A. PENGKAJIAN
1. Biodata klien
Nama : Ny.
Umur : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosa : Leukimia
2. Keluhan utama
Lemas
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko defisit nutrisi B.D Faktor psikologis (mis. Stress, keengganan untuk makan)
2. Risiko infeksi B.D ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder : Penurunan
hemoglobin, Leukopenia
3. Risiko Hipovolemia B.D kehilangan cairan secara aktif
C. INTERVENSI
Edukasi:
1. Anjurkan membuat
catatan harian
tentang perasaan
dan situasi pemicu
pengeluaran
makanan (mis.
Pengeluaran yang
disengaja, muntah,
aktivitas
berlebihan)
2. Ajarkan
pengaturan diet
yang tepat
3. Ajarkan
keterampilan
koping untuk
penyelesaian
masalah perilaku
makan
Kolaborasi:
1. Kolaborasi ahli
gizi tentang target
berat badan,
kebutuhan kalori
dan pilihan
makanan.
2. Risiko infeksi B.D Setelah dilakukan intervensi Manajemen
ketidakadekuatan keperawatan 1x24 jam, maka imunisasi/vaksinasi
pertahanan tubuh diharapkan Tingkat Infeksi Observasi:
sekunder : menurun dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi riwayat
1. Penurunan Demam menurun kesehatan dan
hemoglobin Kemerahan menurun riwayat alergi
2. Leukopenia Nyeri menurun 2. Identifikasi
Bengkak menurun kontraindikasi
Kadar sel darah putih pemberian
membaik imunisasi (mis.
Kadar sel darah putih reaksi anafilaksasi
membaik terhadap vaksin
sebelumnya dan
atau sakit parah
dengan atau tanpa
demam)
3. Identifikasi status
imunisasi setiap
kunjungan ke
pelayanan
kesehatan
Terapeutik:
1. Berikan suntikan
pada bayi di bagian
paha anterolateral
2. Dokumentasikan
informasi vaksinasi
(mis. nama
produsen, tanggal
kadaluwarsa)
3. Jadwalkan
imunisasi pada
interval waktu
yang tepat
Edukasi:
1. Jelaskan tujuan,
manfaat, reaksi
yang terjadi,
jadwal, dan efek
samping
2. Informasikan
imunisasi yang
diwajibkan
pemerintah (mis.
Hepatitis B, BCG,
difteri, tetanus,
pertussis, H.
Influenza, polio,
campak, measles,
rubella)
3. Informasikan
imunisasi yang
melindungi
terhadap penyakit
namun saat ini
tidak diwajibkan
pemerintah (mis.
influenza,
pneumokokus)
4. Informasikab
vaksinasi untuk
kejadian khusus
(mis. rabies,
tetanus)
5. Informasikan
penundaan
pemberian
imunisasi tidak
berarti mengulang
jadwal imunisasi
kembali
6. Informasikan
penyedia layanan
pecan imunisasi
nasional yang
menyediakan
vaksin gratis.
Edukasi:
1. Anjurkan
memperbanyak
asupan cairan oral
2. Anjurkan
menghindari
perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi:
1. Kolaborasi
pemberian cairan
IV isotonis (mis.
NaCl, RL)
2. Kolaborasi
pemberian cairan
IV hipotonis (mis.
glukosa 2,5%,
NaCl 0,4%)
3. Kolaborasi
pemberian cairan
koloid (mis.
albumin,
plasmanate)
4. Kolaborasi
pemberian produk
darah
D. IMPLEMENTASI
Implementasi adalah fase ketika perawat mengimplementasikan intervensi keperawatan.
E. EVALUASI
pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara yang berkesinambungan
dengan melibatkan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi untuk
melihat kemampuan pasien dalam mencapai tujuan tindakan yang disesuaikan pada kriteria