Proposal
Oleh :
18110065
Dosen pengampu :
2020
Daftar isi
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan penelitian.........................................................................................................................5
1.5 Anggapan dasar...........................................................................................................................5
1.6 Hipotesis penelitian.....................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
LANDASAN TEORI............................................................................................................................6
2.1.1 Al-Quran...................................................................................................................................6
2.1.2 tal’lim Al Quran....................................................................................................................7
2.1.3 Tujuan pembelajaran Al-Quran............................................................................................8
2.2.1 Dampak pandemi Covid-19 terhadap pembelajaran.................................................................9
2.2.2 Dampak pembelajaran daring terhadap hasil evaluasi.........................................................10
2.3.1 Mahad Sunan Ampel Al ‘Ali UIN Malang.............................................................................10
2.3.2 Mabna Ibnu Rusydi.............................................................................................................12
2.4 Hubungan dari tema yang dibahas.............................................................................................12
BAB III................................................................................................................................................13
METODE PENELITIAN....................................................................................................................13
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian................................................................................................13
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian.................................................................................................13
3.3 Teknik dan Pengumpulan Data............................................................................................13
3.4 Teknik dan Analisis Data.....................................................................................................14
BAB IV...............................................................................................................................................15
DAN HASIL PENELITIAN................................................................................................................15
A. Desktipsi data..........................................................................................................................15
B. Hasil penelitian........................................................................................................................16
C. Faktor pendukung dan penghambat.........................................................................................17
BAB V.................................................................................................................................................18
PENUTUP...........................................................................................................................................18
Kesimpulan..........................................................................................................................................18
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini Corona menjadi pembicaraan yang hangat. Di belahan bumi manapun, corona
masih mendominasi ruang publik. Dalam waktu singkat saja, namanya menjadi trending
topik, dibicarakan di sana-sini, dan diberitakan secara masif di media cetak maupun
elektronik. Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2) yang lebih
dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menyebabkan
penyakit menular ke manusia.
Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru
ditemukan. Walaupun lebih banyak menyerang ke lansia, virus ini sebenarnya bisa juga
menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Virus corona ini bisa
menyebabkan ganguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga
kematian.
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pertama kali ditemukan di kota Wuhan,
China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular sangat cepat dan telah menyebar hampir
ke semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Sehingga
WHO pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global.
Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap
muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang
menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap
berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media
pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).
Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait
Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop
yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran
bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA),
telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran.
Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang
bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.
UIN Maulana Malik Ibrahim merupakan salah satu universitas islam di Jawa Timur, salah
satu kegiatan yang membedakan UIN Malang dengan perguruan tinggi islam lainnya adalah
adanya program mahad yang diberlakukan bagi mahasiswa semester satu selama satu tahun.
Dengan adanya mahad ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mahasiswa mengenai
agama islam sebagai penyeimbang atas jurusan/prodi keagamaan yang telah dipilihnya.
Dikarenakan situasi dan kondisi pada saat ini masih masa pandemi dan mahasisa baru
diwajibkan untuk pembelajaran daring maka akan mempengaruhi hasil belajar mahasantri.
LANDASAN TEORI
2.1.1 Al-Quran
Al-Qur'an atau Qur'an dalam bahasa Arab: القرآن. Al Qurʾān dalam bentuk baku Ejaan
bahasa Indonesia, adalah sebuah kitab suci utama dalam agama Islam, yang
umat Muslim percaya bahwa kitab ini diturunkan oleh Tuhan, (bahasa Arab: هللا, yakni Allah)
kepada Nabi Muhammad.1 Kitab ini terbagi ke dalam beberapa surah (bab) dan setiap
surahnya terbagi ke dalam beberapa ayat.
Umat Muslim percaya bahwa Al-Qur'an difirmankan langsung oleh Allah kepada
Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril,2 berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22
hari atau rata-rata selama 23 tahun, dimulai sejak tanggal 17 Ramadan,3 saat Nabi
Muhammad berumur 40 tahun hingga wafat pada tahun 632. 4 Umat Muslim menghormati Al-
Qur'an sebagai sebuah mukjizat terbesar Nabi Muhammad, sebagai salah satu tanda dari
kenabian,5 dan merupakan puncak dari seluruh pesan suci (wahyu) yang diturunkan oleh
Allah sejak Nabi Adam dan diakhiri dengan Nabi Muhammad.[b] Kata "Quran" disebutkan
sebanyak 70 kali di dalam Al-Qur'an itu sendiri.6
Menurut ahli sejarah beberapa sahabat Nabi Muhammad memiliki tanggung jawab
menuliskan kembali wahyu Allah berdasarkan apa yang telah para sahabat hafalkan. Setelah
Nabi Muhammad wafat, para sahabat segera menyusun dan menuliskan kembali hafalan
wahyu mereka. Penyusunan kembali Al-Qur'an ini diprakarsai oleh Khalifah Abu Bakar Ash-
Shiddiq atas usulan dari Umar bin Khattab dengan persetujuan para sahabat senior.
Al-Qur’an menjelaskan sendiri bahwa isi dari Al-Qur’an adalah sebuah petunjuk.
Terkadang juga dapat berisi cerita mengenai kisah bersejarah, dan menekankan pentingnya
moral. Al-Qur’an digunakan bersama dengan hadis untuk menentukan hukum syari'ah. Saat
1
Nasr, Seyyed Hossein (2007). "Qurʼān". Encyclopædia Britannica Online. Diakses tanggal 2007-11-04.
2
Roy H. Williams; Michael R. Drew (2012). Pendulum: How Past Generations Shape Our Present and Predict
Our Future. Vanguard Press. hlm. 143. ISBN 9781593157067.
3
Chronology of Prophetic Events, Fazlur Rehman Shaikh (2001) p. 50 Ta-Ha Publishers Ltd.
4
Living Religions: An Encyclopaedia of the World's Faiths, Mary Pat Fisher, 1997, page 338, I.B. Tauris
Publishers.
5
Peters, F.E. (2003). The Words and Will of God. Princeton University Press. hlm. 12–13. ISBN 0-691-11461-7.
6
Brannon M. Wheeler (18 June 2002). Prophets in the Quran: An Introduction to the Quran and Muslim
Exegesis. A&C Black. hlm. 2. ISBN 978-0-8264-4957-3.
melaksanakan Salat, Al-Qur’an dibaca hanya dalam bahasa Arab. Beberapa pakar Barat
mengapresiasi Al-Qur’an sebagai sebuah karya sastra bahasa Arab terbaik di dunia.7
Seseorang yang menghafal isi Al-Qur'an disebut Al Hafidz. Beberapa umat Muslim
membacakan Al-Qur’an dengan bernada, dan peraturan, yang disebut tajwid. Saat bulan
suci Ramadan, biasanya umat Muslim melengkapi hafalan Dan membaca Al-Qur’an mereka
setelah melaksanakan shalat tarawih. Untuk memahami makna dari al quran, umat Muslim
menggunakan rujukan yang disebut tafsir.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabi‟at, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan
kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat
berlaku di manapun dan kapanpun.
Kata pembelajaran, sebelumnya dikenal dengan istilah pengajaran. Dalam bahasa arab
di istilahkan “ta‟lim” dalam kamus inggris Elies dan Elies diartikan “to teach; to intruct; to
train” yaitu mengajar, mendidik, atau melatih. Pengertian tersebut sejalan dengan ungkapan
yang dikemukakan Syah, yaitu “allamal ilma”. Yang berarti to teach atau to intruct (mengajar
atau membelajarkan).8
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 17) mendefinisikan kata pembelajaran berasal
dari kata ajar yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui atau
diturut, sedangkan pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau
makhluk hidup belajar.
7
Alan Jones, The Koran, London 1994, ISBN 1-84212-609-1, opening page.
8
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Press, 2006), hal. 20
menemukan, menganalisis, merumuskan, memecahkan masala, dan menyimpulkan suatu
masalah.9
Adapun fungsi pembelajaran Al-Qur‟an adalah sebagai salah satu sarana untuk mencetak
generasi qur‟ani yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia demi menyongsong masa
depan yang gemilang.
9
2Muhammad Thobroni & Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: ARRUZZ MEDIA, 2013), hal.
18
2.2.1 Dampak pandemi Covid-19 terhadap pembelajaran
Ada dua dampak bagi keberlangsungan pendidikan yang disebabkan oleh pandemi
Covid-19. Pertama adalah dampak jangka pendek, yang dirasakan oleh banyak keluarga di
Indonesia baik di kota maupun di desa. Di Indonesia banyak keluarga yang kurang familier
melakukan sekolah di rumah. Bersekolah di rumah bagi keluarga Indonesia adalah kejutan
besar khususnya bagi produktivitas orang tua yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya di
luar rumah. Demikian juga dengan problem psikologis anak-anak peserta didik yang terbiasa
belajar bertatap muka langsung dengan guru-guru mereka. Seluruh elemen pendidikan secara
kehidupan sosial “terpapar” sakit karena covid-19.
Pelaksanaan pengajaran berlangsung dengan cara online. Proses ini berjalan pada
skala yang belum pernah terukur dan teruji sebab belum pernah terjadi sebelumnya. Tak
Pelak di desadesa terpencil yang berpenduduk usia sekolah sangat padat menjadi serba
kebingungan, sebab infrastruktur informasi teknologi sangat terbatas. Penilaian siswa
bergerak online dan banyak trial and error dengan sistem yang tidak ada kepastian, malah
banyak penilaian yang banyak dibatalkan.
Tidak hanya sekolah, bahkah mahad yang menjadi pusat pembelajaran agama di UIN
Malang juga terdampak, sehingga mewajibkan seluruh mahasantri harus mengikuti kegiatan
ta’lim secara online.
Ada kerugian mendasar bagi mahasantri ketika terjadi pemblokiran kampus. Banyak
ujian yang mestinya dilakukan oleh mahsantri pada kondisi normal, sekarang dengan
mendadak karena dampak covid-19, maka evaluasi dimahad kurang stabil hasilnya. Penilaian
internal bagi mahasantri barangkali dianggap kurang urgent tetapi bagi mahad informasi
penilaian sangat penting. Ada yang menganggap hilangnya informasi penilaian mahasantri
sangatlah berarti bagi keberlangsungan masa depan mahasantri. Misalkan saja target-target
skill maupun keahlian tertentu mahasantri yang mestinya tahun ini mendapatkan penilaian
sehingga berdampak treatment untuk tahun yang akan datang, maka pupus sudah bagi
mahasantri yang telah mampu menguasai banyak keterampilan di tahun ini tetapi tidak
memperoleh penilaian yang semestinya.
Mahasiswa merupakan komunitas yang terhormat dan terpuji (QS: al-Mujadalah; 11),
karena mereka merupakan komunitas yang menjadi cikal bakal lahirnya ilmuan (ulama’)
yang diharapkan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memberikan penjelasan
pada masyarakat dengan pengetahuannya itu (QS: al-Taubah; 122). Oleh karenanya,
Mahasiswa dianggap sebagai komunitas yang penting untuk menggerakkan masyarakat Islam
menuju kekhalifahannya yang mampu membaca alam nyata sebagai sebuah keniscayaan Ilahi
(QS: Ali-Imran; 191).
Berdasarkan dari filosofi dan misi di atas, sekaligus dari hasil pembacaan terhadap
model asrama Mahasiswa yang ada selama ini, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana
Malik Ibrahim Malang memandang bahwa pendirian Ma’had dirasa sangat urgen bagi upaya
merealisasikan semua program kerjanya secara integral dan sistematis, sejalan dan sinergis
dengan visi dan misi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Dalam lingkup mahad dibagi menjadi dua komposisi yakni mabna putra sejumlah
enam mabna dan putri empat mabna, ditambah mabna kedkteran yang digabung menjadi satu
mabna jadi total keseluruhan mabna di MSAA ada sebelas mabna yang menaungi mahasantri,
disalahsatu mabna putra terdapat mabna Ibnu Rusydi, yang mana disana memuat sejuamlah
250 mahasantri yang menempuh ta’lim selama satu tahun.
Pada proposal ini saya ya mengusung tema pengaruh sistem ta'lim dengan metode
daring pada masa demokrasi terpimpin terhadap hasil evaluasi Taklim Al Quran mahasiswa
baru atau mahasantri di makna Ibnu Rusdi Mahad Sunan Ampel Al ‘Ali Malang, saya
mengusung tema ini karena saya ingin meneliti bagaimana perkembangan mahasiswa baru
atau mahasantri makna Ibnu Rusdi terdorong untuk belajar lebih giat meskipun menggunakan
metode daring, pada dasarnya seharusnya mahasantri harus berada di Ma'had untuk
melaksanakan Taklim secara offline atau di luar jaringan Mengapa demikian karena
pembelajaran mengenai agama sangatlah rawan apabila dilakukan dengan onlin sehingga
membuat Pemahaman mahasiswa menjadi orang yang stabil karena pembelajaran online
sendiri sangat berbeda dengan pembelajaran secara tatap muka sehingga dapat dipastikan
mempengaruhi kualitas dan juga kuantitas hasil evaluasi dari pembelajaran ta'lim Alquran
tersebut
BAB III
METODE PENELITIAN
b) Kuesioner (Angket)
Kemudian menggunakan angket. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan/pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab (Sugiyono, 2009:199). Sebagai alat penjelas bagaimana cara belajar mahasantri
yang digunakan dan menunjukkan skala dorongan belajar saat luring dan daring.
BAB IV
Ide pendirian Ma’had Sunan Ampel al-Aly yang diperuntukkan bagi Mahasiswa
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sudah lama dipikirkan, yaitu sejak
kepemimpinan KH. Usman Manshur, tetapi hal tersebut belum dapat
terealisasikan. Ide tersebut baru dapat direalisasikan pada masa kepemimpinan
Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, ketika itu masih menjabat sebagai ketua STAIN
Malang.
Peletakan batu pertama pendirian bangunan Ma’had dimulai pada Ahad Wage, 4
April 1999, dihadiri para Kyai se Jawa Timur, khususnya dari Malang Raya, dan
dalam jangka waktu satu tahun, 4 (empat) unit gedung yang terdiri dari 189 kamar
(3 unit masing-masing 50 kamar dan 1 unit 39 kamar) dan 5 (lima) rumah
pengasuh serta 1 (satu) rumah untuk mudir (direktur) Ma’had telah berhasil
diselesaikan.
Pada tanggal 26 Agustus 2000, Ma’had mulai dioperasikan, ada sejumlah 1041
orang Mahasantri, 483 Mahasantri putra dan 558 Mahasantri putri yang menghuni
unit-unit hunian ada. Para Mahasantri tersebut adalah mereka yang terdaftar
sebagai Mahasiswa baru dari semua Fakultas.
Pada tanggal 17 April 2001, Presiden RI ke-4, KH. Abdurrahman Wahid berkenan
hadir dan meresmikan penggunaan ke empat hunian Ma’had, yang masing-masing
diberi nama mabna (unit gedung) al-Ghazali, mabna Ibn Rusyd, mabna Ibn Sina,
mabna Ibn Khaldun, selang beberapa bulan kemudian satu unit hunian
berkapasitas 50 kamar untuk 300 orang santri dapat dibangun dan diberi nama Al-
Farabi yang diresmikan penggunaannya oleh Wakil Presiden RI, Hamzah Haz dan
didampingi oleh Wakil Presiden I Republik Sudan saat meresmikan alih status
STAIN Malang menjadi Universitas Islam Indonesia Sudan (UIIS).
Semua unit hunian Ma’had tersebut sekarang dihuni khusus untuk Mahasantri
putra, sementara untuk Mahasantri putri sekarang menempati 4 (empat) unit
hunian baru yang dibangun sejak tahun 2006 dan telah selesai pembangunannya, 2
(dua) unit di antaranya bernama mabna Ummu Salamah dan mabna Asma’ bint
Abi Bakar, berkapasitas 64 kamar, masing-masing untuk 640 orang, 1 (satu) unit
bernama mabna Fatimah al Zahra berkapasitas 60 kamar untuk 600 orang dan 1
(satu) unit bernama mabna Khadijah al Kubra berkapsitas 48 kamar untuk 480
orang. Masing-masing kamar dari 4 (empat) unit hunian tersebut untuk kapasitas
10 (sepuluh) orang. Unit hunian untuk Mahasantri putra dan untuk Mahasantri
putri berada di lokasi terpisah dalam area kampus.
Pada tahun 2016, berdirilah Ma’had Kedokteran dengan nama mabna Ar-Razi
yang bertempat di Kampus II Kota Batu. Ini sebagai tindak lanjut berdirinya
Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan. Mahasantri pada tahun pertama
sebanyak 50 orang dan pada tahun kedua dengan jumlah yang sama. Kapasitas
Ma’had secara keseluruhan adalah 100 orang. kemudian pada tahn 2019, mulai
berdiri Mabna baru di kompleks putra yaitu Mabna Al-Muhasibi dengan kapasitas
44 kamar.
B. Hasil penelitian
Pada penelitian ini, terdapat faktor pendukung pembelajaran Talim Al Quran
yang mampu membantu kelancaran dan kemudahan mahasantri. Dari indikator yang
dibuat 50 soal dari tiap pertanyaan . hal ini sesuai dengan alternative jawaban yang
ada dalam penelitian ini.
Data tentang pengaruhnya hasil evaluasi bagi mahasantri yang berhasil dikumpulkan
dari responden sebelum pandemi sebanyak 15 anak dari satu tingkatan kelas asasi,
secara kuanttatif menunjukkan skor tertinggi 98 dan total skor terendah 66 . hasil
analisa disajikan dalam bentuk table sebagai berikut :
Data tentang pengaruhnya hasil evaluasi bagi mahasantri yang berhasil dikumpulkan
dari responden saat pandemi sebanyak 15 anak dari satu tingkatan kelas asasi, secara
kuanttatif menunjukkan skor tertinggi 88 dan total skor terendah 62 . hasil analisa
disajikan dalam bentuk table sebagai berikut :