Anda di halaman 1dari 9

3.

Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
1 Ketidakseimbang Setelah diberikan tindakan 1. Auskultasi bising usus dan kaji 1. Hiperglikemi dapat menyebabkan gangguan
an nutrisi : kurang keperawatan diharapkan apakah ada nyeri atau mual muntah gastrointestinal berat dan mempengaruhi absorbsi
dari kebutuhan kebutuhan nutrisi pasien 2. Pantau intake makanan dan makanan
tubuh menjadi tepenuhi, dengan timbang BB 2. Anoreksia dan hilangnya pengaturan metabolisme
berhubungan criteria : 3. Catat muntah mengenai jumlah mengakibatkan penurunan BB dan malnutrisi
dengan anoreksia, a. Makan lahap/ habis kejadian atau karakteristik lainnya serius, peningkatan BB yg cepat merupakan
ketidakseimba sesuai dengan porsi 4. Berikan atau bantu perawatan indikasi terjadinya retensi cairan
ngan regulasi makanan yang disediakan mulut 3. Membantu menentukan derajat kemampuan
glukosa darah b. Minum sesuai dengan 5. Berikan untuk lingkungan yang pencernaan atau absorbsi makanan
program therapi (normal nyaman untuk makan (spt : bau 4. Mulut yang bersih mampu meningkatkan napsu
30 cc/kg/BB) tidak sedap,tidak terlalu ramai) makan
c. Lab (Hb dan Hct) dalam 6. Berikan informasi tentang menu 5. dapat meningkatkan nafsu makan dan
batas normal ( Hb : 11-14 pilihan memperbaikan pemasukan makanan
gr %, HCT : 150-450) 7. Kolaborasi : 6. perencanaan menu yang disukai dapat
d. BB meningkat dalam Lakukan pemeriksaan kadar gula menstimulasi nafsu makan dan meningkatkan
batas normal. darah sesuai indikasi pemasukan makanan.
Konsultasi dengan ahli gizi 7. mengkaji kadar gula darah dan kebutuhan therapi
(berikan makanan dalam porsi Mengurangi mual-muntah, dan pemasukan kalori
kecil namun sering dgn tinggi yg tinggi utk peningkatan BB dan mencegah
protein dan kalori) hipoglecemi
Tingkatkan diet natrium : cth Dapat mencegah/menolong memperbaiki
daging,ikan,susu,telor dan pantau hiponatremia. Anema dapat terjadi karena defisit
Hb,Hct nutrisi dan delusi terjadi karena pemberian
glucocortikoid
2 Ketidakstabilan Setelah diberikan tindakan 1. Cek gula darah setiap hari sampai 1. Mengetahui perkembangan gula darah dan
glukosa darah keperawatan diharapkan gula darah stabil program therapy
berhubungan gula darah klien menjadi 2. Berikan HE tentang pentingnya 2. Meningkatkan motivasi dan dukungan klien dalam
dengan gangguan stabil, dengan criteria : olahraga ringan, diet dan program therapy
regulasi gula a. Mengatakan badan pengobatan dalam 3. Mengatur kebutuhan gizi klien sesuai status
darah segar/bugar menyimbangkan gula darah penyakit klien
b. Gula darah puasa tidak 3. Kolaboratif dengan ahli gizi dalam 4. menurunkan dan mengatur gula darah secara
lebih > 120 atau < 90 program diit bertahap
mg/Dl 4. Kolaboratif dalam pemberian
c. Gula darah post puasa therapy untuk menurunkan gula
tidak > 200 mg/Dl darah

3 Gangguan rasa Setelah diberikan tindakan 1. Pantau ketidaknyamanan klien 1. memudahkan dalam merencanakan dan
nyaman keperawatan diharapkan 2. Berikan kompres hangat/massage mengevaluasi tindakan keperawatan
berhubungan pasien merasa nyaman, ringan 2. Meningkatkan vaskularisasi
dengan gangguan dengan criteria : 3. Lakukan Perawatan kaki diabetic 3. memberi rasa nyaman dan meningkatkan
macrovaskuler a. Mengatakan tidak 4. Ajarkan senam kaki diabetik vaskularisasi
mengalami kesemutan 5. Ajarkan tehnik distraksi 4. melatih kekuatan otot dan meningkatkan
b. tidak baal vaskularisasi
c. tidak gelisah 5. Mengurangi persepsi nyeri dengan pengalihan
aktifitas

4 Keletihan Setelah diberikan tindakan 1. Kaji/diskusikan tingkat 1. Pasien biasanya telah mengalami penurunan
berhubungan keperawatan diharapkan kelemahan klien dan tenaga, kelelahan otot menjadi terus
dengan pasien tidak mengalami identifikasi aktifitas yang memburuk setiap hari karena proses
penurunan keletihan, dengan criteria : dapat dilakukan klien penyakit dan munculnya ketidakseimbangan
produksi energi a. Mengatakan badan 2. Pantau tanda vital sebelum dan natrium dan kalium.
metabolisme segar/bugar sesudah melakukan aktivitas 2. Kolapsnya sirkulasi dapat terjadi sebagai
(kadar glucosa b. ADL optimaal observasi adanya takikardia akibat dari stres aktifitas jika curah jantung
darah) c. nampak bersemangat dan hipotensi dan perifer yang berkurang
mengikuti perintah dingin 3. Mengurangi kelelahan dan mencegah
dengan baik. 3. Sarankan pasien untuk ketegangan pada jantung
menentukan masa/periode 4. Pasien akan dapat melakukan lebih banyak
antara istirahat dan melakukan kegiatan dengan mengurangi pengeluaran
aktifitas tenaga pada setiap kegiatan yang
4. Diskusikan cara untuk dilakukannya.
menghemat tenaga (misal:
duduk lebih baik daripada
berdiri selama melakukan
aktifitas/latihan), jika perlu
biarkan pasien melakukannya
sendiri
5 Cemas Setelah diberikan tindakan 1. Observasi tingkat laku yang 1. Ansietas ringan dapat ditunjukkan dengan
berhubungan keperawatan diharapkan menunjukkan tingkat ansietas peka rangsang dan insomnia. Ansietas berat
dengan perubahan kecemasan pasien yang berkembang ke dalam keadaan panik
dalam status berkurang, dengan criteria : 2. Pantau respon fisik, palpitasi, dapat menimbulkan perasaan terancam,
kesehatan dan a. Pasien nampak tenang / gerakan yang berulang-ulang, teror, ketidak mampuan untuk bicara dan
kurangnya tidak gelisah atau nampak hiperventilasi, insomnia bergerak. Berteriak-teriak/bersumpah-
pengetahuan rileks sumpah
b. TTV normal 3. Jelaskan prosedur, lingkungan 2. Peningkatan pengeluaran penyekat beta-
c. Mampu mengungkapkan sekeliling atau suara yang adrenergik pada daerah reseptor, bersamaan
rasa cemas mungkin didengar oleh pasien dengan efek-efek kelebihan hormon tiroid,
menimbulkan manifestasi klinik dari
4. Bicara singkat dengan kata peristiwa kelebihan ketekolamin ketika
yang sederhana kadar epinefrin/norepinefrin dalam keadaan
normal
5. Kurangi stimulasi dari luar: 3. Memberikan informasi akurat yang dapat
tempatkan pada ruangan yang menurunkan distorsi/kesalahan interpretasi
tenang, berikan kelembutan, yang dapat berperanan pada reaksi ansietas
musik yang nyaman, kurangi atau ketakutan
lampu yang terlalu terang, 4. Rentang perhatian mungkin menjadi
kurangi jumlah orang yang pendek, konsentrasi berkurang, yang
berhubungan dengan pasien. membatasi kemampuan untuk mengasimilasi
6. Tekankan harapan bahwa informasi
pengendalian emosi itu harus 5. Menciptakan lingkungan yang terapeutik;
tetap diberikan sesuai dengan menunjukkan penerimaan bahwa aktivitas
perkembangan terapi obat. unit/personal dapat meningkatkan ansietas
pasien
6. Memberikan informasi dan meyakinkan
pasien bahwa keadaan itu adalah sementara
dan akan membaik dengan pengobatan.
6 Gangguan volume Setelah diberikan tindakan 1. Dapatkan riwayat dari pasien 1. Membantu memperkirakan volume total
cairan keperawatan diharapkan atau orang terdekat yang cairan
berhubungan volume cairan pasien berhubungan dengan lama dan 2. Hipotensi postural merupakan bagian
dengan gangguan menjadi seimbang, dengan intensitas dari gejala yang hipovolemia akibat kekurangan hormon
regulasi cairan kriteria : muncul aldosteron dan penurunan curah jantung
a. intake dan output 2. Pantau tanda vital, catat sebagai akibat dari penurunan kortisol.
seimbang perubahan tekanan darah pada Nadi mungkin melemah yang mudah dapat
b. tanda-tanda dehidrasi dan perubahan posisi, kekuatan hilang.
kelebihan cairan tidak dari nadi perifer
ada (oedem (-), pitting 3. Ukur dan timbang berat badan 3. Memberikan perkiraan kebutuhan akan
oedem (-), BB meningkat setiap hari penggantian volume cairan dan keefektifan
diatas normal 4. Kaji pasien mengenai rasa pengobatan. Peningkatan berat badan yang
c. TTV normal : T : 120/80 haus, kelelahan, nadi cepat, cepat disebabkan oleh adanya retensi cairan
mm/Hg. Nadi : 80 x/mnt, pengisian kapiler memanjang dan natrium yang berhubungan dengan
R : 20 x/mnt, S : 36-37.2 turgor kulit jelek, membran pengobatan steroid
C mukosa kering. Catat warna 4. Untuk mengindikasikan berlanjutnya
kulit dan temperaturnya. hipovolemia dan mempengaruhi kebutuhan
5. Periksa adanya perubahan volume pengganti
dalam status mental dan 5. Dehidrasi berat menunjukkan curah jantung
sensori dan perfusi jaringan terutama jaringan otak
6. Auskultasi bising 6. Kerusakan fungsi saluran cerna dapat
usus/peristaltik usus. Catat meningkatkan kehilangan cairan dan
dan laporkan adanya mual, elektrolit dan mempengaruhi cara untuk
muntah dan diare pemberian cairan dan nutrisi.
7. Pantau hasil Lab (Hematokrit, 7. peningkatan Ht indikasi adanya hemokonsentrasi
Ureum/kreatinin dan peningkatan kadar ureum dan kreatinin darah
8. Kolaborasi : pemberian cairan indikasi terjadinya kerusakan tingkat sel karena
normal salin dehidrasi
8. Pemberian cairan Na.Cl 0.9% sebanyak 500-1000
ml/jam dapat mengatasi kekurangan natrium yang
telah terjadi.
7 Gangguan sensori Setelah diberikan asuhan 1. Kaji refraksi dan visus pasien 1. mengetahui kemampuan / optimalisasi klien
persepsi : visual keperawatan diharapkan 2. lakukan pemeriksaan visus dalam melihat
b/d dampak pengelihatan pasien 3. berikan kompres hangat pada 2. identifikasi kemampuan nyata klien dalam
micropati menjadi lebih optimal, mata sebelum tidur melihat
penyakit akibat dengan kriteria hasil : 4. kolaboratif dengan dokter 3. meningkatkan vaskularisasi dalam optikus
hiperglekemi a. menyatakan tajam mata shg suplai oksigen dan nutrien menjadi
pengelihatan semakin optimal
baik 4. pemberian obat atau alat bantu lihat akan
b. distensi bola mata (-) membantu klien dalam mengakomodasi
c. visus OS : 6/6 – OD 6/6 objek

8 Kerusakan Setelah diberikan tindakan 1. kaji karakteristik perasaan 1. untuk mengidentifikasi dampak gatal
integritas kulit keperawatan diharapkan gatal serta infeksi sekunder terhadap status kesehatan klien
berhubungan pasien tidak mengalami 2. ajarkan tehnik mengatasi gatal 2. mencegah timbulnya infeksi sekunder.
dengan kerusakan integritas kulit, bila timbul 3. mencegah memperburuk rasa gatal dan rasa
hiperglekemi dengan criteria : 3. identifikasi makanan dan gatal yang tidak dapat teratasi secara
a. gatal tidak ada bahan lain yang dapat optimal
b. eritema (-), infeksi (-) menimbulkan gatal 4. menekan rasa gatal akibat hiperglekemi
4. Kolaborasi : pemberian obat
gatal
9 Risiko injuri Setelah diberikan tindakan 1. Kaji faktor resiko 1. Memudahkan dalam pencegahan resiko
berhubungan keperawatan diharapkan 2. perhatikan lingkungan sekitar injuri
dengan gangguan injuri pada pasien tidak klien : Hindari benda, alat dan 2. Mencegah terjadi injuri
sensori persepsi terjadi, dengan criteria : bahan yang dapat mencederai 3. Meningkatkan vaskularisasi di daerah kaki
visual/kerusakan a. terjatuh (-) klien 4. melatih rentang gerak dan meningkatkan
integritas kulit b. luka (-) 3. Lakukan perawatan kaki vaskularisasi
deabetik foot 5. mencegah luka pada kaki
4. ajarkan senam kaki deabetik
5. sarankan klien untuk
menggunakan alas kaki khusus
10 PK : Setelah diberikan tindakan 1. Pantau hasil lab. ( gula darah) 1. Penurunan kadar gula darah (< 90 mg/dl)
Hipoglekemia keperawatan diharapkan dan laporkan merupakan indikasi terjadinya hipoglikemi
pasien tidak mengalami 2. Pemberian glocosa per IV dapat
hipoglekemia, dengan 2. Kolaboratif : pemberian meningkatkan gula darah dengan cepat /
criteria : glukosa per IV menyeimbangkan gula darah dalam rentang
a. Kadar gula darah dalam normal
rentang normal
b. Tanda-tanda
hipoglekemia tidak ada
(penurunan kesadaran,
keluar keringat dingin,
gelisah)
11 Gangguan Setelah diberikan tindakan 1. Kaji secara khusus aspek 1. memudahkan dalam perencanaan
disfungsi seksual keperawatan diharapkan seksual klien pengobatan dan tindakan
berhubungan fungsi seksual pasien 2. motivasi klien dalam program 2. Pengobatan yg optimal dan gula darah yang
dengan dampak menjadi optimal, dengan pengobatan dan stabilitas gula terkontrol dapat meningkatakan dorongan
makropati criteria : darah untuk memulihkan seksual
penyakit/ rentang a. Libido meningkat libido klien 3. meningkatkan motivasi klien
kecemasan yang b. aktifitas seksual optimal 3. Libatkan peran suami/istri 4. Optimalisasi atasi keluhan
tinggi 4. kolaboratif dengan dokter

Anda mungkin juga menyukai