TINJAUAN PUSTAKA
Pengkajian
yang dilakukan pada saat pengkajian adalah pengumpulan data, memvalidasi data,
komprehensif. Data hasil pengkajian meliputi data dasar dan data fokus dicatat
1. Aktivitas/istirahat
Gejala yaitu lemah, letih, sulit bergerak/berjalan; kram otot, tonus otot
2. Sirkulasi
kesemutan pada ekstremitas; ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama. Dan
7
8
Gejala yaitu stress; tergantung pada orang lain; masalah financial yang
4. Eliminasi meliputi:
abdomen; diare. Dan tanda yaitu urine encer, pucat, kuning; poliuri (dapat
5. Makanan/cairan meliputi:
6. Neurosensori meliputi:
7. Nyeri/Kenyamanan meliputi:
Gejala yaitu abdomen yang tegang atau nyeri (sedang/berat). Dan tanda
8. Pernafasan meliputi:
purulen (tergantung pada ada tidaknya infeksi). Dan tanda yaitu lapar udara;
9. Keamanan meliputi:
Diagnosa Keperawatan
individual pasien.
aktual yang secara klinis jelas atau masalah kesehatan potensial dimana faktor-
faktor resiko dapat mengancam kesehatan pasien secara umum. Kedua jenis
Diagnosa yang dapat muncul pada pasien diabetes mellitus yaitu kekurangan
volume cairan, perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, resiko tinggi
Perencanaan
11
intervensi yang tepat. Proses ini dimulai dengan membuat daftar semua masalah-
masalah pasien dan mencari masukan dari pasien atau keluarganya tentang
penentuan tujuan akhir yang dapat diterima dan dapat dicapai secara rasional.
Pernyataan tujuan akhir dapat ditanyakan dalam bentuk pernyataan yang dapat
keluarga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Intervensi dibuat untuk
status. Dengan mengetahui hal ini, perawat akan dapat memodifikasi intervensi
Tabel 2.2 INTERVENSI KEPERAWATAN
1 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Tujuan : 1. Timbang berat badan setiap hari 1. Mengkaji pemasukan
tubuh berhubungan dengan penurunan Tidak terjadi perubahan nutrisi kurang ssesuai dengan indikasi. makanan yang adekuat
masukan oral: anoreksia, mual, muntah, dari kebutuhan tubuh. (termasuk absorpsi dan
lambung penuh, nyeri abdomen, perubahan utilisasinya ).
kesadaran ditandai dengan melaporkan K.hasil : 2. Tentukan program diet dan pola 2. Mengidentifikasi
masukan makanan tak adekuat,kurang - mencerna jumlah/kalori natrium makan pada pasien dan kekurangan dan
minat pada makanan, penurunan pada yang tepat. bandingkan dengan makanan yang penyimpangan dari
berat badan, kelemahan, tonus otot buruk, - Menunjukkan tingkat energy dapat dihabiskan klien. kebutuhan terapeutik.
diare. - mendemonstrasikan berat badan
stabil atau penambahan kearah rentang 3. Auskultasi bising usus,catat 3. Hiperglikemia dan
biasanya atau yang diinginkan dengan adanya nyeri abdomen/perut gangguan keseimbangan
nilai laboratorium normal kembung,mual,muntahan cairan dan elektrolit dapat
makanan yang belum sempat menurunkan motalitas/
dicerna,pertahankan keadaan fungsi lambung (distensi
puasa sesuaidengan indikasi. atau ileus paralitik) yang
akan mempengaruhi pilihan
intervensi.
7
8
Kolaborasi
8. Lakukan pemeriksaan gula darah 8. Analisa ditempat tidur
dengan menggunakan finger stick. terhadap gula darah lebih
akurat 13
(menunjukkan
keadaan saat dilakukan
9
10. Insulin
regulermemiliki awitan
10. Berikan pengobatan insulin cepat dan karenanya dengan
secara teratur dengan metode IV cepat pula dapatmembantu
secara intermiten atau secara memindahkan glukosa
kontinu. Seperti bolus IV diikuti kedalam sel. Pemberian
dengan tetesan yang kontinu melalui IV merupakan rute
melalui alat pompa kira kira 5-10 pilihan utama karena
Ul/jam sampai glukosa darah absorpsi dari jaringan
mencapai 250 mg/dl.
10
14
15
Pelaksanaan
dari hari ke hari yang harus dilakukan dan didokumentasikan dengan cermat.
hasil yang diharapkan. Bagian dari pengumpulan data ini memprakarsai tahap
keperawatan yang ada dalam rencana keperawatan. Tindakan dan respon pasien
kalimat aktif, seperti: rencana keperawatan yaitu Timbang berat badan klien
setiap 3 hari sekali, implementasi: menimbang berat badan klien, respon: berat
Evaluasi
subjektif (S) data obyektif (O), analisa permasalahan (A) klien berdasarkan S dan
O, serta perencanaan ulang (P) berdasarkan hasil analisa data diatas. Evaluasi ini
disebut juga evaluasi proses. Semua itu di catat pada formulir catatan
keperawatan:
respon klien.
16
selama 30 menit, pasien tidak mengeluh sesak lagi dan ketika dilakukan
bahwa ada perubahan kondisi setelah dilakukan tindakan dan tindakan yang
intervensi.
sebagai evaluasi proses, yaitu evaluasi terhadap respon yang segera timbu
merujuk pada peran perawat terhadap respon pasien yang segera timbul
pengumpulan data dari pasien yang didasari data pada saat sekarang.
Pernyataan formatif atau evaluasi formatif atau evaluasi proses tidak boleh
17
sendiri.
Pengertian
komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah (Margaret,2012).
sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya (Brunner & Suddarth, 2014).
Etiologi
beta.
2) Faktor infeksi virus yaitu infeksi virus coxsakie pada individu yang
pankreatitis, Ca pankreas.
Anatomi fisiologi
1. Anatomi
Gambar.2.1.Anatomi Pankreas
20
2. Fisiologi
1) Pancreas
(Niman,2013).
vena cava inferor melalui vena pankreatica, dan (2) fungsi endokrin
(Niman, 2013).
pembuluh kecil yang mengarah pada duktus utama dan berakhir pada
terletak sebelah anterior dari vena cava inferior dan vena ranalis kiri, 2).
2) Kelenjar endokrin
organ atau sistem. Sel-sel pulau Langerhans tersusun atas sel Alfa yang
residu asam amino. Sasaran utama glukagon adalah hati, yaitu dengan
mempercepat konvensi glukagen dalam hati dari nutrisi lainnya seperti asam
glukagon secara langsung dikontrol oleh kadar gula darah melalui sistem
feed back negative.Ketika gula darah menurun maka akan merangsang sel
sel alfa untuk mensekresi glukagon, demikian juga sebaliknya jika gula
samatostain.
glukosa dari asam laktat dan dari molekul non karbohidrat seperti asam
lemak dan asam amino serta pembebasan glukosa kedarah oleh sel-sel hati
(Tarwoto, 2015).
Hormon ini dihasilkan oleh sel beta pulau Langerhans pada pancreas,
merupakan hormone peptide yang tersusun oleh dua rantai asam amino dan
kapiler dan endotel apiler yang berpori untuk mencapai aliran darah. Insulin
Patofisologi
Defisiensi insulin
Glukogeogenesis Hiperglikemia
diuresis
Kekurangan
Ketonemia Nitrogen urine↑ Dehidrasi volume
cairan
Hemokonsentrasi
Makrovaskuler
Mikrovaskuler
Resiko Injury
(Sumber: Padila, 2014)
24
Manifestasi klinis
1. Polyuria ++ +
2. Polydipsia ++ +
3. Polyphagia ++ +
4. Kehilangan BB ++ -
5. Pruritus + ++
6. Infeksi kulit + ++
7. Vaginitis + ++
8. Ketonuria ++ -
9. Lemah, lelah dan pusing ++ +
Adanya penyakit diabetes ini pada awalnya seringkali tidak dirasakan dan
tidak disadari oleh penderita, beberapa keluhan dan gejala yang perlu mendapat
perhatian adalah:
1. Keluhan klasik
banyak kencing. Kencing yang sering dan dalam jumlah banyak akan
yang keluar melalui kencing. Keadaan ini justru sering disalah tafsirkan.
Dikiranya sebab rasa haus ialah udara yang panas atau beban kerja yang
Rasa lapar yang semakin besar sering timbul pada penderita diabetes
sehingga timbul rasa lapar yang sangat besar. Untuk menghilangkan rasa
Hal ini disebabkan glukosa dalam darah tidak dapat masuk kedalam sel,
yaitu sel lemak dan otot. Akibatnya penderita kehilangan jaringan lemak
2. Keluhan lain
2) Gangguan penglihatan
3) Gatal/bisul
daerah lipatan kulit seperti ketiak dan dibawah payudara. Sering pula
4) Gangguan ereksi
26
seseorang.
5) Keputihan
Klasifikasi
lainnya
Komplikasi
1. Komplikasi Metabolic
2. Ketoasidosis diabetic
putri,2013).
27
Pemeriksaan Diagnostik
glukosa darah sewaktu, pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dan tes
pemeriksaan yaitu glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L), glukosa
plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L), dan glukosa plasma dari sampel yang
Penatalaksanaan
1. rencana diet
4. terapi insulin
resitensi insulin dan defesiensi insulin relative dan dapat ditangani tanpa
faktor- factor tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan
kesehatannya, misalnya jika suka merokok dan minum minuman keras, tentu
tidur yang cukup, menurunkan berat badan yang berlebih, mengatur pola
makan, dan berolahraga yang teratur untuk membakar lemak dan kalori yang
berlebih dapat adalah gaya hidup sehat wajib dijalani diabetesi (Tandra, 2014)
untuk mengontrol kadar glukosa darah namun bila diterapkan secara umum
didunia dimasa yang akan datang. Modifikasi gaya hidup antara lain:
lonjakan kadar gula darah. Fokus pada biji-bijian utuh, sayuran dan buah-
setiap kali makan dengan campuran buah-buahan, sayuran, protein dan lemak
sehat yang baik. Sangat penting untuk memperhatikan jenis karbohidrat yang
mengandung karbohidrat rendah dan serat yang membantu menjaga kadar gula
4. Olahraga
insulin lebih efisien. Caranya bisa dengan jalan kaki, berlari kecil, atau
5. Berhenti Merokok
terutama dalam kasus orang yang menderita diabetes tipe 2. Ini juga dapat
6. Periksa Kaki
Peningkatan kadar gula darah dapat merusak saraf di kaki yang pada
akhirnya membuat seseorang tidak dapat merasakan sakit pada kaki atau
cedera lainnya. Lebih baik memulai dengan pemeriksaan kaki setiap hari,
7. Hindari Alkohol
menyebabkan komplikasi.
31
8. Pemeriksaan Rutin
sesuai dengan usia, berat badan, dan obat-obatan. Temui ahli gizi, setidaknya
Pendidikan Kesehatan
dari tenaga keperawatan, karena merupakan salah satu peranan yang harus
saja ia bertugas.
dan masyarakat.
3. Sasaran
1) Individu
Individu yang mempunyai masalah keperawatan dan kesehatan, yang
keluarga binaan.
32
2) Keluarga
Keluarga binaan yang mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan
yang rendah.
buruk.
3) Kelompok
kebidanan.
kesehatan.
4) Masyarakat
2) Masyarakat nelayan.
3) Masyarakat pedesaan.
Flip chart penyangganya, poster, flash car, flash card, leaflet, slide