LAPORAN
KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
JULI – SEPTEMBER 2022
TIM PPI
RS PRIMA TERNATE
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit sebagai salah satu institusi kesehatan mempunyai peran penting dalam
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna, dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi
dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya
rujukan (Depkes RI, 2007).
HAI’s merupakan infeksi yang di dapat atau timbul pada waktu pasien dirawat di
rumah sakit. Bagi pasien di rumah sakit ini merupakan masalah serius yang dapat
menyebabkan secara langsung atau tidak langsung pada kematian pasien. Beberapa
kejadian infeksi mungkin tidak menyebabkan kematian pasien akan tetapi, ia menjadi
penyebab penting pasien dirawat lebih lama di rumah sakit. Hal ini berarti pasien
membayar lebih mahal dan dalam kondisi tidak produktif. Disamping itu juga, rumah
sakit juga akan mengeluarkan biaya lebih besar.
Hand hygiene adalah istilah yang digunakan untuk mencuci tangan menggunakan
antiseptik pencuci tangan. Pada tahun 2009, WHO mencetuskan global patient safety
challenge dengan clean care is safe care, yaitu merumuskan inovasi strategi penerapan
hand hygiene untuk petugas kesehatan dengan My five moments for hand hygiene
adalah melakukan cuci tangan; Sebelum bersentuhan dengan pasien, Sebelum
melakukan prosedur bersih/steril, Setelah bersentuhan dengan ciaran tubuh pasien,
Setelah bersentuhan dengan pasien, Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar
Pasien (WHO, 2009).
Sebuah penelitian pada 40 rumah sakit melaporkan kepatuhan tenaga kesehatan
yang melakukan hand hygiene sebelum dan setelah ke pasien bervariasi antara 24%
sampai 89% (rata-rata 56,6%). Penelitian ini dilakukan setelah dipromosikannya
program WHO dalam pengendalian infeksi seperti tersebut di atas. Menurut data Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, prevalensi nasional berperilaku benar dalam
cuci tangan adalah 23,2%8 (Depkes, 2007).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mencegah dan mengendalikan laju infeksi RS Prima Ternate
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui angka kepatuhan Hand Hygiene pada karyawan RS Prima Ternate
b. Mengevaluasi keberhasilan program edukasi Hand Hygiene pada karyawan RS
Prima Ternate
c. Sebagai indikator keberhasilan program Hand Hygiene di instalasi di RS Prima
Ternate
d. Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan perilaku hand hygiene di
RS Prima Ternate
e. Sebagai indikator yang digunakan untuk memperbaiki mutu pelayanan di RS
Prima Ternate
C. MANFAAT
1. Bagi Petugas Kesehatan
Dapat mengukur seberapa besar kepatuhan para petugas kesehatan dalam melakukan
hand hygiene pada 5 moment, sehingga dengan hasil kepatuhan tersebut tentunya
akan dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan petugas kesehatan yang
ada di RS Prima Ternate.
2. Bagi Rumah Sakit dan Masyarakat
Dapat memberikan informasi dalam menerapkan prosedur cuci tangan untuk
mencegah dan menurunkan terjadinya infeksi nosokomial dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan rumah sakit.
D. SASARAN
1. Pelaksanaan pengukuran kepatuhan Hand Hygiene dilakukan di IGD, Ruang Rawat
Inap dan Ruang Operasi di RS Prima Ternate.
2. Pelaksanaan pengukuran kepatuhan Hand Hygiene dilakukan pada petugas yang
berhubungan secara langsung dengan pasien
BAB II
METODOLOGI
A. Definisi Operasional
1. Perilaku
Tindakan atau perbuatan yang dilakukan para petugas kesehatan dalam
melakukan hand hygiene pada saat 5 moments, tindakan atau perilaku ini diukur
dengan mengobservasi seberapa sering mereka melakukan hand hygiene pada saat 5
moments.
2. Kepatuhan
Ketaatan dalam melaksanakan prosedur hand hygiene yang telah ditetapkan
oleh WHO, yaitu langkah-lagkah dalam mencuci tangan dan pada saat 5 moments,
kepatuhan ini diukur dengan mengunakan form audit dari WHO.
3. Hand Hygiene
Tindakan yang dilakukan untuk membersihkan tangan dengan cara yang baik
dan benar menurut WHO, Hand hygiene itu sendiri ada 2 jenis yaitu hand hygiene
berbasis handrub dan handwash.
4. Tenaga kesehatan
Setiap orang yang bekerja dalam bidang kesehatan, memiliki pengetahuan dan
atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang mempunyai
kewenangan dalam menjalankan pelayanan kesehatan di RS Prima Ternate.
5. Audit Hand Hygiene
Cara yang dilakukan untuk mengobservasi dan mengukur kepatuhan para
petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene.
C. Waktu Audit
Audit hand hygiene dilaksanakan pada bulan Juli - September 2022.
D. Tempat Audit
Audit hand hygiene dilakukan di IGD, Rawat Inap, VK dan Ruang Operasi di RS Prima
Ternate.
E. Analisa Data
Data yang sudah terkumpul, kemudian dilakukan analisa dengan menggunakan
bantuan perangkat lunak computer (excel). Analisa data ini dilakukan untuk
menggambarkan kepatuhan perawat dan dokter melakukan hand hygiene.
85% 85%
80%
Tabel 1.1
1 Juni 82 %
2 Agustus 84,2 % 82%
3 September 80%
Berdasarkan data pada grafik 1, menunjukan bahwa angka kepatuhan cuci tangan di
Rumah Sakit Prima Ternate pada bulan Juli – September 2022 tidak naik maupun
turun secara signifikan.
2. Grafik Audit Cuci Tangan Petugas RS Prima Ternate berdasarkan 5 Moment
Grafik 2.1
Angka Cuci Tangan di RS Prima Ternate
Juli - September 2022
100%100% 100%100% 100%100%
100% 70% 70% 70% 81% 70% 70% 70% 70% 58%
80%
60%
40%
20%
0%
Moment 4
Moment 1
Moment 2
Moment 3
Moment 4
Moment 5
Moment 1
Moment 2
Moment 3
Moment 4
Moment 5
Moment 1
Moment 2
Moment 3
Moment 5
Juli Agustus September
100%
50%
0%
Dokter Perawat dan Laboratorium
bidan
Series1 87% 81% 71%
3 Laboratorium 32 45 71%
Grafik audit cuci tangan berdasarkan profesi antara dokter, perawat, bidan, dan
laboratorium, perawat dan bidan tercatat lebih tinggi angka kepatuhan cuci tangan 87%
di bandingkan profesi lain, dan hal ini telah mencapai standar cuci tangan di RS Prima
Ternate >85%.
BAB IV
ANALISIS DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh saat melakukan hand hygiene
diperoleh nilai kepatuhan para petugas rumah sakit dalam kepatuhan mereka
melakukan cuci tangan adalah rata-rata 82%, mendekati dari target yang di
harapkan yaitu >75% dan masuk dalam kategori angka sedang, cuci tangan
menurut WHO yaitu >75% .
B. Saran
Dari hasil survei atau observasi diharapkan bagi petugas kesehatan untuk
lebih meningkatkan kepatuhan dalam melaksanakan hand hygiene, demi
keselamatan/ kepentingan bersama walaupun tanpa ada pemantauan/ observasi dari
tim PPI. Sehingga, pelayanan dalam rumah sakit Prima Ternate menjadi lebih baik
lagi.
Dan diharapkan untuk memasang/ memajang poster-poster tentang hand
hygiene di tempat yang strategis, sehingga dapat menjadi acuan/ pengingat untuk
melaksanakannya.