Clinical pathway ini didesain untuk membantu proses perawatan dan pengobatan dengan
menyediakan kerangka kerja yang diharapkan, bukan untuk menggantikan penilaian tim perawat/dokter. Jika pasien tidak
sesuai dengan kerangka umum clinicalpathway, maka dikeluarkan dari clinical pathway.
PETUNJUK PENGISIAN:
2. Isilah tanda kurung dengan tanda “√ “ bila kegiatan dilakukan dan kegiatan tidak dilakukan tanda “ x “ bila
3. Tanda kurung menunjukkan bahwa kegiatan dalam alur harus dilakukan pada hari tersebut
4. Varians adalah kegiatan yang dilakukan bisa dalam bentuk tindakan maupun tatalaksana (therapy, dll) yang tidak ada
dalam alur (Clinical Pathway)
5. Catatlah alasan adanya varians dan berikan paraf dokter pada kolom tanda tangan
6. Cantumkan paraf serta nama DPJP dan Case Manajer pada kolom paraf di akhir lembar CP
7. Bila terdapat komplikasi selama perawatan maka tata laksana yang tertulis dalam pathway tidak bisa dipakai karena
tidak sesuai dengan keadaan dan kebutuhan pasien, maka pengisian CP dihentikan, buat garis merah di akhir masa
pasien menggunakan Clinical Pathway dan lanjutkan catatan medis dan keperawatan di lembar rekam medis.
2. Hemoptisis massif:
- Jumlah hemoptysis 250 – 600 ml dan Hb > 10 gr/dl tapi berlangsung selama 48 jam
- Jumlah hemoptysis 250 – 600 ml dan Hb < 10 gr/dl tapi dalam pengamatan selama 24 jam tidak berhenti
3. Terdapat faktor komorbiditas: HIV, Diabetes Mellitus, gagal ginjal, penyakit jantung, keganasan.
CLINICAL PATHWAY
TB HEMOPTOE (RAWAT INAP)
No. Dokumen No. Revisi
B
Ditetapkan,
Tanggal Terbit : Direktur Utama
Ternate, / /2022