CEDERA KEPALA
Data berat badan, tinggi badan atau panjang badan, Indeks Masa
Antropometri
Tubuh dan atau lingkar lengan atas
Mengkaji data labolatorium terkait gizi seperti HB, Hematokrit,
Biokimia
Leukosit, dll (bila ada)
Klinis/Fisik Klinis: vital sign, nadi, suhu, respirasi
Mengkaji adanya demam, penurunan nafsu makan, mual, muntah,
anoreksia, lemas, sakit kepala, perubahan/penurunan berat badan
(kehilangan masa otot atau lemak)
Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, bentuk
Riwayat Makan makanan, rata-rata asupan sebelum masuk Rumah Sakit
(kualitatif dan kuantitatif)
Mengkaji riwayat sosial ekonomi, budaya, riwayat penyakit
saat ini, riwayat penyakit dahulu dan penyakit keluarga, riwayat
Riwayat Personal
penggunaan suplemen makanan, status kesehatan mental, serta
status kognitif
3. Diagnosis Gizi (Masalah Gizi) Inadekuat Oral Intake berkaitan dengan penurunan nafsu makan,
rencana tindakan bedah dibuktikan dengan asupan ≤ 80% dari
kebutuhan (NI-2.1)
Peningkatan Kebutuhan Zat Gizi Protein berkaitan dengan infeksi
dan anemia dibuktikan dengan WBC tinggi dan HGB rendah
(NI-5.4)
4. Intervensi Gizi (Terapi Gizi)
a. Perencanaan Tujuan :
- Meningkatkan asupan mencapai ≥80% dari kebutuhan
- Mencegah kerusakan jaringan dan meningkatkan kadar HB
- Meningkatkan atau mempertahankan IMT normal.
Preskripsi Diet :
- Energi sesuai kebutuhan dengan memperhatikan umur, berat
dan tinggi badan.
- Protein 1-1,5 g/kgBB (Bagi pasien dengan status gizi
kurang). Sedangkan dengan indikasi komplikasi gangguan
ginjal diberikan 0,6-0,75 g/kgBB.
- Lemak 20-30% dari total kebutuhan energi
- Karbohidrat cukup, sisa kebutuhan energi dari protein dan
lemak untuk mencegah hipermetabolisme