Anda di halaman 1dari 4

2022

LAPORAN
MONITORING DAN EVALUASI
PENATALAKSANAAN LINEN DAN LONDRY
JULI – SEPTEMBER 2022

TIM PPI
RS PRIMA TERNATE
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengelolaan linen adalah suatu kegiatan yang dimulai dari pengumpulan linen
kotor dari masing-masing ruangan, pengangkutan, pencucian, penyetrikaan,
penyimpanan, dan penggunaan kembali yang sudah bersih. Linen adalah bahan dan
kain yang digunakan di rumah sakit untuk kebutuhan pembungkus kasur, bantal,
guling, dan alat instrument steril lainnya.
Unit laundry RS Prima Ternate sebagai unit penyedia pelayanan kesehatan
berupaya untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas dirumah
sakit. Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah;
Rendahnya angka infeksi nosokomial, untuk mencapai keberhasilan tersebut maka
perlu dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit.
Pelayanan linen dan laundry yang terpusat merupakan salah satu mata rantai
yang penting untuk pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya penekanan
kejadian infeksi. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan linen sangat
bergantung pada unit penunjang lain, seperti unsur pelayanan medik, fasilitas medik
farmasi, rumah tangga (logistik umum), pemelihara rumah sakit dan fasilitas
penyediaan air bersih, sehingga apabila terjadi hambatan pada salah satu unit diatas
maka akhirnya akan mengganggu proses penyediaan linen bersih. Dalam menjalankan
kegiatannya unit laundry bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bagian SDM
bagian umum secara tepat, cepat, aman dan terpadu.

B. TUJUAN
1. Umum
Untuk meningkatkan mutu pelayanan linen dan laundry di RS Prima Ternate
2. Khusus :
 Untuk mendapatkan linen yang bersih, kering, rapi, utuh dan siap pakai.
 Meminimalisasi kemungkinan untuk terjadinya infeksi silang/ HAIS.
 Untuk menjamin tenaga kesehatan, pengunjung dan lingkungan dari terpapar
bahaya potensial.
 Untuk menjamin ketersediaan linen disetiap unit di Rumah sakit.
BAB II
ANALISA HASIL MONITORING

Berdasarkan hasil monitoring yang dibuat, bahwa staf laundry melaksanakan SPO
dengan baik untuk bulan pertama, dan berlanjut pada bulan kedua dan ketiga
pelaksanaannya, masih ada sebagian yang tidak menggunakan APD pada saat mengambil
linen kotor, pengolahan dan mendistribusi linen bersih. Dari hasil pencucian harus dicek
kembali bahwa linen tidak ada noda lagi, bila di linen masih terdapat noda maka dilakukan
pencucian ulang.

1. Menggunakan APD ( tutup kepala, apron, sarung tangan, masker)


Petugas memakai APD lengkap saat berada di area cuci
2. Linen dipisahkan berdasarkan infeksi dan non infeksi
Linen infeksius dimasukan ke dalam kantong warna kuning dan linen noninfeksius di
masukan ke dalam kantong warna hitam dan dimasukan ke dalam trolley
3. Linen sejenis dijadikan satu kelompok
Linen yang berasal dari ruang isolasi tidak di campur dengan linen dari ruang rawat
biasa
4. Memperhatikan pasokan listrik
Sebelum melakukan pencucian petugas sudah meamastikan pasokan listrik
5. Penyemprotan linen yang noda sebelum pencucian, dengan disinfektan; perbandingan
5-10 ml/liter air
6. Memastikan semua linen kotor terendam seluruhnya oleh air
Linen yang berada di dalam mesin cuci diapastikan terendam seluruhnya
7. Memasukkan detergen, alkali, emulsifier, sesuai dengan kebutuhan.
8. Menyalakan mesin sesuai waktu yang diperlukan
9. Linen yang sudah kering langsung disetrika

Pelaksanaannya petugas sudah mematuhi dan memahami SPO dari proses mencuci
sampai proses penyimpanan dan pendistribusian, petugas sudah mulai memahami proses
pencucian linen infeksius dan non infeksius.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Petugas sudah memahami SPO dalam manajemen linen dan laundry serta mampu
untuk mengaplikasikannya.

B. SARAN
Monitoring selalu dilakukan agar tetap terlaksa manajemen linen sesuai dengan prinsip
PPI di RS Prima Ternate

Ternate, 4 Oktober 2022

Mengetahui, Ketua Tim PPI

Direktur RS Prima Ternate RS Prima Ternate

Dr. Muhammad Taha Albaar SP.PD Dr.Apriyanti Muhammad

Anda mungkin juga menyukai