Anda di halaman 1dari 10

TUGAS FARMASI KLINIS

DRP DAN DOKUMENTASI PENYELESAIAN


DRP

Oleh
Timothy Zefanya Poluan (22340173)
KELAS A

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2023
DRP (Drug Related Problem)

Kejadian yang tidak diharapkan yang dialami pasien selama terapi obat yang secara
nyata atau berpotensi mengganggu hasil terapi
Suatu kejadian dapat disebut DRPs bila memenuhi komponen berikut :
a. Kejadian tidak diinginkan yang dialami pasien
Kejadian ini dapat berupa keluhan medis, gejala, diagnosis, penyakit, ketidakmampuan
(disability), atau sindrom dapat merupakan efek dan kondisi psikologis, fisiologis,
sosiokultural atau ekonomi.
b. Ada hubungan antara kejadian tersebut dengan terapi obat.
Bentuk hubungan ini dapat berupa konsekuensi dari terapi obat mapun kejadian yang
memerlukan terapi obat sebagai solusi maupun preventif
Drug Related Problems terdiri dari aktual DRP dan potensial DRP. Aktual DRP adalah
problem yang sedang terjadi berkaitan dengan terapi obat yang sedang diberikan pada
penderita. Sedangkan potensial DRP adalah problem yang diperkirakan akan terjadi yang
berkaitan dengan terapi obat yang sedang digunakan oleh penderita.
Tanggung jawab farmasis/apoteker dalam DRP yaitu mengidentifikasi, memecahkan
masalah dan mencegah terjadinya DRP. Fase atau tahapan terjadinya DRP dapat terjadi pada
setiap tahapan proses penggunaan obat meliputi peresepan (FP), dispensing (FD),
administrasi/pemberian (FA), dan faktor ekternal : pemilihan, pengadaan, penyimpanan,
jaminan pasien. DRP dapat disebabkan oleh Peresepan tidak tepat, penyiapan tidak tepat,
pemberian tidak tepat, pemantauan tidak tepat, ketidakpatuhan pasien dan reaksi idiosinkrasi.
DRP dapat diidentifikasi dengan cara
1. Kenali obat-obat yang tersedia
2. Miliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai:
a. Pengetahuan patofisiologi dan farmakoterapi
b. Pengetahuan dan keterampilan dalam menafsirkan hasil pemeriksaan fisik dan
laboratorium
3. Komunikasi…komunikasi…komunikasi
Masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat :
1. Indikasi (Px perlu terapi)
a. Kondisi pasien yang tidak diobati
b. Menambahkan efek terapi yang sinergis
c. Terapi obat preventif atau profilaktif
2. Pemilihan obat tidak tepat
a. Pasien tidak menunjukkan perkembangan sesuai yang diharapkan
b. Ada alternatif obat lain yang efektivitasnya lebih tinggi; efek sampingnya lebih
rendah; ada kontraindikasi
c. obat harus patient-specific, tidak hanya disease-specific
d. Ada alternatif obat lain yang efektivitasnya sama tetapi biaya pengobatannya lebih
murah (cost-effective)
3. Dosis terlalu rendah
a. Salah dosis
b. Frekuensi tidak tepat
c. Penyimpanan tidak benar
d. Cara pemberian tidak benar
e. Lama terapi tidak tepat
f. Interaksi obat
4. Dosis terlalu tinggi
a. Dosis yang salah
b. Frekuensi pemberian tidak tepat
c. Durasi tidak tepat
d. Interaksi obat
5. Efek samping obat
a. Obat tidak aman untuk pasien
b. Reaksi alergi
c. Cara pemberian tidak benar
6. Interaksi Obat
a. Obat dengan Obat
b. Obat dengan Makanan
c. Obat dengan Uji Laboratorium
7. Pasien tidak menggunakan obat
a. Obat tidak tersedia
b. Pasien tidak mampu mendapatkan pengobatan yang diinginkan
c. Pasien tidak bisa menelan obat
d. Pasien tidak mengerti instruksi pemberian obat
e. Pasien lebih suka tidak mendapatkan pengobatan
f. Pasien lupa dalam pengobatan
8. Obat belum terbukti efektif
a. Tanggung jawab farmasis agar pasien tidak menggunakan obat yang tidak memiliki
indikasi yang valid.
b. Penggunaan obat yang tidak diperlukan :
• Toksisitas dan efek samping
• Biaya bertambah
Prioritas penanganan DRP yaitu :
1. Masalah mana yang perlu diatasi lebih dulu?
2. Masalah mana yang merupakan tanggung jawab utama farmasis?
3. Masalah mana yang dapat dipecahkan oleh farmasis dan pasien secara langsung?
4. Masalah mana yang memerlukan komunikasi dan konsultasi dengan profesi kesehatan
lain?
DOKUMENTASI PENYELESAIAN DRP

Dokumentasi dari DRP meliputi :


1. Kertas kerja farmasi
• Tidak dapat dikomunikasikan dengan tenaga kesehatan lain
2. Rekam Medik Pasien (sesuai jenis pelayanan dan rumah sakit)
• Dapat dikomunikasikan dengan tenaga kesehatan lain (transfer atau discharge)
3. Manual (kertas)/formulir DRP
4. Elektronik (komputer) yaitu rekam medik elektronik
Dokumen DRP berisikan :
1. Data pasien
2. Data analisis identifikasi DRP aktual dan potensial
3. Rencana dan rekomendasi untuk mengatasi dan mencegah DRP yang diidentfikasi
Format dokumentasi DRP meliputi :
1. SOAP (subjective, objective, assesment, plan)
2. FARM (finding, assessment, recommendation, monitoring)
3. DAP (data, assessment, plan)
4. Care pathway atau protocol
Kesalahan umum yang terjadi pada saat dokumentasi DRP adalah :
1. Informasi yang tidak tepat
2. Informasi yang tidak jelas
3. Informasi yang terlalu panjang
4. Ketidakakuratan penilaian, rekomendasi dan rencana pemantauan
Sumber informasi DRP meliputi :
1. Rekam Medik (Medical Record)
2. Profil Penggunaan Obat (Resep/Instruksi Pengobatan)
3. Tenaga Kesehatan (Dokter, Perawat)
4. Kardeks / Buku suntik / Buku infus
5. Pasien / Keluarga Pasien
Rekam Medis adalah berkas yg berisikan catatan & dokumen identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien.
Bekal yang harus dimiliki dalam membaca rekam medik :
1. Pengetahuan tentang Penyakit (Patogenesis, Patofisiologi, Manajemen Terapi)
2. Pengetahuan terminologi medis
Rekam medik pasien terdiri atas :
1. Pengkajian Awal Medis Pasien Rawat Inap
2. Care Plan
3. Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
4. Formulir Instruksi Medis Farmakologis dan Non Farmakologis
5. Formulir Informasi dan Edukasi Terintegrasi Rawat Inap
6. Formulir Konsultasi
7. Formulir Transfer Pasien di RS
8. General Consent
9. Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran
10. Formulir Persetujuan Pemberian Darah dan Produk Darah
11. Formulir Persetujuan Kemoterapi
12. Formulir Persetujuan Radiologi
13. Formulir Pengkajian Pra Anestesia dan Sedasi
14. Formulir Site Marking
15. Formulir Checklist Keselamatan Operasi
16. Formulir Status Anestesia
17. Formulir Laporan Pembedahan
18. Formulir Discharge Planning
19. Formulir Resume Medis
20. Formulir Pindah Rumah Sakit
Pengkajian awal (diisi oleh dokter) :
1. Identitas Pasien: nomor rekam medis, nama, jenis kelamin dan tanggal lahir
2. Tanggal Masuk Ruang Rawat dan Jam: Tanggal dan jam pasien masuk ruang rawat.
3. Unit Kerja: Unit kerja tempat pasien di rawat.
4. Sumber informasi yang didapatkan berkaitan dengan pasien, apakah langsung dari
pasien/ dari orang lain dan tuliskan hubungan orang tersebut dengan pasien
5. Keluhan Utama, Keluhan yang paling menonjol yang menyebabkan pasien datang ke
rumah sakit
6. Riwayat Penyakit Sekarang, Perjalanan penyakit pasien sejak akhir masa sehat yang
terkait dengan keluhan utama dan obat-obatan yang dikonsumsi saat ini, sesuai urutan
waktu perjalanan penyakitnya
7. Riwayat Penyakit Dahulu dan Riwayat Pengobatan, Penyakit yang pernah dialami
sebelumnya, berikut pengobatannya, termasuk pemasangan alat implan, kecelakaan,
operasi, alergi dan rawat inap.
8. Riwayat Penyakit dalam Keluarga, Penyakit yang pernah atau sedang dialami anggota
keluarga termasuk penyakit keturunan dan penyakit menular dalam keluarga
9. Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi, Kejiwaan dan Kebiasaan, Aktivitas pasien atau
kondisi di luar penyakit pasien yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan pasien baik
pekerjaan dan sosial yang mempengaruhi finansial dalam keluarga, kejiwaan dan
kebiasaan.
10. Pengkajian Multi Organ, Pemeriksaan organ-organ vital dan penting meliputi
pemeriksaan kepala dan leher, dada dan punggung (pemeriksaan inspeksi, palpasi, dan
auskultasi paru dan jantung), perut dan pinggang, dan anggota gerak. Untuk organ
genitalia dan anus bila tidak diperiksa karena tidak ada indikasi tidak diperiksa.
11. Hasil Pemeriksaan Penunjang, Hasil pemeriksaan laboratorium, rontgen, EKG, dan
pemeriksaan penunjang lainnya yang relevan atau bermakna klinis.
12. Daftar Masalah/Diagnosis Medik, Diagnosis medis, gejala, kelainan dan keadaan lain
berdasarkan konsep bio-psiko-sosial yang diisi berdasarkan urutan dari yang paling
penting atau prioritas.
13. Rekonsiliasi Obat , Daftar obat resep dan non resep yang digunakan terakhir dan masih
dipakai saat masuk rumah sakit. Lengkap meliputi nama obat, dosis, frekuensi, cara
pemberian obat, waktu pemberian terakhir. Serta pilihan tindak lanjut
14. Tanggal dan Jam, Stempel Nama, dan Tanda Tangan DPJP (Dokter Penanggung Jawab
Pasien), Tuliskan tanggal dan jam pengisian pengkajian awal serta membubuhkan cap
dan tanda tangan.
Dokumentasi DRP di rekam medis dituliskan pada Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi dengan Format SOAP. Interpretasi pemeriksaan fisik dan laboratorium bertujuan
untuk :
1. Menilai efek terapeutik obat
2. Menilai adanya ESO
3. Penyesuaian dosis
4. Menilai apakah diperlukan terapi obat
5. Mencegah misinterpretasi
Pemeriksaan fisik terdiri dari :
1. Inspeksi, palpitasi, perkussi, auskultasi
2. Keadaan umum, tanda vital (Temperatur, tekanan darah, heart rate, respiratory rate),
Sistem Organ (Kepala, Mata, THT, Jantung, Paru, Abdomen, Ginjal, Saluran Genitalia
dan Kemih, ekstremitas), dan system muskoskeletal
3. Sistem vaskuler perifer, sistem saraf, status mental, kulit dan kuku, kelenjar getah
bening
Penyebab kesalahan dalam pemeriksaan laboratorium :
1. Sampel sudah rusak
2. Kuantitas sampel tidak cukup
3. Sampel diambil pada waktu yang tidak tepat
4. Prosedur tidak benar
5. Reagensia yang digunakan tidak tepat
6. Kesalahan teknis oleh petugas (technical errors)
7. Interaksi dengan makanan/obat
Pemeriksaan pada sistem kardiovaskular meliputi :
1. Blood Pressure
2. Heart Rate / Pulse Rate
3. EKG
4. ECHO
5. Cholest, Tgc, HDL/LDL/VLDL
Pemeriksaan fungsi ginjal meliputi :
1. Serum Creatinine
2. Blood Urea
3. Creatinine Clearance
4. Intake-Output
Pemeriksaan fungsi hati meliputi :
1. SGOT / AST
2. SGPT / ALT
3. LDH
4. GAMMA-GT
5. Bilirubin
Pemeriksaan pada darah meliputi :
1. CBC (Compelete Blood Count)/FBP/DPL : RBC (Red Blood Count), WBC (Red Blood
Count), PLT (Platelet), HB (Hemoglobin)
2. ESR (Erythrocyte Sedimentation Rate)
3. PTT (Prothombin time) / APTT (Active Partial Prothombin time)
4. Reticulocyt
Pemeriksaan kimia dan elektrolit:
1. Na+, K+, Cl-, HCO3-, CA 2+, MG 2+, PO4 3-
2. Uric Acid
3. ABG (Arterial Blood Gas)
4. Albumin
Tes urinalisis meliputi :
1. Specific Grafity
2. Appearance
3. pH
4. Protein
5. Glucose
6. Ketones
7. Blood
8. Sediment Analysis
9. Gram’s Stain
Tes system endokrin meliputi :
1. Blood/Urine Glucose
2. Thyroid FT : T3,T4, TSH
3. ACTH
4. Hormones
Tes mikrobiologi meliputi:
1. Gram stain
2. Sensitivity test
3. Serology
Tujuan prosedur diagnostic adalah :
1. Menunjang penegakan diagnosis
2. Menilai hasil terapeutik pengobatan
3. Menilai adanya risiko pengobatan
Contoh prosedur diagnostic adalah :
1. Endoskopi
2. Laparoskopi
3. Mammografi
4. Biopsi
5. Lumbar Puncture (LP)
6. Skin Test
7. Barium Enema

Anda mungkin juga menyukai