Anda di halaman 1dari 25

Kelompok 2

Andragogi

Konsep dasar

Pengertian
dasar belajar
&
pembelajaran
Definisi
belajar
Pengertian
pembelajaran

Sifat Dasar
Belajar dg
tahap
perk.kedewas
aan
Tahap
perk.kedewas
aan
Pendekatan
Orang
Dewasa
Terhadap
Belajar
Karakteristik
kritis warga
belajar
dewasa

Faktor Proses
Belajar
Faktor
Fisiologis
Faktor
Psikologis
Faktor Ling.
Belajar

Definisi Belajar
Smith, R. M (1982:19), Belajar adalah
mempelajari bagaimana belajar
mengandung makna yang
menyangkut pemilikan atau
pemerolehan pengetahuan dan
keterampilan untuk belajar secara
efektif dalam situasi belajar yang
bagaimanapun yang di jumpai.
Next

Knowles (1977:50), Belajar secara


ekslusif yang mengandung makna
sebagai suatu proses intelektual
yang berfungsi menyimpan fakta
yang telah di kumpulkan ke dalam
laci ingatan (terjemahan bebas).

Pengertian pembelajaran
Smith, R.M 1 (1982:34) Pembelajaran di gunakan
untuk :
1. Pemerolehan dan penguasaan tentang apa yang
telah di ketahui mengenai sesuatu,
2. Penyuluhan dan penjelasan mengenai arti
pengalaman seseorang,
3. Suatu proses pengujian gagasan yang
terorganisasi yang relevan dengan masalah

Definisi Konsensus Knowles (1973) menyebutkan


: Pembelajaran merupakan suatu proses tempat
Next
perilaku di ubah, di bentuk, atau di kendalikan.

Lanjutan.,..
Smith (1982:35-37) mengemukakan 6 hal
mengenai pembelajaran orang dewasa:
1. Belajar berlansung sepanjang hayat.
2. Belajar merupakan proses yang bersifat
pribadi dan alamiah.
3. Belajar mencakup perubahan.
4. Belajar di batasi oleh tingat perkembangan
manusia.
5. Berkaitan dengan mengalami atau melakukan.
6. Belajar mengandung intuisi.

Sifat dasar orang dewasa dalam belajar

1. Belajar dalam kaitannya dengan


Tahap Perkembangan Kedewasaan
Belajar Bagi orang dewasa
Usia dewasa merupakan suatu masa
bagi seseorang memantapkan
kemampuan dan keterampilan dasar
yang di perolehnya pada masa usia
kanak-kanak.

Usia dan kaitannya dengan


pendekatan kegiatan belajar
Usia seseorang berpengaruh besar
pada metode, cara belajar, dan
kebutuhan belajar setiap orang.

3. Pendekatan Orang Dewasa


Terhadap Belajar
a. Pendekatan yang berpusat pada
masalah
kurikulum yang berpusat pada
masalah mengarahkan pengalaman
belajar pada masalah yang dihadapi
warga belajar dalam kehidupan
sehari-hari untuk memperlihatkan
kepada warga belajar bahwa
pengetahuan yang diperoleh terkait
erat dan gunanya dengan masalah

b. Pendekatan proyektif
Pendekatan proyektif dilakukan
dengan memancing orang dewasa
belajar tentang sesuatu hal secara
tidak langsung namun dengan
berupa sindiran, guyonan. Tidak
menyuruh secara langsung karena
kemungkinan hal ini justru akan
membuatnya menjadi tidak sungguh
sungguh u/ melakukannya.

c. Pendekatan Aktualisasi
Diri
Memiliki 3 karateristik
1. Proses berpusat pada warga belajar
dan proses di gerakkan oleh warga
belajar
2. Belajar bersama sejawat
3. Belajar memudakkan terciptanya
konsep diri yang positif.
. Intinya pendekatan u/ dapat
mencapai potensi diri yang
maksimal.

4. Karakteristik Kritis Warga Belajar


Dewasa
a. Perbedaan Orientasi terhadap Pedidikan
dan Belajar
salah satu implikasi dari perbedaan
orientasi orang dewasa mengenai
kehidupan dan pengalamannya yang lebih
luas, yaitu mereka biasanya
mengidentifikasi sendiri atau dengan
bantuan orang lain mengidentifikasi apa
yang mereka perlu pelajari.

b. Akumulasi pengalaman
Menurut smith (1982: 40)
mengatakan bahwa orang dewasa
menyukai keuntungan potensial dan
kekurangan atas pengalaman
kehidupan yang silang dibandingkan
dengan anak-anak. Akumulasi
pengalaman biasanya mencakup
banyak kejadian yang berkesan
ataupun yang mengakibatkan stress.

c. Kecenderungan Perkembangan
Khusus
Smith (1982: 42) mengatakan bahwa
dilihat dari pertumbuhan individual
yang berkelanjutan dan perubahan
orientasi, asumsi, dan pola hubungan
orang dewasa melalui fase
perkembangan yang berbeda dengan
apa yang dialami oleh anak-anak dan
remaja.

Faktor yang Mempengaruhi Proses


pembelajaran orang dewasa
1.Faktor Fisiologis
a. Pendengaran dibagi menajadi 2:
1. Kejelasan pendengaran
2. Diskriminasi nada
b.
2.
3.
4.
5.
6.

Penglihatan
Intensitas penglihatan
Jarak penglihatan dekat
Jarak penglihatan jauh
Kemampuan membedakan warna
Ketelitian penglihatan

2. Faktor Psikologis
a. Kecerdasan/bakat merupakan salah
satu faktor penting yang
menentukan berhasil atau tidaknya
seseorang dalam mengikuti suatu
kegiatan belajar tertentu. Tugas
pendidik ialah mengembangkan
seoptimal mungkin potensi
kecerdasan atau bakat warga belajar
dalam mempelajari suatu bahan ajar.

B. Motivasi
Dorongan yang berasal dari individu
(baik yang intrinsik dan ekstrinsik)
yang bertujuan u/ memberikan
semangat kerja, meningkatkan
interaksi antara subyek dan obyek
didik, dan meningkatkan efektifitas
pelaksanaan kegiatan.

C. Perhatian
Merupakan pemusatan energi psikis yang dilakukan secara
sadar terhadap sesuatu (objek/materi/pelajaran)
Cara menarik perhatian di lakukan dengan metode yang lain dari
biasanya. Menggunakan alat atau sumber belajar yang belum
pernah atau jarang di gunakan sebelumnya.

D. ingatan/lupa
Merupakan suatu kegiatan kognitif yang
memungkinkan seseorang
mengemukakakn kembali pengetahuan
yang dimilikinya.

E. Belajar lanjut
Untuk menghambat turun drastisnya pelajaran yang dilupakan
dapat ditembuh cara belajar lanjut yaitu kegiatan belajar yang
dilakukan lebih dari satu kali sesuatu pelajaran dikuasai tanpa
salah tahap belajar tersebut dinamakan tahap balajar lanjut
0%.
Hasil belajar yang hanya mencapai tahap belajar lanjut atan
belajar 0% akan cepat hilang apalagi jika kegiatan belajar
tidak mencapai tahap belajar lanjut 0% .
Agar hasil belajar maksimal perlu diulangi berkali-kali. Over
learning (belajar lanjut) adalah kegiatan belajar yang di
lakukan setelah unit yang di pelajari dapat terhafal untuk
pertama kalinya tanpa salah.

F. Reviu/resitasi
Ialah suatu cara belajar yang dilakukan untuk memproduksi
pelajaran yang aktif, baik dalam bentuk lisan maupun dalam
bentuk tulisan.
Dengan cara reviu warga belajar berusaha merangkum apa yang
telah dipelajarinya, mengecek penguasaannya terhadap bahan
pelajaran yang sedang dipelajarinya kemudian berusaha
memusatkan perhatian pada bagian pelajaran yang dirasakan
sulit dan menghambat kemajuan belajarnya.
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa belajar dengan cara resitasi
lebih besar prosentasenya daripada belajar tanpa resitasi.

3. faktor lingkungan belajar


a. lingkungan belajar dalam kampus/tempat belajar
lingkungan alam dalam kampus mencakup keadaan, suhu,
kelembapan dan pertukaran udara, serta cahaya dalam ruangan
yang semuanya menyangkut sistem ventilasi dan penerangan
ruangan. Lingkungan fisik menyangkut gedung, perabot, instalasi,
taman, sistem pembuangan air dan sampah serta perlengkapan
alat dan bahan ajar yang digunakan. Lingkungan sosial
menyangkut suasana hubungan timbal balik antara segenap
warga. Lingkungan alam yang menyenangkan dapat
mempertinggi ketekunan dan kegairahan dalam proses interaksi
belajar.
b. lingkungan belajar diluar kampus/tempat belajar
lingkungan diluar kampus mencakup topgrafi, flora dan fauna
serta penduduk dan jenis mata pencaharian penduduk disekitar
kampus bisa menjadi sumber bahan ajar dan sumber inspirasi
bagi warga dan belajar menunjang berlangsungnya proses belajar
mengajar. Lingkungan fisik mencakp bangunan gedung
perkantoran perumahan rakyat, pabrik, instalasi, proyek, jalan,

4. sistem penyajian
a. kurikulum
struktur kurikulum ini turut nenentukan pemilihan strategi belajar dan
membelajarkan suatu mata pelajaran. Untuk setiap pokok bahasan telah
dijabarkan jumlah jam pertemuan dari jenis pengalaman belajar, teori, praktik
dan pengalaman lapangan.
b. bahan belajar
1. ramah tingkah laku yang ingin dikembangkan berupa konsep, prinsip, teori,
pemecahan masalah, sikap dan nilai keterampilan.
2. derajat kesukaran bahan. Bahan yang sukar memerlukan waktu penyajian
yang lama, cara penyajian yang bervariasi serta contoh yang lebih baik.
3. jenis bahan. Bahan yang bermakna telah dikenal dan yang berkaitan
kepentingan warga belajar.
4. luas dan jumlah bahan. Makin luas dan banyak bahan yang harus
dipelajari makin banyak waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari bahan
tersebut.
5. letak bagian dalam seluruh pelajaran. Pokok bahasan yang disajikan pada
minggu awal dan akhir semester lebih mudah dipelajari daripada yang
disajikan pada minggu pertengahan.

8 jenis belajar Gagne yaitu


:
1) Belajar Isyarat, dapat disamakan dengan
conditioning klasik Pavlov. Suatu stilmulus
mengharuskan isyarat disertai denga
2) Belajar Stimulus Respons merupakan jenjang
hierarki yang paling rendah. Untuk terjadinya
belajar stimulus-respon, haruslah ada respon
sukarela yang mendorong peserta belajar agar
mampu melakukan reaksi stimulus tak bersyarat
, yaitu respon emosional.
3) Belajar rangkaian motorik dan verbal merupakan
jenis belajar berikutnya pada jenjang hierarki
yang sama, tetapi sifat materi yang dipelajari
berbeda.
4) Belajar rangkaian verbal atau asosiasi verbal
dapat dimulai dari belajar beberapa kata atau

5). Belajar membedakan berganda berarti belajar memasuki


bidang keterampilan intelektual. Dalam kebanyakan pelajaran
di sekolah dan dalam kebanyakan situasi belajar sehari-hari,
orang dewasa harus belajar membedakan antara orang,
objek, kejadian, gambaran, dan lambang yang sama dalam
beberapa hal.
6). Belajar konsep, alah satu cara kita merespon sekumpulan
benda ialah dengan belajar membedakan satu dan lainnya
melalui belajar membedakan berganda
7). Belajar untuk memeroleh aturan (rule). Kemampuan
merespon secara efektif sekian banyak jenis situasi dengan
stimuli yang hampir tak terbatas dan membuat stimuli
menjadi jelas serta diperlukan kemampuan luar biasa untuk
mengorganisasikannya
8). Belajar menyelesaikan masalah. inilah puncak hierarki
Gagne. Penyelesaian masalah merupakan proses yang
dilakukan peserta belajar dengan menggunakan aturan yang
dipelajari terdahulu untuk menemukan penyelesaian suatu
masalah baru.

Anda mungkin juga menyukai