Anda di halaman 1dari 8

2022

LAPORAN
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
JULI – SEPTEMBER 2022

TIM PPI
RS PRIMA TERNATE
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alat pelindung diri adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja
dari bahaya di tempat kerja. Alat pelindung diri dipakai setelah usaha
rekayasa (engineering) dan cara kerja yang aman (work practices) telah maksimum
(Barbara, 2001). Universal precaution merupakan upaya pencegahan penularan
penyakit dari tenaga kesehatan dan sebaliknya, hal ini didasari penyebaran penyakit
infeksius melalui medium cairan tubuh dan darah. Pemakaian alat pelindung diri
merupakan upaya untuk menciptakan kesehatan dan keselamatan kerja yang optimal.
Kepatuhan penggunaan APD di rumah sakit dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain, motivasi, keterbatasan alat, dan juga sikap dan perilaku dari pekerja itu sendiri.
Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat keselamatan yang digunakan
oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari kemungkinan
adanya pemaparan potensi bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit
akibat kerja. Alat Pelindung Diri (APD) perlu sebelumnya dipilih secara hati-hati agar
dapat memenuhi beberapa ketentuan yang diperlukan, (BPP Semester V, 2008) yaitu :
a. Alat Pelindung Diri (APD) harus dapat memberikan perlindungan yang adekuat
terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya-bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
b. Berat alatnya hendaknya seringan mungkin, dan alat tersebut tidak menyebabkan
rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
c. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
d. Bentuknya harus cukup menarik.
e. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
f. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya, yang
dikarenakan bentuknya yang tidak tepat atau karena salah dalam penggunaanya.
g. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
h. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan presepsi sensoris pemakainya.
i. Suku cadangnya mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.
Dari studi pendahuluan yang dilakukan dengan cara observasi masih ada
sebagian pekerja Rumah Sakit Seperti Bidan, Perawat, dan Dokter yang tidak
menggunakan handscoon atau masker, atau bahkan keduanya saat melakukan tindakan
medis dan keperawatan, misalnya saat memeriksa pasien, pengambilan sample darah,
pemasangan infus dan faktor – faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pekerja
rumah sakit dalam penggunaan alat pelindung diri masih belum diketahui lebih banyak
lagi.
Kepatuhan Pekerja Rumah Sakit dalam penggunaan alat pelindung diri dapat
juga berpengaruh pada penularan penyakit. Pada tenaga kesehatan tentunya akan
semakin bertambah resiko tertular suatu penyakit misalnya penyakit hepatitis, AIDS jika
saja kepatuhan penggunaan alat pelindung diri diabaikan, dikarenakan setiap harinya
tenaga kesehatan selalu mengalami kontak langsung dengan pasien dengan berbagai
macam jenis penyakit. Selain dikarenakan kepatuhan yang bersumber dari motivasi
individu tenaga kesehatan itu sendiri, keterbatasan jumlah alat pelindung diri yang
disediakan oleh rumah sakit juga bisa meningkatkan jumlah resiko seorang tenaga
kesehatan tertular oleh penyakit. Disamping dua faktor lainya, sikap dan perilaku yang
dimiliki oleh masing- masing individu juga akan mempengaruhi tingkat kepatuhan dalam
penggunaan APD. Dampak yang akan muncul dari penggunaan alat pelindung diri yang
tidak sempurna yaitu resiko tertular penyakit akan bertambah dan juga akan
mempengaruhi kualitas tindakan medis dan keperawatan yang diberikan karena
mungkin akan muncul rasa tidak aman saat berada di dekat pasien.
Penyusunan prosedur tetap atau standar operasional prosedur yang mengatur
tentang alat pelindung diri di rumah sakit, akan mengurangi resiko seorang perawat
tertular oleh penyakit sehingga keselamatan kerja perawat akan lebih terjamin dan
pemberian asuhan keperawatan akan lebih bermutu karena dilakukan sesuai standart
operasional yang ada.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui angka kepatuhan penggunaan APD di seluruh Instalasi Rumah
Sakit Prima Ternate
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui kepatuhan tiap-tiap petugas dan menghindari terjadinya infeksi
silang di rumah sakit prima ternate

C. Sasaran
Seluruh petugas yang ada di RS Prima Ternate yang terlibat dalam penggunaan APD
yaitu : perawat, dokter, bidan, farmasi, laboratorium, gizi, house keeping dll.
BAB II
HASIL LAPORAN AUDIT KEPATUHAN APD DI RS PRIMA TERNATE

Grafik 1.1

Kepatuhan Penggunaan APD di RS Prima Ternate


Juli - September 2022

85%

80%

75%
Juli Agustus September

Analisa :

Secara keseluruhan kepatuhan penggunaan APD di RS Prima Ternate tiap tahunnya


meningkat dan selalu mempertahankan pada angkanya. Hal ini dikarenakan seringnya
sosialisasi tentang penggunaan dan kegunaan APD dan dengan adanya kejadian luar biasa,
yang terjadi pada tahun 2020 awal diseluruh instalasi perawatan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan.

Rekomendasi dan Tindak lanjut :

1. Sosialisasi dan review mengenai Kepatuhan penggunaan APD pada saat rapat ruangan
di instalasi masing – masing.
2. Melakukan pendataan jumlah APD yang sudah tidak layak dengan koordinasi pada setiap
kepala instalasi

Grafik 2.2 Angka kepatuhan APD di IGD

85%

80%

75%
Juli Agustus September

Grafik 2.2 Kepatuhan APD di Instalasi Rawat Inap


86%
84%
82%
80%
78%
76%
Juli Agustus September

Grafik 2.3 kepatuhan APD di Instalasi Laboratorium

86%
84%
82%
80%
78%
76%
Juli Agustus September

Grafik 3.1 Kepatuhan APD di Instalasi Farmasi

80%
60%
40%
20%
0%
Januari Februari Maret

Grafik 3.2 Kepatuhan APD di Instalasi Gizi

85%

80%

75%
Juli Agustus September
Grafik 3.4 Kepatuhan APD di Instalasi Londry

85%

80%

75%
Juli Agustus September

Dari hasil audit pemakaian APD yang di lakukan di dapat hasil dimana semua staf baik
medis, pekarya kesehatan, instalasi gizi, dan sanitasi lingkungan sudah mulai menyadari
pentingnya alat pelindung diri tersebut. Baik itu untuk melindungi diri sendiri, agar tidak
terinfeksi dari pasien dan sebaliknya agar pasien tidak terinfeksi oleh petugas kesehatan dan
untuk melindungi diri sendiri agar tidak terkena benda tajam dll.
Hasil akhir yang diharapkan dari meningkatnya kepatuhan pemakaian alat pelindung diri
oleh karyawan RS Prima Ternate adalah menurunnya angka HAI’s yang terjadi pada pasien,
staff, dan berkurangnya angka kejadian kecelakaan saat bekerja.
Karena kepatuhan pemakaian alat pelindung diri adalah salah satu hal yang harus
dijalankan oleh petugas di rumah sakit, maka meningkatnya kepatuhan petugas dalam
pemakaian alat pelindung diri juga berarti meningkatnya kualitas pelayanan RS Prima
Ternate.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil Audit kepatuhan pemakaian APD yang telah dilakukan serta dari
pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Faktor bahaya yang terpapar di tiap unit Rumah Sakit Prima Ternate adalah faktor
bahaya biologi yang berasal dari atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit,
yang berasal dari pasien.
b. Pemakaian atau penggunaan APD di Rumah Sakit Prima Ternate sudah terlaksana
dengan baik, hal ini dikarenakan timbulnya kesadaran dari masing-masing tenaga
kerja.
c. Alat Pelindung Diri (APD) yang disediakan bagi tenaga kerja adalah tutup kepala,
masker, sarung tangan, pakaian kerja, sepatu safety, dan kacamata safety.
d. Tidak semua APD harus dipakai, tergantung dari jenis pekerjaan dan tingkat
resiko dalam melakukan pekerjaan. Penggunaan peralatan pelindung diri
merupakan usaha terakhir untuk mengurangi resiko secara maksimal.

B. Saran
a. Perlunya peningkatan pengawasan terhadap penggunaan APD bagi tenaga kerja.
b. Perlunya peningkatan pengawasan terhadap kondisi APD yang ditempatkan di
instalasi kerja oleh pimpinan bagian masing-masing.
c. Sebisa mungkin dan sedini mungkin, kecelakaan dan potensi kecelakaan kerja
harus dicegah dan dihilangkan, atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
dengan APD.
d. Perlunya sosialisasi terjadwal untuk pengunjung dan pasien oleh tim PPI dalam
penggunaan APD (masker).
Ternate, 4 Oktober 2022
Mengetahui, Ketua Tim PPI

Direktur RS Prima Ternate RS Prima Ternate

Dr. Muhammad Taha Albaar SP.PD Dr.Apriyanti Muhammad

Anda mungkin juga menyukai