VARICELLA
1 Pengertian Asuhan keperawatan pada pasien dengan Varicella
2 Asessmen keperawatan 1. Demam
2. Ruam Kulit
3. Malaise
4. Menggigil
5. Nyeri Kepala
6. Anoreksia
7. Nyeri Punggung
8. Pola Tidur
9. Pola Eliminasi BAK
3 Diagnosa keperawatan 1. Hipertermi b.d Proses penyakit (infeksi)
2. Kerusakan Integritas Kulit b.d perubahan pigmentasi
3. Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis
4. Defisit Nutrisi b.d Faktor psikologis (keengganan untuk
makan)
5. Risiko Infeksi d.d ketidakadekuatan pertahanan tubuh
primer:kerusakan integritas kulit
6. Ansietas b.d Ancaman terhadap konsep diri,Kurang terpapar
informasi
4 KriteriaEvaluasi 1. Hipertermi
Ekspektasi : Termoregulasi Membaik dengan kriteria hasil:
a. Menggigil Menurun
b. Suhu Tubuh Membaik
c. Suhu Kulit Membaik
2. Kerusakan Integritas Kulit
Ekspektasi: Keutuhan Kulit Meningkat, dengan kriteria hasil:
a. Keruskan Jaringan Menurun
b. Kerusakan lapisan kulit menurun
c. Pigmentasi abnormal menurun
3. Nyeri Akut
Ekspektasi: Tingkat Nyeri Menurun, dengan kriteria hasil:
a. Meringis menurun
b. Keluhan nyeri menurun
c. Gelisah Menurun
d. Kesulitan Tidur menurun
e. TTV Membaik
4. Defisit Nutrisi
Ekspektasi: Status Nutrisi Membaik, dengan kriteria hasil
a. Porsi makanan yang dihabiskan meningkat
5. Risiko Infeksi
Ekspektasi: Tingkat Infeksi Menurun , dengan kriteria hasil:
a. Demam Menurun
b. Nyeri Menurun
c. Kemerahan Menurun
d. Bengkak Menurun
e. Kadar sel darah putih membaik
6. Ansietas
Ekspektasi: Tingkat Ansietas Menurun, dengan kriteria hasil:
a. Perilaku gelisah menurun
b. TTV membaik
5 IntervensiKeperawatan 1. Hipertermi
a. Manajemen Hipertermi
Tindakan:
1) Observasi
Identifikasi penyebeb hipertermia
Monitor suhu tubuh
Monitor haluaran urine
2) Terapeutik
Longgarkan atau lepaskan pakaian
Basahi dan kipasi permukaan tubuh
Berikan cairan oral
Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika
mengalami hyperhidrosis
Lakukan pendinginan eksternal (kompres dingin
pada dahi,leher,dada,aksila,abdomen)
Berikan oksigen jika perlu
3) Edukasi
Anjurkan tirah baring
4) Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena
2. Kerusakan Integritas Kulit
a. Perawatan Integritas Kulit
Tindakan:
1) Observasi
Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
2) Terapeutik
Ubah Posisi tipa 2 jam jika tirah baring
Gunakan produk berbahan ringan/alami dan
hipoalergik pada kulit sensitif
Hindari produk berbahan dasar alcohol pada kulit
kering
3) Edukasi
Anjurkan menggunakan pelembab
Anjurkan minum air yang cukup
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
3. Nyeri Akut
a. Manajemen Nyeri
Tindakan:
1) Observasi
Identifikas
lokasi,karaktersitik,durasi,frekuensi,kualitas,inten
sitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respon nyeri non verbal
Monitor efek samping penggunaan analgetik
2) Terapeutik
Berikan tekhnik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Fasilitasi istrahat dan tidur
3) Edukasi
Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Ajarkan tehknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
4) Kolaborasi
Kolaborasi Pemberian analgetik, jika perlu
4. Defisit Nutrisi
a. Manajemen Nutrisi
Tindakan
1) Observasi
Identifikasi status nutrisi
Monitor asupan makanan
Monitor berat badan
2) Terapeutik
Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
sesuai
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
3) Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang diprogramkan
4) Kolaborasi
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
(pereda nyeri)
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan,
jika perlu
5. Risiko Infeksi
a. Perawatan Luka
Tindakan :
1) Observasi
Monitor karakteristik luka (mis:warna,bau)
Monitor tanda-tanda infeksi
2) Terapeutik
Berikan salep yang sesuai ke kulit, jika perlu
Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis: vitamin
A, Vitamin C, Zinc) sesuai indikasi
Lakukanpendinginaneksternal
(kompresdinginpadadahi, leher, dada, abdomen dan
aksila)
3) Edukasi
Jelaskan tanda dan gejela infeksi
Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan
protein
4) Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antibiotic, jika perlu
6. Ansietas
a. Reduksi Ansietas
Tindakan:
1) Observasi
Identifikasi Saat tingkat ansietas berubah
Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal)
2) Terapeutik
Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan
Dengarkan dengan penuh perhatian
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
3) Edukasi
Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin
dialami
Informasikan secara factual mengenal diagnosis,
pengobatan, dan prognosis.
Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
Latih tehknik relaksasi
4) Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antiansietas
6 Informasi dan Edukasi Perhatikan kebersihan pakaian dan alat linen, perhatikan
kecukupan nutrisi, Jaga kebersihan diri dan lingkungan
7 Evaluasi Termoregulasi Membaik
Keutuhan kulit meningkat
Tingkat nyeri menurun
Status Nutrisi membaik
Tingkat Infeksi menurun
Tingkat Ansietas menurun
8 PenelaahKritis KomiteKeperawatan
9 BidangPengolah SeksiKeperawatan
9 Referensi 1. PPNI (2016). Standar Diagnosis KeperawatanIndonnesia.
DefinisidanIndikatorDiagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
2. PPNI (2018). StandarLuaranKeperawatanIndonnesia.
DefinisidanKriteriaHasilKeperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI
3. PPNI (2018). StandarIntervensiKeperawatanIndonnesia.
DefenisidanTindakanKeperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI