Anda di halaman 1dari 30

BULIMIA

NERVOSA
DUTA 8
Pengertian
Bulimia nervosa
merupakan gangguan
makan yang memiliki
karakteristik episode
yang berulang untuk
menelan makanan
dalam jumlah besar,
diikuti dengan
penggunaan cara-cara
yang tidak tepat untuk
mencegah penambahan
berat badan.
Kriteria bulimia nervosa
Menurut Diagnostic And Statifical Menurut WHO
Manual Of Mental Disosders (DSM) 1. Terdapat preokubasi yang
1. Episode makan berlebihan yang menetap untuk makan disertai
berulang. ketagihan (craving) terhadap
2. Selama makan berlebihan ada makanan yang tidak dapat
perasaan takut untuk tidak dapat dilawan
berhenti makan. 2. Purgasi (muntah atau
3. Menginduksi diri sendiri secara penggunaan obat-obat seperti
teratur melalui muntah, pemakaian amfetamin, obat diet dan
laksatif, diet ketat, atau puasa diuretik) dalam upaya untuk
4. Rata-rata terjadi minimal 2 kali mencegah efek akibat makan
perminggu, episode makan berlebihan.
berlebihan minimal dalam 3 bulan 3. Gejala psikopatologinya berupa
5. Episode makan berlebihan terjadi ketakutan yang luar biasa akan
pada anak muda dengan berat kegemukan, penderita mengatur
badan normal atau sedikit gemuk. sendiri batasan yang tepat dari
ambang berat badannya .
Menurut PPDGJ-III :
1. Terdapat preokupasi yang menetap untuk
makan dan ketagihan (craving) terhadap
makanan yang tidak bisa dilawan
2. Pasien berusaha melawan efek kegemukan
dengan salah satu atau lebih cara
3. Gejala psikopatologinya terdiri atas ketakutan
yang luar biasa akan kegemukan dan
penderita mengatur sendiri batasan yang
ketat dari ambang berat badannya
Faktor
biologis
Faktor Faktor
sosial perkemb
angan
Etiologi
Faktor Faktor
sosiok psikologi
ultural s
Manifestasi Klinis
1. Rasa kekhawatiran yang besar terhadap bertambahnya BB
2. Merasa ketidakbahagiaan hebat atas ukuran dan bentuk
tubuh.
3. Makanan atau minum dengan rakus atau makan dalam
jumlah yang banyak dan tidak terkontrol lalu segera
dimuntahkan.
4. Sakit tenggorokan kronik yang diakibatkan oleh muntah
secara berlebihan.
5. Kebiasaan buang air besar (BAB) tidak teratur, hal ini
akibat penggunaan obat pencahar yang berlebihan
6. Biasanya dengan berat badan normal, kecuali ada
hubungan dengan anoreksia nervosa, dpt disertai dengan
penurunan BB yang berat.
Cont..
6. Iritasi pada kulit sekitar mulut
7. Kurang sensitif terhadap rasa dari makanan
yang dimuntahkan
8. Depresi
9. Gangguan mood & perilaku
9. Lelah
10. Nyeri abdomen
11. Haid tidak teratur
12. Dehidrasi
13. Anemia
Patofisiologi
Prinsip Pengobatan dan Manajemen
Perawatan
• TERAPI KOGNITIF PERILAKU
Strategi yang dirancang untuk mengubah pemikiran
klien (kognisi) dan tindakan (perilaku) tentang
makanan.

• PSIKOFARMAKOLOGI
Terapi obat-obatan seperti desipramin, imipramine,
fenelzin yang biasa digunakan untuk mengobati
depresi.
Asuhan Keperawatan Pada Pasien
dengan Bulimia Nervosa
Pengkajian
1. Psikososial
• Keadaan sakit berulang yang membutuhkan
makanan tinggi kalori
• Merangsang diri sendiri untuk muntah
• Penyimpangan pemakaian laksatif dan diuretic
• Menyembunyikan makanan
• Takut yang berlebihan terhadap ketidakmampuan
mengontrol intake makanan
• Depresi sesudah pesta minuman keras
2. Kardiovaskular
Aritmia
3. Gastrointestinal
• Peregangan atau pelebaran gaster /lambung
• Esofagitis
• Kram atau kejang
• Penurunan fungsi bowel/usus besar
4. Musculoskeletal
Fluktuasi berat badan/naik turun
5. Mata, telinga, hidung dan tenggorokan
• Erosi gigi
• Karies gigi
• Sakit tenggorokan
6. Endokrin
• Pembengkakan pada kelenjar saliva tanpa rasa
nyeri
• Menstruasi tidak teratur.
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
perilaku binge-purge.
2. Gangguan identitas diri yang berhubungan
dengan berat badan
3. Kekurangan volume cairan, resiko tinggi/aktual
berhubungan dengan masukan makanan dan
cairan tidak adekuat, muntah yang diinduksi
sendiri secara terus-menerus, penggunaan
laksatif dan diuretik kronis/berlebihan.
Intervensi
Diagnosa 1: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang
dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan perilaku binge-purge.
Tujuan:
• Mempertahankan kebutuhan nutrisi secara
adekuat, dibuktikan dengan intek diet,
• Memelihara berat badan sesuai batas standar,
• Tidak mengulang muntah dengan disengaja
Kriteria hasil:
1. Menyatakan pemahaman tentang kebutuhan nutrisi.
2. Membentuk pola diet dengan masukan kalori adekuat untuk
memperoleh atau mempertahankan berat badan yang sesuai.
3. Menunjukkan perolehan berat badan dalam rentang yang
diharapkan.
Intervensi rasional
Buat kontrak tertulis dengan klien yang Kontrak tertulis memberi suatu struktur dan
menguraikan pedoman diet dan pedoman pembatasan kebutuhan klien penderita
aktivitas bulimia, sambil mengurangi perilaku yang
manipulatif (misalnya makan, kemudian
muntah atau mengonsumsi laksatif)
Temani klien selama dan setelah makan Menemani klien dapat memberi motivasi
yang dibutuhkan dan memastikan bahwa ia
tidak lagi memaksakan diri untuk
menginduksikan diri agar muntah
Anjurkan klien untuk mendiskusikan Bagian yang penting dari terapi secara
perasaannya dan bagaimana perasaan keseluruhan adalah mendiskusikan
tersebut berhubungan dengan binging dan perasaannya, memungkinkan remaja mulai
purging yang dialami mengenali bagaimana ia selama ini telah
menggunakan makan sebagai cara
mengatasi masalah
Diagnosa 2: Gangguan identitas diri yang
berhubungan dengan berat badan
Tujuan:
Buat kontrak tertulis dengan remaja untuk tidak
melakukan diet ketat
Kriteria hasil :
1.Membuat identitas diri lebih nyata(realistiki).
2.Mengakui diri sebagai individu.
3.Menerima tanggung jawab atas tindakannya
Intervensi rasional

Motivasi klien untuk mendiskusikan Diskusi semacam ini membantu anda


perasaannya tentang keluarga, teman, dan mengkaji status kognitif dan emosional klien,
diri sendiri dan muali membangun hubungan yang
terapeutik dengannya.

Kaji mekanisme koping yang biasa Pengkajian semacam ini membantu anda
digunkan klien mendeteksi mekanisme koping yang
maladaptif yang dapat berkontribusi
terhadap kondisi serta konsep diri negatif
pada klien
Bantu klien menetapkan dan mencapai Mencapai sasaran yang didefinisikan secara
sasaran jangka-panjang dan pendek jelas, realistik dan dapat diukur
realistik. meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan yang normal
Intervensi rasional

Beri pujian untuk kekuatan dan Pemberian umpan balik membantu klien berfokus
keterampilan yang dimiliki klien pada askep positif dari personalitanya, bukan pada
askep negatif yang mungkin memengaruhi kondisi
bulimia saat ini.
Ajarkan klien perilaku peran yang Keadekuatan peran meningkatkan harga diri
diperlukan, yang dapat meningkatkan
perasaan terhadap kompetensi
dirinya.

Koordinasi dukungan keluarga dan Sistem pendukung yang kuat dapat memberi
teman-teman untuk menyediakan suasana peran asuhan kepada klien sehingga
umpan balik yang realistik dan positif meningkatkan harga diri.
Intervensi 1
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Mempertahankan kebutuhan 1. Menyatakan pemahaman 1. Tentukan berat badan
nutrisi secara adekuat, tentang kebutuhan nutrisi. minimum dan kebutuhan
dibuktikan dengan intek diet, 2. Membentuk pola diet nutrisi harian.
memelihara berat badan dengan masukan kalori 2. Libatkan pasien dengan
sesuai batas standar, dan tidak adekuat untuk tim dalam mengatur atau
mengulang muntah dengan memperoleh atau melaksanakan program
disengaja. mempertahankan berat modifikasi perilaku.
badan yang sesuai. 3. Beri penghargaan untuk
3. Menunjukkan perolehan perolehan berat badan
berat badan dalam rentang sesuai yang ditentukan
yang diharapkan. secara individual, abaikan
penurunan berat badan.
4. Gunakan pendekatan yang
konsiten. Duduk dengan
remaja saat makan, beri atau
ambil makanan tanpa
persuasi dan komentar.
5. Beri lingkungan yang
menyenangkan dan catat
masukan makanan.
6. Beri makanan dengan porsi
lebih kecil dan kudapan
tambahan, jika sesuai.
7. Buat menu selektif dan minta
remaja untuk mengendalikan
pilihannya sebanyak mungkin
8. Buat kontrak tertulis dengan
remaja untuk tidak
mengeluarkan diet dan
pedoman aktivita
8. Waspadai jika remaja memilih makanan
atau minuman rendah kalori, menimbun
makanan, membuang makanan
diberbagai tempat ( seperti kantong atau
keranjang sampah )
9. Pertahankan jadwal penimbangan berat
badan, seperti senin atau jumat sebelum
sarapan dengan pakaian, alat penimbang,
dan hasil grafik yang sam
10. Timbang dengan remaja tidak menghadap
alat penimbang ( bergantung pada
protocol program).
11. Hindari memeriksa ruangan dan cara atau
alat pengontrol lainnya bila mungkin
12. Beri pengawasan 1:1 dan buat remaja tetap dalam
ruangan dengan tidak memiliki hak kekamar
mandi untuk waktu tertentu ( misalnya 2 jam)
setelah makan, bila kontrak dengan remaja tidak
berhasil
13. Pantau program latihan dan tentukan batas
aktivitas fisik. Catat aktivitas atau tingkat
pekerjaan ( berjalan dan lain-lain
14. Pertahankan sikap wajar dan tidak menghakimi
bila memberi makanan enternal, nutrisi
parenteral, dan lain-lai
15. Waspadai kemungkinan remaja memotong selang
dan mengosongkan nutrisi parenteral, bila
menggunakan. Periksa pengukur cairan dan
plester selang dengan tepat
16. Dampingi remaja selama dan setelah makan
17. Mendorong remaja untuk berdiskusi tentang
perasaanya dan menceritakan apakah ia
meminum, minuman keras dan menggunakan
obat pencahar
Intervensi 2
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Buat kontrak 1. Membuat 1. Mendorong remaja berdiskusi
tertulis dengan identitas diri lebih tentang perasaaan dengan
remaja untuk tidak nyata(realistiki). keluarga dan teman.
mengeluarkan diet 2. Mengakui diri 2. Perhatikan tanda dan gejala
dan pedoman sebagai individu. penyimpangan seksual ( seperti
aktivita 3. Menerima kelakuan dan bahasa yang
tanggung jawab berlebihan terhadap seksual,
atas tindakannya sering melakukan masturbasi,
isolasi, dan menarik diri dari
orang dewasa).
3. Kaji koping mekanisme remaja.
4. Bantu remaja menentukan dan
mencapai sukses yang realistis
jangka pendek dan jangka
panjang
5. Beri penguatan remaja
terhadap kekuatan dan
keterampilan.
6. Mengajar remaja tentang
kebutuhan contoh
perilaku yang dapat
meningkatkan pengertian
kemampuan harga dirinya.
7. Berkoordinasi agar
memperoleh dukungan
keluarga dan teman-
teman, memberikan
umpan balik positif
Evaluasi

Apakah pola makan sudah kembali


normal?
Apakah akibat biologis dan psikologis
malnutrisi telah diatasi?
Apakah masalah sosiokultural dan
perilaku yang terkait telah diatasi
sehingga tidak terjadi relaps?

Anda mungkin juga menyukai