapasan dan saturasi oksigennya pada jam 20.00. terima kasih
atas kerjasamanya, permisi.”
DAFTAR PUSTAKA

Jacob, A., R, R., & Tarachand, J. S. (2014). Buku Ajar Clinical Nursing Procedures (E. Huriani
(ed.); 2nd ed.). Binarupa Aksara.
Rebeiro, G., Jack, L., Scully, N., & Wilson, D. (2015). Keperawatan Dasar Manual Keterampilan
Klinis (E. Novitasari & Y. Supartini (eds.); 1st ed.). Elsevier.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Indikator Diagnostik (1st ed.). Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai