Anda di halaman 1dari 4

Lampiran lembar observasi (lembar ceklis)

No Tindakan Dicatat
Ya Tidak Ket
S (Situation)
1. Identitas pasien, tanggal masuk rumah sakit, hari
perawatan ke berapa,
2. Nama DPJP
3. Diagnosa medis
4. Masalah keprerawatan
B (Background)
5. Kesadaran
6 Keluhan pasien atau keluarga
7. Terapi yang diberikan termasuk perubahan terapi
8 Tindakan yang diberikan
9. Hasil laboratorium abnormal : tanggal dan waktu
tes dilakukan dan hasil test sebelumnya untuk
perbandingan
10. TTV terbaru
11. Diskusikan sistem tubuh pasien yang terganggu
A (Assesment)
12. Pengkajian atau hal – hal yang terjadi pada pasien
13. Pertimbangan tenaga keperawatan terhadap
kondisi pasien saat ini
14. Rencana Pemulangan
R (Recomendation)
15. Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang
keadaan pasien
16. Tindakan keperawatan selanjutnya
17. Therapi atau tindakan medis yang akan dilakukan
Keterangan:
1. Tidak dilakukan : Score 0
2. Dilakukan (ya) : Score 1

Cara penghitungan Score = Jumlah x 100


18
Makna score :
Baik : 76 - 100
Cukup : 56 - 75
Kurang : < 55

Mojokerto, …………………………………….
Penilai

(…………………………………………..)
Lampiran SOP timbang terima

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


OPERAN PERAWAT

No. Dokumen : No. Revisi: Halaman :

STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit :


OPERASIONAL
PENGERTIAN Timbang terima seringdisebut operan (over hand) adalah suatu cara dalam
menyampaikan dan menerima sesuatu(laporan) yang berkaitan dengan
keadaan klien (data fokus)
TUJUAN Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan beberapa informasi
yang penting
KEBIJAKAN 1. Pasien dalam keadaan stabil
2. Pasien dalam tahap maintenance
3. Pasien dalam kondisi yang membutuhkan pemantauan (observasi)
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Alat tulis
2. Format timbang terima (operan)
3. Rekam medik pasien
PERSIAPAN PERAWAT :
1. Kelompok dalam keadaan siap
2. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
PERSIAPAN PASIEN :
Pasien dalam kondisi stabil atau butuh pemantauan
PELAKSANAAN :
Dalam penerapan sistem MPKP, opertan dilaksanakan oleh perawat jaga
sebelumnya kepada perawat yang mengganti jaga pada shift berikutnya

SESI I : DI NURSE STATION


1. Perawat shift pagi menyiapkan status pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
2. Kepala ruangan membuka operan dengan do’a
3. Kepala ruangan mempersilahkan perawat shift pagi untuk
melaporkan pasien kepada perawat shift sore.
4. Perawat shift pagi melaporkan pasien yang menjadi
tanggungjawabnya, terkait :
a. Identitas pasien dan diagnosa pasein
b. Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul
c. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
d. Intervensi, kolaborasi dan dependen
e. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan daam
kegiatan selanjutnya, misalnya operasi, pemeriksaan
laboratorium/pemeriksaan penunjang lainnya, persiapan untu7ki
konsultasi atau prosedure lainnya yang tidak dilaksanakan secara
rutin
5. Perawat shift sore mengklarifikasi apa yang disampaikan perawat
shift pagi
6. Perawat shift pagi mengajak perawat shift untuk mengklarifikasi
pasien (mengklarifikasi pasien dalam visite keperawatan)

SESI II : DI BED PASIEN


1. Perawat shift pagi mengucapkan salam dan menyapa pasien
2. Perawat shift pagi menanyakan masalah keperawatan yang dialami
pasien setelah dilakukan tindakan
3. Perawat shift pagi menyampaikan bahwa tugasnya telah selesai dan
di ganti tim perawat shift sore
4. Perawat shift sore memperkenalkan
5. Perawat shift pagi menjelaskan tentang perawatan sore dan perawat
sore yang bertanggung jawab terhadap pasien tersebut
6. Perawat shift pagi menutup pertemuan dan menyampaikan selamat
beristirahat

SESI III : DI NURSE STATION


1. Kepala ruangan memberikan kesempatan untuk mendiskusikan
pasien yang dilihatnya
2. Perawat shift sore mengklarifikasi tentang pasien kepada perawat
sihift pagi
3. Kepala ruangan menutup operan dengan berdo’a

UNIT TERKAIT INSTALASI RAWAT ANAP

Anda mungkin juga menyukai