Anda di halaman 1dari 4

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN DHF

Diagnosa Keperawatan, Tujuan dan


No Rencana Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
2. Peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi 1. Kaji saat terjadinya demam serta 1. DBD di dahului oleh demam
karakteristik maupun pola demam. tinggi, terus-menerus
Tujuan: Peningkatan suhu tubuh dapat berlangsung 2-7 hari.
terkontrol dan kembali dalam batas 2. Observasi tanda-tanda vital secara 2. Tanda vital sebagai acuan
normal. teratur dan laporkan segera bila keadaan umum pasien.
disertai kejang.
KH: 3. Kompres hangat bila suhu lebih 3. Membantu menurunkan suhu
- Klien mengatakan demam tidak terjadi dari 38 C dan bila lebih dari 39 C tubuh melalui proses evaporasi
- Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5- lakukan tepid water sponge. atau penguapan panas tubuh.
37,5 oC)
- Kulit tidak teraba panas 4. Berikan cairan oral bila pasien 4. Mengimbangi pengeluaran
masih bisa minum 100 cc / jam cairan akibat peningkatan suhu
tubuh.
5. Jelaskan pada keluarga penyebab 5. Keterlibatan keluarga sangat
demam dan cara melakukan kompres. berarti dalam proses perawatan
di rumah.
6. Kolaborasi pemberian terapi sesuai 6. Pemberian dosis yang tepat
program medik : antipiretik atau merupakan terapi suportif
parasetamol. penurunan suhu tubuh.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN DHF

Diagnosa Keperawatan, Tujuan


No Rencana Intervensi Rasional
dan Kriteria Hasil
3. Perubahan kebutuhan nutrisi: 1. Catat status nutrisi pasien: turgor 1. Berguna dalam mendefinisikan
kurang dari kebutuhan kulit, timbang berat badan, integritas derajat masalah dan intervensi yang
berhubungan dengan: anoreksia mukosa mulut, kemampuan menelan, tepat.
adanya bising usus, riwayat 2. Membantu intervensi kebutuhan yang
Tujuan: status nutrisi optimal dapat mual/muntahataudiare. spesifik, meningkatkan intake diet
dipertahankan pasien.
2. Kaji pola diet pasien yang disukai 3. Mengukur keefektifan nutrisi dan
Kriteria hasil: dan yang tidak. cairan.
3. Monitor intake dan output secara 4. Dapat menentukan jenis diet dan
1) BB stabil periodik mengidentifikasi pemecahan masalah
2) Makanan 1 porsi dapat 4. Catat adanya anoreksia, mual, untuk meningkatkan intake nutrisi.
dihabiskan muntah, dan tetapkan jika ada 5. Membantu menghemat energi khusus
hubungannya dengan medikasi. saat demam terjadi peningkatan
3) Nafsu makan meningkat Awasi frekuensi, volume, konsistensi metabolik.
Buang Air Besar (BAB). 6. Mengurangi rasa tidak enak dari
5. Anjurkan bedrest sputum atau obat-obat yang
6. Lakukan perawatan mulut sebelum digunakan yang dapat merangsang
dan sesudah tindakan pernapasan. muntah.
Anjurkan makan sedikit dan sering 7. Memaksimalkan intake nutrisi dan
dengan makanan tinggi protein dan menurunkan iritasi gaster.
karbohidrat. 8. Memberikan bantuan dalarn
7. Rujuk ke ahli gizi untuk menentukan perencaaan diet dengan nutrisi
komposisi diet. adekuat unruk kebutuhan metabolik
dan diet. Membantu menurunkan
8. Konsul dengan tim medis untuk insiden mual dan muntah karena efek
jadual pengobatan 1-2 jam samping obat.
sebelum/setelahmakan.
9. Nilai rendah menunjukkan malnutrisi
9. Awasi pemeriksaan laboratorium. dan perubahan program terapi.
(BUN, protein serum, dan albumin).
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN DHF

No Rasional
Diagnosa Keperawatan, Tujuan Rencana Intervensi
dan Kriteria Hasil
1. Perdarahan b.d trombositopenia 1. Kaji adanya riwayat perdarahan. 1. Menentukan tingkat perdarahan
2. Jika ada perdarahan, catat: jumlah, sebagai pedoman intervensi.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan frekuensi dan jenis perdarahan. 2. Merupakan data untuk mengetahui
keperawatan selama 3x24 jam 3. Arahkan keluarga untuk langkah selanjutnya.
perdarahan tidak terjadi. membantu aktivitas fisik yang 3. Cidera dapat menyebabkan
dapat membahayakan klien. perdarahan.
KH : 4. Pantau adanya perubahan hasil 4. Sebagai acuan tingkat keberhasilan
laboratorium: Hb, Ht, Trombosit, pemberian asuhan keperawatan.
- Gusi, hidung, mulut, BAB, leukosit setiap 12 jam sekali 5. Mengurangi beratnya kerja hepar.
BAK, mata, telinga, kulit, 5. Batasi pergerakan, anjurkan klien 6. Meningkatkan pengetahuan keluarga.
tidak ada perdarahan. bedrest total. 7. Sebagai pencegahan cidera, dan
- Tidak terjadi perdarahan 6. Jelaskan pada keluarga alasan adanya syok hipovolemik.
spontan. klien dilakukan bedrest total. 8. Kejadian cidera dapat menyebabkan
7. Kaji adanya perasaan pusing atau perdarahan baru yang jauh lebih
- Tidak ada petekie oyong saat berjalan. membahayakan.
8. Hindari klien dari lingkungan
- Trombosit dalam batas yang menyebabkan klien terjatuh.
normal (150.000-400.000)

- Hb dalam batas normal.


N: 11.500-15.500 mm3

Anda mungkin juga menyukai