Anda di halaman 1dari 18

Efektifitas Perkuliahan Daring Berbasis Learning Management System

(LMS) Terhadap Minat Belajar Mahasiswa Hubungan Internasional


Universitas Pasundan Angkatan 2020 di Saat Pandemi Covid-19

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif Ilmu Komunikasi oleh
Dosen pengampu Ibu Almadina Rakhmaniar, S.Psi., M.I.Kom

Disusun oleh:
Irfan Yusran Zain (202050298)
Silvia Belinda (202050275)
Syifana Ahlikum F (202050281)
Trinalita Noerachman (202050263)
Vania Maudyna (202050264)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2022
DAFTAR ISI
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
1.3.1 Tujuan Penelitian.................................................................................................................4
1.3.2 Kegunaan Penelitian............................................................................................................4
1.4 Kerangka Pemikiran....................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
2.1 Kajian Pustaka.............................................................................................................................6
2.1.1 Efektivitas Pembelajaran......................................................................................................6
2.1.2 Pembelajaran Daring............................................................................................................7
2.1.3 Learning Management System.............................................................................................8
2.2 Hipotesis penelitian.....................................................................................................................8
2.3 Metode penelitian........................................................................................................................9
2.3.1 jenis penelitian.....................................................................................................................9
2.4 Variabel Penelitian dan Operasional Variabel...........................................................................10
2.4.1 Variabel Penelitian.............................................................................................................10
2.4.2 Operasional Variabel.........................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hingga saat ini pandemi covid – 19 masih ada di Indonesia yang menyebabkan berbagai
kegiatan terbatas, termasuk kegiatan belajar mengajar terkena dampaknya. Akibatnya dari
pandemi covid-19 membuat pemerintah mengluarkan kebijakan baru demi menghentikan
pemencaran covid-19, yaitu melaksanakan Pyhsical Distancing dan pemerintah menerapkan
kebijakan untuk bekerja dari rumah dan menggantikan kegiatan belajar dengan pembelajaran
berbasis jaringan (Daring) via E-Learning.
Pembelajaran daring diatur melalui Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Nomor
36962/MPK.A/HK/2020. Surat edaran tersebut menjelaskan bahwa seluruh siswa dan guru
diwajibkan untuk menggunakan alat komunikasi handphone dengan bijak untuk mendukung
proses pembelajaran guna memutus penyebaran Covid-19 serta menjaga kesehatan dan
keselamatan guru dan siswa dari terpaparnya virus tersebut.
Maka dari itu, karena seluruh kegiatan menjadi terbatas, termasuk kegiatan belajar
mengajar terbatas dan dilaksanakan dirumah. Tenaga kerja Pendidikan banyak mengganti
media pembelajaran dengan memanfaatkan perkembangan teknologi termasuk teknologi
komunikasi. Dengan adanya berbagai perkembangan teknologi komunikasi menjadikan
kegiatan pembelajaran dirumah menjadi lebih mudah.
Di Indonesia, perkembangan e-learning atau sistem pembelajaran daring sudah ada sejak
tahun 2015 tetapi pembelajaran secara daring belum sepenuhnya menyeluruh di Indonesia,
selain itu banyak tenaga kerja pendidikan juga mahasiswa yang harus menyesuaikan dengan
pembelajaran yang dilakukan secara daring. Perubahan model pembelajaran ini juga
membawa sebuah dampak pembelajaran yang agak berbeda dibandingkan proses
pembelajaran biasanya. Proses pembelajaran secara daring juga menemukan beberapa
masalah baru yang dihadapi oleh mahasiswa, mulai dari sarana dan prasarana pembelajaran
dirumah seperti kekuatan jaringan, kekurangan kuota bahkan sampai ke masalah mahasiswa
yang merasa jenuh atau merasa kurang jelas dengan proses pembelajaran. Proses
pembelajaran yang digunakan dengan berbagai media komunikasi yang dapat disesuaikan
dengan proses pembelajaran yang sesuai, sehingga mahasiswa belajar dirumah tetap
semangat dan tidak merasa dibebani dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan.
Perubahan proses pembelajaran yang terjadi saat ini memiliki berbagai masalah yang
harus dihadapi bersama, baik dari sisi mahasiswa maupun dari sisi pendidik. Tidak sedikit
mahasiswa yang mengeluh dengan pembelajaran online. Selain menambah beban biaya
untuk keperluan kuota, mahasiswa pun tidak mendapat keringanan dalam hal pembayaran
kuliah. Masalah sapras menjadi masalah pertama yang dialami mahasiswa untuk mengikuti
pembelajaran secara daring, apalagi mahasiswa yang berasal dari luar kota Bandung .
Maka dari itu Universitas Pasundan menyediakan aplikasi Learning Management System
(LMS) untuk menunjang perkuliahan khususnya selama physical distancing guna
menghindari Covid-19. Aplikasi tersebut dapat diakses melalui laptop, notebook ataupun
smartphone masing-masing mahasiswa. Hal ini dapat diperhatikan untuk perkuliahan via
daring melalui via LMS. Sistem pembelajaran yang digantikan oleh aplikasi LMS menjadi
salah satu sarana dan prasana dalam kelangsungan pembelajaran daring bagi mahasiswa
Hubungan Internasional Universitas Pasundan. Tetapi dalam kelangsungan pembelajaran
melalui aplikasi LMS tersebut mahasiswa masih terdapat kendala, selain itu dengan
menggunakan LMS sikap dan perilaku mahasiswa menjadi salah satu dampak dari
penggunaan pembelajaran melalui LMS.
Meskipun pembelajaran daring merupakan solusi dalam kegiatan pembelajaran selama
masa pandemi akan tetapi masih menuai kontroversi, karena tidak semua mahasiswa dalam
hal ini memiliki fasilitas untuk dipergunakan dalam pembelajaran secara daring seperti
Laptop atau Notebook. Sehingga banyak mahasiswa yang terpaksa membeli fasilitas
tersebut demi keharusan menunjang kegiatan pembelajaran daring. Untuk masalah tersebut,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Efektivitas Perkuliahan
Daring Pada Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Pasundan disaat pandemi
covid-19”

1.2 Identifikasi Masalah


Bedasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas maka permasalahan yang akan diuji
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar efektif kuliah daring menggunakan aplikasi LMS saat Pandemi Covid-19
bagi Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Pasundan?
2. Seberapa besar minat belajar perkuliahan daring menggunakan aplikasi LMS saat
Pandemi Covid-19 bagi Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Pasundan?
1.3 Tujuan dan kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Bedasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas maka penelitian ini memiliki
tujuan
1. Untuk mengetahui seberapa besar efektivitas perkuliahan daring menggunakan
LMS pada Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Pasundandisaat
pandemi covid-19.
2. Untuk mengetahui seberapa besar minat belajar perkuliahan daring menggunakan
LMS pada Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Pasundandisaat
pandemi covid-19.

1.3.2 Kegunaan Penelitian


adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

A. Manfaat teoritis
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas perkuliahan daring
berbasis LMS terhadap minat belajar mahasiswa hubungan internasional
universitas pasundan Angkatan 2020
B. Manfaat praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan bagi pihak-
pihak yang berkepentingan mengenai minat belajar menggunakan media LMS,
sebagai referensi penelitian lanjutan mengenai permasalahan sejenis.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Review Penelitian Sejenis


No Penulis Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Perbedaan

1 Aan Widiyono Efektifitas Metode Mahasiswa PGSD Media yang


Perkuliahan Kuantitatif menginginkan perkuliahan digunakan dalam
daring (Online) luring sejumlah 13,44%, perkuliahan daring
pada Mahasiswa mahasiswa menginginkan menggunakan
PGSD di Saat perkuliahan daring media whatsapp,
Pandemi Covid- sejumlah 23,66%, dan telegram grup dan
19 mahasiswa menginginkan google meet.
perkuliahan daring dan
luring secara bergantian
dengan mematuhi aturan
protocol pencegahan
Covid-19 sejumlah
62,90%.
2. Annisa Pratiwi Pengaruh kuliah Metode Maka diperoleh koefisien Teknik analisis
daring terhadap kuantitatif regresi variabel sebesar yang digunakan
efektifitas 0,621 yang berarti bahwa dalam penelitian ini
pembelajaran variabel Kuliah menggunakan
mahasiswa di Daringberpengaruh model interaktif
masa pandemi signifikan terhadap dengan responden.
covid-19 pada Efektivitas Pembelajaran
mahasiswa pada Mahasiswa Fakultas
fakultas ekonomi Ekonomi dan Bisnis
dan bisnis Universitas
Universitas Muhammadiyah Makassar
Muhammadiyah (Studi kasus program studi
Makassar. manajemen),, dan
pengujian secara parsial
(t) memperoleh hasil
sebesar 0,00 < 0,05. Hal
ini menunjukkan Kuliah
Daring berpengaruh
secara nyata dalam upaya
meningkatkan Efektivtas
Pembelajaran di masa
pandemi Covid-19 pada
kalangan Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
(Studi kasus program studi
manajemen)
3. Nur Ichsan Efektifitas Metode Dari 25 respons siswa Adanya faktor
Said Pembelajaran Kuantitatif yang diterima oleh peneliti pendukung dan
Online Terhadap ada sekitar 80% yang penghambat
Minat Belajar menyatakan bahwa proses Efektivitas
Pendidikan pembelajaran online saat Pembelajaran
Agama Islam sekarang berjalan secara Online Terhadap
Siswa Kelas X efektif karena guru Minat Belajar
SMA Negeri 20 pendidikan agama islam Pendidikan Agama
Makassar yang memberikan aplikasi Islam Kelas X
- aplikasi kepada siswa SMA Negeri 20
yang tidak memberatkan Makassar Kota
dalam proses Madya Makassar
pembelajaran online.
Bentuk pembelajaran
online yang digunakan
guru pendidikan agama
islam terhadap sekolah
tersebut, yaitu: bentuk
aplikasi Zoom, Class
room, Quipper, dan Whats
App

2.2 Kerangka Konseptual

Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas pembelajaran adalah yang menghasilkan belajar yang bermanfaat dan
bertujuan bagi para mahasiswa, melalui prosedur pembelajaran yang tepat. efektivitas
pembelajaran seringkali diukur dengan tercapainya tujuan pembelajaran, atau ketepatan
dalam mengelola suatu situasi. Hamalik (2001) menyatakan bahwa pembelajaran yang
efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau
melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada siswa untuk belajar. Penyediaan kesempatan
belajar sendiri dan beraktivitas seluas-luasnya diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami konsep yang sedang di pelajari.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan peserta kedalam
proses belajar, sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang
diharapkan. Dalam hal ini efektifitas pembelajaran yang efektif adalah usaha yang
membuahkan hasil atau menghasilkan belajar yang bermanfaat dan bertujuan bagi para
mahasiswa, melalui pemakaian prosedur yang tepat. Prosedur pembelajaran yang dipakai
oleh dosen dan bukti mahasiswa belajar akan dijadikan fokus dalam usaha pembinaan
efektifitas pembelajaran.
Menurut Harry Firman (1987:25). Keefektifan program pembelajaran
ditandai dengan ciri- ciri sebagai berikut:
1. Berhasil menghantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan intruksional yang telah
ditetapkan.
2. Memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan siswa secara aktif
sehingga menunjang pencapaian tujuan intruksional.
3. Memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar mengajar.

Pembelajaran dapat dikatakan efektif, apabila dapat memfasilitasi pemerolehan


pengetahuan dan keterampilan si belajar melalui penyajian informasi dan aktivitas yang
dirancang untuk membantu memudahkan mahasiswa dalam rangka mencapai tujuan
khusus belajar yang diharapkan.
Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring adalah kegiatan belajar yang dilakukan di dalam jaringan
menggunakan koneksi internet. Pembelajaran daring dilakukan sebagai opsi solutif untuk
meggantikan pembelajaran tatap muka yang terpaksa dilakukan karena beberapa kondisi
dan situasi yang mengharuskan untuk menghentikan pembelajaran tatap muka. Dengan
belajar daring, mahasiswa diharapkan mendapat ilmu yang sama dengan belajar tatap
muka, namun lebih rileks karena kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan dengan fleksibel
di rumah sendiri.
Tetapi, banyak gangguan yang membuat proses pembelajaran daring tidak maksimal.
Berikut cara-cara efektif dan tidak membosankan selama melakukan pembelajaran daring
di rumah :
 Manajemen waktu
Kita harus pandai mengatur manajemen waktu dengan baik; membuat jadwal
dengan menuliskan apa saja yang harus dikerjakan dalam satu hari. Mempunyai
target yang harus dicapai.
 Suasana ruang pembelajaran
Hal kedua yang perlu kita perhatikan untuk belajar dimasa pandemi yaitu ruang
belajar, pilih ruang belajar yang nyaman, jangan pilih ruang belajar yang kurang
kondusif.
 Tidak menunda-nunda
Kita mesti punya jadwal yang konsisten, jadwal dan target yang telah kita susun
berguna agar kita tidak menunda-nunda mengerjakan sesuatu. Jadi, penting agar
kita tetap dan terus mengerjakan apa-apa yang harus dituntaskan

Learning Management System


Learning Management System adalah sebuah software atau perangkat lunak untuk
kegiatan pembelajaran dalam jaringan atau daring. Sebuah LMS yang kuat harus bisa
melakukan hal berikut: menggunakan layanan self-service dan self-guided
mengumpulkan dan menyampaikan konten pembelajaran dengan cepat dan mudah
dipahami, dan tentunya LMS tersebut harus bersifat user friendly.
Sistem LMS dirancang ini dengan harapan untuk bisa membantu para pengajar
terutama dosen untuk dapat merencanakan dan melakukan pembuatan silabus, mengelola
bahan untuk pembelajaran, mengelola aktivitas belajar dan nilai para mahasiswa,
merekapitulasi absensi para siswanya, dan mengelola tampilan untuk e-learning. Melalui
Learning Management System para dosen akan lebih dipermudah membuat sebuah
konten belajar secara online. Dosen juga dapat lebih memanfaatkan konten yang
berbentuk digital, e-book, artikel, suara, video, animasi yang dapat menarik perhatian.
Dengan cara seperti itu maka pembelajaran tersebut akan lebih menyenangkan.

Minat Belajar

Kata minat secara etimologi berasal dari bahasa inggris yaitu “ interest” yang berarti
kesukaan, perhatian (kecenderungan hati pada sesuatu), keinginan. Jadi dalam proses
belajar siswa harus mempunyai minat atau kesukaan untuk mengikuti kegiatan belajar
yang berlangsung, karena dengan adanya minat akan mendorong siswa untuk
menunjukan perhatian, aktivitasnya dan partisipasinya dalam mengikuti belajar yang
berlangsung. Minat juga merupakan kecenderungan jiwa yang ditandai dengan adanya
perhatian terhadap sesuatu objek tertentu. Pada pengertian ini menunjukkan kegiatan
yang diminati seseorang, akan diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang.

Menurut Wina Sanjaya, minat belajar adalah aspek yang dapat menentukan motivasi
seseorang dalam melakukan aktivitas tertentu. Menurut Slameto bahwa “minat belajar
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktvitas tanpa ada
yang menyuruh”. Dari dua pengertian yang dikemukakan, dapat dipahami bahwa minat
merupakan penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu yang
berada diluar diri seseorang. semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar
minat yang ditimbulkannya

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu rasa
kesenangan dan adanya perhatian yang berlebih terhadap apa yang diminati, dan apa yang
diminati tersebut merupakan suatu aktifitas yang menyenangkan. Sementara itu, belajar
diartikan sebagai kemampuan individu berinteraksi dengan lingkungannya dalam upaya
mencapai kualitas hidupnya. pemahaman ini menunjukkan bahwa proses belajar
diarahkan untuk memperbaiki kehidupan seseorang secara individu maupun kepentingan
manusia secara universal.

2.3 Kerangka Teoritis

Teori SOR (Stimulus, Organism, Response) merupakan proses komunikasi yang


menimbulkan reaksi khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan
kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Unsur-unsur pada model ini adalah pesan
(Stimulus), komunikan (Organism), dan efek (Response) (Effendy, 2003:254).

Teori S-O-R menjelaskan bagaimana suatu rangsangan mendapatkan respon. Tingkat


interaksi yang paling sederhana terjadi apabila seseorang melakukan tindakan dan diberi respon
oleh orang lain. Menurut Fisher istilah S-R kurang tepat karena adanya intervensi organisme
antara stimulus da response sehingga dipakai istilah S-O-R (Stimulus-Organisme-Response).
Teori S-O-R beranggapan bahwa organism menghasilkan perilaku jika ada kondisi stimulus
tertentu pula.

2.4 Kerangka Pemikiran


Bedasarkan teori yang diambil maka kerangka sangatlah dibutuhkan sebagai alur berpikir
sekaligus sebagai landasan untuk menyusun hipotesis penelitian. Pemikiran juga memudahkan
pembaca untuk memahami permasalhan utama yang dikaji dalam penelitian bedasarkan TEORI
SOR (stimulus- organism- respon).

Maka dari itu peneliti menyusun kerangka berpikir tentang Efektifitas Perkuliahan Daring
Berbasis Learning Management System (LMS) Pada Mahasiswa Hubungan Internasional
Universitas Pasundan di Saat Pandemi Covid-19.
Efektifitas Perkuliahan Daring Berbasis Learning
Management System (LMS) Pada Mahasiswa Hubungan
Internasional Universitas Pasundan di Saat Pandemi
Covid-19

TEORI SOR
(stimulus- organism- respon)

Perkualiahan daring berbasis Minat belajar


LMS

1. Mahasiswa HI Mahasiswa:
mengakses Materi
1. Sikap
Perkuliahan
2. Suasana
3. Kebiasaan
4. bersosialisasi

2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis ialah sebuah pendapat atau opini yang kebenarannya masih diragukan dan
masih harus diuji untuk membuktikan kebenarannya tersebut melalui sebuah percobaan. Dalam
penelitian kuantitatif, keberadaan hipotesis adalah dipandang sebagai komponen penting dalam
penelitian. Oleh karena itu sebelum terjun ke lapangan hendaknya peneliti telah merumuskan
hipotesis penelitiannya. Pentingnya dalam penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: Hipotesis
yang mempunyai dasar yang kuat menunjukkan bahwa peneliti telah mempunyai cukup
pengetahuan untuk melakukan penelitian pada bidang tersebut, Hipotesis memberikan arah pada
pengumpulan dan penafsiran data, Hipotesis adalah petunjuk tentang prosedur apa saja yang
harus diikuti dan jenis data apa saja yang harus dikumpulkan dan Hipotesis memberikan
kerangka untuk melaporkan kesimpulan penelitian. Seperti yang dijelaskan sebelumna bahwa
hipotesis dapat disusun oleh peneliti bedasarkan landasan teori yang kuat dan relevan. Peneliti
harus memahami tentang isi dan bagaimana langkah dalam merumuskan suatu hipotesis
penelitian.

H0 : Mahasiswa Hubungan Internasional Angkatan 2020 Universitas Pasundan efektif


terhadap minat belajar dalam perkuliahan daring di masa pandemi Covid-19.
H1 : Mahasiswa Hubungan Internasional Angkatan 2020 Universitas Pasundan tidak
efektif terhadap minat belajar dalam perkuliahan daring di masa pandemi Covid-19.

BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek dan Metodologi penelitian

Menurut Sugiyono (2014:3 Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan
dibuktikan, secara umum data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

3.1.1 Objek Penelitian

Objek penelitian, adalah hal yang menjadi sasaran penelitian ( Kamus Bahasa
Indonersia; 1989: 622). Menurut (Supranto 2000: 21) objek penelitian adalah himpunan
elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang yang akan diteliti. Kemudian
dipertegas (Anto Dayan 1986: 21), objek penelitian, adalah pokok persoalan yang hendak
diteliti untuk mendapatkan data secara lebih terarah. Adapun Objek penelitian dalam
penelitian ini meliputi : Mahasiswa Hubungan Internasional Angkatan 2020 Universitas
Pasundan.

3.1.2 Metode penelitian

Menurut Darmadi (2013:153), Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan
penelitian itu didasarkan pada ciriciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu
cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti


sebuah elemen yang ada dalam wilayah penelitian tersebut, maka penelitiannya merupakan
penelitian populasi. (Arikunto Suharsimi, 1998: 117). Dalam penelitian ini populasinya
adalah mahasiswa hubungan internasional Angkatan 2020 Universitas Pasundan

3.2.2 Sampel

Sugiyono (2013:118) menyatakan bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jika populasi besar, dan keterbatasan
dana, tenaga serta waktu, maka peneliti dapat memakai sampel yang diambil dari populasi
tersebut.

Metode pengambilan sampel menggunakan Nonprobability Sampling. Dalam penelitian


ini peneliti menggunakan teknik sampling insedental . Sampling Insidental adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2019:138).

3.3 Variabel Penelitian dan Oprasional Variabel

3.1.1 Variabel Penelitian


Definisi operasional variabel penelitian menurut Sugiyono (2015, h.38) adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang
telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Definisi variabel-variabel penelitian harus dirumuskan untuk menghindari kesesatan dalam
mengumpulkan data.
Dalam penelitian Efektifitas Perkuliahan Daring Berbasis Learning Management System
(LMS) Pada Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Pasundan di Saat Pandemi
Covid-19 ini, maka variabel yang digunakan adalah

a. Variabel bebas (X) penelitian ini adalah Perkuliahan daring berbasis LMS
b. Variable terikat (Y) penelitian ini adalah Minat Belajar Mahasiswa

3.1.2 Oprasional Variabel

Menurut Sugiyono (2014) definisi operasional adalah penentuan konstrak atau sifat yang akan
dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu
yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti
yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara
pengukuran konstrak yang lebih baik.

variabel dimensi indikator No item


Perkuliahan daring 1. Materi 1.
berbasis aplikasi perkuliahan
LMS (x)

2. Informasi 1. Komunikasi
perkuliahan
2. Antara dosen
dan mahasiswa

variabel dimensi indikator No item


Minat Belajar (Y) 1. perilaku 1. sikap
2. kebiasaan

3.4 Jenis data dan Teknik pengumpulan data


3.4.1 Jenis data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis data bersifat sekunder. Jenis data
bersifat sekunder yaitu data primer yang telah diolah kembali. Beberapa sumber data
sekunder adalah buku, jurnal, publikasi pemerintah, serta situs atau sumber lain yang
mendukung.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam


mengumpulkan data yang akan menjadi penentuan kualitas dari penelitian itu sendiri.
Adapun teknik-teknik yang digunakan dalam pengmpulan data penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data melalui
literarur dan sumber bacaan yang mendukung penelitian melalui buku- buku, jurnal,
media online, internet, dan lainnya yang sesuai dengan masalah yang dibahas.
b. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian dilakukan dengan pengumpulan data di lapangan. Meliputi kegiatan survey di
lokasi penelitian melalui Interview (wawancara) Secara konsep terdapat kesamaan antara
kuesioner dengan interview, yang membedakan adalah waktu terjadinya proses
pertukaran. Interview dilakukan secara langsung, berbentuk tanya jawab atau wawancara.
Dalam teknik wawancara interview narasumber berperan sebagai informan yang berperan
sebagai sumber informasi.

3.5 Teknik Analisis Data

3.6 Uji Validitas dan Realibilitas

3.7 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat atau objek untuk melaksanakan suatu penelitian.
lokasi penelitian berada di Universitas pasundan Kampus Lengkong. Peneliti memilih lokasi
tersebut karena jarak yang memang dekat dan kebetulan memang terdapat banyak Mahasiswa
jurusan Hubungan Internasional, sehingga peneliti lebih efektif mencari tahu informasi mengenai
efektifitas perkuliahan daring berbasis LMS.

3.8 Jadwal Penelitian

Berikut adalah jadwal penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam menyelesaikan
proposal penelitian.

Jadwal Penelitian

No Kegiatan April Mei Juni Juli


1 Penginputan Judul
2 Penyusunan Proposal Penelitian
3 Revisi Proposal Penelitian
4 Seminar Proposal Penelitian
5 Revisi Proposal Penelitian
6 Analisis Dara
7 Sidamg Skripsi
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai