Anda di halaman 1dari 6

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Keperawatan
1. Anamnese
a. Identitas klien.
b. Riwayat keperawatan.
c. Keluhan utama : Faeces semakin cair,muntah,bila kehilangan banyak air dan
elektrolit terjadi gejala dehidrasi,berat badan menurun. tonus dan turgor kulit
berkurang, selaput lendir mulut dan bibir kering, frekwensi BAB lebih dari 4 kali
dengan konsistensi encer.
d. Riwayat kesehatan masa lalu.
e. Riwayat penyakit yang diderita, riwayat pemberian imunisasi.
f. Riwayat psikososial keluarga.
g. Kebutuhan dasar.
1) Pola eliminasi
Perubahan BAB lebih dari 4 kali sehari, BAK sedikit atau jarang.
2) Pola nutrisi
Diawali dengan mual, muntah, anopreksia, menyebabkan penurunan berat badan
pasien.
3) Pola istirahat dan istirahat
Terganggu karena adanya distensi abdomen yang akan menimbulkan rasa tidak
nyaman.
4) Pola hygiene
Kebiasaan mandi setiap harinya.
5) Pola aktivitas
Terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan adanya nyeri akibat distensi
abdomen.

2. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan psikologis : keadaan umum tampak lemah, kesadaran composmentis
sampai koma, suhu tubuh tinggi, nadi cepat dan lemah, pernapasan agak cepat.
b. Pemeriksaan sistematik :
 Inspeksi : mata cekung, ubun-ubun besar, selaput lendir, mulut dan bibir kering,
berat badan menurun, anus kemerahan.
 Perkusi : adanya distensi abdomen.
 Palpasi : Turgor kulit kurang elastis
 Auskultasi : terdengarnya bising usus.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
output cairan yang berlebihan.
2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
asupan yang tidak adekuat.
3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.
4. Ansietas berhubungan dengan sakit kritis.
C. Rencana Keperawatan
Rencana keperawatan adalah tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menngulangi masalah keperawatan yang telah ditentukan.
1. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
output cairan yang berlebih
Tujuan dan Kriteria hasil :
 Mempertahankan volume cairan adekuat
 Devisit cairan dan elektrolit teratasi

Intervensi Rasional
1. Identifikasi kemungkinan 1. Mengetahui penyebab untuk
penyebab ketidakseimbangan menentukan intervensi penyelesaian
cairan dan elektrolit 2. Mengetahui keadaan umum pasien
2. Monitor adanya kehilangan 3. Mengurangi risiko kekurangan
cairan dan elektrolit volume cairan semakin bertambah
3. Monitor adanya mual, muntah 4. Mengetahui perkembangan
dan diare kehilangan volume cairan
4. Monitor intake dan output 5. Mengetahui keadaan umum pasien
cairan 6. Rehidrasi pasien
5. Monitor vital sign
6. Monitor pemberian terapi IV

2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
asupan yang tidak kuat.
Tujuan dan kriteria hasil :
 Gangguan kebutuhan nutrisi teratasi
 Intake nutrisi klien meningkat
 Diet habis 1 porsi yang disediakan, mual, muntah tidak ada.

Intervensi Rasional
1. Kaji status nutrisi pasien 1. Pengkajian penting dilakukan
2. Jaga kebersihan mulut, untuk mengetahui status nutrisi
anjurkan untuk selalu pasien sehingga dapat menentukan
melakukan oral hygiene intervensi yang diberikan
3. Pemberian nutrisi yang sesuai 2. Mulut yang bersih dapat
dengan kebutuhan pasien meningkatkan nafsu makan
4. Berikan informasi yang tepat 3. Untuk membantu memenuhi
terhadap kebutuhan nutrisi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan
yang tepat bagi pasien pasien
5. Anjurkan pasien untuk 4. informasi yang diberikan dapat
mengkonsumsi makanan tinggi memotivasi pasien untuk
serat meningkatkan intake nutrisi
6. Anjurkan klien makan sedikit 5. zat besi dapat membantu tubuh
tapi sering sebagai penambah darah sehingga
7. Anjurkan pasien makan selagi mencegah terjadinya anemia
hangat 6. makan sedikit tapi sering dapat
meningkatkan intake nutrisi
7. makanan dalam kondisi hangat
dapat mengurangi rasa mual
sehingga intake nutrisi dapat
ditingkatkan.

3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.


Tujuan dan Kriteria hasil :
 Nyeri dapat teratasi.
 Nyeri dapat berkurang / hilang, ekspresi wajah tenang

Intervensi Rasional
1. Kaji lokasi, karakteristik, durasi dan1. Untuk mengetahui tingkat nyeri pasien
frekuensi, kualitas intensitas terhadap2. Untuk mengetahui tingkat
nyeri ketidaknyamanan dirasakan oleh pasien
2. Observasi reaksi 3. Untuk mengalihkan perhatian pasien dari
ketidaknyamanan secara rasa nyeri
nonverbal 4. Agar pasien mampu mengguanakan teknik
3. Gunakan strategi komunikasi nonfarmakologi dalam management nyeri
terapeutik untuk mengungkapkan yang dirasakan
pengalaman nyeri dan 5. Pemberian analgetik dapat mengurangi
penerimaan terhadap respon nyeri rasa nyeri pasien
4. Ajarkan cara teknik relaksasi
untuk mengurangi nyeri
5. Kolaborasi pemberian analgetik
4. Ansietas berhubungan dengan status kesehatan
Tujuan dan kriteria hasil :
 Rasa cemas pasien teratasi.
 Pasien tampak rileks.

Intervensi Rasional
1. Mendengarkan penyebab kecemasan klien 1. Klien dapat mengungkapkan
dengan penuh perhatian penyebab kecemasannya
2. Observasi tanda verbal dan non verbal sehingga perawat dapat
3. Menganjurkan keluarga untuk tetap menentukan tingkat kecemasan
mendampingi klien klien dan menetukan intervensi
4. Mengurangi atau menghilangkan untuk selanjutnya
rangsangan yang menyebabkan kecemasan 2. Untuk mengetahui tingkat
pada klien kecemasan yang klien alami
5. Menginstrusikan klien untuk menggunakan 3. Dukungan keluarga dapat
teknik relaksasi memperkuat mekanisme koping
klien sehingga tingkat
ansietasnya berkurang
4. Dapat meningkatkan ketenangan
pada klien dan mengurangi
tingkat kecemasannya
5. Teknik relaksasi yang diberikan
pada klien dapat mengurangi
ansietas.

D. Evaluasi
a. Volume cairan dan elektrolit kembali normal sesuai kebutuhan.
b. Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh.
c. Rasa nyaman terpenuhi.
d. Rasa cemas pasien teratasi.

Anda mungkin juga menyukai