Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN AUDIT KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN (HAND HYGIENE)

RS KARYA MEDIKA BANTAR GEBANG BULAN DESEMBER 2018

I. PENDAHULUAN

Keselamatan pasien adalah suatu upaya dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang aman untuk pasien. World Healt Organization (WHO) telah mengkapanyekan program
keselamatan pasien salah satunya adalah meurunkan risisko HAIs. HAIs merupakan salah satu masalah
mayor yang dihadapi RS karena dapat mengakibatkan pasien lebih lama berada di RS serta
meningkatkan biaya pelayanan kehatan. HAIs ini dapat disebarkan melalui kontak langsung, baik melalui
tangan petugas kesehatan (dokter, perawat, paramedis) maupun petugas non kesehatan(cleaning
service, petugas keamanan, administrator RS). Seluruh pegawai di RS memiliki peran yang sangat
penting dalam terjadinya transmisi mikroba pathogen dari pasien ke pasien, serta dari pasien ke petugas
terutama petugas kesehatan. Salah satu cara paling sederhana dan efektif untuk mencegah persebaran
infeksi melalui kontak tangan ini adalah kebersihan tangan (hand hygiene). Secara glbal hasil penelitian
menunjukan bahwa kebersihan tangan dapat menurunkan kejadian HAIs sebesar 30%

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi mtlak harus dilakukan oleh seluruh pegawai RS terutama
orang yang terlibat dalam perawatan pasien. Untuk menanggapi hal ini, Tim PPI RS Karya Medika Bantar
Gebang melakukan penilaian kepatuhan kebersihan tangan kepada suluruh karyawan RS Karya Medika
Bantar Gebang yang dinilai setiap bulan. Penilaian ini berdasarkan diakukan atau tidaknya kebersihan
tangan dalam five moment for hand hygiene (lima moment kebersihan tangan) dan 6 langkah cara
melakukan kebersihan tangan yang ditetapkan oleh WHO. Lima moment dan 6 langkah tersebut adalah :

Lima Moment Kebersihan Tangan menurut WHO :

1. Sebelum kontak dengan pasien


2. Sebelum melakukan tindakan aseptik
3. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

Enam Langkah Kebersihan tangan Menurut WHO :

1. Ratakan sabun/handrub dengan menggosokan kedua telapak tangan


2. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari (lakukan pada kedua tangan)
3. Gosok kedua telapak dan sela sela jari kedua tangan
4. Gosok punggung jari kedua tangan dengan posisi tangan saling mengunci
5. Gosok ibu jari kedua tangan dengan cara diputar dalam genggaman tangan
6. Usapkan ujung kuku kedua tangan dengan diputar di telapak tangan, kemudian bilas
II. TUJUAN
a. Meningkatkan pengetahuan dalam melakukan cuci tangan (hand hygiene) dengan
handrub maupun handwash.
b. Meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan dalam kebersihan tangan (hand hygiene).
c. Meningkatkan perilaku sehat dengan selalu melakukan cuci tangan (hand hygiene)
dengan 6 langkah dalam 5 momen.
d. Mendapatkan data tentang gambaran kepatuhan cuci tangan dan ketersidaan fasilitas
cuci tangan

III. HASIL dan ANALISA


Perawat : 33 orang
Dokter Umum dan Specsialis : 20 orang
Bidan : 9 orang
Laboratorium : 4 orang
Radiologi : 3 orang
Gizi : 5 orang
Farmasi : 11 orang
Asper : 7 orang
Non Medis : 36 orang

90
80
70
60
50 MOMENT 1
40 MOMENT 2
30 MOMENT 3
20 MOMENT 4
10 MOMENT 5
0

Analisa :
Pada gambar diatas angka kepatuhan kebersihan tangan teringgi berdasarkan moment pada profesi
Dokter, Perawat/Bidan, Laboratorium, Radiologi, dan Asper adalah moment ke 3 yaitu setelah kontak
dengan darah dan cairan tubuh pasien dengan rata-rata angka kepatuhan kebersihan tangan sebesar
83.3% pada profesi perawat dan yang terendah pada moment ke 1 dan 2 sebesar 0 % yaitu sebelum
kontak dengan pasien dan sebelum melakukan tindakan aseptic pada profesi laboratorium dan
radiologi.

80

70

60
LANGKAH 1
50
LANGKAH 2

40 LANGKAH 3
LANGKAH 4
30
LANGKAH 5
20 LANGKAH 6

10

0
FARMASI GIZI NON MEDIS

Analisa :
Pada gambar diatas angka kepatuhan kebersihan tangan pada bagian gizi, farmasi, dan non medis tidak
dapat diidentifikasi berdasarkan moment melainkan berdasarkan 6 langkah kebersihan tangan karena
tidak semua moment dilakukan oleh masing-masing profesi tersebut. Angka kepatuhan kebersihan
tangan tertinggi berdasarkan 6 langkah yaitu pada langkah 1 sebesar 72.2% pada bagian non medis dan
langkah 2 sebesar 72,2% pada bagian farmasi. Angka kepatuhan kebersihan tangan terendah pada
langkah ke 4 pada bagian gizi sebesar 0%.

IV. RENCANA DAN TINDAK LANJUT


Ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebab kurangnya kepatuhan petugas dalam cuci
tangan, antara lain:
1. Kurangnya gambaran yang positif tentang cuci tangan.
2. Kurangnya akses/fasilitas cuci tangan menggunakan sabun dan air
3. Beban kerja yang berlebihan karena jumlah pasien terlalu banyak dibandingkan dengan
petugas kesehatan
Maka Tim PPI merencanakan peningkatan kepatuhan kebersihan tangan (hand hygiene) dengan
cara:

1. Melakukan reedukasi rutin.


2. Membuat stiker cuci tangan, yang nantinya akan diberikan kepada setiap petugas yang
sudah bisa melakukan cuci tangan 6 langkah dengan baik dan benar, serta dapat
menyebutkan 5 momen cuci tangan.
3. Melakukan monitoring sarana dan prasarana untuk cuci tangan.
4. Menempel poster hand hygiene.
5. Membagikan brosur/leaflet hand hygiene.
6. Untuk pelaksaaan hand hygiene agar maksimal maka rumah sakit perlu menyediakan
fasilitas cuci tangan yang memadai.

V. KESIMPULAN
Berdasarkan 5 moment :
a. Moment 1
Angka kepatuhan kebersihan tangan pada bulan Desember tahun 2018 berdasarkan
moment ke 1 tertinggi pada profesi perawat/bidan yaitu sebesar 50% dan terendah pada
profesi laboratorium dan radiologi yaitu sebesar 0%.
b. Moment 2
Angka kepatuhan kebersihan tangan pada bulan Desember tahun 2018 berdasarkan
moment ke 2 tertinggi pada profesi dokter yaitu sebesar 50% dan yang terendah pada
profesi laboratorium dan radiologi yaitu sebesar 0%.
c. Moment 3
Angka kepatuhan kebersihan tangan pada bulan Desember tahun 2018 berdasarkan
moment ke 3 tertinggi pada profesi perawat/bidan yaitu sebesar 83.3% dan yang terendah
pada profesi radiologi yaitu sebesar 33,3%.
d. Moment 4
Angka kepatuhan kebersihan tangan pada bulan Desember tahun 2018 berdasarkan
moment ke 4 tertinggi pada profesi perawat/bidan yaitu sebesar 78,5% dan yang terendah
pada profesi radiologi yaitu sebesar 66,6%.
e. Moment 5
Angka kepatuhan kebersihan tangan pada bulan Desember tahun 2018 berdasarkan
moment ke 5 tertinggi pada profesi perawat/bidan yaitu sebesar 76,1% dan yang terendah
pada profesi asper yaitu sebesar 57,1%.

Berdasarka 6 langkah
a. Langkah 1
Angka kepatuhan kebersihan tangan pada bulan Desember tahun 2018 berdasarkan langkah
ke 1 tertinggi pada bagian non medis yaitu sebesar 72,2% dan terendah pada bagian gizi
yaitu sebesar 60%.
b. Langkah 2
Angka kepatuhan kebersihan tangan pada bulan Desember tahun 2018 berdasarkan langkah
ke 2 tertinggi pada bagian farmasi yaitu sebesar 72,2% dan terendah pada bagian non medis
yaitu sebesar 58,3%.
c. Langkah 3
Angka kepatuhan kebersihan tangan pada bulan Desember tahun 2018 berdasarkan langkah
ke 3 tertinggi pada bagian gizi yaitu sebesar 40% dan terendah pada bagian non medis yaitu
sebesar 30,5%.
d. Langkah 4
Angka kepatuhan kebersihan tangan pada bulan Desember tahun 2018 berdasarkan langkah
ke 4 tertinggi pada bagian farmasi yaitu sebesar 36,3% dan terendah pada bagian gizi yaitu
sebesar 0%.
e. Langkah 5
Angka kepatuhan kebersihan tangan pada bulan Desember tahun 2018 berdasarkan langkah
ke 5 tertinggi pada bagian gizi yaitu sebesar 54,5% dan terendah pada bagian non medis
yaitu sebesar 47,2%.
f. Langkah 6
Angka kepatuhan kebersihan tangan pada bulan Desember tahun 2018 berdasarkan langkah
ke 6 tertinggi pada bagian non medis yaitu sebesar 66,6% dan terendah pada bagian gizi
yaitu sebesar 60%.

Bekasi, 28 Januari 2018

Mengetahui, Pembuat Laporan

dr. Tri Ari Guntar, Sp.PK Ns. Santya Erlya, S.kep


Ketua TIM PPI IPCN TIM PPI

Anda mungkin juga menyukai