I. PENDAHULUAN
Outbreak adalah peningkatan insidensi kasus yang melebihi ekspektasi
normal secara mendadak pada suatu komunitas, di suatu tempat terbatas,
misalnya desa, kecamatan, kota, atau institusi yang tertutup (misalnya sekolah,
tempat kerja, atau pesantren) pada suatu periode waktu tertentu (Gerstman,
1998; Last, 2001; Barreto et al., 2006). Hakikatnya outbreak sama dengan
epidemik (wabah). Hanya saja terma kata outbreak biasanya digunakan untuk
suatu keadaan epidemik yang terjadi pada populasi dan area geografis yang
relatif terbatas. Area terbatas yang merupakan tempat terjadinya outbreak
disebut fokus epidemik. Alasan lain penggunaan terma outbreak sebagai
pengganti epidemi karena kata epidemi atau wabah berkonotasi gawat sehingga
dapat menimbulkan kepanikan pada masyarakat (Tomes, 2000). Karena itu
biasanya terma epidemi atau wabah diganti dengan terma yang lebih halus,
yaitu “outbreak” atau “kejadian luar biasa” (extra-ordinary events), disingkat
KLB. Bahkan dalam bahasa Inggris juga dikenal kata yang lebih eufemistik
(halus) daripada outbreak, yaitu “upsurge” yang berarti peningkatan suatu
kejadian peristiwa secara tiba-tiba. Out break atau KLB dapat terjadi dalam
lingkup:
penyakit menular, misalnya diare, kolera, meningitis, flu burung, dll.
penyakit tidak menular, misalnya cedera/ kecelakaan, intoksikasi bahan
berbahaya,bencana alam, gangguan kejiwaan,dll.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
a. Mencegah meluasnya (penanggulangan).
b. Mencegah terulangnya KLB di masa yang akan datang (pengendalian).
B. Tujuan Khusus
a. Diagnosis kasus yang terjadi dan mengidentifikasi penyebab penyakit.
b. Memastikan bahwa keadaan tersebut merupakan KLB.
c. Mengidentifikasikan sumber dan cara penularan.
d. Mengidentifikasi keadaan yang menyebabkan KLB.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
a. Persiapan penelitian lapangan.
b. Menetapkan apakah kejadian tersebut suatu KLB.
c. Memastikan Diagnosis Etiologis
d. Mengidentifikasikan dan menghitung kasus atau paparan
e. Mendeskripsikan kasus berdasarkan orang, waktu dan tempat.
f. Membuat cara penanggulangan sementara dengan segera (jika diperlukan).
g. Mengidentifikasi sumber dan cara penyebaran
h. Mengidentifikasi keadaan penyebab KLB
i. Merencanakan penelitian lain yang sistimatis
j. Menetapkan saran cara pencegahan atau penanggulangan.
k. Menetapkan sistim penemuan kasus baru atau kasus dengan komplikasi.
l. Melaporkan hasil penyidikan kepada instansi kesehatan setempat dan
kepada sistim pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
VI. SASARAN
Pasien/keluarga dan petugas kesehatan
I. PENDAHULUAN
Outbreak adalah peningkatan insidensi kasus yang melebihi ekspektasi
normal secara mendadak pada suatu komunitas, disuatu tempat terbatas,
misalnya desa, kecamatan, kota atau institusi yang tertutup (misalnya sekolah,
tempat kerja atau pesantren)pada suatu periode waktu tertentu ( Gerstman,
1998; Last, 2001; Barreto et al., 2006). Hakikatnya outbreak sama dengan
epidemic (wabah). Karean itu biasanya terma epidemic atau wabah diganti
dengan terma yang lebih halus, yaitu “outbreak” atau “kejadian luar biasa”
(ekstra-ordinary events), disingkat KLB. Bahkan dalam bahasa inggris juga
dikenal kata yang lebih eufemistik (halus) daripada outbreak, yaitu “upsurge”
yang berarti peningkatan suatu kejadian peristiwa secara tiba-tiba. Out break
atau KLB dapat terjadi dalam lingkup:
penyakit menular, misalnya diare, kolera, meningitis, flu burung, dll.
penyakit tidak menular, misalnya cedera/ kecelakaan, intoksikasi bahan
berbahaya,bencana alam, gangguan kejiawaan,dll.
III. ANALISA
Sampai saat ini bulan April s.d Juni 2018 untuk peningkatan insidensi
kasus yang melebihi ekspektasi normal secara mendadak di rumah sakit tidak di
jumpai, dikarenakan kasus- kasus yang terjadi masih dalam batas normal.dimana
4 penyakit terbesar Rumah Sakit Advent Manado tahun 2018 :
1. Gea : 117 orang.
2. TB Paru : 36 orang
3. Infeksi Bakteri Akut : 34 orang
IV. KESIMPULAN
Bila ada kasus outbreak maka ketua tim PPI diwajibkan membuat
laporan kejadian untuk diteruskan kepihak management rumah sakit.
09 Juli 2018
Sekretaris PPI/IPCN,