Anda di halaman 1dari 6

C.

RENCANA TINDAK LANJUT BERDASARKAN SKALA PRIORITAS INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT (ICRA)
RS PKU MUHAMMADIYAH BIMA TAHUN 2019

JENIS
POTENSI TUJUAN
NO KELOMPOK SKOR PRIORITAS TUJUAN UMUM STRATEGI EVALUASI PROGRESS/ANALISIS
AL RISK KHUSUS
RISIKO
Resistensi
1
Antibiotik
Belum 36 1 Untuk Memaksimalkan Melakukan kultur kepatuhan Mengusulkan untuk dilakukan pola
pernah mendapatkan terapi antibiotik mikroorganisme penggunaan pemetaan kuman dan bakteri.
dilakukan profil bakteri di bagi pasien dengan mengambil antibiotic yang
kultur unit rawat inap dengan diagnose sample tiap unit rasional
mikroorganis RS PKU tertentu
me dan Muhammadiyah
pemetaan
kuman

Manajemen
2. linen laundry

Belum 27 2 Pengelolaan linen Mencegah Mengusulkan Proses Menganalis kebutuhan kapasitas


adanya alat laundry sesuai kontaminasi pengadaan mesin pengeringan mesin pengering linen dan
pengering standar akreditasi linen selama pengering berstandar masih pengajuan RAB pengadaan mesin
linen dan RS dan proses sesuai dengan menggunakan pengering berstandar
laundry Meningkatkan penjemuran kebutuhan RS pengering dari
mutu pelayanan mesin pencuci
linen yang
kemampuan
mengeringkan
hanya sekitar
60% kemudian
dilakukan
penjemuran
secara manual
menggunakan

5
C. RENCANA TINDAK LANJUT BERDASARKAN SKALA PRIORITAS INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT (ICRA)
RS PKU MUHAMMADIYAH BIMA TAHUN 2019

sinar matahari

Penerapan
3. Isolasi

Belum 24 3 Mengurangi Meminimalisir  Audit kondisi ex- Ex-house sudan Mengusulkan untuk pengadaan alat
optimalnya penularan penuluran house secara terpasang dan pengukur ruangan bertekanan
pengadaaan penyakit penyakit TB rutin di ruangan bekerja dengan negatif
ruang isolasi isolasi rawat inap baik, tapi belum
bertekanan maupun IGD ada alat
negative pengukur untuk
memastikan
ruangan
bertekanan
negatif

Kesehatan
4. Karyawan

Belum 24 3 Pencegahan Pencegahan Setiap karyawan Belum seluruh Mengajukan pemeriksaan hepatitis
semua Staff terhadap penyakit terhadap yang bekerja di RS karyawan dan vaksinasi secara bertahap bagi
dilakukan akibat kerja karyawan dari diberikan vaksinasi dilakukan karyawan
vaksinasi penularan virus imunisasi hepatitis B vaksinasi
penyebab hepatitis B,
Hepatitis B hanya sebagian
perawat IGD
dan petugas
laboratorium
yang telah
dilakukan
vaksin.

6
C. RENCANA TINDAK LANJUT BERDASARKAN SKALA PRIORITAS INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT (ICRA)
RS PKU MUHAMMADIYAH BIMA TAHUN 2019

Tanggap
Bencana &
Risiko
Terpajan
Penyakit
5. Menular

24 3 Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Alur Kepala unit meningkatkan


penyakit akibat terhadap petugas sosialisasi penanganan sosialisasi kepada karyawan di
kerja akibat tertular penanganan terpajan terpajan benda unitnya untuk segera melaporkan
virus melalui benda tajam tajam sudah ada kejadian jika terjadi pajanan benda
blood borne tapi sosialisasi tajam
Belum
pathogen belum di
optimalnya
maksimalkan
sosialisasi
sehingga nakes
penanganan
yang tertusuk
terpajan
benda tajam dari
benda tajam
pasien bersiko
kadang
mengabaikan
kejadian cedera
tersebut

6. CSSD

belum 18 4 Meningkatkan Meningkatkan Pengadaan indikator Uji sterilitas di Monitoring rutin dengan
optimalnya pelayanan mutu sterilisasi internal untuk labkesda tiap 6 menggunakan indicator ekternal
proses sterilisasi yang alat dan dan memastikan bulan sekali (autoclave tape) dan indicator
sterilisasi bermutu dalam bahan serta instrument telah telah dilakukan, internal (steam indicator strip)
instrumen upaya menurunkan steril sedangkan
pencegahan dan angka kejadian monitoring

7
C. RENCANA TINDAK LANJUT BERDASARKAN SKALA PRIORITAS INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT (ICRA)
RS PKU MUHAMMADIYAH BIMA TAHUN 2019

pengendalian infeksi atau sterilisasi telah


infeksi infeksi dilakukan
nosocomial dengan
(IDO) menngunakan
autoclave tape
tapi belum bisa
menjamin
instrument telah
steril.

6 Limbah

belum 18 4 Meningkatkan Mencegah Informasi mendetail MOU dengan Audit rutin pengelolaan sampah
optimalnya pengolahan infeksi silang terkait perusahaan pihak ketiga dengan pihak ketiga dan monitoring
pelaksanaan limbah medis dan penularan pengelolaan sampah sudah dilakukan quality control pihak ketiga
MOU infeksius dan non penyakit akibat dan pilih perusahaan tetapi perlu
dengan infeksius limbah medis yang telah dimintakan
pihak ke 3 infeksius bersertifikasi sertifikasi pihak
dalam ketiga terkait
pengelolaan quality
sampah controlnya

Penerapan
Hand
7 Hygiene

8
C. RENCANA TINDAK LANJUT BERDASARKAN SKALA PRIORITAS INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT (ICRA)
RS PKU MUHAMMADIYAH BIMA TAHUN 2019

Kurangnya 18 4 Meningkatkan Mengurangi Membuat progrsam Sudah ada Mengusulkan penambahan sarana,
kepatuhan kepatuhan mikroorganisme HH, edukasi HH ke program HH poster dan fasilitas HH, audit dan
pelaksanaan pelaksanaan hand ditangan dan prtugas, pasien dan dan laporan penerapan HH
kegiatan hygiene 5 menurunkan pengunjung , SPO,edukasi
hand moment angka infeksi memebuat SPO HH , kurang
hygiene kebersihan tangan, fasilitas
andanya fasilitas kebersihan
kebersihan tangan, tangan, adanya
adanya monitoring monitoring dan
dan laporan sdh ada
penerapan HH laporan
penerapan HH
Lingkungan
8
tidak ada 18 4 Mencegah resiko Menurunkan Identifikasi resiko Evaluasi Mengusulkan kontrol rutin terdapat
pengontrolan dan insiden potensi resiko infeksi, menerapkan probability, pupulasi vektor dan binatang
dan infeksi akibat infeksi melalui SOP pengendalian impact, dan penganggu lainya
pengendalia vektor dan pengendalian vektor current,system
n vektor dan binatang jumlah vektor untuk setiap
binatang penganggu lainya potensial resiko
penganggu infeksi
lainya

HAI’S
9
Plebitis 18 4 Menurunkan Menurunkan Edukasi SPO, Evaluasi Audit pencegahan infeksi
angka kejadian angka kejadian melaksanakan SPO, plehibitis setiap berdasarkan bundle
infeksi plehibitis sampai dengan monev kepatuhan 3 bulan dengan
di ruang kurang dari 5‰ cara melakukan
perawatan survey pasien
yang terpasang
infus

9
C. RENCANA TINDAK LANJUT BERDASARKAN SKALA PRIORITAS INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT (ICRA)
RS PKU MUHAMMADIYAH BIMA TAHUN 2019

Terapi cairan
10
belum 15 5 Mencegah reaksi Mencegah Membuat SPO Lakukan Mengusulkan untuk diklat tentang
optimalnya obat infeksi akibat pengoplosan obat, supervisi setiap pengoplosan obat intravena,
pemberian dari reaksi obat menyediakan tempat hari oleh Mengusulkan untuk membuat ruang
terapi cairan khusus untuk petugas farmasi khusus untuk mengoplos obat
dan obat mengoplos obat intravena
intravena intravena, supervisi
sesuai dosis dari petugas farmasi

10

Anda mungkin juga menyukai