Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK GIZI (PAG)

SARAF

STROKE
(ICD 10 :………)

1. Pengertian /Definisi Metode pemecahan masalah gizi pada pasien stroke yang sistematis
dimana Nutrisionis/Dietesien berfikir kritis dalam membuat
keputusan untuk menangani masalah gizi sehingga aman, efektif
dan berkualitas

2. Asesmen /Pengkajian: Melanjutkan skrining perawat terkait resiko malnutrisi atau kondisi
Antropometri khusus.
Data Berat badan, tinggi badan, Tinggi lutut, indeks masa tubuh
dan atau lingkar lengan atas

3. Biokimia Mengkaji data laboratorium terkait gizi seperti Kalium, Natrium,


Gula Darah, Profil Lemak, HB, Hematokrit, leukosit,dll (bila ada)

4. Klinis/Fisik - Keadaan Umum : Sadar, pelo, dan sebagainya


- Sistem kardiovaskular : Bradikardia, takikardia, dispnea
- Sistem digestif : asites, kembung, nyeri abdomen, konstipasi,
diare, mual, muntah, penurunan nafsu makan, kesulitan
menelan, saliva berlebihan dan sebagainya
- Edema
- Kulit kering
- Tanda-tanda vital : Tekanan darah, nadi, Pernapasan, suhu

5. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, bentuk
makanan, rata-rata asupan sebelum masuk rumah sakit (kuantitatif
dan kualitatif)

6. Riwayat Personal Mengkaji riwayat sosial ekonomi,budaya, riwayat penyakit saat ini,
riwayat penyakit dahulu dan penyakit keluarga, riwayat
penggunaan suplemen makanan, status kesehatan mental, serta
status kognitif

7. Diagnosis Gizi (Masalah (NC.1.1) Gangguan menelan atau kesulitan menggerakkan


Gizi) makanan berkaitan dengan adanya gangguan otot saraf dibuktikan
dengan mengunyah makanan lama yang menghabiskan waktu lama

8. Intervensi Gizi (Terapi ` Tujuan :


Gizi)
Mencukupi kebutuhan energi dan zat gizi pasien stroke,
a. Perencanaan
Memberikan makanan sesuai kondisi disfagia pasien stroke
Mencegah dehidrasi pasien stroke
Prekripsi Diet:
-Kebutuhan energi: pada prinsipnya manajemen gizi pada pasien
stroke adalah mengoptimalkan pemenuhan energi dalam mencegah
katabolisme. Kebutuhan energi 30-45 Kkal/kgBBI, pada kondisi
akut 1100 – 1500 Kkal/hari,dinaikan secara bertahap sesuai kondisi
pasien.
-Protein : 0.8 – 1,5 gr/kgBB/Hari (normal).Jika ada penyakit
penyerta misalnya ginjal atau ensefalopati disesuaikan dengan
kondisi pasien
-Lemak : 20 -35 % dari energi total
-Kolesterol : < 200 mg/hari
-Karbohidrat : 60-70 %(kecuali ada diabetes mellitus disesuaikan
dengan kondisi pasien)
-Serat : 25-30 gr/Hari
-Cairan : 1500-2000 ml/hari(perhatikan kondisi edema, restriksi
cairan dll)
-Cukup vitamin dan mineral-Makanan diberikan bertahap sesuai
dengan kemampuan pasien untuk menerimanya
- Bentuk makanan mulai cair atau sesuai daya terima, makanan
saring, makanan lunak dan makanan biasa sesuai daya terima

b. Implementasi Tahapan pemberian diet stroke dibagi menjadi dua fase yaitu:
-Fase akut (24-48 jam)
Diberikan kepada pasien dalam fase akut dengan kondisi
hemodinamik stabil. Makanan diberikan dalam bentuk cair jernih,
cair kental atau kombinasi yang diberikan secara oral(tanpa
penyulit disfagia) atau melalui selang (NGT,PEG,PEJ, dan
sebagainya sesuai dengan kondisi klinis
-Fase pemulihan
Fase pemulihan adalah fase ketika pasien sudah melewati masa
akut, sudah sadar, dan masih dalam kondisi gangguan fungsi
menelan(disfagia)/tidak mengalami disfagia. Bentuk makanan
disesuaikan dengan kemampuan pasien(cair, saring, lunak , atau
biasa.
Pemberian edukasi dan konseling kepada pasien, keluarga dan
penunggu pasien.
Koordinasi dengan tenaga kesehatan lain yaitu dengan dokter,
perawat, farmasi , dan tenaga kesehatan lain terkait dengan asuhan
pasien.

c. Edukasi
d. Konseling Gizi
e. Koordinasi dengan
tenaga kesehatan
lain

9. Monitoring dan Evaluasi Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor hasil
positif maupun negative dari :
1. Status gizi berdasarkan antropometri
2. Hasil biokimia terkait gizi
3. Fisik klinis terkait gizi, demam, tidak nafsu makan, mual
4. Asupan makanan

10. Re Asesmen (Kontrol Melihat kembali kondisi pasien setelah kunjungan awal jika
kembali) diperlukan, jika ada masalah gizi dianjurkan kontrol kembali/re
asesmen dirawat jalan.

11. Indikator / Outcome 1. Asupan makan ≥ 80 % dari kebutuhan


2. Status gizi optimal
3. Tidak ada mual, anoreksia
4. Peningkatan pengetahuan gizi seimbang

12. Kepustakaan

Anda mungkin juga menyukai