Anda di halaman 1dari 6

STROKE

No. Dokumen :
SOP No. Revisi : 01
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
BLUD
ROSDIANA, SKM
NIP. 19750111 2006604 2 007
PUSKESMAS UKUI

Pengertian Stroke adalah defisit neurologi fokal (atau global) yang terjadi
mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam dan disebabkan oleh oleh
faktor vaskuler. Secara global, saat ini stroke merupakan salah satu
penyebab kematian utama, dan penyebab utama kecacatan pada orang
dewasa. Dari laporan Riskesdas tahun 2007, stroke merupakan penyebab
kematian utama di Indonesia.
Tujuan Agar petugas dapat memahami dan memberikan pengobatan yang tepat
pada pasien Stroke
Kebijakan Surat Keputusan Kepala BLUD Puskesmas Ukui tentang kajian
kebutuhan pasien
Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang panduan klinis bagi dokter di
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
2. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. 2020. Petunjuk teknis Alat Pelindung Diri
(APD) dalam menghadapi wabah covid-19
Prosedur 1. Petugas sudah memakai APD
2. Petugas menilai jalan nafas dan pernafasan pasien. Menjaga jalan
napas agar tetap adekuat, memberikan oksigen bila diperlukan.
3. Petugas melakukan anamnesa/keluhan utama pada pasien atau
keluarga pasien, apakah secara mendadak (tiba-tiba) ada keluhan
sebagai berikut:
a) kelemahan atau kelumpuhan salah satu sisi wajah, lengan, dan
tungkai (hemiparesis, hemiplegi)
b) gangguan sensorik pada salah satu sisi wajah, lengan, dan
tungkai (hemihipestesi, hemi-anesthesi)
c) gangguan bicara (disartria)
d) gangguan berbahasa (afasia)
e) jalan sempoyongan (ataksia)
f) rasa berputar (vertigo)
g) kesulitan menelan (disfagia)
h) melihat ganda (diplopia)
i) penyempitan lapang penglihatan (hemianopsia, kwadran-
anopsia)
 Kebanyakan penderita stroke mengalami lebih dari satu macam
gejala diatas. Pada beberapa kasus dapat dijumpai juga nyeri
kepala, mual, muntah, penurunan kesadaran dan kejang pada saat
terjadi serangan stroke.
 Menanyakan faktor risiko stroke, misalnya riwayat stroke
sebelumnya, riwayat hipertensi, Riwayat penyakit
kardiovaskuler, riwayat DM, riwayat dislipedemi, kebiasaan
merokok dan konsumsi alkohol.
4. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign (tekanan darah, suhu
tubuh, frekuensi napas, nadi)
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien, yaitu:
 Pemeriksaan jantung paru
 Pemeriksaan bruitkarotis dan subklavia
 Pemeriksaan abdomen
 Pemeriksaan ekstremitas
 Pemeriksaan neurologis:
a) Kesadaran: kualitatif dan kuantitatif (GCS)
b) Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk, lasseque, kernig,
brudzinsky
c) Saraf kranialis: saraf I-XII, terutama Nn. VII, XII, IX/X
d) Motorik: kekuatan, tonus, refleks fisiologis, dan refleks
patologis
e) Sensorik
f) Tanda serebelar: dismetria, disdiadokokinesia, ataksi,
nistagmus
g) Pemeriksaan fungsi luhur, terutama fungsi kognitif (bahasa,
memori, dll)
h) Pada pasien dengan kesadaran menurun, perlu dilakukan
pemeriksaan refleks batang otak meliputi: pola pernapasan
(Cheyne-Stokes, hiperventilasi neurogenik sentral, apneustic,
ataksia), refleks kornea, refleks pupil terhadap cahaya,
refleks muntah, reflex okulosefalik (doll’s eyes phenomenon)
6. Petugas menegakan diagnosa berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik neurologis
7. Petugas mengedukasi pasien/keluarga pasien bahwa pasien perlu
dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan penunjang dan
mendapat pengobatan lebih lanjut. Keluarga menandatangani form
inform consent bila menyetujui pasien dirujuk.
8. Petugas melakukan penatalaksanaan awal yaitu:
a) Menilai jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi
b) Menjaga jalan napas agar tetap adekuat
c) Memberikan oksigen dengan nasal kanul
d) Memposisikan badan dan kepala lebih tinggi (head-and-trunk up)
20-30 derajat
e) Memantau irama jantung
f) memasang cairan infus salin normal atau ringer laktat 500 ml/12
jam
g) Mengukur kadar gula darah (finger stick)
h) Memberikan Dekstrose 50% 25gram intravena (bila
hipoglikemia berat)
i) Melengkapi ceklis persiapan rujukan pasien
9. Petugas melepaskan APD (sarung tangan) dan mencuci tangan
dengan sabun di air mengalir
10. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi pada rekam
medis pasien
11. Petugas menulis hasil diagnosa pada buku register dan mengisi buku
rujukan

Diagram Alir Menjaga jalan napas pasien Melakukan anamnesa/keluhan


Memakai APD adekuat, memberikan oksigen utama pada pasien/keluarga
bila perlu pasien

Menegakan diagnosa Melakukan pemeriksaan


berdasarkan anamnesis dan Melakukan pemeriksaan pemeriksaan vital sign
hasil pemeriksaan fisik fisik pasien (tekanan darah, suhu tubuh,
neurologis nadi)

Melakukan
Mengedukasi pasien/keluarga
penatalaksanaan awal dan Melepaskan APD
pasien
persiapan rujukan

Menulis hasil
Menulis hasil diagnosa
pemeriksaan, diagnosa
pada buku register dan
dan terapi pada rekam
mengisi buku rujukan
medis pasien

Unit Terkait  Ruangan gawat darurat


Dokumen Terkait  Buku panduan klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama,
 Buku Petunjuk teknis Alat Pelindung Diri (APD) dalam menghadapi
wabah covid-19
 Rekam Medik,
 Register Pasien,
 Register rujukan

No Yang di rubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Berlaku
1 Nama Kepala Rosdiana, SKM
Puskesmas
2 Kebijakan SOP Surat Keputusan Kepala BLUD Puskesmas 10 Januari 2018
Ukui tentang Kajian Kebutuhan Pasien
3 Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang
panduan klinis bagi dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama
2. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
2020. Petunjuk teknis Alat Pelindung Diri
(APD) dalam menghadapi wabah covid-19

STROKE
No. Dokumen :
Daftar No. Revisi : 01
Tanggal Terbit :
Tilik Halaman :1

BLUD
ROSDIANA, SKM
NIP. 19750111 2006604 2 007
PUSKESMAS UKUI

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah Petugas memakai APD?
2 Apakah Petugas menilai jalan nafas dan pernafasan pasien?
3 Apakah Petugas melakukan anamnesa/keluhan utama pada
pasien sebagai berikut:
a) kelemahan atau kelumpuhan salah satu sisi wajah,
lengan, dan tungkai (hemiparesis, hemiplegi)
b) gangguan sensorik pada salah satu sisi wajah,
lengan, dan tungkai (hemihipestesi, hemi-
anesthesi)
c) gangguan bicara (disartria)
d) gangguan berbahasa (afasia)
e) jalan sempoyongan (ataksia)
f) rasa berputar (vertigo)
g) kesulitan menelan (disfagia)
h) melihat ganda (diplopia)
i) penyempitan lapang penglihatan (hemianopsia,
kwadran-anopsia)
 Kebanyakan penderita stroke mengalami lebih
dari satu macam gejala diatas. Pada beberapa
kasus dapat dijumpai juga nyeri kepala, mual,
muntah, penurunan kesadaran dan kejang pada
saat terjadi serangan stroke.
 Menanyakan faktor risiko stroke, misalnya
riwayat stroke sebelumnya, riwayat hipertensi,
Riwayat penyakit kardiovaskuler, riwayat DM,
riwayat dislipedemi, kebiasaan merokok dan
konsumsi alkohol?
4 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan pemeriksaan vital
sign (tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi napas,
nadi)?
5 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien yaitu:
 Pemeriksaan jantung paru
 Pemeriksaan bruitkarotis dan subklavia
 Pemeriksaan abdomen
 Pemeriksaan ekstremitas
 Pemeriksaan neurologis:
a) Kesadaran: kualitatif dan kuantitatif (GCS)
b) Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk,
lasseque, kernig, brudzinsky
c) Saraf kranialis: saraf I-XII, terutama Nn. VII,
XII, IX/X
d) Motorik: kekuatan, tonus, refleks fisiologis, dan
refleks patologis
e) Sensorik
f) Tanda serebelar: dismetria, disdiadokokinesia,
ataksi, nistagmus
g) Pemeriksaan fungsi luhur, terutama fungsi
kognitif (bahasa, memori, dll)
h) Pada pasien dengan kesadaran menurun, perlu
dilakukan pemeriksaan refleks batang otak
meliputi: pola pernapasan (Cheyne-Stokes,
hiperventilasi neurogenik sentral, apneustic,
ataksia), refleks kornea, refleks pupil terhadap
cahaya, refleks muntah, reflex okulosefalik
(doll’s eyes phenomenon)?
6 Apakah Petugas menegakan diagnosa berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik neurologis?
7 Apakah Petugas mengedukasi keluarga pasien bahwa pasien
perlu dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani
pemeriksaan penunjang dan mendapat pengobatan
lebih lanjut?
8 Apakah Petugas melakukan penatalaksanaan awal yaitu:
a) Menilai jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi
b) Menjaga jalan napas agar tetap adekuat
c) Memberikan oksigen dengan nasal kanul
d) Memposisikan badan dan kepala lebih tinggi (head-
and-trunk up) 20-30 derajat
e) Memantau irama jantung
f) memasang cairan infus salin normal atau ringer
laktat 500 ml/12 jam
g) Mengukur kadar gula darah (finger stick)
h) Memberikan Dekstrose 50% 25 gram intravena
(bila hipoglikemia berat)
i) Melengkapi ceklis persiapan rujukan pasien?
9 Apakah Petugas melepaskan APD?
10 Apakah Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi
pada rekam medik pasien?
11 Apakah Petugas menulis hasil diagnosa pada buku register dan
mengisi buku rujukan?
CR : ………………………%.

Ukui,…………………………
Auditor Pelaksana

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai