Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


SEMESTER II
( JULI – DESEMBER 2020 )

DISUSUN OLEH :

KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. TJITROWARDOJO PURWOREJO

Jl. Jenderal Sudirman 60 Purworejo 54114

Telp.(0275) 321118, 325651 (hunting), (0275) 322448 Fax.(0275) 325652

E-mail : rsud_tjitrowardojo@purworejokab.go.id; website : rsud.purworejokab.go.id

2020

1
DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN …………………………………………………………………. 1
B. TUJUAN …………………………………………………………………………… 1
C. LAPORAN HASIL KEGIATAN PPI …………………………………………….. 2
1. Kebersihan tangan………………………………………………………….. 2
2. Kebersihan Lingkungan……………………………………………………. 4
3. Surveilens Infeksi……………………………………………………………. 5
4. Investigasi outbreak infeksi ……………………………………………….. 11
5. Pengawasan antimikroba yang aman ………………………………….. 12
6. Kesehatan Karyawan ……………………………………………………….. 12
7. Edukasi PPI …………………………………………………………………… 13
8. Assesment berkala ………………………………………………………….. 14
9. Sasaran Penurunan resiko………………………………………………… 17
10. Mengukur dan me-review resiko infeksi……………………………….. 24
D. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………………. 28
E. PENUTUP…………………………………………………………………………… 29

2
LAPORAN KEGIATAN

KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

BULAN JULI – DESEMBER 2020

A. Pendahuluan
Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Rumah Sakit
sebagai tolak ukur mutu pelayanan kesehatan, dilakukan berdasarkan
susunan progam kerja yang telah disusun Komite PPIRS di awal tahun
2020. Adapun kegiatan Komite PPIRS sesuai dengan SNARS edisi
1.1meliputi :
1. Kebersihan tangan
2. Kebersihan Lingkungan
3. Surveilens infeksi
4. Investigasi ( Outbreak ) penyakit infeksi.
5. Meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan antimikroba secara
aman.
6. Kesehatan kerja
7. Edukasi PPI
8. Assesment resiko secara berkala
9. Menetapkan sasaran penurunan resiko
10. Mengukur dan me-review resiko infeksi
11. Monitoring evaluasi pelaksanaan PPI

B. Tujuan
Tergambarnya kegiatan yangtelah dilakukan oleh Komite PPI dan
pencapaiannya selama bulanJuli – Desember 2020.

3
C. LaporanHasilKegiatan PPI
1. Kebersihan Tangan
Kegiatan terkait kebersihan tangan meliputi :
a) Audit Kelengkapan Fasilitas Kebersihan tangan.

Grafik kelengkapan fasilitas Kebersihan Tangan di RSUD


dr.Tjitrowardojo tahun 2020

100

95
PROSENTASE

90

85

80

75
Terse Terse Terse Terse Terse Terse Terse Terse
dia dia dia dia dia dia dia dia
wasta kran sabun box Tisu temp Leafle alkoh
fel +air cair tisu at t ol
samp hand
ah rub
CAPAIAN 95 100 85 100 85 100 100 99
TARGET 100 100 100 100 100 100 100 100

Grafik 1. Fasilitas Hand Hygiene


Analisa :
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kelengkapan
fasilitas Kebersihan tangan periode Juli – Desember 2020 yaitu
95 %. Kelengkapan 100 % terdapat pada tersedia kran, air,
tempat sampah dan tersedia leaflet, sedangkan ketersediaan tisu
dan sabun cair masing –masing 85 %. Kurang lengkapnya
fasilitas terjadi karena petugas terkait lupa untuk melengkapi,
sedangkan persediaan tisu, sabun cair dan handrub mencukupi.

4
Rencana tindak lanjut :
1. Koordiansi dengan bagian RTP dan IFRS untuk selalu
mencukupi kebutuhan kebersihan tangan semua unit.
2. Re edukasi unit terkait untuk selalu melengkapi fasilitas
kebersihan tangan di unit masing – masing.
3. Koordinasi dengan bagian IPL terkait kelengkapan wastafel
4. Lakukan monitoring evaluasi kelengkapan fasilitas
5. Berikan feed back hasil monitoring kepada unit terkait
b) Audit kepatuhan 6 langkahdan 5 moment kebersihan tangan

Grafik kepatuhan 6 langkah kebersihan tangan di RSUD dr.Tjitrowardojo


tahun 2020
120

100

80
Prosentase

60

40

20

0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOP DES
Dokter 78 79 80 81 82 82 82 82 82 82 82 82
perawat/bidan 86 88 89 90 90 90 90 90 90 90 90 90
Staf lain 75 76 77 78 79 80 80 80 80 80 80 80
rata -rata 79 81 82 83 83 84 84 84 84 84 84 84
target 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

5
Grafik kepatuhan 5 moment kebersihan tangan di RSUD dr.Tjitrowardojo
tahun 2020
90

85
Prosentase

80

75

70

65
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOP DES
Dokter 75 76 76 73 72 75 75 74 75 75 74 75
perawat/bidan 80 82 83 84 84 83 84 84 85 84 85 84
Staf lain 72 72 74 75 75 73 73 72 73 72 73 73
rata-rata 75 76 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
Target 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85

Grafik 2. Kepatuhan Kebersihan tangan

Analisa :
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan 6 langkah
kebersihan tangan periode Juli – Desember 2020 yaitu 84 %,
sedangkan kepatuhan 5 moment rata- rata 77 %. Hal tersebut terjadi
kemungkinan karena kurangnya kesadaran petugas akan manfaat
kebersihan tangan dan karena fasilitas kadang masih kurang lengkap.
Rencana tindak lanjut :
1. Re edukasi kepada semua karyawan tentang 6 langkah dan 5
moment kebersihan tangan
2. Lengkapi fasilitas kebersihan tangan
3. Lakukan monitoring evaluasi kepatuhan
4. Berikan feed back kepada unit terkait

6
2. Kebersihan Lingkungan

Grafik kepatuhan Kebersihan Lingkungan di RSUD dr. Tjitrowardojo


tahun 2020

100
90
80
70
PROSENTASE

60
50
40
30
20
10
0
LIMBAH CAIR NON
LIMBAH
INFEKSIUS
CAIR
LIMBAH
INFEKSIUS
PADAT LIMBAH
NON INFEKSIUS
LIMBAH
PADAT INFEKSIUS
JARUM
5R ( Resik,
DAN BENDA
Rapi, Ringkes,
TAJAM Rawat , Rajin )
CAPAIAN 100 85 95 75 85 70
TARGET 100 100 100 100 100 100

Grafik 3. Kepatuhan kebersihan lingkungan

Analisa :
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan kebersihan
lingkungan periode Juli - Desember 2020 rata – rata 85 %. Kepatuhan 100
% terdapat pada kepatuhan pengelolaan limbah cair non infeksius,
sedangkan kepatuhan terendah pada pengelolaan 5 R. Hal tersebut
kemungkinan disebabkan karena kurangnya kesadaran petugas akan
manfaat pengelolaan 5 R di unit masing – masing.
Rencana tindak lanjut:
1. Re edukasi pengelolaan 5 R dan pengelolaan limbah di semua unit
2. Lakukan monitoring evaluasi kepatuhan
3. Berikan feed back kepada unit terkait

7
3. Surveilens Infeksi
a. Infeksi Daerah Operasi

Grafik Insiden Rate IDO di RSUD dr.Tjitrowardojo tahun 2020

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

4
3 3 3
2.5
PROMIL

2.3
2 2
1.7
1.5 1.4

0 0
CAPAIAN TARGET

Grafik 4. Insiden Rate IDO

Analisa:
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa Infeksi Daerah Operasi

pada periode Juli -Desember 2020 rata – rata 1,9 %, lebih rendah

dibanding periode Januari – Juni 2020 dengan rata –rata 2,1 % serta

sesuaistandar Kemenkes ≤ 2 %. IDO dapat terjadi kemungkinan karena

8
belum patuhnya penerapan Bundles IDO baik pre, Intra, Post Operasi

maupun Lingkungan IBS, ruang ranap dan lainnya.

Rencana tindak lanjut:

1. Lengkapi fasilitas pencegahan IDO


2. Re sosialisasi SPO Pencegahan IDO
3. Monitoring evaluasi Penerapan SPO
4. Berikan feed back kepatuhan SPO dan Angka kejadian IDO

b. PLEBITIS

Grafik Insiden Rate Plebitis di RSUD dr.Tjitrowardojo tahun


2020

2
PROMIL

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0.6
0.5

0.3

0.1 0.1 0.1 0.1 0.1


0.05
0 0 0
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUS SEP OKT NOP DES RATA -
RATA

CAPAIAN TARGET

Grafik 5. Insiden Rate Plebitis

9
Analisa:
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa Insiden Rate Plebitis
bulan Juli - Desember 2020rata- rata 0,1 ‰,lebih rendah dibanding
dengan periode Januari – Juni 2020 yaitu 0,5‰ dan masih sesuai
Standar Kemenkes ≤ 1 ‰ .
Plebitis terjadi kemungkinan karena kurangnya penerapan SPO
Bundles/ Pencegahan phlebitis, pemilihan ukuran IV catheter tidak
sesuai ukuran Vena, pemilihan dressing IV tidak sesuai regulasi,
perawatan insersi infus kurang adekwat, kondisi pasien imuno
compromised, pemberian obat – obatan parenteral konsentrat tinggi,
personal hygiene kurang, penyakit sekunder dan lain- lainnya.
Rencana tindak lanjut :
1. Lengkapi fasilitas pencegahan Plebitis
2. Re sosialisasi SPO Pencegahan Plebitis
3. Monitoring evaluasi Penerapan SPOPencegahan Plebitis
4. Berikan feed back kepatuhan SPO dan Angka kejadian Plebitis.

c. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Grafik Insiden Rate ISK di RSUD dr.Tjitrowardojo tahun 2020


4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7 4.7
PROMIL

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUS SEP OKT NOP DES

CAPAIAN TARGET

10
Grafik 6. Insiden Rate ISK
Analisa:

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa tidak terdapat

kejadian ISK selama periode tahun 2020. Hal tersebut kemungkinan

terjadi karena penegakan diagnosis HAIs ISK yang belum valid.

Rencana tindak lanjut :

1. Koordinasi dengan DPJP dalam menegakkan diagnose HAIs

sesuai dengan profil indikator PPI.

2. Lengkapi fasilitas pencegahan ISK


3. Re sosialisasi SPO Pencegahan ISK
4. Monitoring evaluasi Penerapan SPOPencegahan ISK
5. Berikan feed back kepatuhan SPO dan Angka kejadian ISK
d.Hospital Associated Pneumonia ( HAP)

Grafik Insiden Rate HAP di RSUD dr.Tjitrowardojo tahun 2020


1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PROMIL

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUS SEP OKT NOP DES

CAPAIAN TARGET

Grafik 7. Insiden Rate HAP

11
Analisa:
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa tidak ada kejadian
HAP pada periode tahun 2020

Rencana tindak lanjut :


1. Re sosialisasi SPO Pencegahan HAP
2. Monitoring evaluasi Penerapan SPOPencegahan HAP
3. Berikan feed back kepatuhan SPO dan Angka kejadian HAP.

e.Ventilator Associated Pneumonia

Grafik Insiden Rate VAP di RSUD dr.Tjitrowardojo tahun 2020


5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8
PROMIL

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUS SEP OKT NOP DES

CAPAIAN TARGET

Grafik 8. Insiden Rate VAP

Analisa
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa tidak ada kejadian
VAP pada perode tahun 2020

Rencana tindak lanjut :


1. Re sosialisasi SPO Pencegahan VAP
2. Monitoring evaluasi Penerapan SPOPencegahan VAP
3. Berikan feed back kepatuhan SPO dan Angka kejadian VAP.

12
f.Infeksi Aliran Darah Primer ( IADP )

Grafik Insiden Rate IADP di RSUD dr.Tjitrowardojo tahun


2020

3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5

PROMIL

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUS SEP OKT NOP DES

CAPAIAN TARGET

Grafik 9. Insiden Rate IADP


Analisa
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa tidak ada kejadian
IADP pada periode tahun 2020

Rencana tindak lanjut :


1.Re sosialisasi SPO Pencegahan IADP
2.Monitoring evaluasi Penerapan SPOPencegahan IADP
3.Berikan feed back kepatuhan SPO dan Angka kejadian IADP.

13
g. Surveilen New Emerging Re Emerging Disease
900
Grafik jumlah pasien Covid-19 di RSUD dr.Tjitrowardojo
800 tahun 2020 434

700

600

500

400
361
300

200
52 99 96
63 55
100
81
26 62 62 49 53
21 29
0 0 0 2
15 7
9 5
3 6
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUS SEP OKT NOP DES TOTAL
SUSPECT CONFIRM

Grafik 10. Surveilen pasien Confirm Covid -19


Analisa :
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa periode Juli –
Desember 2020 terdapat pasien Confirm Covid -19 sebanyak 394
kasus, dimana kasus terbanyak pada bulan November sebanyak 99
kasus
Rencana Tindak Lanjut :
1. Laksanakan screening dan tracing sesuai regulasi
2. Laksanakan pencegahan dan pengendalian secara komprehensif

14
4.Investigasi outbreak Infeksi
900
Grafik jumlah pasien Covid-19
800
di RSUD dr.Tjitrowardojo tahun 2020
434

700

600

500

400
361
300

200
99 96
63 52
55
100
81
62 62 49 53
26 29
2
15 21 7
9 5
0 0 0 3 6
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUS SEP OKT NOP DES TOTAL

SUSPECT CONFIRM

Grafik 11. Surveilen pasien Confirm Covid -19


Analisa :
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa periode Juli –
Desember 2020 terdapat pasien Confirm Covid -19 sebanyak 394
kasus, dimana kasus terbanyak pada bulan November sebanyak 99
kasus

15
5.Pengawasan Antimikroba yang aman
Pemantauan pemberian Antimikroba profilaksis

Grafik kepatuhan pemberian AB Profilaksis di RSUD dr.Tjitrowardojo


periode Juli - Desember 2020

100
80
PROSENTASE

60
40
20
0
SECTIO HISTERECT APPENDIC HERNIO ORIF
CESARIA OMY TOMY REPAIR
CAPAIAN 100 100 0 0 0

Grafik 12. Kepatuhan pemberian AB Profilaksis

Analisa :
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa kepatuhan
pemberian Anti Biotik Profilaksis periode Juli - Desember 2020 di
RSUD dr.Tjitrowardojo yaitu 40 %, dimana Anti Biotik profilaksis
sesuai panduan diberikan 100 % pada kasus SC dan Histerectomy,
sedangkan kasus lainnya belum melaksanakan sesuai panduan

Rencana tindak lanjut:


1. Segera laksanakan kebijakan dan panduan penggunaan
antibiotik profilaksis dan terapi di RSUD Dr.Tjitrowardojo
2. Lakukan monitoring evaluasi penerapan kebijakan dan
panduan penggunaan antibiotik profilaksis dan terapi di RSUD
Dr.Tjitrowardojo

16
6. Kesehatan Kerja
a. Medical Chek Up seluruh karyawan sesuai prioritas:
- Pemeriksaan RDT Covid-19 sejumlah 779 karyawan dengan hasil
reaktif 12 orang dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR. Adapaun
hasil PCR positip Covid-19 sebanyak 7 orang
- Tindak lanjut dari positip covid -19 dilaksanakan isolasi sesuai
regulasi. Yang dirawat inap di RS sejumlah 2 orang, sedangkan 5
orang menjalani Isolasi mandiri.
b. Laporan pasca pajanan
Pada periode Juli – Desember 2020 tidak terjadi insiden
tertusukjarum dan benda tajam lainnya

c. Imunisasi
Pada periode Juli –Desember 2020 tidak ada pemberian
vaksin/imunisasi

17
7. Assesment Berkala
Beberapa Audit yang menjadi prioritas oleh Komite PPI adalah sebagai berikut :

No Kegiatan Temuan Rencana tindak lanjut


1. Instalasi Gizi  Kebersihan lingkungan cukup baik - Tingkatkan kepatuhan Prinsip – prinsip PPI di
 Kepatuhan kebersihan tangan, APD cukup semua bagian.
 Alur pelayanan cukup
 Kepatuhan prinsip –prinsip PPI lainnya cukup baik
2. Unit Loundry
 Ruang penerimaan dan pencucian belum terpisah  Usulan penambahan sekat partisi antara
 Masih ditemukan perendaman linen/perlak secara ruang penerimaan dan pencucian
manual  Menunggu realisasi mesin cuci 2 pintu
 Area linen kotor dan instrumen bersih belum dengan kapasitas yang lebih besar
terpisah  Usulan pembuatan sekat /partisi antara
 Kepatuhan APD masih kurang ruang loundry dan pintu masuk CSSD
 SDM kurang  Reedukasi prinsip – prinsip penerapan PPI
 usulkan penambahan SDM

3. Unit CSSD  Belum terlaksananya sentralisasi proses sterilisasi  Belum terlaksananya sentralisasi proses
 Kurangnya jumlah SDM sterilisasi
 Kurangnya sarpras di ruang dekontaminasi = Timer,  Kurangnya jumlah SDM
kompresor dll  Kurangnya sarpras di ruang dekontaminasi =
 Alur dari ruang dekontaminasi dan ruang packing Timer, kompresor dll
belum sesuai  Alur dari ruang dekontaminasi dan ruang
 Belum tersedia alat thermohigrometer di ruang packing belum sesuai

18
dekon, packing dan penyimpanan alat  Belum tersedia alat thermohigrometer di
 Suhu di ruang penyimpanan alat steril rata –rata 26 ruang dekon, packing dan penyimpanan alat
˚C  Suhu di ruang penyimpanan alat steril rata –
 Set alat steril masing –masing ruang tidak sama rata 26 ˚ C
 Indikator steril sudah tersedia, namun belum  Set alat steril masing –masing ruang tidak
terdokumentasi di RM sama
 Staf CSSD belum mendapatkan Food
suplemen/extra Gizi
 Indikator steril sudah tersedia, namun belum
terdokumentasi di RM
-
4. Instalasi - Kebersihan cukup  Tingkatkan kebersihan ruang
Pemulasaraan - Kepatuhan pemakaian APD masih kurang  Re Edukasi pemakaian APD
jenazah - Pengelolaan jenazah Covid-19 dan Infeksius lainnya  Tingkatkan terus pelayanan pengelolaan
cukup baik jenazah baik Non Infeksius maupun Infeksius
- Pengelolaan jenazah Non Infeksius baik
5. Instalasi
Penyehatan  Kebersihan cukup  Tingkatkan kebersihan, kepatuhan
Lingkungan  Kepatuhan pemakaian APD masih kurang pemakaian APD serta pengeloaan limbah
 Pengelolan limbah baik sesuai regulasi

6. IPSRS  Regulasi pengendalian mekanis dan tehnis belum  Revisi regulasi pengendalian mekanis dan
lengkap tehnis
 Bukti pelaksanan pengendalian mekanis dan tehnis  Lakukan pengendalian tehnis dan mekanis
belum lengkap ( Ventilasi positif,  Sediakan bukti pengendalian mekanis dan
BSC,LAF,thermostat kulkas dan mesin pemanas air tehnis dengan lengkap
sterilisasi alat dapur
 Pemeliharaan ruang Isolasi cukup baik

19
7. IBS  Tersedia Ruang Operasi Covid-19 tetapi belum  Follow up resetting ruang operasi covid -19
sesuai standar  Tingkatkan kepatuhan pencegahan IDO intra
 Pelayanan operasi Covid masih menunggu ruang operasi
operasi disempurnakan
 Pelaksanaan pencegahan IDO Intra operasi masih
kurang

8. ICU  Kebersihan ruang cukup baik  Tingkatkan kebersihan, APD serta


 Pemakaian APD cukup baik Kewaspadaan standar lainnya
 Pintu masuk pasien dan isolasi sering terbuka  Tingkatkan kepatuhan menutup kembali
pintu masuk pasien dan ruang isolasi

9. Ins. - Kebersihan lingkungan cukup baik  Tingkatkan kepatuhan kewaspadaan standar


Laboratorium - Kepatuhan kebersihan tangan cukup dan penerapan PPI lainnya
Klinik - Kepatuhan pemakaian APD cukup baik

10. Monitoring
Terapi cairan  Kepatuhan Pengenceran, penyiapan dan pemberian  Monev Kepatuhan Pengenceran, penyiapan
terapi cairan dengan baik dan benar masih kurang dan pemberian terapi cairan dengan baik dan
benar
11. Monitoring  Kepatuhan Pengenceran, penyiapan dan pemberian  Re edukasi Kepatuhan Pengenceran,
suntikan terapi suntikan dengan baik dan benar masih penyiapan dan pemberian terapi cairan
kurang dengan baik dan benar

12. Monitoring  Membuang limbah padat non infeksius di kantong  Re edukasi pemilahan limbah
pengelolaan kuning  Gunakan APD rasional saat mengelola limbah
limbah  Membuang limbah cair ke tempat sampah padat cair

20
infeksius  Usul dibuatkan spoolhoek di semua unit
 APD kurang lengkap saat mengelola limbah cair penghasil limbah
 Sebagian penghasil belum mempunyai spoolhoek

13. Monitoring  Masih menutup kembali jarum bekas pakai  Tidak menutup kembali jarum bekas pakai
limbah tajam  Masih ditemukan limbah benda tajam di luar safety  Limbah benda tajam bekas pakai langsung
box dimasukkan ke safety box

14. Monitoring  APD tidak dipakai secara lengkap  Petugas memakai sarung tangan, gaun dan
pemrosesan  Perendaman tidak merendam seluruh Permukan alat masker
alat di luar unit  Perendaman enzimatik lebih dari 15 menit  Perendaman alat sampai seluruh permukaan
CSSD alat selama 15 menit
15. Monotoring - Ruang isolasi tekanan negative ada di ruang IGD - Tingkatkan kepatuhan monitoring kamar
ruang isolasi dan ICU isolasi negatip
airborne dan - Alat ukur tekanan sudah ada
transfer pasien - Monitoring tekanan belum ada
 Kepatuhan APD dan kebersihan tangan kurang

16. Monitoring  Kurangnya kepatuhan kewaspadaan isolasi  Re edukasi terkait kwaspadaan isolasi,
ranap  Kurangnya kepatuhan pelaksanaan PencegahanHAIs Bundles HAIsdan SPO PPI lainnya.
 Kurangnya kepatuhan SPO PPI lainnya  Usul pengadaan ruang isolasi NEGATIF dan
 Belum adanya ruang isolasi tekanan NEGATIF dan POSITIF
POSITIF  Koordinasi dengan Instalasi farmasi terkait
 Area bersih pencampuran obat belum standar area bersih
 Belum adanya area kotor, spoolhoek yang memadai  Usul agar dialokasikan area kotor , spoolhoek
 Belum adanya tempat penyimpanan peralatan dan janitor
kebersihan ( janitor)  Reedukasi prinsip penerapan PPI
 Tirai masih berbahan kain  Usul agar tirai berbahan vinil

21
17. Monitoring rajal  Kurangnya kepatuhan kewaspadaan isolasi  Re edukasi terkait kwaspadaan isolasi
 Belum optimalnya screening dan alur pelayanan  Optimalkan screening dan alur pasien TB,
pasien TB, Covid -19 dll Covid-19 dll
 Tindakan rawat luka poli bedah dan orthopedi di poli  Usulan agar semua tindakan rawat luka
tindakan, sedangkan poli obsgin, mata, THT dilakukan di poli Tindakan
dilakukan di poli masing – masing  Usulan agar dibuat kebijakan/surat edaran
 Pintu ruang poli ( khususnya poli tindakan/bedah agar ruang poli klinik tidak untuk lalu lalang
minor ) sering untuk keluar masuk petugas lain,
med.rep dll

18 Monitoring  Terdapat renovasi isolasi ICU  Tingkatkan kepatuhan PPI dalam setiap
Renovasi  Kepatuhan sesuai kajian PPI masih kurang renovasi

22
8. Menetapkan sasaran penurunan resiko infeksi
1) Penerapan Bundle IDO

Grafik kepatuhan Penerapan Pencegahan IDO Pre Operasi


di RSUD dr.Tjitrowardojo tahun 2020
CAPAIAN TARGET

100 100 100


95 100 100 95 100 95 100 100 100 95 100 100 100
84

Cukur k/p Bila cukur Mandi Chg Mandi Chg AB Suhu Gula darah Pasien Rata-rata
dengan 2% sore 2% pagi Profilaksis tubuh normal ganti baju
Klipper 30-60 normal op di IBS
menit
sebelum
incisi di IBS

Grafik 13. Kepatuhan Bundles Pre operasi

Analisa :

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan


pencegahan IDO Pre operasi pada periode Juli – Desember 2020
rata –rata 84 %, adapun kepatuhan paling rendah cukur dengan
klipper electric yaitu 0 dikarenakan belum tersedia.

Rencana tindak lanjut :


1. Realisasikan pengadaan Clipper Electric
2. Tingkatkan kepatuhan pencegahanIDO yang lainnya.

23
Grafik kepatuhan Penerapan Pencegahan IDO Intra Operasi
di RSUD dr.Tjitrowardojo tahun 2020
CAPAIAN TARGET

100
100 90 100 90 100 100 100 100 100 100
85 85 86
75 75

Desinfeksi tehnik aseptic sterilitas alat lingkungan op jumlah Optimalisasi Penerapan Rata-rata
area op personel selimut kewaspadaan
penghangat standar

Grafik 14. Kepatuhan Bundles Intra operasi

Analisa:
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan
bundles intra operasi periode Januari – Juni rata-rata 85%.
Kepatuhan desinfeksi area operasi yaitu 100%, sedangkan
optimalisasi selimut hangat dan kewaspadaan isolasi lainnya 75
%
Rencana tindak lanjut :
1. Re sosialisasi SPO Pencegahan IDO Intra operasi
2. Laksanakan monitoring evaluasi pelaksnaan SPO
3. Berikan feed back kepada unit terkait

24
Grafik kepatuhan Penerapan Pencegahan IDO Post Operasi
di RSUD dr.Tjitrowardojo tahun 2020
CAPAIAN TARGET

100
100 100 100 100 95 100 95 100 95 100 100 100
85
80
75

50 50

Oksigenasi Tidak Gunakan Rawat luka Edukasi Edukasi Edukasi Antibiotik Rata -rata
sesuai membuka penutup dengan Nutrisi personal tanda - sesuai
indikasi penutup luka baik dan seimbang Hygiene tanda panduan
luka dalam standar benar Infeksi dan
24 jam TLnya

Grafik 15. Kepatuhan Bundles Post Operasi

Analisa:
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan
bundles post operasi periode Januari – Juni rata–rata 74 %.
Kepatuhan 100% terdapat pada tidak membuka luka dalam 24
jam. Sedangkan kepatuhan paling rendah pada pemberian AB
sesuai panduan, oksigenasi dan dressing standar 50 %.
Rencana tindak lanjut :
1. Tingkatkan kepatuhan pemberian antibiotic sesuai Panduan,
oksigenasi dan penutup luka standar.
2. Tingkatkan kepatuhan bundle post operasi lainnya.
2).Penerapan Bundle Plebitis

25
Grafik Kepatuhan Penerapan Pencegahan Plebitis
di RSUD dr.Tjitrowardojo tahun 2020
CAPAIAN TARGET

100 95 100 100 100 100 100


90
82
75 75 75

Hand Hygiene Hand scoon Tehnik Aceptic Tutup insersi Lepas bila tidak Rata-rata
dengan IV indikasi
transparan
dressing

Grafik 16. Kepatuhan Bundles Plebitis

Analisa:
Berdasarkan Grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan
bundles phlebitis periode Januari – Juni 2020 rata – rata 79%,
kepatuhan tertinggi pada memakai handscoon yaitu 95 %,
sedangkan terendah pada kepatuhan Hand Hygiene yaitu 60 %.
Rencana tindak lanjut :
1. Tingkatkan kepatuhan Kebersihan tangan,tehnik aseptic dan
pencegahan phlebitis lainnya
2. Lakukan monitoring evaluasi kepatuhan.
3. Berikan feed back kepada unit terkait
3).Penerapan Bundle ISK

26
Grafik kepatuhan Penerapan Pencegahan ISK
di RSUD dr.Tjitrowardojo tahun 2020
CAPAIAN TARGET

100 100 100 100 100 100

75 75 75 75 75 75

Tepat Indikasi Hand Hygiene APD standar Tehnik Aseptic Lepas segera Rata -rata
bila tidak
indikasi

Grafik 17. Kepatuhan Bundles ISK

Analisa :
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan
bundles ISK periode Januari – Juni 2020 rata - rata 75%.
Rencana tindak lanjut :
1. Resosialisasi SPO Pencegahan ISK
2. Tingkatkan kepatuhan kebersihan tangan dan kepatuhan
pencegahan ISK lainnya.
3. Laksanakan monitoring, evaluasi dan feedback kepada unit
terkait

4). Penerapan Bundle VAP

27
Grafik kepatuhan Penerapan Pecegahan VAP
di RSUD dr.Tjitrowardojo 2020
CAPAIAN TAREGET

100 100 100


100 90 100 95 100 100 100 100 100 100 100 100
85 85 86
75

50

Grafik 18. Kepatuhan Bundles VAP.

Analisa :
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan bundles
VAP periode Januari – Juni 2020 rata – rata adalah 86%, dimana
kepatuhan tertinggi pada memakai sarung tangan yaitu 100%,
sedangkan terendah pada gosok gigi setiap hari yaitu 50%.

Rencana tindak lanjut :


1. Re sosialisasi SPO Pencegahan VAP
2. Monitoring evaluasi pelaksanaan SPO
3. Berikan feed back kepatuhan kepada unit terkait

28
5)Penerapan Bundle IADP
Grafik kepatuhan Penerapan Pencegahan IADP
di RSUD dr.Tjitrowardojo tahun 2020
CAPAIAN TARGET

100 95 100
90 100 90 100 90 100 88
100

75

Hand Hygiene Pemakaian APD Antiseptik kulit Pemilihan Vena Oberservasi tanda Rata-rata
standar Chg 4% gejala Infeksi

Grafik 19. Kepatuhan Bundles IADP.


Analisa :
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan bundles
IADP periode Januari – Juni 2020 rata – rata adalah 88 %, dimana
kepatuhan tertinggi pada memakai APD standar yaitu 95 %,
sedangkan terendah pada hand hygiene yaitu 75 %.

Rencana tindak lanjut :


1. Re sosialisasi SPO Pencegahan IADP
2. Monitoring evaluasi pelaksanaan SPO
3. Berikan feed back kepatuhan kepada unit terkait

6) Penerapan Bundle HAP

29
Grafik kepatuhan penerapan pencegahan HAP di RSUD dr.Tjitrowardojo
periode Januari - Juni 2020

80
PROSENTASE

60
40
20
0
Atur posisi 30- Alih Baring Oral Hygiene Cegah Aspirasi
45 ˚ setiap 2 jam 2x/hari
CAPAIAN 65 50 50 75

Grafik 20. Kepatuhan Bundles HAP.

Analisa :
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kepatuhan bundles
HAP periode Januari – Juni 2020 rata – rata adalah 60 %, dimana
kepatuhan tertinggi pada cegah aspirasi 75 %, sedangkan kepatuhan
terendah pada oral hygiene dan alih baring yaitu 50 %

Rencana tindak lanjut :


1. Re sosialisasi SPO Pencegahan VAP
2. Monitoring evaluasi pelaksanaan SPO
3. Berikan feed back kepatuhan kepada unit terkait

9. Mengukur dan mereview infeksi


No HAIs TW 4 2019 SMT 1 2020 KET
1 IDO 2,3 % 2,1 % Menurun
2 Plebitis 0,5 ‰ 0,5 ‰ Tetap
3 ISK 0‰ 0‰ Tetap
4 VAP 0‰ 0‰ Tetap
5 IADP 0‰ 0‰ Tetap
6 HAP 0‰ 0‰ Tetap

Tabel 5. Review angka infeksi


Analisa :
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan periode Januari – Juni
2020 di RSUD dr.Tjitrowardojo terjadi HAIs pada IDO dan Plebitis.

30
Kasus IDO terjadi penurunan bila dibanding dengan periode
Oktober – Desember 2019, sedangkan kejadian Plebitis masih
sama.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Resosialisasi SPO
2. Revisi SPO bila diperlukan
3. Pengadaan fasilitas pendukung

11.Monitoring evaluasi pelaksanaan PPI

NO PROGRAM KEGIATAN SASARAN CAPAIAN


(%) (%)
1 Kebersihan Audit6langkah 100 81
Tangan
Audit 5 moment 85 76
Audit fasilitas 100 95

2 Kebersihan Audit 5 R 100 65


Lingkungan
Audit pengelolaan 100 87
limbah
Hasil lab lingkungan 100 75

3 Surveilens Infeksi Surveilen HAIs 100 100


Surveilen PINERE 100 100
Surveilen MDRO 100 100
4 Investigasi Investigasi outbreak 100 100
outbreak Infeksi Infeksi

5 Pengawasan Pengawasan AB 100 40


antimikroba Profilaksis

6 Kesehatan kerja Pemeriksaan berkala 100 25


Propilaksis pasca 100 100
pajanan
Imunisasi Hepatitis 100 25
B

7 Edukasi PPI Staf klinis dan Non 100 40


Klinis
Pasien keluarga 100 30

31
pengunjung

8 Assesment resiko Monitoring unit 100 60


berkala
Monitoring renovasi 100 30

9 Sasaran Pencegahan IDO 100 80


penurunan resiko
Pencegahan Plebitis 100 79
Pencegahan ISK 100 75
Pencegahan VAP 100 86
Pencegahan IADP 100 88
Pencegahan HAP 100 60

10 Mengukur/ review Skoring Infeksi 100 100


resiko infeksi

Tabel 6. Monitoring evaluasi PPI

D.KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
a. Fasilitas, kepatuhan 6 langkah dan kepatuhan 5 moment masih
kurang
a. Kepatuhan 5 R, kepatuhan pengelolaan limbah serta hasil
laboratorium lingkungan masih kurang
b. Surveilen HAIs, MDRO dan PINERE sudah terlaksana
c. Investigasi Outbreak khususnya Terkait Covid -19 sudah
terlaksana
d. Kepatuhan pemberian Antibiotik khususnya antibiotik
profilaksis dan empirik belum sesuai regulasi
e. Pemeriksaan berkala dan imunisasi terlaksana sebagian,
sedangkan tata kelola pasca pajanan sudah terlaksana.
f. Edukasi PPI untuk karyawan/mahasiswa baru, staf klinis,staf
non klinis, keluarga dan pengunjung masih kurang
g. Monitoring dan evaluasi berkala semua unit dan saat renovasi
belum terlaksana dengan baik
h. Penerapan SPO penurunan resiko infeksi belum optimal
i. Pengukuran dan review infeksi sudah terlaksana
j. Monitoring evaluasi pelaksanaan PPI terlaksana namun capaian
belum sesuai target

2. Saran

32
a. Mohon agar kelengkapan fasilitas kebersihan tangan tersedia
dengan cukup serta mohon dukungan untuk re edukasi 6
langkah dan 5 moment kebersihan tanganbagi petugas, pasien
dan pengunjung.
b. Melaksanakan koordinasi dan monitoring evaluasi dengan unit
terkait sebagai tindak lanjutpermasalahan lingkungan
termasuk hasil laboratorium lingkungan yang belum memenuhi
persyaratan.
c. Meningkatkan kwalitas dan kwantitas Surveilen HAIs(
Healthcare Associated Infections), MDRO ( Multi Drug Resisten
Organisme ) dan PINERE ( Penyakit Infeksi New Emerging Re
Emerging ).
d. Meningkatkan kerjasama dengan unit terkait untuk
melaksanakan Investigasi Outbreak penyakit infeksi dengan
baik dan benar.
e. Melaksanakan Koordinasi dengan tim PPRA terkait monitoring
evaluasi pelaksanaan Panduan Penggunaan Antibiotik.
f. Menigkatkan kwantitas pemeriksaan kesehatan berkala dan
imunisasi karyawan sesuai resiko.
g. Meningkatkan kwalitas dan kwantitas Edukasi/Pelatihan PPI
untuk Komite PPI/IPCN/IPCLN, karyawan/mahasiswa baru,
staf klinis,staf non klinis, keluarga dan pengunjung.
h. Meningkatkan kwalitas dan kwantitas monitoring dan evaluasi
berkala semua unit dan saat renovasi
i. Melengkapi fasilitas dan SDM pencegahan dan pengendalian
Infeksi ( APD, Clipper Electric Surgical, Medikasi set, cairan
desinfeksi, fasilitas Loundry, fasilitas CSSD, Fasilitas IPJ, Gizi
dll)
j. Melaksanakan koordinasi dengan semua anggota Komite PPI
dan unit terkait untuk review Infeksi yang terjadi
k. Meningkatkan monitoring evaluasi pelaksanaan PPI secara
komprehensif.

E. PENUTUP
Demikianlaporankegiatan yangtelahdilakukan oleh Komite PPI selama
6(enam) bulanini,atas perhatian dan dukungannya kami ucapkan
banyak terima kasih.

33

Anda mungkin juga menyukai