SKRIPSI
OLEH :
DANDA LESMANA
NPM : 17310062
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga penulis dapat meneyelesaikan skripsi dengan judul “HUBUNGAN
MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI MELALUI PEMBELAJARAN DARING
TERHADAP HASILBELAJAR PADA MASA PANDEMI COVID-19 TAHUN
2020” Proses penulisan ini dapat terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, maka
dengan selesainya skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
ii
11. Dan juga kepada teman-teman yang selalu setia memberikan semangat dan dukungan
kepada penulis disaat jiwa dan raga mulai merasa putus asa dan ingin menyerah.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih untuk semuanya.
Danda Lesmana
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................vi
DAFTAR SINGKATAN ..............................................................................................vii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
teknologi sangat memberikan dampak dan manfaat yang besar pada berbagai
pemberajaran daring.
dialami dan sebelumnya belum pernah diidentifikasi oleh manusia, pada tanggal
dihadapi dunia. Hal ini memberikan dampak pada beberapa aspek kehidupan
seperti kesehatan, ekonomi dan tidak lain berdampak pada sektor pendidikan yang
menyebabkan penurunan kualitas belajar pada peserta didik (Sahu, 2020), masa
Hal ini jelas mengubah pola pembelajaran yang mengharuskan guru dan
siswa secara langsung melalui alat digital jarak jauh (United Nations, 2020).
Pembelajaran jarak jauh atau daring merupakan sebuah inovasi pada sektor
(Alessandro, 2018).
daring telah banyak dilakukan dalam konteks perguruan tinggi, terbukti dari
beberapa penelitian yang menjelaskan hal tersebut (Crews & Parker, 2017;
Mather & Sarkans, 2018). Selain itu pembelajaran daring juga memberikan
manfaat dalam membantu menyediakan akses belajar bagi semua orang, sehingga
menghapus hambatan secara fisik sebagai faktor untuk belajar dalam ruang
lingkup kelas (Riaz, 2018). Bahkan hal tersebut dipandang sebagai sesuatu yang
efektif untuk diterapkan khususnya dalam perguruan tinggi, akan tetapi menurut
jarak jauh, seperti halnya pembelajaran pada kuliah kedokteran yang tidak hanya
waktu belajar sehingga dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Selain itu,
seperti e- classroom, video conference, telepon atau live chat, zoom maupun
melalui whatsapp group (Dhull & Sakshi, 2017). Salah satu keberhasilan dalam
pembelajaran adalah terkait dengan motivasi yang dimiliki siswa (Schunk et al.,
2014).
dan mencegah penularan virus corona, tetapi pembelajaran daring juga memilki
memadai dan tidak adanya interaksi antara pengajar dan mahasiswa. Kurangnya
untuk tindakan yang bertujuan dengan arah yang diinginkan Baik fisik maupun
mental, sehingga aktivitas menjadi bagian yang sangat penting dalam motivasi
(Lee & Martin, 2017). Motivasi dapat memengaruhi apa yang kita pelajari,
bagaimana kita belajar, dan kapan kita memilih untuk belajar (Schunk & Usher,
2012). Hal ini juga ditunjukan dari penelitian yang menjelaskan bahwa peserta
peningkatan hasil belajar, ketekunan dan kreativitas (Samir Abou El-Seoud et al.,
2014), selain itu, merancang lingkungan belajar yang memotivasi siswa akan
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar secara garis besar dapat dibedakan
menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. faktor eksternal yaitu faktor
yang timbul dari luar diri seorang siswa diantaranya guru, teman, fasilitas,
internal yaitu faktor yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri diantaranya
(Slameto, 2010).
pembelajaran siswa salah satunya adalah motivasi belajar. Dalam proses belajar
mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap hasil belajar. Karena dengan
dampak yang sangat besar dalam pembelajaran. Siswa yang memiliki motivasi
belajar tinggi cenderung akan mempunyai sikap positif untuk berhasil (Slameto,
2010).
Selain itu, seseorang yang tidak mempunyai motivasi belajar, mungkin tidak
akan melakukan aktivitas belajar dan hasil belajarnya pun akan rendah.
melakukan aktivitas belajar dan memiliki hasil belajar yang lebih baik. Hal ini
menunjukkan seorang siswa yang cerdas, apabila memiliki motivasi belajar yang
5
rendah maka dia tidak akan mencapai hasil belajar yang baik. Sebaliknya, seorang
siswa yang kurang cerdas, tetapi memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar,
maka dia akan mencapai hasil belajar yang baik. Menurut uraian diatas peneliti
tertarik untuk meneliti hubungan motivasi belajar pada masa pandemi covid-19
pandemi covid-19?
belajar.
pandemi covid-19.
fakultas kedokteran
Lampung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan didalam subyek untuk melakukan aktifitas- aktifitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiap siagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-
untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Pengertian motivasi menurut Hamalik (2016) adalah perubahan energi dalam diri
(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan.
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului
7
8
1) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap
individu manusia.
Dari ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan
atau keinginan.
kondisi- kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu,
dan bila ia tidak suka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan
perasaan tidak suka itu Motivasi merupakan kekuatan atau pendorong bagi
seseorang untuk bekerja melakukan sesuatu dalam berbagai situasi. Motivasi ini
tidak terbatas hanya dalam proses belajar tetapi juga sebagai pendorong dalam
Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada
keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut dengan
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama,
5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti orang itu selalu
memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat
Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan
disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang
tertentu.
motivasi sangat penting bagi siswa karena dengan adanya motivasi akan
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepas energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap
2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
atas, ada juga fungsi motivasi yang lain, yaitu: motivasi dapat berfungsi sebagai
suatu pekerjaan.
berbagai sudut pandang. Oleh karena itu, motivasi atau motif-motif yang aktif itu
sangat bervariasi.
Menurut Hamalik (2016) motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar
pertentangan, dan persaingan yang bersifat negatif ialah sarcasm, ridicule, dan
hukuman.
motivasi yaitu :
3) Motivasi berprestasi. Berarti bahwa siswa belajar untuk meraih prestasi atau
siswa untuk melakukan kegiatan belajar sehingga mampu memperoleh hasil yang
ingin dicapai.
suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang
memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Motivasi belajar yang
tinggi tercemin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses
2. Adanya perasaan dan keterlibatan efektif siswa yang tinggi dalam belajar.
3. Adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga agar senantiasa
prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar yang
1) Attention (perhatian)
2) Relevance (relevansi)
4) Satisfaction (kepuasan)
adalah sebagai perubahan yang yang relatif permanen karena adanya pengalaman.
sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dari berbagai definisi tersebut dapat
dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi
yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan
lingkungannya.
Menurut Dalyono (2013) belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang
2) Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para siswa.
3) Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi, terutama
(Sardiman , 2011)
Belajar adalah syarat mutlak untuk menjadi pandai dalam segala hal, baik
dilakukan dengan sengaja atau tidak, dengan dibantu atau tanpa bantuan orang
lain. Belajar dilakukan oleh setiap orang, baik anak-anak, remaja, orang dewasa
maupun orang tua, dan akan berlangsung seumur hidup, selagi hayat di kandung
15
badan.
kegiatan penting yang harus dilakukan setiap orang secara maksimal untuk dapat
berbeda-beda.
1) Faktor-faktor Internal
psikis) yaitu kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan
2) Faktor-faktor Eksternal
a) Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, Relasi antar anggota
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor individual,
pribadi.
2) Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut faktor social, yaitu:
yaitu:
2) Faktor eksternal yang merupakan kondisi lingkungan siswa disekitar siswa, dan
3) Faktor pendekatan belajar yang merupakan jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
dkk. 2013).
Kehadiran faktor psikologis dalam belajar akan memberikan andil yang cukup
psikologis bisa jadi memperlambat proses belajar, bahkan dapat pula menambah
1) Perhatian, maksudnya adalah pemusatan energi psikis yang tertuju kepada suatu
objek pelajaran atau dapat dikatakan sebagai banyak sedikitnya yang menyertai
aktivitas belajar.
2) Pengamatan, adalah cara mengenal dunia riil, baik dirinya sendiri maupun
5) Ingatan, secara teoritis ingatan akan berfungsi : mencamkan atau menerima kesan
7) Bakat, adalah salah satu kemampuan manusia untuk melakukan suatu kegiatan
faktor dalam belajar memberikan peran yang sangat penting, terutama adanya
faktor psikologis yang dapat menjadi dasar serta memberikan kemudahan dalam
Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik
keterampilan motorik.
Pada setiap masa akhir tertentu sekolah mengeluarkan rapor tentang kelakuan,
itulah yang merupakan perumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai
perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar
mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Di sekolah hasil belajar ini
dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya.
Proses pengajaran yang optimal memungkinkan hasil belajar yang optimal pula.
19
tinggi pula hasil dari pengajaran tersebut. Hasil belajar siswa digunakan untuk
oleh guru.
Agar guru mengetahui tingkat kemampuan siswa, maka guru harus menguji
hasil belajar siswa tersebut dengan menggunakan tes yaitu tes hasil belajar. Siswa
dikatakan tuntas dalam belajarnya apabila nilai siswa telah mencapai taraf
1) Tes hasil belajar hendaknya mengukur tujuan belajar yang telah ditentukan selaras
berlangsung. Ulangan ini biasanya dilaksanakan setelah selesai dalam satu sub
pokok bahasan atau satu pokok bahasan. Dapat dilakukan untuk pre tes maupun
post tes.
2) Tes Mid Semester: Tes ini diadakan pada pertengahan semester, dan dilaksanakan
setelah beberapa pokok bahasan selesai atau telah menyelesaikan separuh dari
20
3) Tes Semester: Tes ini dilaksanakan pada akhir semester,yaitu akhir semester satu
dan akhir semester dua. Tujuan tes akhir semester adalah mengetahui seberapa
jauh daya serap yang dicapai siswa dalam belajar selama satu semester.
perlu dilaksanakan dengan tujuan agar guru mengetahui kemampuan siswa baik
masa tertentu.
dilihat dari satu faktor saja tetapi perlu memandang dari berbagai segi atau faktor
yang mempengaruhi.
1. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis
meliputi kondisi fisik, kondisi panca indera. Sedangkan faktor psikologis meliputi
1) Faktor dari dalam individu yaitu faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang
a) Faktor psikis sebagai faktor dari dalam merupakan hal yang utama dalam
mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain: minat, kecerdasan, bakat dan
motivasi.
belajar siswa. Siswa yang dalam keadaan segar jasmani dan rohaninya
akan lain belajarnya jika dibandingkan dengan siswa yang dalam keadaan
bawah siswa yang tidak kekurangan gizi. Karena siswa yang kekurangan
gizi akan cepat lelah, mudah mengantuk, dan sulit menerima pelajaran.
2) Faktor dari luar individu meliputi faktor lingkungan, guru, metode mengajar,
Indeks prestasi (IP) adalah nilai kredit rata-rata yang merupakan satuan nilai
akhir yang menggambarkan nilai proses belajar tiap semester atau dapat diartikan
juga sebagai besaran atau angka yang menyatakan prestasi keberhasilan dalam
banyak faktor, secara garis besar faktor -faktor tersebut bisa dikelompokan
b. Faktor non -intelektual adalah segala kondisi dari dalam dan luar dirinya
lingkungan.
Faktor internal :
kondisi fisik, kondisi panca indera. Sedangkan faktor psikologis meliputi bakat, minat, kecerdasan, motivasi, kemam
Motivasi Belajar
Faktor eksternal:
guru, teman, fasilitas, lingkungan, sumber pembelajaran, orang tua
dan lain-lain
Hasil belajar
Keterangan :
= Variabel independen
= Variabel dependen
2.5 Hipotesa
Ho : Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar
Ha : Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil
belajar
BAB III
METODE PENELITIAN
tidak melakukan perilaku terhadap variabel hanya mengkaji fakta-fakta yang telah
terjadi dan pernah dilakukan oleh subyek penelitian (Natoadmodjo, 2012). Pada
populasi yang akan di gunakan, stelah itu diberikan kuisioner untuk melihat
motivasi belajar. Pada penelitian ini juga peneliti melihat hasil belajar berupa IP
independen dan variabel dependen hanya satu kali pada satu saat. Pada jenis ini,
variable independen dan variable dependen di nilai secara simultan pada suatu
saat, jadi tidak ada tindak lanjut dengan study ini akan di peroleh prevalensi atau
Kedokteran.
25
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
rumus slovin untuk menentukan sampel yang akan digunakan pada penelitian ini
𝑁
𝑛=
1 + N (e)2
165
𝑛=
1 + 165 (0,05)2
𝑛 = 117
26
Keterangan :
N: total populasi
E : persentase kesalahan
Jadi pada penelitian ini akan menggunakan sampel sebanyak 116,8 yang
consent).
(informed consent).
jauh
dalam penelitian ini peneliti mengambil sebagian dari total populasi pada
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Motivasi belajar Motivasi belajar adalah Memberi Kuisioner Skor kuesioner: Ordinal
mahasiswa dorongan dari faktor kuesioner motivasi 1. 48-
internal (dalam) dan motivasi belajar 60=Tinggi
eksternal (luar) pada belajar 2. 31-
mahasiswa yang sedang 47=Sedang
belajar untuk membuat 3. 15-
suatu perubahan tingkah 30=Rendah
laku, pada umumnya
dengan beberapa
indikator atau unsur yang
mendukung (Uno, 2013).
Penelitian ini motivasi
belajar yang dimaksud
adalah motivasi belajar
mahasiswa Fakultas
Kedokteran Angkatan
2018 Universitas
Malahayati.
Hasil belajar Suprijono dalam Widodo Hasil akhir Kuisioner 1 : Baik Ordinal
mahasiswa dan Widayanti (2013:34) dari sebuah (IP>3,00)
mengemukakan bahwa, proses 0 : Kurang
“hasil belajar yang pembelajar (ip < 3,00)
menjadi objek penilaian an.
kelas berupa
Kemampuan kemampuan
baru yang diperoleh siswa
setelah mereka mengikuti
proses belajarmengajar
tentang mata pelajaran
tertentu.
Social Sciences). Adapun tahapan yang harus dilakukan terlebih dahulu guna
mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisis data tidak di dapat
3.10.1 Editting
3.10.2 Coding
3.10.3 Processing
Memproses data yang telah di skor ke perangkat spread sheet program excel
3.10.4 Cleaning
pernyataan yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, dengan skor
karena itu reliabilitas skala itu baik karena nilainya hampir mendekati 1 dan
menggunakan jawaban alternatif yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak
Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun untuk skor masing-masing
Penilaian Pernyata
an
Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju 1
(STS)
N Kategori Keterang
o an
.
1 X > 102 Tinggi
2 68 ≤ X ≤ Sedang
102
3 X < 68 Rendah
indikator antara lain adalah : efikasi diri, kesemasan, instrinsik locus of control,
Locus of control 15 1
Belajar bersama 6 1
Jumlah 15
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
distribusi frekuensi dari seluruh faktor yang terdapat dalam variabel masing-
perbedaan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan uji
statistik, uji statistik digunakan untuk mengetahu sebaran distribusi suatu data
apakah normal atau tidak dan uji statistik yang digunakan pada penelitian ini
berupa uji spearman ataupun pearson. Sebelum dilakukan uji silang peneliti
mengkur apakah penelitian ini terdistribusi dengan normal atau tidak. Uji
(Natoatmodjo, 2012)
dua variabel. Jika probabilitas (P value < 0,05) maka bermakna atau signifikan,
berarti ada hubungan antara variabel independent dan variabel dependent namun
jika probabilitas (P value > 0,05) maka tidak bermaksa atau tidak signifikan,
31
berarti tidak adanya hubunganx antara variabel terikat dan variabel bebas.
(Sudaryono, 2015).
32
Pengolahan data
Analisis data
Penyusunan laporan
Pesentasi laporan
33
DAFTAR PUSTAKA
Alessandro, B. (2018). Digital Skills and Competence, and Digital and Online Learning.
Crews, J., & Parker, J. (2017). The Cambodian Experience: Exploring University Students’
Dhull, I., & Sakshi. (2017). Online Learning. International Education & Research Journal
Keller, J. M. (2010). Motivational Design for Learning and Performance: The ARCS
Lee, J., & Martin, L. (2017). Investigating Students’ Perceptions of Motivating Factors of
Mukhtar, R. (2015). Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Pada Mata
Pelajaraan Seni Budaya Bidang Seni Musik Siswa Kelas X SMA PIRI 1 Yogyakarta.
Skirpsi. UNY
Mustofa, M. I., Chodzirin, M., Sayekti, L., & Fauzan, R. (2019). Formulasi Model
34
https://doi.org/10.21580/wjit.2019.1.2.4067.
Medika
SalembaMedika.
Riaz, A. (2018). Effects of Online Education on Encoding and Decoding Process of Students
https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED590288.pdf.
Samir Abou El-Seoud, M., Taj-Eddin, I. A. T. F., Seddiek, N., El-Khouly, M. M., &
Nosseir,
Impact on Education and Mental Health of Students and Academic Staff. Cureus,
35
12(4). Doi:10.7759/Cureus.7541
Sardiman AM. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Schunk, D. H., & Usher, E. L. (2012). Social Cognitive Theory and Motivation The Oxford
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
United Nations. (2020). Policy Brief : The Impact of on children. USA: United Nations. UU
Zhou, G., Chen, S., & Chen, Z. (2020). Back to the Spring of Wuhan: Facts and Hope of
https://doi.org/10.1007/s11684-020-0758-9.
Daely, K., Sinulingga, U., & Manurung, A. (2013). Analisis statistik faktor-faktor yang
Fikriyani, N., 2020. Hubungan Efikasi Diri Dan Kecemasan Dengan Motivasi Belajar Pada
Daruyani, S., Wilandari, Y., & Yasin, H. (2013, September). Faktor-faktor yang