Andragogi
Konsep dasar
Pengertian
dasar belajar
&
pembelajaran
Definisi
belajar
Pengertian
pembelajaran
Sifat Dasar
Belajar dg
tahap
perk.kedewas
aan
Tahap
perk.kedewas
aan
Pendekatan
Orang
Dewasa
Terhadap
Belajar
Karakteristik
kritis warga
belajar
dewasa
Faktor Proses
Belajar
Faktor
Fisiologis
Faktor
Psikologis
Faktor Ling.
Belajar
Definisi Belajar
Smith, R. M (1982:19), Belajar adalah
mempelajari bagaimana belajar
mengandung makna yang
menyangkut pemilikan atau
pemerolehan pengetahuan dan
keterampilan untuk belajar secara
efektif dalam situasi belajar yang
bagaimanapun yang di jumpai.
Next
Pengertian pembelajaran
Smith, R.M 1 (1982:34) Pembelajaran di gunakan
untuk :
1. Pemerolehan dan penguasaan tentang apa yang
telah di ketahui mengenai sesuatu,
2. Penyuluhan dan penjelasan mengenai arti
pengalaman seseorang,
3. Suatu proses pengujian gagasan yang
terorganisasi yang relevan dengan masalah
Lanjutan.,..
Smith (1982:35-37) mengemukakan 6 hal
mengenai pembelajaran orang dewasa:
1. Belajar berlansung sepanjang hayat.
2. Belajar merupakan proses yang bersifat
pribadi dan alamiah.
3. Belajar mencakup perubahan.
4. Belajar di batasi oleh tingat perkembangan
manusia.
5. Berkaitan dengan mengalami atau melakukan.
6. Belajar mengandung intuisi.
b. Pendekatan proyektif
Pendekatan proyektif dilakukan
dengan memancing orang dewasa
belajar tentang sesuatu hal secara
tidak langsung namun dengan
berupa sindiran, guyonan. Tidak
menyuruh secara langsung karena
kemungkinan hal ini justru akan
membuatnya menjadi tidak sungguh
sungguh u/ melakukannya.
c. Pendekatan Aktualisasi
Diri
Memiliki 3 karateristik
1. Proses berpusat pada warga belajar
dan proses di gerakkan oleh warga
belajar
2. Belajar bersama sejawat
3. Belajar memudakkan terciptanya
konsep diri yang positif.
. Intinya pendekatan u/ dapat
mencapai potensi diri yang
maksimal.
b. Akumulasi pengalaman
Menurut smith (1982: 40)
mengatakan bahwa orang dewasa
menyukai keuntungan potensial dan
kekurangan atas pengalaman
kehidupan yang silang dibandingkan
dengan anak-anak. Akumulasi
pengalaman biasanya mencakup
banyak kejadian yang berkesan
ataupun yang mengakibatkan stress.
c. Kecenderungan Perkembangan
Khusus
Smith (1982: 42) mengatakan bahwa
dilihat dari pertumbuhan individual
yang berkelanjutan dan perubahan
orientasi, asumsi, dan pola hubungan
orang dewasa melalui fase
perkembangan yang berbeda dengan
apa yang dialami oleh anak-anak dan
remaja.
Penglihatan
Intensitas penglihatan
Jarak penglihatan dekat
Jarak penglihatan jauh
Kemampuan membedakan warna
Ketelitian penglihatan
2. Faktor Psikologis
a. Kecerdasan/bakat merupakan salah
satu faktor penting yang
menentukan berhasil atau tidaknya
seseorang dalam mengikuti suatu
kegiatan belajar tertentu. Tugas
pendidik ialah mengembangkan
seoptimal mungkin potensi
kecerdasan atau bakat warga belajar
dalam mempelajari suatu bahan ajar.
B. Motivasi
Dorongan yang berasal dari individu
(baik yang intrinsik dan ekstrinsik)
yang bertujuan u/ memberikan
semangat kerja, meningkatkan
interaksi antara subyek dan obyek
didik, dan meningkatkan efektifitas
pelaksanaan kegiatan.
C. Perhatian
Merupakan pemusatan energi psikis yang dilakukan secara
sadar terhadap sesuatu (objek/materi/pelajaran)
Cara menarik perhatian di lakukan dengan metode yang lain dari
biasanya. Menggunakan alat atau sumber belajar yang belum
pernah atau jarang di gunakan sebelumnya.
D. ingatan/lupa
Merupakan suatu kegiatan kognitif yang
memungkinkan seseorang
mengemukakakn kembali pengetahuan
yang dimilikinya.
E. Belajar lanjut
Untuk menghambat turun drastisnya pelajaran yang dilupakan
dapat ditembuh cara belajar lanjut yaitu kegiatan belajar yang
dilakukan lebih dari satu kali sesuatu pelajaran dikuasai tanpa
salah tahap belajar tersebut dinamakan tahap balajar lanjut
0%.
Hasil belajar yang hanya mencapai tahap belajar lanjut atan
belajar 0% akan cepat hilang apalagi jika kegiatan belajar
tidak mencapai tahap belajar lanjut 0% .
Agar hasil belajar maksimal perlu diulangi berkali-kali. Over
learning (belajar lanjut) adalah kegiatan belajar yang di
lakukan setelah unit yang di pelajari dapat terhafal untuk
pertama kalinya tanpa salah.
F. Reviu/resitasi
Ialah suatu cara belajar yang dilakukan untuk memproduksi
pelajaran yang aktif, baik dalam bentuk lisan maupun dalam
bentuk tulisan.
Dengan cara reviu warga belajar berusaha merangkum apa yang
telah dipelajarinya, mengecek penguasaannya terhadap bahan
pelajaran yang sedang dipelajarinya kemudian berusaha
memusatkan perhatian pada bagian pelajaran yang dirasakan
sulit dan menghambat kemajuan belajarnya.
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa belajar dengan cara resitasi
lebih besar prosentasenya daripada belajar tanpa resitasi.
4. sistem penyajian
a. kurikulum
struktur kurikulum ini turut nenentukan pemilihan strategi belajar dan
membelajarkan suatu mata pelajaran. Untuk setiap pokok bahasan telah
dijabarkan jumlah jam pertemuan dari jenis pengalaman belajar, teori, praktik
dan pengalaman lapangan.
b. bahan belajar
1. ramah tingkah laku yang ingin dikembangkan berupa konsep, prinsip, teori,
pemecahan masalah, sikap dan nilai keterampilan.
2. derajat kesukaran bahan. Bahan yang sukar memerlukan waktu penyajian
yang lama, cara penyajian yang bervariasi serta contoh yang lebih baik.
3. jenis bahan. Bahan yang bermakna telah dikenal dan yang berkaitan
kepentingan warga belajar.
4. luas dan jumlah bahan. Makin luas dan banyak bahan yang harus
dipelajari makin banyak waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari bahan
tersebut.
5. letak bagian dalam seluruh pelajaran. Pokok bahasan yang disajikan pada
minggu awal dan akhir semester lebih mudah dipelajari daripada yang
disajikan pada minggu pertengahan.