SARAF
STROKE
(ICD 10 :………)
1. Pengertian /Definisi Metode pemecahan masalah gizi pada pasien stroke yang sistematis
dimana Nutrisionis/Dietesien berfikir kritis dalam membuat
keputusan untuk menangani masalah gizi sehingga aman, efektif
dan berkualitas
2. Asesmen /Pengkajian: Melanjutkan skrining perawat terkait resiko malnutrisi atau kondisi
Antropometri khusus.
Data Berat badan, tinggi badan, Tinggi lutut, indeks masa tubuh
dan atau lingkar lengan atas
5. Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, bentuk
makanan, rata-rata asupan sebelum masuk rumah sakit (kuantitatif
dan kualitatif)
6. Riwayat Personal Mengkaji riwayat sosial ekonomi,budaya, riwayat penyakit saat ini,
riwayat penyakit dahulu dan penyakit keluarga, riwayat
penggunaan suplemen makanan, status kesehatan mental, serta
status kognitif
b. Implementasi Tahapan pemberian diet stroke dibagi menjadi dua fase yaitu:
-Fase akut (24-48 jam)
Diberikan kepada pasien dalam fase akut dengan kondisi
hemodinamik stabil. Makanan diberikan dalam bentuk cair jernih,
cair kental atau kombinasi yang diberikan secara oral(tanpa
penyulit disfagia) atau melalui selang (NGT,PEG,PEJ, dan
sebagainya sesuai dengan kondisi klinis
-Fase pemulihan
Fase pemulihan adalah fase ketika pasien sudah melewati masa
akut, sudah sadar, dan masih dalam kondisi gangguan fungsi
menelan(disfagia)/tidak mengalami disfagia. Bentuk makanan
disesuaikan dengan kemampuan pasien(cair, saring, lunak , atau
biasa.
Pemberian edukasi dan konseling kepada pasien, keluarga dan
penunggu pasien.
Koordinasi dengan tenaga kesehatan lain yaitu dengan dokter,
perawat, farmasi , dan tenaga kesehatan lain terkait dengan asuhan
pasien.
c. Edukasi
d. Konseling Gizi
e. Koordinasi dengan
tenaga kesehatan
lain
9. Monitoring dan Evaluasi Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor hasil
positif maupun negative dari :
1. Status gizi berdasarkan antropometri
2. Hasil biokimia terkait gizi
3. Fisik klinis terkait gizi, demam, tidak nafsu makan, mual
4. Asupan makanan
10. Re Asesmen (Kontrol Melihat kembali kondisi pasien setelah kunjungan awal jika
kembali) diperlukan, jika ada masalah gizi dianjurkan kontrol kembali/re
asesmen dirawat jalan.
12. Kepustakaan