Anda di halaman 1dari 5

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN HIV/AIDS INFEKSI

OPORTUNISTIK PADA PASIEN CANDIDIASIS

DEFINISI

Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur candida,


khususnya c.albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi
(seperti pada penekan imun dan khususnya aids), perubahan
fisiologis, pemberian antibiotika berkepanjangan, dan hilangnya
penghalang (stedman, 2005).

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas Pasien
Meliputi : Nama , Jenis kelamin , Usia , Status perkawinan , Agama ,
Suku bangsa , Pendidikan , Pekerjaan , Alamat , Diagnosa medis

2. Keluhan Utama
Klien dibawa ke rumah sakit karena panas,dan klien tidak mau makan
dan minum. Dari pemeriksaan fisik didapatkan hasil di lidah dan
palatum, terdapat Lesi putih. Sebelumnya klien mengalami diare
selama 6 hari. Pucat, lemas dan meringis.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang


Klien meringis terus (kemungkinan dikarenakan rasa nyeri di mulut
dan tubuhnya yang panas) Klien mengatakan skala nyeri 5/10, nyeri
dirasakan seperti ditekan, nyeri hanya terasa didalam mulut hampir ke
bagian dalam leher, nyeri muncul saat tidak tidur, Suhu tubuh klien
meningkat, pada mulut terdapat Lesi putih, diare (+) berat badan
menurun, tidak ada nafsu makan.

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami
penyakit seperti ini

5. Pemeriksaan Fisik :

1. Sistem kardiovaskuler : adanya nyeri dada

2. Sistem pernafasan : respirasi normal , nadi normal

3. Sistem integumen : turgor tidak elastis , terasa gatal dan mukosa oral .

Adanya lesi , pecah-pecah dan kemerahan pada sudut mulut , stomatitis.

4. Sistem muskuloskeletal : badan terasa lemas dan sulit untuk bergerak

karena kurang asupan nutrisi

5. Sistem persarafan : kadang kadang nyeri pada bagian mulut atau bagian

lain yang terinfeksi , kesadaran penuh

6. Aktivitas/istirahat : terjadi perubahan pola tidur

7. Sirkulasi : timbul bercak putih pada daerah mulut dan kemerahan pada

kulit yang terinfeksi

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis


2. Hipertermi berhubungan dengan suhu tubuh meningkat
3. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurangnya asupan makanan

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Intervensi


Nyeri akut setelah dilakukan Manajemen nyeri
berhubungan intervensi keperawatan Observasi
dengan agen diharapkan tingkat nyeri a) Identifikasi lokasi, karakteristik,
pencedera menurun dengan kriteria durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
fisiologis nyeri.
hasil :
b) Identifikasi sekala nyeri
 Keluhan nyeri
c) Identifikasi respon nyeri non
menurun
verbal
 Meringis menurun
 Kesulitan tidur Terapeutik
menurun a) Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
 Tekanan darah
b) Fasilitasi istirahat dan tidur
membaik
 Nafsu makan Edukasi
membaik a) Jelaskan penyebab, priode dan
pemicu nyeri
b) Jelaskan strategi meredakan nyeri
c) Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
d) Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
e) Ajarkan tekhnik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Hipertermi setelah dilakukan Manajemen Hipertermia
berhubungan intervensi keperawatan Observasi
dengan suhu diharapkan termoregulasi a) Identifikasi penyebab hipertermia
tubuh meningkat b) Monitor suhu tubuh
membaik dengan kriteria
c) Monitor kadar elektrolit
hasil :
 pucat menurun Terapeutik
 suhu tubuh a) Sediakan lingkungan yang dingin
membaik b) longgarkan atau lepaskan pakaian
c) Basahi dan kipasi permukaan
tubuh
d) Berikan cairan oral
e) Lakukan pendinginan eksternal
(mis. kompres dingin pada dahi,
leher, dada, abdomen, dan aksilia)

Edukasi
a) Anjurkan tirah baring
Defisit nutrisi setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
berhubungan intervensi keperawatan Observasi
dengan kurangnya diharapkan termoregulasi a) Identifikasi status nutrisi
asupan makanan membaik dengan kriteria b) Identifikasi alergi dari intoleransi
hasil : makanan
c) Identifikasi makanan yang disukai
 diare menurun
d) Identifikasi kebutuhan kalori dan
 berat badan jenis nutrient
membaik e) Identifikasi perlunya penggunaan
 Nafsu makan selang nasogastik
membaik Membran f) Monitor asupan makanan
mukosa membaik g) Monitor berat badan
h) Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium

Terapeutik
a) Lakukan oral hygene sebelum
makan
b) Berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
c) Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein

Kolaborasi
a) Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (misalkan pereda
nyeri, antlemetik)
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan dimana
rencana keperawatan dilaksanakan melaksanakan intervensi/aktivitas yang
telah ditentukan, pada tahap ini perawat siap untuk melaksanakan
intervensi dan aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan klien.

E. EVALUASI KEPERAWATAN
Keperawatan Menurut setiadi (2012) dalam buku konsep dan penulisan
asuhan keperawatan tahapan penilaian atau evaluasi adalah perbandingan
yang sistematis dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang
telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan
melibatkan klien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.

KESIMPULAN

Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya


C. albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun
dan khususnya AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika
berkepanjangan, dan hilangnya penghalang (Stedman, 2005). 
Cara Penularan melalui kontak sekret atau ekskret dari mulut, kulit, vagina
dan tinja, dari penderita ataupun “carrier”, atau tertulari melalui jalan lahir pada
saat bayi dilahirkan, penularan endogen.

Anda mungkin juga menyukai