Anda di halaman 1dari 4

A.

PENGKAJIAN
a) Identitas pasien
Biasanya berisikan tentang nama, umur, jenis kelamin, alamat, diagnose medis dan
tanggal masuk serta tanggal pengakajian dan identitas penanggung jawab
b) Riwayat kesehatan
1. Riwayat keluarga dengan factor genetik, penyakit tiroid dan kaker
2. Riwayat kesehatan sekarang : riwayat penyakit tiroid yang dialami, riwayat pengobatan
dengan radiasi di leher, dan riwayat penggunaan obat-obatan
3. Riwayat social ekonomi : kemampuan memelihara kesehatan, konsumsi dan pola makan
c) Data tumbuh kembang
Data tumbuh kembang dapat diperoleh dari hasil pengkajian dengan mengumpulkan data
lumbang dan dibandindingkan dengan ketentuan-ketentuan perkembangan normal.
d) Keluhan utama
1. Penurunan berat badan
2. Peningkatan suhu tubuh
3. Kelelahan
4. Makan dengan porsi banyak atau sering
5. Cepat lelah
6. Intoleran aktivitas
7. Insomnia
e) Pemeriksaan fisik
1. Observasi dan pemeriksaan kelenjar tiroid
Palpasi kelenjar tiroid dan kaji adanya massa atau pembesaran. Observasi ukuran dan
kesimetrisan, pada goitor pembesaran dapat terjadi empat kali dari ukuran normal
2. optalmopathy (penampilan dan fungsi mata yang tidak normal) pada hipertiroid sering
ditemukan adanya retraksi kelopak mata dan penonjolan kelopak mata. pada
tiroksikosis kelopak mata mengalami kegagalan untuk turun ketika klien melihat ke
bawah
3. observasi adanya bola mata yang menonjol karena edema pada otot ekstraokuler dan
peningkatan jaringan di bawah mata. penekanan pada saraf mata dapat mengakibatkan
kerusakan pandangan seperti penglihatan ganda dan tajam penglihatan.
4. pemeriksaan jantun, komplikasi yang sering timbul pada hipertiroid adalah gangguan
jantung seperti kardioditis dan gagal jantung titik oleh karenanya pemeriksaan jantung
perlu dilakukan seperti tekanan darah, takikardia, distrimia,dan bunyi jantung
5. muskuloskeletal biasanya ditemukan adanya kelemahan otot, hiperaktif pada refleks
tendon dan tremor dan iritabilitas

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnose keperaeatan yang mungkin muncul yaitu :
1. Termoregulasi tidak efektif yaitu kegagalan mempertahankan suhu tubuh dalam rentang
normal
2. Defisit nutrisi yaitu Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolism
3. Intoleran aktivitas yaitu ketidakcukupan energy melakukan aktivitas sehari-hari
C.

NO SDKI SLKI SIKI


1 Termoregulasi tidak Termoregulasi Setelah Manajemen termoregulasi tidak
efektif dilakukan asuhan efektif :
keperawatan selama 3x 24 Observasi
jam diharapkan:  Monitor suhu tubuh
a) Menggigil menurun dalam rentang
b) Kejang menurun normal
c) Konsumsi oksigen  Monitor suhu dan
menurun warna kulit
d) Piloereksimenurun  Monitor dan catat
e) Kutis memorata tanda dan gejala
menurun hiportemia atau
f) Pucat menurun hipertemia
g) Suhu tubuh membaik Terauptik
h) suhu kulit membaik  Pasang pemantau
i) Kadar glokosa darah alat pengukur suhu
membaik  Tingkatkan asupan
j) Pengisian kapiler cairan dan nutisi
membaik yang adekuat
k) Ventilasi membaik Edukasi
l) Tekanan darah  Jelaskan cara
membaik pencegahan
hipotermi karena
terpapar udara
dingin

2 Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi


keperawatan selama 3x24 jam, Observasi:
maka status nutrisi membaik.  Identifikasi status nutrisi
Dengan kriteria hasil :  Identifikasi alergi dan
a) Porsi makan yang intoleransi makanan
dihabiskan meningkat  Identifikasi perlunya
b) Kekuatan otot penggunaan selang nasogastric
pengunyah meningkat
 Monitor asupan makanan
c) Kekuatan otot
 Monitor berat badan
menelan meningkat
Terapeutik:
d) Perasaan cepat
 Lakukan oral hygiene sebelum
kenyang menurun
e) Nyeri abdomen makan, Jika perlu
menurun  Sajikan makanan secara
f) Sariawan menurun menarik dan suhu yang sesuai
Rambut  Hentikan pemberian makanan
g) rontok menurun melalui selang nasogastric jika
h) Diare menurun asupan oral dapat ditoleransi
i) Berat badan membaik Edukasi
j) Bising usus membaik  Anjurkan posisi duduk, jika
k) Nafsu makan membaik mampu
 Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan
Promosi Berat Badan
Observasi
 Identifikasi kemungkinan
penyebab BB kurang
 Monitor adanya mual dan
muntah
Terapeutik
 Sediakan makanan yang tepat
sesuai kondisi pasien
 Berikan pujian kepada pasien
untuk peningkatan yang dicapai
Edukasi
Jelaskan jenis makanan yg bergizi
tinggi, terjangkau
3 Intoleran aktivitas Setelah dilakukan asuhan Manajemen Energi
keperawatan selama 3x24 jam Observasi:
diharapkan :  Identifikasi gangguan fungsi
a) Frekuensi nadi tubuh yang mengakibatkan
meningkat kelelahan
b) Saturasi oksigen  Monitor pola dan jam tidur
meningkat  Monitor kelelahan fisik dan
c) Kemudahan dalam emosional
melakukan aktivitas Edukasi
sehari hari meningkat  Anjurkan tirah baring
d) Kecepatan berjalan  Anjurkan melakukan aktivitas
meningkat secara bertahap
e) Jarak berjalan Terapeutik:
meningkat  Sediakan lingkungan nyaman
f) Kekuatan tubuh dan rendah stimulus
bagian atas  Lakukan latihan rentang
meningkat gerak pasif dan/atau aktif
g) kekuatan tubuh  Berikan aktivitas distraksi
bagian bawah yang menenangkan
meningkat  Fasilitasi duduk di sisi tempat
h) toleransi dalam tidur, jika tidak dapat
menaiki tangga berpindah atau berjalan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan

D. IMPLEMENTASI
Tindakan keperawatan ( implementasi ) adalah katagori dari prilaku keperawatan di mana yang
di perlukan untukmencapai tujuan dan hasil yang di perkirakan dari asuhan keperawatn yang di
lakukan dan di selesaikan. Implementasi mencakup melakukan, membantu, mengarahkan
kinerja aktivitas kehidupan sehari-hari, memberkan asuhan keperawtan untuk tujuan yang
berpusat kepada klien.
E. EVALUASI
Evaluasi adalah respon pasien terhadap tindakan dan kemajuan mengarahkan pencapaian
hasil yang di harapkan. Aktivitas ini berfungsi sebagai umpan balik dan bagian control
proses keperawatan, melalui status pernyataan diagnostic pasien secara individual di nilai
untuk diselesaikan, di lanjutkan, atau memerlukan perbaikan

Anda mungkin juga menyukai