Tabel 4.2 Identifikasi Kepatuhan Prosedur mencuci Tangan di Rauang Baji Nyawa Bulan Juni 2022
maupun pengunjung
tangan
kebersihan tangan
tangan
fasilitas
Analisa : Dari grafik 4.2 data diatas didapatkan bahwa kepatuhan mencuci tangan
pada bulan Juni tahun 2022, kepatuhan mencuci tangan yang diterapkan
oleh Dokter, Perawat, Staf Penunjang Medik dan Non Medik hampir
sebesar 75,9%.
Dari tabel 4.2 kepatuhan mencuci tangan di ruang perawatan baji nyawa
pada 5 Moment dengan capain tertinggi pada moment ke-5 yaitu setelah
kedua pada moment ke-4 setelah kontak dengan pasien yaitu 83,5 %.
Dari hasil observasi kegiatan pelayanan keseahtan yang diberikan selama
prosedur mencuci tangan terbanyak dilakukan pada moment ke-5 atau ke-4
hal ini juga dilihat dari fasilitas ruang perawatan dimana tidak adnaya
fasilitas cuci tangan diseteiap tempat tidur dan belum tersedianya sabun
Rekomendasi :
“ready to use”
% standard
Tabel 4.1 Identifikasi Ketepatan Penggunaan APD Rauang Baji Nyawa Bulan Juni 2022
Pelindung Diri (APD) pada bulan Juni tahun 2022, kepatuhan penggunaan
APD yang diterapkan oleh Dokter, Perawat, Staf Penunjang Medik dan
tertinggi pada Penunjang Medik (Lab) sebesar 91,67% dan tertinggi kedua
Dari table 4.1 penggunaan APD di ruang perawatan baji nyawa meliputi
masker, sarung tangan steril/ non steril dan apron/ gown. Dari hasil
masker.
Hasil observasi tidak tersedia masker untuk pasien baik di ruang perawatan
maupun ruang jaga, SPO maupun media edukasi belum tersedia di ruang
perawatan
Rekomendasi :
perawatan
3. Workshop/seminar PPI (penggunaan APD secara tepat)
Tabel 4.3 Indikator Mutu Kepatuhan Identifikasi Pasien di Ruang Baji Nyawa Bulan Juni 2022
Plan :
kontinyu
Rekomendasi :
Action : melakukan monitoring harian ketepatan waktu visite DPJP Utama, DPJP
Analisa : Dari tabel 4.4 diketahui bahwa ketepatan visite DPJP Utama, DPJP
pendamping dan dokter jaga pada bulan Juni tahun 2022 telah sesuai
dengan standard >80% dimana jam visite di bawah jam < 14.00 dengan
capain 100% dari 75 kegiatan visite yang diamati baik yang dilakukan
Sedangkan dari tabel 4.5 diketahui jam visite tercepat adalam jam 06.00
Hasil observasi telah tersedia lembar absensi dan mesin sidik jari untuk
tenaga medis
Rekomendasi :
2. Buat kebijakan jam visite kepada tenaga medis (DPJP Utama, DPJP
Tabel 4.6 Identifikasi Karakteristik Pasien yang diobsevasi Kepatuhan Terhadap Alur Klinis (Clinical Pathway)
femur
Kegiatan Kepatuhan
Penunjang diagnostik 100%
Visite dpjp 100%
Terapi 100%
Tindakan medis 100%
Asuhan keperawatan, 100%
Persiapan pulang 100%
Edukasi 100%
Discharge planing, 100%
Prosedur administrasi 100%
Lama dirawat 100%
Tabel 4.8 Identifikasi Mutu tentang Kepatuhan Terhadap Alur Klinis (Clinical Pathway)
Plan :
Pathway-CP))
clinical pathway yang telah ada dan tersedia di rumah sakit berdasarkan
dilaksanakan 100% pada 3 diagnosa yang telah ada Clinical Pathway- nya
Diabetes Melitus, TBC, HIV dan keganasan. Clinical Pathway juga belum
fisik di ruang perawatan, baik dalam rekam medis maupun dalam bentuk
fisik himpunan CP Clinical pathway (CP) yang telah dimiliki rumah sakit .
Outcome : mutu pelayanan kesehatan meningkat khususnya dalam hal pelayanan oleh
professional pemberi asuhan dalam bentuk BOR LOS, TOI yang sesuai
standard
Rekomendasi :
Pathway-CP))