Anda di halaman 1dari 9

No. Dok : 02.12.

00/FRM-02/AKD-SPMI

MODUL 11

PEMANTAUAN TERAPI OBAT

1. Tujuan
a. Kompetensi yang Dicapai :
Mahasiswa mampu melakukan pelayanan farmasi klinik Pemantauan Terapi
Obat (PTO).
b. Tujuan Praktikum :

Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu melakukan Pemantauan


terapi obat dengan metode SOAP.
2. Prinsip

Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah kegiatan untuk memastikan terapi obat
yang aman, efektif dan rasional bagi pasien. Tujuan PTO adalah meningkatkan
efektivitas terapi dan meminimalkan risiko Reaksi Obat yang Tidak
Dikehendaki (ROTD), meminimalkan biaya pengobatan dan menghormati
pilihan pasien. Pelaksana PTO adalah apoteker.

3. Pedahuluan/ dasar teori

Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan suatu proses yang mencakup kegiatan
untuk memastikan terapi Obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien. Tujuan
PTO adalah meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko Reaksi Obat
yang Tidak Dikehendaki (ROTD).Kegiatan dalam PTO meliputi:a. pengkajian
pemilihan Obat, dosis, cara pemberian Obat, respons terapi, Reaksi Obat yang
Tidak Dikehendaki (ROTD);b. pemberian rekomendasi penyelesaian masalah
terkait Obat; dan c. pemantauan efektivitas dan efek samping terapi Obat. Tahapan
PTO: a. pengumpulan data pasien; b. identifikasi masalah terkait Obat; c.
rekomendasi penyelesaian masalah terkait Obat; d. pemantauan; dan e. tindak
lanjut.

76
No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI

Faktor yang harus diperhatikan:

a. kemampuan penelusuran informasi dan penilaian kritis terhadap bukti terkini


dan terpercaya (Evidence Best Medicine);

b. kerahasiaan informasi; dan

c. kerjasama dengan tim kesehatan lain (dokter dan perawat).

Monitoring Efek Samping Obat (MESO)


Monitoring Efek Samping Obat (MESO) merupakan kegiatan pemantauan setiap
respon terhadap Obat yang tidak dikehendaki, yang terjadi pada dosis lazim yang
digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosa dan terapi. Efek
Samping Obat adalah reaksi Obat yang tidak dikehendaki yang terkait dengan kerja
farmakologi.
MESO bertujuan:
a. menemukan Efek Samping Obat (ESO) sedini mungkin terutama yang berat,
tidak dikenal, frekuensinya jarang;
b. menentukan frekuensi dan insidensi ESO yang sudah dikenal dan yang baru saja
ditemukan;
c. mengenal semua faktor yang mungkin dapat menimbulkan/mempengaruhi angka
kejadian dan hebatnya ESO;
d. meminimalkan risiko kejadian reaksi Obat yang idak dikehendaki; dan
e. mencegah terulangnya kejadian reaksi Obat yang tidak dikehendaki.
Kegiatan pemantauan dan pelaporan ESO:
a. mendeteksi adanya kejadian reaksi Obat yang tidak dikehendaki (ESO);
b. mengidentifikasi obat-obatan dan pasien yang mempunyai risiko tinggi
mengalami ESO;
c. mengevaluasi laporan ESO dengan algoritme Naranjo;
d. mendiskusikan dan mendokumentasikan ESO di Tim/Sub Komite/Tim Farmasi
dan Terapi;
e. melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional.

4. Prosedur
kerja
Prosedur :

77
No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI

1) Memastikan kebenaran identitas pasien: dengan meminta pasien


menyebutkan nama dan identitas lain yang ditetapkan rumah sakit (jika
pasien sadar penuh) untuk dicocokkan dengan rekam medis pasien.
Jika pasien tidak sadar penuh, maka bisa dilihat dari identitas gelang
dan rekam medis.
2) Pengumpulan data pasien
Data dasar pasien merupakan komponen penting dalam proses PTO.
Data tersebut dapat diperoleh dari :
a) rekam medik,
b) profil pengobatan pasien/pencatatan penggunaan obat,
c) wawancara dengan pasien, anggota keluarga, dan tenaga kesehatan
lain
Semua data yang sudah diterima, dikumpulkan dan kemudian dikaji.
Data yang berhubungan dengan PTO diringkas dan diorganisasikan ke
dalam suatu format yang sesuai. Sering kali data yang diperoleh dari
rekam medis dan profil pengobatan pasien belum cukup untuk
melakukan PTO, oleh karena itu perlu dilengkapi dengan data yang
diperoleh dari wawancara pasien, anggota keluarga, dan tenaga
kesehatan lain. Tetapkan Subjek (S) yaitu keluhan pasien, Objektif (O)
data penunjang pasien yang memiliki paramater,
3) Identifikasi masalah terkait obat
Setelah data terkumpul, perlu dilakukan analisis untuk identifikasi
adanya masalah terkait obat (MTO).
Jika ditemukan masalah terkait obat, dikomunikasikan dengan tertulis
atau lisan dengan bahasa yang baik.
Cara melakukan asesmen (A) antara lain dengan:
a) Mencocokkan problem medis dengan terapi obat menggunakan
dasar panduan terapi, EBM atau kaidah farmakoterapi. Bila ada obat
yang tidak ditemukan pasangannya, maka berarti obat tersebut tidak
diperlukan, begitu sebaliknya.
b) Menilai ketepatan terapi obat
Masalah Terkait Obat (MTO) adalah suatu kejadian atau keadaan
dalam terapi obat yang mengganggu atau berpotensi mengganggu

78
No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI

outcome kesehatan yang diinginkan. Masalah terkait Obat menurut


Hepler dan Strand dapat dikategorikan sebagai berikut:
a) Ada indikasi tetapi tidak diterapi
b) Pemberian obat tanpa indikasi
c) Pemilihan obat yang tidak tepat
d) Dosis terlalu tinggi
e) Dosis terlalu rendah
f) Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD)
g) Interaksi Obat
h) Pasien tidak menggunakan obat karena suatu sebab

4) Menyusun rencana asuhan (plan)


Rencana asuhan disusun sebagai solusi dari ROTD yang ditemukan
diatas.
Rencana asuhan meliputi:
a) Rekomendasi
Rekomendasi yang diajukan dapat berupa saran obat dihentikan,
memulai terapi obat, mengganti obat, menambahkan obat,
meningkatkan dosis atau menurunkan dosis.

b) KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)


Pemberian komunikasi, informasi dan edukasi pada tenaga
kesehatan dan pasien
c) Monitoring
Monitoring meliputi pemantauan terhadap kondisi klinis dan data
laboratorium terkait obat yang digunakan.

TUGAS
Seorang Apoteker di suatu Rumah Sakit RS yang bertugas di rawat inap melakukan
monitoring terapi obat terhadap Pengobatan Pasien Infeksi Saluran Pernafasan
Akut yang sedang menjalani perawatan hari ke 3 melalui Form Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT).
(Data pasien tersedia pada lampiran)

79
No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI

Tugas:
i. Lakukan pengumpulan data dan informasi pasien dan isi di lembar kerja
(subyektif/S)
ii. Lakukan penetapan masalah dalam pengobatan pasien meliputi Obyektif (O)
dan Assesmen (A) dan isi di lembar kerja
iii. Beri rekomendasi penyelesaian masalah terhadap pengobatan pasien (Plan/P)
dan isi di lembar kerja
iv. Isi lembar kerja secara lengkap dan upload di e study

5. Bagan Kerja :
(DIISI OLEH MAHASISWA)

6. Hasil Praktikum
(DIISI OLEH MAHASISWA)

80
No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI

7. Diskusi dan pembahasan

(DIISI OLEH MAHASISWA)

8. Kesimpulan

(DIISI OLEH MAHASISWA)

81
No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI

LAMPIRAN

LEMBAR KERJA

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI


(CPPT)
Hari ke-3 perawatan

Tanggal/jam Profesi S (Subyektif), O (Obyektif), Instruksi


A (Assesmen), P (Plan)
Apoteker

S (Subyektif): .

Hari ke-3
perawatan

O (Obyektif):

A (Assesmen):
Masalah/kondisi yang belum teratasi
adalah:

Masalah terkait dengan terapi obat:

Nama Obat :

Masalah terkait obat :

P (Plan):

Kota, ............ jam.......


Paraf dan Nama Apoteker

82
No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI

DATA PASIEN
Nama : Tn M A F
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal dan : 15 Maret 1965
Tahun Lahir
Usia :
Berat Badan : 65 kg
Alamat : Kota
Status Pasien : Umum
Ruang Rawat : VIP B
No. Rekam : 628xxx
Medik

Keluhan utama : panas badan 2 hari, demam, batuk dan sesak nafas
Kesadaran : composmentis
Kondisi umum : Sedang

o
Suhu 38,8 C, Nadi 100x/menit, Respirasi Rate (RR)
=30x/menit

Riwayat penyakit : asma sejak kecil


Hasil lab : Leukosituria

Diagnosa Utama : ISPA


Diagnosa Tambahan : asma

Data Laboratorium Awal (saat masuk rumah sakit)


Pemeriksaan Nila Rujuka
iii nn
Hematologi Imunologi
Hb 13,4 g/dL 12 15
Hematokrit 40 % 37 44
Leukosit 23.700* 5.000
Trombosit 3 13.000
/mm
306.000 150.000
3 450.000
/mm
Infeksi Lain Dengue NS1Ag Non reaktif Non reaktif

83
No. Dok : 02.12.00/FRM-02/AKD-SPMI

84

Anda mungkin juga menyukai