Anda di halaman 1dari 3

RUMAH SAKIT SOP

BHAYANGKARA ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DHF


BANDAR LAMPUNG No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3

SPO Tanggal terbit Ditetapkan :


( STANDAR Karumkit Bhayangkara
PROSEDUR Bandar Lampung
OPERASIONAL )

dr. Hidayatullah, Sp. THT-KL


Komisaris Polisi NRP 74020589
PENGERTIAN Demam Berdarah dengue atau Dengue haemorhagic fever (DHF ) adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong
arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk
aedes aegepty

TUJUAN Sebagai acuan dalam melakukan Penatalaksanaan pada


pasien demam berdarah dengue.

KEBIJAKAN Diberikan pada pasien yang di diagnosa DHF

PROSEDUR Langkah Langkah prosedur :


1. Petugas menangani pasien sesuai dengan nomor urut antrian.
2. Petugas mempersilahkan pasien masuk ke ruang
pemeriksaan.
3. Petugas melakukan anamnesis yang tersusun :
a) Menanyakan keluhan pasien
b) Menanyakan riwayat penyakit sekarang
c) Menanyakan penyakit dahulu
d) Menanyakan penyakit keluarga
Pada anamnesis ditemukan demam dengan atau tanpa
perdarahan (demam bifasik akut 2-7 hari), nyeri kepala, nyeri
retroorbital, mialgia/arhtralgia, ruam, gusi berdarah, mimisan, nyeri
perut, mual/muntah, hematemesis/melena.
4. Petugas melakukan pemeriksaan tanda – tanda vital.
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan/ yang sesuai
dengan keluhan pasien.
Hasil pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan :
a) suhu > 37,5OC,
b) ptekie/ ekimosis/ purpura,
c) perdarahan mukosa,
d) Rumple Leed +,
e) Hepatomegali,
f) Splenomegali,
g) dapat diperoleh tanda-tanda efusi pluera dan asites.

6. Petugas merujuk pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang


(jika diperlukan)
Pemeriksaan penunjang yang mungkin ditemukan :
a) Darah Lengkap (leukopenia , Hematokrit meningkat >20 % dan
menurun dibandingkan nilai hematokrit sebelumnya > 20%
setelah pemberian terapi cairan), trombositopenia (trombosit
<100.000sel/mm3), hipoproteinemia, hiponatremi, Pemeriksaan
serologi Dengue positif.
7. Petugas menegakkan diagnosa dan atau differential diagnosis
berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang (jika ada).
8. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosis yang
ditegakkan
a) Non – Medikamentosa
b) Medikamentosa
- Terapi simptomatik dengan analgetik antipiretik
(Paracetamol 3x 500-1000 mg)
- Pemeliharaan volume cairan sirkulasi
9. Petugas memberikan konseling dan edukasi pasien
a) Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarganya
tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga
pasien dapat mengerti bahwa tidak ada obat/medikamentosa
untuk penanganan DBD, terapi hanya bersifat suportif dan
mencegah perburukan penyakit. Penyakit akan sembuh sesuai
dengan perjalanan alamiah penyakit.
b) Memberikan informasi kepada pasien tentang kegiatan 3M
menguras, mengubur, menutup.
c) Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi
makanan bergizi dan melakukan olahraga secara rutin.
10. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi. Adapun indikasi rujukan untuk demam
dengue adalah:
a) Terjadi pendarahan masif (melena, hematemesis)
b) Terjadi komplikasi atau kedaan klinis yang tidak lazim, seperti
kejang penurunan kesadraan dan lainnya.
11. Petugas memberikan resep kepada pasien dan keluarga untuk
diserahka ke sub farmasi

UNIT TERKAIT Disetiap unit kerja

Anda mungkin juga menyukai