Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif Ilmu Komunikasi oleh
Dosen pengampu Ibu Almadina Rakhmaniar, S.Psi., M.I.Kom
Disusun oleh:
Irfan Yusran Zain (202050298)
Silvia Belinda (202050275)
Syifana Ahlikum F (202050281)
Trinalita Noerachman (202050263)
Vania Maudyna (202050264)
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hingga saat ini pandemi covid – 19 masih ada di Indonesia yang menyebabkan berbagai
kegiatan terbatas, termasuk kegiatan belajar mengajar terkena dampaknya. Akibatnya dari
pandemi covid-19 membuat pemerintah mengluarkan kebijakan baru demi menghentikan
pemencaran covid-19, yaitu melaksanakan Pyhsical Distancing dan pemerintah menerapkan
kebijakan untuk bekerja dari rumah dan menggantikan kegiatan belajar dengan pembelajaran
berbasis jaringan (Daring) via E-Learning.
Pembelajaran daring diatur melalui Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Nomor
36962/MPK.A/HK/2020. Surat edaran tersebut menjelaskan bahwa seluruh siswa dan guru
diwajibkan untuk menggunakan alat komunikasi handphone dengan bijak untuk mendukung
proses pembelajaran guna memutus penyebaran Covid-19 serta menjaga kesehatan dan
keselamatan guru dan siswa dari terpaparnya virus tersebut.
Maka dari itu, karena seluruh kegiatan menjadi terbatas, termasuk kegiatan belajar
mengajar terbatas dan dilaksanakan dirumah. Tenaga kerja Pendidikan banyak mengganti
media pembelajaran dengan memanfaatkan perkembangan teknologi termasuk teknologi
komunikasi. Dengan adanya berbagai perkembangan teknologi komunikasi menjadikan
kegiatan pembelajaran dirumah menjadi lebih mudah.
Di Indonesia, perkembangan e-learning atau sistem pembelajaran daring sudah ada sejak
tahun 2015 tetapi pembelajaran secara daring belum sepenuhnya menyeluruh di Indonesia,
selain itu banyak tenaga kerja pendidikan juga mahasiswa yang harus menyesuaikan dengan
pembelajaran yang dilakukan secara daring. Perubahan model pembelajaran ini juga
membawa sebuah dampak pembelajaran yang agak berbeda dibandingkan proses
pembelajaran biasanya. Proses pembelajaran secara daring juga menemukan beberapa
masalah baru yang dihadapi oleh mahasiswa, mulai dari sarana dan prasarana pembelajaran
dirumah seperti kekuatan jaringan, kekurangan kuota bahkan sampai ke masalah mahasiswa
yang merasa jenuh atau merasa kurang jelas dengan proses pembelajaran. Proses
pembelajaran yang digunakan dengan berbagai media komunikasi yang dapat disesuaikan
dengan proses pembelajaran yang sesuai, sehingga mahasiswa belajar dirumah tetap
semangat dan tidak merasa dibebani dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan.
Perubahan proses pembelajaran yang terjadi saat ini memiliki berbagai masalah yang
harus dihadapi bersama, baik dari sisi mahasiswa maupun dari sisi pendidik. Tidak sedikit
mahasiswa yang mengeluh dengan pembelajaran online. Selain menambah beban biaya
untuk keperluan kuota, mahasiswa pun tidak mendapat keringanan dalam hal pembayaran
kuliah. Masalah sapras menjadi masalah pertama yang dialami mahasiswa untuk mengikuti
pembelajaran secara daring, apalagi mahasiswa yang berasal dari luar kota Bandung .
Maka dari itu Universitas Pasundan menyediakan aplikasi Learning Management System
(LMS) untuk menunjang perkuliahan khususnya selama physical distancing guna
menghindari Covid-19. Aplikasi tersebut dapat diakses melalui laptop, notebook ataupun
smartphone masing-masing mahasiswa. Hal ini dapat diperhatikan untuk perkuliahan via
daring melalui via LMS. Sistem pembelajaran yang digantikan oleh aplikasi LMS menjadi
salah satu sarana dan prasana dalam kelangsungan pembelajaran daring bagi mahasiswa
Hubungan Internasional Universitas Pasundan. Tetapi dalam kelangsungan pembelajaran
melalui aplikasi LMS tersebut mahasiswa masih terdapat kendala, selain itu dengan
menggunakan LMS sikap dan perilaku mahasiswa menjadi salah satu dampak dari
penggunaan pembelajaran melalui LMS.
Meskipun pembelajaran daring merupakan solusi dalam kegiatan pembelajaran selama
masa pandemi akan tetapi masih menuai kontroversi, karena tidak semua mahasiswa dalam
hal ini memiliki fasilitas untuk dipergunakan dalam pembelajaran secara daring seperti
Laptop atau Notebook. Sehingga banyak mahasiswa yang terpaksa membeli fasilitas
tersebut demi keharusan menunjang kegiatan pembelajaran daring. Untuk masalah tersebut,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Efektivitas Perkuliahan
Daring Pada Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Pasundan disaat pandemi
covid-19”
A. Manfaat teoritis
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas perkuliahan daring
berbasis LMS terhadap minat belajar mahasiswa hubungan internasional
universitas pasundan Angkatan 2020
B. Manfaat praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan bagi pihak-
pihak yang berkepentingan mengenai minat belajar menggunakan media LMS,
sebagai referensi penelitian lanjutan mengenai permasalahan sejenis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas pembelajaran adalah yang menghasilkan belajar yang bermanfaat dan
bertujuan bagi para mahasiswa, melalui prosedur pembelajaran yang tepat. efektivitas
pembelajaran seringkali diukur dengan tercapainya tujuan pembelajaran, atau ketepatan
dalam mengelola suatu situasi. Hamalik (2001) menyatakan bahwa pembelajaran yang
efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau
melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada siswa untuk belajar. Penyediaan kesempatan
belajar sendiri dan beraktivitas seluas-luasnya diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami konsep yang sedang di pelajari.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan peserta kedalam
proses belajar, sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang
diharapkan. Dalam hal ini efektifitas pembelajaran yang efektif adalah usaha yang
membuahkan hasil atau menghasilkan belajar yang bermanfaat dan bertujuan bagi para
mahasiswa, melalui pemakaian prosedur yang tepat. Prosedur pembelajaran yang dipakai
oleh dosen dan bukti mahasiswa belajar akan dijadikan fokus dalam usaha pembinaan
efektifitas pembelajaran.
Menurut Harry Firman (1987:25). Keefektifan program pembelajaran
ditandai dengan ciri- ciri sebagai berikut:
1. Berhasil menghantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan intruksional yang telah
ditetapkan.
2. Memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan siswa secara aktif
sehingga menunjang pencapaian tujuan intruksional.
3. Memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar mengajar.
Minat Belajar
Kata minat secara etimologi berasal dari bahasa inggris yaitu “ interest” yang berarti
kesukaan, perhatian (kecenderungan hati pada sesuatu), keinginan. Jadi dalam proses
belajar siswa harus mempunyai minat atau kesukaan untuk mengikuti kegiatan belajar
yang berlangsung, karena dengan adanya minat akan mendorong siswa untuk
menunjukan perhatian, aktivitasnya dan partisipasinya dalam mengikuti belajar yang
berlangsung. Minat juga merupakan kecenderungan jiwa yang ditandai dengan adanya
perhatian terhadap sesuatu objek tertentu. Pada pengertian ini menunjukkan kegiatan
yang diminati seseorang, akan diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang.
Menurut Wina Sanjaya, minat belajar adalah aspek yang dapat menentukan motivasi
seseorang dalam melakukan aktivitas tertentu. Menurut Slameto bahwa “minat belajar
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktvitas tanpa ada
yang menyuruh”. Dari dua pengertian yang dikemukakan, dapat dipahami bahwa minat
merupakan penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu yang
berada diluar diri seseorang. semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar
minat yang ditimbulkannya
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu rasa
kesenangan dan adanya perhatian yang berlebih terhadap apa yang diminati, dan apa yang
diminati tersebut merupakan suatu aktifitas yang menyenangkan. Sementara itu, belajar
diartikan sebagai kemampuan individu berinteraksi dengan lingkungannya dalam upaya
mencapai kualitas hidupnya. pemahaman ini menunjukkan bahwa proses belajar
diarahkan untuk memperbaiki kehidupan seseorang secara individu maupun kepentingan
manusia secara universal.
Maka dari itu peneliti menyusun kerangka berpikir tentang Efektifitas Perkuliahan Daring
Berbasis Learning Management System (LMS) Pada Mahasiswa Hubungan Internasional
Universitas Pasundan di Saat Pandemi Covid-19.
Efektifitas Perkuliahan Daring Berbasis Learning
Management System (LMS) Pada Mahasiswa Hubungan
Internasional Universitas Pasundan di Saat Pandemi
Covid-19
TEORI SOR
(stimulus- organism- respon)
1. Mahasiswa HI Mahasiswa:
mengakses Materi
1. Sikap
Perkuliahan
2. Suasana
3. Kebiasaan
4. bersosialisasi
Hipotesis ialah sebuah pendapat atau opini yang kebenarannya masih diragukan dan
masih harus diuji untuk membuktikan kebenarannya tersebut melalui sebuah percobaan. Dalam
penelitian kuantitatif, keberadaan hipotesis adalah dipandang sebagai komponen penting dalam
penelitian. Oleh karena itu sebelum terjun ke lapangan hendaknya peneliti telah merumuskan
hipotesis penelitiannya. Pentingnya dalam penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: Hipotesis
yang mempunyai dasar yang kuat menunjukkan bahwa peneliti telah mempunyai cukup
pengetahuan untuk melakukan penelitian pada bidang tersebut, Hipotesis memberikan arah pada
pengumpulan dan penafsiran data, Hipotesis adalah petunjuk tentang prosedur apa saja yang
harus diikuti dan jenis data apa saja yang harus dikumpulkan dan Hipotesis memberikan
kerangka untuk melaporkan kesimpulan penelitian. Seperti yang dijelaskan sebelumna bahwa
hipotesis dapat disusun oleh peneliti bedasarkan landasan teori yang kuat dan relevan. Peneliti
harus memahami tentang isi dan bagaimana langkah dalam merumuskan suatu hipotesis
penelitian.
BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2014:3 Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan
dibuktikan, secara umum data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
Objek penelitian, adalah hal yang menjadi sasaran penelitian ( Kamus Bahasa
Indonersia; 1989: 622). Menurut (Supranto 2000: 21) objek penelitian adalah himpunan
elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang yang akan diteliti. Kemudian
dipertegas (Anto Dayan 1986: 21), objek penelitian, adalah pokok persoalan yang hendak
diteliti untuk mendapatkan data secara lebih terarah. Adapun Objek penelitian dalam
penelitian ini meliputi : Mahasiswa Hubungan Internasional Angkatan 2020 Universitas
Pasundan.
Menurut Darmadi (2013:153), Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan
penelitian itu didasarkan pada ciriciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu
cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
Sugiyono (2013:118) menyatakan bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jika populasi besar, dan keterbatasan
dana, tenaga serta waktu, maka peneliti dapat memakai sampel yang diambil dari populasi
tersebut.
a. Variabel bebas (X) penelitian ini adalah Perkuliahan daring berbasis LMS
b. Variable terikat (Y) penelitian ini adalah Minat Belajar Mahasiswa
Menurut Sugiyono (2014) definisi operasional adalah penentuan konstrak atau sifat yang akan
dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu
yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti
yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara
pengukuran konstrak yang lebih baik.
2. Informasi 1. Komunikasi
perkuliahan
2. Antara dosen
dan mahasiswa
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis data bersifat sekunder. Jenis data
bersifat sekunder yaitu data primer yang telah diolah kembali. Beberapa sumber data
sekunder adalah buku, jurnal, publikasi pemerintah, serta situs atau sumber lain yang
mendukung.
Lokasi penelitian merupakan tempat atau objek untuk melaksanakan suatu penelitian.
lokasi penelitian berada di Universitas pasundan Kampus Lengkong. Peneliti memilih lokasi
tersebut karena jarak yang memang dekat dan kebetulan memang terdapat banyak Mahasiswa
jurusan Hubungan Internasional, sehingga peneliti lebih efektif mencari tahu informasi mengenai
efektifitas perkuliahan daring berbasis LMS.
Berikut adalah jadwal penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam menyelesaikan
proposal penelitian.
Jadwal Penelitian