Anda di halaman 1dari 4

TONSILITIS

1 Pengertian ( Definisi ) Asuhan keperawatan pada pasien dengan tonsilitis


2. Assesmen keperawatan 1. Pernapasan
Kesulitan bernapas, batuk
Ukuran besarnya tonsil dinyatakan dengan :
a. T0 : bila sudah dioperasi
b. T1 : ukuran yang normal ada
c. T2 : Pembesaran tonsil tidak sampai garis tengah
d. T3 : pembesaran mencapai garis tengah
e. T4 : pembesaran melewati garis tengah
2. Nutrisi
Sakit tenggorokan, nyeri telan, nafsu makan
menurun, menolak makanan
3. Aktivitas/istirahat
Kelemahan pada otot, nyeri pada otot, malaise
3. Diagnosa Keperawatan 1. Hipertermi
2. Nyeri akut
3. Risiko defisit nutrisi
4. Kriteria Evaluasi 1. Hipertermi
Ekspektasi : termoregulasi membaik
Kriteria Hasil :
a. Suhu tubuh membaik
b. Suhu kulit membaik
2. Nyeri akut
Ekspektasi : tingkat nyeri menurun
Kriteria Hasil :
a. Keluhan nyeri menurun
b. Meringis menurun
c. Gelisah menurun
d. Kesulitan tidur menurun
e. Pola nafas membaik
f. Tekanan darah membaik
g. Pola tidur membaik
h. Nafsu makan membaik
3. Risiko defisit nutrisi
Ekspektasi : status nutrisi membaik
Kriteria Hasil :
a. Nafsu makan membaik
b. Bising usus membaik
c. Frekuensi makan membaik
d. Kekuatan otot menelan meningkat verbalisasi
keinginan untuk meningkatkan nutrisi meningkat
e. Pengetahuan tentang pilihan makanan yang sehat
f. Pengetahuan tentang minuman yang sehat
1. Hipertermi
5. Intervensi Keperawatan
Manajemen hipertermi
Tindakan :
a. Observasi
1) Identifikasi penyebab hipertermia
2) Monitor suhu tubuh
3) Monitor komplikasi akibat hipertermia
b. Terapeutik
1) Longgarkan atau lepaskan pakaian
2) Berikan cairan oral
3) Lakukan pendinginan eksternal (misal
kompres dingin pada dahi, leher, dada,
abdomen, aksila)
c. Edukasi
Ajurkan tirah baring
d. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit, jika
perlu
2. Nyeri akut
Manajemen nyeri
Tindakan :
a. Observasi
1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Identifikasi respon nyeri secara non verbal
4) Identifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
5) Monitor efek samping penggunaan analgetik
b. Terapeutik
1) Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (aromaterapi, hipnosis,
kompres hangat atau dingin, terapi bermain)
2) Fasilitasi istirahat dan tidur
c. Edukasi
1) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2) Jelaskan strategi meredakan nyeri
3) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
4) Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
d. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian anlgetik, jika perlu

3. Risiko defisit nutrisi


Status nutrisi
Tindakan :
a. Observasi
1) Identifikasi status nutrisi
2) Identifikasi makanan disukai
3) Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
4) Monitor asupan makanan
5) Monitor berat badan
b. Terapeutik
1) Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika
perlu
2) Sajikan makanan secara menarik dan suhu
yang sesuai
3) Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
4) Berikan suplemen makanan, jika perlu

c. Edukasi
Ajarkan diet yang diprogramkan
d. Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (misal pereda nyeri, antiemetik), jika
perlu
2) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan, jika perlu
1. Hindari makanan yang bersifat iritatif
6 Informasi dan Edukasi
. 2. Obat diminum teratur dan sampai habis
3. Kontrol secara teratur
4. Kemungkinan untuk tindakan operasi bila
terapi medikamentosa tidak berhasil
Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah
7 Evaluasi
. dilaksanakan intervensi dan dibandingkan dengan
Standar luaran Keperawatan Indonesia serta analisis
terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang
telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai