Anda di halaman 1dari 39

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI MELALUI


PEMBELAJARAN DARING TERHADAP HASIL
BELAJAR PADA MASA PANDEMI
COVID-19 TAHUN 2020

SKRIPSI

OLEH :
DANDA LESMANA
NPM : 17310062

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga penulis dapat meneyelesaikan skripsi dengan judul “HUBUNGAN
MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI MELALUI PEMBELAJARAN DARING
TERHADAP HASILBELAJAR PADA MASA PANDEMI COVID-19 TAHUN
2020” Proses penulisan ini dapat terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, maka
dengan selesainya skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Achmad Farich, dr., M.M selaku Rektor Universitas Malahayati


2. Toni Prasetya, dr., Sp.PD FINASIM selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Malahayati Bandar Lampung.
3. Sri Maria Puji Lestari, dr., M.Pd.Ked selaku Kepala Program Studi Universitas
Malahayati.
4. selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan pikiran nya, dengan sabar
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. selaku Pembimbing II yang telah membantu, meluangkan waktu dan pikiran nya
untuk penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
6. selaku penguji yang mengevaluasi skripsi ini sehingga menjadi lebih baik, yang
dengan sabar memberikan bimbingan serta ilmu nya untuk penulis.
7. Kedua orang tua tercinta yaitu H. Muhammad Syukur dan Hj. Suarni Al Mansyur
yang telah memberikan motivasi serta dukungan yang tiada hentinya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Tim Skripsi Universitas Malahayati yang telah memberikan informasi dan arahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Seluruh dokter dan dosen Program Studi kedokteran Fakultas kedokteran di
Universitas Malahayati yang selama ini memberikan ilmu nya selama pendidikan
untuk penyusuna skripsi ini.
10. Seluruh pihak di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung dan semua
pihak yang telah membantu baik secara langsung atau tidak langsung sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

ii
11. Dan juga kepada teman-teman yang selalu setia memberikan semangat dan dukungan
kepada penulis disaat jiwa dan raga mulai merasa putus asa dan ingin menyerah.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih untuk semuanya.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang kalian berikan.


Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Bandar Lampung, Juli 2021

Danda Lesmana

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................vi
DAFTAR SINGKATAN ..............................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1


1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................5
1.3 Tujuan penelitian ............................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian ..........................................................................................5
1.5 Ruang lingkup .................................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................7


2.1 Motivasi Belajar ............................................................................................7
2.2 Hasil Belajar ..................................................................................................13
2.3 Kerangka Teori ...............................................................................................22
2.4 Kerangka Konsep ...........................................................................................23
2.5 Hipotesa ..........................................................................................................23

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................24


3.1 Jenis Penelitian .............................................................................................24
3.2 Desain Penelitian ..........................................................................................24
3.3 Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................................24
3.4 Subjek Penelitian ..........................................................................................25
3.5 Kriteria Sampel .............................................................................................26
3.6 Variabel Penelitian........................................................................................26
3.7 Devinisi Operational Penelitian ....................................................................27
3.8 Teknik Pengumpulan Data............................................................................27
3.9 Pengolahan Data............................................................................................28
3.10 Instrumen Penelitian......................................................................................28
3.11 Analisis Data.................................................................................................30
3.12 Alur Penelitian ..............................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa globalisasi ini perkembangan dunia teknologi dan informatika

sudah sangat pesat dan merambah ke berbagai aspek kehidupan. Perkembangan

teknologi sangat memberikan dampak dan manfaat yang besar pada berbagai

aspek di kehidupan kita salah satunya adalah aspek pembelajaran dengagan

istilahnya adalah pembelajaran daring. Dimana pembelajaran daring ini sangat

bermanfaat, dimana pada masa pandemi global covid-19 mengharuskan

pemerintah membuat kebijakan melanjutkan pembelajaran dengan metode

pemberajaran daring.

Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) adalah penyakit pandemi yang baru

dialami dan sebelumnya belum pernah diidentifikasi oleh manusia, pada tanggal

30 Januari 2020 lembaga kesehatan WHO menetapkan covid-19 sebagai pandemi

global karena kedaruratannya yang meresahkan kesehatan masyarakat dunia

(Zhou et al., 2020). Pandemi Covid-19 menjadi persoalan multidimensi yang

dihadapi dunia. Hal ini memberikan dampak pada beberapa aspek kehidupan

seperti kesehatan, ekonomi dan tidak lain berdampak pada sektor pendidikan yang

menyebabkan penurunan kualitas belajar pada peserta didik (Sahu, 2020), masa

darurat pandemik ini mengharuskan sistem pembelajaran diganti dengan

pembelajaran daring agar proses pembelajaran tetap berlangsung (Sahu, 2020).

Hal ini jelas mengubah pola pembelajaran yang mengharuskan guru dan

pengembang pendidikan untuk menyediakan bahan pembelajaran dan mengajar


2

siswa secara langsung melalui alat digital jarak jauh (United Nations, 2020).

Pembelajaran jarak jauh atau daring merupakan sebuah inovasi pada sektor

pendidikan yang melibatkan unsur teknologi informasi dalam pembelajaran.

Menurut Mustofa et al (2019) bahwa Pembelajaran daring merupakan sistem

pendidikan jarak jauh dengan beberapa metoda pengajaran dimana terdapat

aktivitas pengajaran yang dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar.

pembelajaran daring diselenggarakan melalui jejaring internet dan web

(Alessandro, 2018).

Hal ini dapat diartikan penggunaan pembelajaran daring melibatkan unsur

teknologi sebagai sarana dan jaringan internet sebagai sistem. Pembelajaran

daring telah banyak dilakukan dalam konteks perguruan tinggi, terbukti dari

beberapa penelitian yang menjelaskan hal tersebut (Crews & Parker, 2017;

Mather & Sarkans, 2018). Selain itu pembelajaran daring juga memberikan

manfaat dalam membantu menyediakan akses belajar bagi semua orang, sehingga

menghapus hambatan secara fisik sebagai faktor untuk belajar dalam ruang

lingkup kelas (Riaz, 2018). Bahkan hal tersebut dipandang sebagai sesuatu yang

efektif untuk diterapkan khususnya dalam perguruan tinggi, akan tetapi menurut

Pilkington (2018) tidak semua pembelajaran dapat dipindahkan ke pembelajaran

jarak jauh, seperti halnya pembelajaran pada kuliah kedokteran yang tidak hanya

melibatkan materi selama pembelajaran, tapi juga ada beberapa pembelajaran

yang menggasah kemampuan dari mahasiswa.

Pembelajaran daring memungkinkan mahasiswa memiliki keleluasaan

waktu belajar sehingga dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Selain itu,

mahasiswa dapat berinteraksi dengan dosen menggunakan beberapa aplikasi


3

seperti e- classroom, video conference, telepon atau live chat, zoom maupun

melalui whatsapp group (Dhull & Sakshi, 2017). Salah satu keberhasilan dalam

pembelajaran adalah terkait dengan motivasi yang dimiliki siswa (Schunk et al.,

2014).

Pembelajaran daring selain mempunyai kelebihan yakni tidak terbatas jarak

dan mencegah penularan virus corona, tetapi pembelajaran daring juga memilki

kekurangan yang harus menjadi evaluasi. Kekurangan pembelajaran daring antara

lain adalah: memerlukan internet yang stabil, memerlukan perangkat yang

memadai dan tidak adanya interaksi antara pengajar dan mahasiswa. Kurangnya

interaksi dapat menurunkan motivasi belajar dan selama pembelajaran daring

banyak mahasiswa yang sulit mengerti.

Menurut Brophy (2010) bahwa motivasi adalah sebuah konstruksi teoretis

untuk menjelaskan inisiasi, arah, intensitas, ketekunan, dan kualitas perilaku,

terutama perilaku yang diarahkan pada tujuan. Motivasi memberikan dorongan

untuk tindakan yang bertujuan dengan arah yang diinginkan Baik fisik maupun

mental, sehingga aktivitas menjadi bagian yang sangat penting dalam motivasi

(Lee & Martin, 2017). Motivasi dapat memengaruhi apa yang kita pelajari,

bagaimana kita belajar, dan kapan kita memilih untuk belajar (Schunk & Usher,

2012). Hal ini juga ditunjukan dari penelitian yang menjelaskan bahwa peserta

didik yang termotivasi lebih cenderung melakukan kegiatan yang menantang,

terlibat aktif, menikmati proses kegiatan untuk belajar dan menunjukkan

peningkatan hasil belajar, ketekunan dan kreativitas (Samir Abou El-Seoud et al.,

2014), selain itu, merancang lingkungan belajar yang memotivasi siswa akan

menarik perhatian peserta didik (Keller, 2010).


4

Motivasi dianggap sebagai faktor penting untuk keberhasilan belajar

termasuk dalam lingkungan belajar daring, sehingga perlunya

mempertimbangkan kembali motivasi belajar di lingkungan belajar yang

pemanfaatan teknologi (Harandi, 2015).

Motivasi belajar juga dianggap mempunyai faktor terhadap hasil belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar secara garis besar dapat dibedakan

menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. faktor eksternal yaitu faktor

yang timbul dari luar diri seorang siswa diantaranya guru, teman, fasilitas,

lingkungan, sumber pembelajaran, orang tua dan lain-lain. Sedangkan faktor

internal yaitu faktor yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri diantaranya

keadaan fisik, intelegensi, bakat, minat, motivasi, kemandirian, dan perhatian

(Slameto, 2010).

Faktor internal yang mempengaruhi dalam mencapai keberhasilan proses

pembelajaran siswa salah satunya adalah motivasi belajar. Dalam proses belajar

mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap hasil belajar. Karena dengan

adanya motivasi dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Motivasi memiliki

dampak yang sangat besar dalam pembelajaran. Siswa yang memiliki motivasi

belajar tinggi cenderung akan mempunyai sikap positif untuk berhasil (Slameto,

2010).

Selain itu, seseorang yang tidak mempunyai motivasi belajar, mungkin tidak

akan melakukan aktivitas belajar dan hasil belajarnya pun akan rendah.

Sebaliknya, seseorang yang mempunyai motivasi belajar, akan dengan baik

melakukan aktivitas belajar dan memiliki hasil belajar yang lebih baik. Hal ini

menunjukkan seorang siswa yang cerdas, apabila memiliki motivasi belajar yang
5

rendah maka dia tidak akan mencapai hasil belajar yang baik. Sebaliknya, seorang

siswa yang kurang cerdas, tetapi memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar,

maka dia akan mencapai hasil belajar yang baik. Menurut uraian diatas peneliti

tertarik untuk meneliti hubungan motivasi belajar pada masa pandemi covid-19

terhadap hasil belajar mahasiswa universitas malahayati.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan motivasi belajar mahasiswa fakultas kedokteran

malahayati melalui pembelajaran daring terhadap hasil belajar pada masa

pandemi covid-19?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui bagaimana hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar

mahasiswa malahayati dengan pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui motivasi belajar mahasiswa fakultas kedokteran malahayati dengan

metode pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19

2. Mengetahui hasil belajar mahasiswa fakultas kedokteran malahayati pada

pembelarajan daring pada masa pandemi covid-19

3. Mengetahui bagaimana hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar mahasiswa

malahayati dengan pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya

mengingat motivasi merupakan salah satu faktor keberhasilan belajar.


6

1.4.2 Bagi perkembangan ilmu kedokteran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

kita tentang motivasi belajar terhadap hasil belajar.

1.4.3 Bagi Peneliti

Sebagai syarat pemenuhan tugas akhir guna mendapatkan gelar sarjana

kedokteran (S.Ked) serta menambah wawasan dan pengetahuan tentang motivasi

belajar.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

1.5.1 Judul Penelitian

Judul penelitian adalah hubungan motivasi belar pada mahasiswa fakultas

kedokteran universitas malahayati melalai pembelajaran daring pada masa

pandemi covid-19.

1.5.2 Ruang Lingkup Subjek

Subjek pada penelitian ini adalah Mahasisawa universitas malahayati

fakultas kedokteran

1.5.3 Ruang lingkup Objek

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati.

1.5.4 Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli di Universitas Malahayati Bandar

Lampung.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Motivasi Belajar

2.1.1 Definisi Motivasi

Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan didalam subyek untuk melakukan aktifitas- aktifitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiap siagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-

saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakan/mendesak (Sardiman, 2011).

Menurut Purwanto (2010) motivasi adalah “pendorong” suatu usaha yang

disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya

untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Pengertian motivasi menurut Hamalik (2016) adalah perubahan energi dalam diri

(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk

mencapai tujuan.

Menurut Donal (dalam Sardiman, 2011), motivasi adalah perubahan energi

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian Donal ini

mengandung tiga elemen penting, yaitu :

7
8

1) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap

individu manusia.

2) Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/”feeling”, afeksi seseorang.

3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.

Dari ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya sesuatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan

atau keinginan.

Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi- kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu,

dan bila ia tidak suka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan

perasaan tidak suka itu Motivasi merupakan kekuatan atau pendorong bagi

seseorang untuk bekerja melakukan sesuatu dalam berbagai situasi. Motivasi ini

tidak terbatas hanya dalam proses belajar tetapi juga sebagai pendorong dalam

melakukan suatu pekerjaan. (Sardiman, 2011).

Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada

keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut dengan

motivasi. Ciri-ciri orang yang memiliki motivasi sebagai berikut :

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama,

tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa


9

(misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan,

pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindakan kriminal,

amoral, dan sebagainya).

4) Lebih senang bekerja mandiri.

5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,

berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif)

6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).

7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. (Sardiman, 2011)

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti orang itu selalu

memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat

penting dalam kegiatan belajar-mengajar.

Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan

disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang

dimotivasi. Tujuan motivasi Menurut Purwanto (2009) adalah untuk menggerakan

atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk

melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan

tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa peranan

motivasi sangat penting bagi siswa karena dengan adanya motivasi akan

merangsang siswa untuk mau belajar secara maksimal sehingga mampu

memperoleh hasil yang diinginkan.


10

2.1.2 Fungsi Motivasi


Menurut Sardiman (2011) fungsi motivasi adalah:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepas energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap

kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan

demikian Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan

sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna mancapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.Selain fungsi motivasi di

atas, ada juga fungsi motivasi yang lain, yaitu: motivasi dapat berfungsi sebagai

pendorong usaha dan pencapaian prestasi (Sardiman, 2011).

Menurut Hamalik (2016) fungsi motivasi itu meliputi :

1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak

akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.

2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan

perbuatan ketercapaian tujuan yang diinginkan.

3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi

mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya

suatu pekerjaan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi sebagai sesuatu

yang dapat mempengaruhi timbulnya suatu kegiatan dan berfungsi sebagai

pendorong usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Intensitas motivasi

setiap individu merupakan penentu tingkat pencapainnya.


11

2.1.3 Macam-macam Motivasi


Berbicara mengenai macam ataupun jenis motivasi ini dapat dilihat dari

berbagai sudut pandang. Oleh karena itu, motivasi atau motif-motif yang aktif itu

sangat bervariasi.

Menurut Hamalik (2016) motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang

mencakup di dalam situasi belajar, menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan murid.

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar

situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah, medali

pertentangan, dan persaingan yang bersifat negatif ialah sarcasm, ridicule, dan

hukuman.

Pada dasarnya siswa memiliki macam-macam motivasi dalam belajar.

Biggs dan Telfer (dalam Sugihartono, 2007) mengemukakan macam-macam

motivasi yaitu :

1) Motivasi instrumental. Berarti bahwa siswa belajar karena didorong oleh

adanya hadiah atau menghindari hukuman.

2) Motivasi sosial. Berarti bahwa siswa belajar untuk menyelenggarakan tugas,

dalam hal ini keterlibatan siswa pada tugas menonjol.

3) Motivasi berprestasi. Berarti bahwa siswa belajar untuk meraih prestasi atau

keberhasilan yang telah ditetapkannya.

4) Motivasi intrinsik. Berarti bahwa siswa belajar karena keinginannya sendiri.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa

motivasi itu sangat bervariasi dimana motivasi tersebut dapat mempengaruhi


12

siswa untuk melakukan kegiatan belajar sehingga mampu memperoleh hasil yang

ingin dicapai.

2.1.4 Faktor yang mempengaruhi Motivasi

Motivasi belajar memang berperan yang sangat penting dalam pencapaian

belajar. Motivasi menurut Wlodkowsky (dalam Prasetya dkk, 1985) merupakan

suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang

memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Motivasi belajar yang

tinggi tercemin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses

meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan.

Motivasi yang tinggi dapat menggiatkan aktivitas belajar siswa. Motivasi

tinggi dapat ditemukan dalam sifat perilaku siswa antara lain :

1. Adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat tinggi.

2. Adanya perasaan dan keterlibatan efektif siswa yang tinggi dalam belajar.

3. Adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga agar senantiasa

memiliki motivasi belajar tinggi. (Sugihartono,dkk. 2007)

Menurut Sardiman (2011) motivasi belajar merupakan faktor psikis yang

bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan

gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar.

Keller (dalam Sugihartono, dkk. 2013) menyusun seperangkat prinsip-

prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar yang

disebut sebagai model ARCS, yaitu sebagai berikut :

1) Attention (perhatian)

Perhatian siswa muncul didorong rasa ingin tahu.


13

2) Relevance (relevansi)

Relevansi menunjukkan hubungan antara materi pelajaran dengan

kebutuhan dan kondisi siswa.

3) Confidence (kepercayaan diri)

Agar kepercayaan diri siswa meningkat guru perlu memperbanyak

pengalaman belajar siswa, misalnya dengan menyusun aktivitas pembelajaran

sehingga mudah dipahami.

4) Satisfaction (kepuasan)

Keberhasilan dalam mencapai tujuan akan menghasilkan kepuasan, dan

siswa akan semakin termotivasi untuk mencapai tujuan yang serupa.

2.2 Hasil Belajar

2.2.1 Pengertian Belajar

Menurut Santrock dan Yussen (dalam Sugihartono, dkk. 2013) Belajar

adalah sebagai perubahan yang yang relatif permanen karena adanya pengalaman.

Menurut Reber (dalam Sugihartono, dkk. 2013) mendefinisikan belajar dalam

dua pengertian. Pertama, belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan dan

kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng

sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dari berbagai definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan

dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi

yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan

lingkungannya.

Menurut Dalyono (2013) belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang

bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan


14

tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya.

Belajar bertujuan mengadakan perubahan didalam diri, mengubah kebiasaan,

mengubah sikap, mengubah keterampilan, dan mengubah pengetahuan dalam

berbagai bidang ilmu.

Untuk melengkapi pengertian mengenai makna belajar perlu kiranya

dikemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar, yaitu :

1) Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya.

2) Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para siswa.

3) Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi, terutama

motivasi dari dalam/dasar kebutuhan/kesadaran atau intrinsic motivation,

4) Dalam banyak hal, belajar merupakaan proses percobaan (dengan kemungkinan

berbuat keliru) dan conditioning atau pembiasaan.

5) Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam rangka

menentukan isi pelajaran.

6) Belajar dapat dilakukan tiga cara, yaitu :

a. Diajar secara langsung

b. Kontrol, kontak, penghayatan, pengalaman langsung

c. Pengenalan dan/atau peniru.

(Sardiman , 2011)

Belajar adalah syarat mutlak untuk menjadi pandai dalam segala hal, baik

dalam bidang ilmu pengetahuan maupun keterampilan atau kecakapan. Belajar

dilakukan dengan sengaja atau tidak, dengan dibantu atau tanpa bantuan orang

lain. Belajar dilakukan oleh setiap orang, baik anak-anak, remaja, orang dewasa

maupun orang tua, dan akan berlangsung seumur hidup, selagi hayat di kandung
15

badan.

Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar merupakan

kegiatan penting yang harus dilakukan setiap orang secara maksimal untuk dapat

menguasai atau memperoleh sesuatu.

2.2.2 Faktor-faktor yaang Mempengaruhi Belajar

Dalam kegiatan belajar, tentu ada berbagai faktor yang

mempengaruhinya sehingga setiap individu memiliki intensitas belajar yang

berbeda-beda.

Menurut Slameto (2010) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

belajar anak antara lain:

1) Faktor-faktor Internal

a) Faktor jasmaniah meliputi faktor Kesehatan, faktor Cacat tubuh.

b) Faktor psikologis meliputi faktor Intelegensi, Perhatian, Minat, Bakat,

Motif, Kematangan, Kesiapan.

c) Faktor Kelelahan meliputi, Kelelahan jasmani, kelelahan rohani (bersifat

psikis) yaitu kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan

kecenderungan membaringkan tubuh, kelelahan rohani terlihat dengan

adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk

menghasilkan sesuatu hilang.

2) Faktor-faktor Eksternal

a) Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, Relasi antar anggota

keluarga, Suasana rumah, Keadaan ekonomi keluarga, Pengertian orang tua,

dan latar belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan


16

siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu

sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar,

dan tugas rumah.

c) Faktor masyarakat, meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat, teman

bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Menurut Purwanto (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat

dibedakan menjadi dua golongan:

1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor individual,

yaitu: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor

pribadi.

2) Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut faktor social, yaitu:

keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang

dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia,

dan motivasi sosial.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibagi menjadi tiga macam,

yaitu:

1) Faktor internal, yang meliputi keadaan jasmani dan rohani siwa,

2) Faktor eksternal yang merupakan kondisi lingkungan siswa disekitar siswa, dan

3) Faktor pendekatan belajar yang merupakan jenis upaya belajar siswa yang

meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan

mempelajari materi-materi pelajaran (Muhibbinsyah, 1997, dalam Sugihartono,

dkk. 2013).

Faktor yang mempengaruhi dalam belajar diklasifikasikan faktor intern dan

ektern. Faktor intern ini sebenarnya menyangkut faktor-faktor fisiologis dan


17

faktor psikologis. Tetapi relevan dengan persoalan reinforcement, maka tinjauan

mengenai faktor-faktor intern ini akan dikhususkan pada faktor-faktor psikologis.

Kehadiran faktor psikologis dalam belajar akan memberikan andil yang cukup

penting. Faktor psikologis akan senantiasa memberikan landasan dan kemudahan

dalam upaya belajar secara optimal. Sebaliknya, tanpa kehadiran faktor

psikologis bisa jadi memperlambat proses belajar, bahkan dapat pula menambah

kesulitan dalam mengajar. Menurut Sardiman (2011) faktor-faktor

psikologis dalam belajar itu adalah sebagai berikut:

1) Perhatian, maksudnya adalah pemusatan energi psikis yang tertuju kepada suatu

objek pelajaran atau dapat dikatakan sebagai banyak sedikitnya yang menyertai

aktivitas belajar.

2) Pengamatan, adalah cara mengenal dunia riil, baik dirinya sendiri maupun

lingkungan dengan segenap panca indera.

3) Tanggapan, yang dimaksudkan adalah gambaran/bekas yang tinggal dalam

ingatan setelah orang melakukan pengamatan.

4) Fantasi, adalah sebagaikemampuan untuk membentuk tanggapan-tanggapan

baru berdasarkan atas tanggapan yang ada.

5) Ingatan, secara teoritis ingatan akan berfungsi : mencamkan atau menerima kesan

dari luar, menyimpan dan memproduksi kesan.

6) Berfikir, adalah aktifitas mental untuk dapat merumuskan pengertian, menyintesis

dan menarik kesimpulan.

7) Bakat, adalah salah satu kemampuan manusia untuk melakukan suatu kegiatan

dan sudah ada sejak manusia itu ada.

8) Motif dan motivasi.


18

Dari uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kehadiran berbagai

faktor dalam belajar memberikan peran yang sangat penting, terutama adanya

faktor psikologis yang dapat menjadi dasar serta memberikan kemudahan dalam

upaya meningkatkan kegiatan belajar secara maksimal.

2.2.3 Pengertian Hasil Belajar

Sukmadinata (2011) mendefinisikan “Hasil belajar atau achievement

merupakan realisasi atau pemekaran dari kemampuan- kemampuan atau

kecakapan-kecakapan potensial (kapasitas) yang dimiliki seseorang”.

Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik

perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun

keterampilan motorik.

Menurut Suryabrata (2006) “hasil belajar meliputi perubahan psikomotorik,

sehingga hasil belajar adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dicapai dalam belajar setelah ia

melakukan kegiatan belajar”. Lebih lanjut, Suryabrata (2006) mengatakan bahwa:

Pada setiap masa akhir tertentu sekolah mengeluarkan rapor tentang kelakuan,

kerajinan, dan kepandaian murid-murid yang menjadi tanggung jawabnya. Rapor

itulah yang merupakan perumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai

hasil belajar murid-muridnya selama masa tertentu.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar

mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Di sekolah hasil belajar ini

dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya.

Proses pengajaran yang optimal memungkinkan hasil belajar yang optimal pula.
19

Semakin besar usaha untuk menciptakan kondisi proses pengajaran, semakin

tinggi pula hasil dari pengajaran tersebut. Hasil belajar siswa digunakan untuk

memotivasi siswa dan untuk perbaikan serta peningkatan kualitas pembelajaran

oleh guru.

2.2.4 Cara Mengukur Hasil Belajar

Agar guru mengetahui tingkat kemampuan siswa, maka guru harus menguji

hasil belajar siswa tersebut dengan menggunakan tes yaitu tes hasil belajar. Siswa

dikatakan tuntas dalam belajarnya apabila nilai siswa telah mencapai taraf

penguasaan minimal yang ditetapkan bagi setiap bahan yang dipelajarinya.

Menurut Rumini (1993) prinsip tes hasil belajar adalah:

1) Tes hasil belajar hendaknya mengukur tujuan belajar yang telah ditentukan selaras

dengan tujuan pengajaran.

2) Tes hasil belajar hendaknya mengukur sampel yang representatif.

3) Tes hasil belajar memuat butir-butir yang paling cocok.

3) Tes hasil belajar sesuai dengan maksud penggunaannya.

4) Tes hasil belajar memperbaiki dan meningkatkan belajar.

Tes hasil belajar dibedakan menjadi tiga, yakni:

1) Ulangan Harian: Ulangan harian diadakan sebelum dan selama pembelajaran

berlangsung. Ulangan ini biasanya dilaksanakan setelah selesai dalam satu sub

pokok bahasan atau satu pokok bahasan. Dapat dilakukan untuk pre tes maupun

post tes.

2) Tes Mid Semester: Tes ini diadakan pada pertengahan semester, dan dilaksanakan

setelah beberapa pokok bahasan selesai atau telah menyelesaikan separuh dari
20

seluruh materi yang harus dipelajari dalam satu semester.

3) Tes Semester: Tes ini dilaksanakan pada akhir semester,yaitu akhir semester satu

dan akhir semester dua. Tujuan tes akhir semester adalah mengetahui seberapa

jauh daya serap yang dicapai siswa dalam belajar selama satu semester.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar

perlu dilaksanakan dengan tujuan agar guru mengetahui kemampuan siswa baik

berupa penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dilakukan selama

masa tertentu.

2.2.5 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Dalam proses belajar mengajar, keberhasilan dan kegagalan tidak dapat

dilihat dari satu faktor saja tetapi perlu memandang dari berbagai segi atau faktor

yang mempengaruhi.

Menurut Purwanto (2010) faktor yang mempengaruhi hasil belajar

dibedakan menjadi 2 golongan:

1. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis

meliputi kondisi fisik, kondisi panca indera. Sedangkan faktor psikologis meliputi

bakat, minat, kecerdasan, motivasi, kemampuan kognitif.

2. Faktor eksternal meliputi faktor lingkungan dan instrumental. Faktor lingkungan

meliputi alam dan sosial sedangkan faktor instrumental yaitu kurikulum/bahan

ajaran, guru, sarana dan fasilitas, administrasi/manajemen

Rumini (1993:60) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

hasil belajar meliputi:

1) Faktor dari dalam individu yaitu faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang

berasal dari individu meliputi faktor psikis dan faktor fisik.


21

a) Faktor psikis sebagai faktor dari dalam merupakan hal yang utama dalam

menentukan intensitas belajar siswa. Adapun faktor psikis yang

mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain: minat, kecerdasan, bakat dan

motivasi.

b) Faktor fisik pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan

belajar siswa. Siswa yang dalam keadaan segar jasmani dan rohaninya

akan lain belajarnya jika dibandingkan dengan siswa yang dalam keadaan

kelelahan. Siswa yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya di

bawah siswa yang tidak kekurangan gizi. Karena siswa yang kekurangan

gizi akan cepat lelah, mudah mengantuk, dan sulit menerima pelajaran.

2) Faktor dari luar individu meliputi faktor lingkungan, guru, metode mengajar,

kurikulum, program, materi pelajaran, sarana dan prasarana.

2.2.6 Pengertian Indeks prestasi

Indeks prestasi (IP) adalah nilai kredit rata-rata yang merupakan satuan nilai

akhir yang menggambarkan nilai proses belajar tiap semester atau dapat diartikan

juga sebagai besaran atau angka yang menyatakan prestasi keberhasilan dalam

proses belajar mahasiswa pada satu semester.

2.2.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Tingkat keberhasilan mahasiswa dalam proses pendidikan dipengaruhi

banyak faktor, secara garis besar faktor -faktor tersebut bisa dikelompokan

menjadi 2 yaitu (Hildayati, 2002).

a. Faktor intelektual adalah kemampuan seseorang yang diperlihatkan melalui

kecerdasan dan kepandaiannya dalam berpikir dan berbuat. Seperti bakat,

kapasitas belajar, kecerdasan, dan hasil belajar yang telah dicapai.


22

b. Faktor non -intelektual adalah segala kondisi dari dalam dan luar dirinya

atau lingkungan sekitar, yang terkait dengan diri seorang dalam

mempengaruhi kemampuan berpikir dan bertindak. Seperti masalah belajar,

sosial, keuangan, keluarga, organisasi, sahabat, metode belajar serta

lingkungan.

2.3 Kerangka Teori

Mahasiswa Pada Masa Pandemi Covid-19


Dipengaruhi oleh :

Faktor internal :
kondisi fisik, kondisi panca indera. Sedangkan faktor psikologis meliputi bakat, minat, kecerdasan, motivasi, kemam

Motivasi Belajar
Faktor eksternal:
guru, teman, fasilitas, lingkungan, sumber pembelajaran, orang tua
dan lain-lain

Hasil belajar

Gambar 2 : Kerangka Teori

Ket : : yang diteliti


Sumber : Purwanto (2010).
23

2.4 Kerangka Konsep

Motivasi Belajar Hasil Belajar

Keterangan :
= Variabel independen
= Variabel dependen

2.5 Hipotesa

Ho : Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar

Ha : Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil

belajar
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini mengunakan metode penelitian analitik yaitu peneliti

tidak melakukan perilaku terhadap variabel hanya mengkaji fakta-fakta yang telah

terjadi dan pernah dilakukan oleh subyek penelitian (Natoadmodjo, 2012). Pada

penelitian ini sampel diambil menggunakan rumus slovin untuk menentukan

populasi yang akan di gunakan, stelah itu diberikan kuisioner untuk melihat

motivasi belajar. Pada penelitian ini juga peneliti melihat hasil belajar berupa IP

terakhir mahasiswa FK Malahayati.

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian crosssectional yaitu jenis

penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel

independen dan variabel dependen hanya satu kali pada satu saat. Pada jenis ini,

variable independen dan variable dependen di nilai secara simultan pada suatu

saat, jadi tidak ada tindak lanjut dengan study ini akan di peroleh prevalensi atau

efek suatu fenomena (variabel independent) di hubungkan dengan penyebab

(variabel dependent) (Nurusalam, 2013). Penelitian ini menjelaskan hubungan

antara motivasi belajar dengan hasil belajar pada mahasiswa Fakultas

Kedokteran.
25

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Malahayati Bandar Lampung.

3.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2021

3.4 Subyek Penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014).

Populasi pada penelitian ini mahasiswa Fakultas Kedokteran Malahayati

tahun angkatan 2018 sebanyak 165 mahasiswa.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono. 2014). Pada penelitian inii peneliti mengunakan

rumus slovin untuk menentukan sampel yang akan digunakan pada penelitian ini

𝑁
𝑛=
1 + N (e)2

165
𝑛=
1 + 165 (0,05)2

𝑛 = 117
26

Keterangan :
N: total populasi
E : persentase kesalahan

Jadi pada penelitian ini akan menggunakan sampel sebanyak 116,8 yang

dibulatkan menjadi 117 mahasiswa berdasarkan perhitungan yang dilakukan

menggunakan rumus slovin. Adapun mahasiswa yang menjadi sampel penelitian

ini berdasarkan kriteria penelian yang sudah di tentukan.

3.5 Kriteria Sampel Penelitian

3.5.1 Kriteria inklusi

1) Bersedia menjadi responden dan menandatangani surat persetujuan (informed

consent).

2) Mahasiswa Fakultas kedokteran angkatan 2018 yang sedang mengikuti

perkuliahan jarak jauh

3.5.2 Kriteria Eksklusi

1) Tidak bersedia menjadi responden dan tidak menandatangani surat persetujuan

(informed consent).

2) Bukan mahasiswa fakultas kedokteran yang menjalankan perkuliahan jarak

jauh

3.6 Teknik pengambilan sampel

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling dimana

dalam penelitian ini peneliti mengambil sebagian dari total populasi pada

penelitian ini yang memenuhi kriteria penelitian.

3.7 Variabel Penelitian


27

Variabel pada penelitian ini adalah motivasi mahasiswa sebagai variabel

bebaas (Independent) dan hasil belajar sebagai variabel terikat (Dependent).

3.8 Devinisi Operasional Variabel

Tabel 3.1 Devinisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Motivasi belajar Motivasi belajar adalah Memberi Kuisioner Skor kuesioner: Ordinal
mahasiswa dorongan dari faktor kuesioner motivasi 1. 48-
internal (dalam) dan motivasi belajar 60=Tinggi
eksternal (luar) pada belajar 2. 31-
mahasiswa yang sedang 47=Sedang
belajar untuk membuat 3. 15-
suatu perubahan tingkah 30=Rendah
laku, pada umumnya
dengan beberapa
indikator atau unsur yang
mendukung (Uno, 2013).
Penelitian ini motivasi
belajar yang dimaksud
adalah motivasi belajar
mahasiswa Fakultas
Kedokteran Angkatan
2018 Universitas
Malahayati.

Hasil belajar Suprijono dalam Widodo Hasil akhir Kuisioner 1 : Baik Ordinal
mahasiswa dan Widayanti (2013:34) dari sebuah (IP>3,00)
mengemukakan bahwa, proses 0 : Kurang
“hasil belajar yang pembelajar (ip < 3,00)
menjadi objek penilaian an.
kelas berupa
Kemampuan kemampuan
baru yang diperoleh siswa
setelah mereka mengikuti
proses belajarmengajar
tentang mata pelajaran
tertentu.

3.9 Teknik Pengumpulan Data

Penggumpulan data menggunakan data primer yang mana data ini

merupakan data pertama didapat dari isi kuisioner

3.10 Pengolahan Data

Penggolahan data ini menggunakan SPSS (Statistikal Package for the


28

Social Sciences). Adapun tahapan yang harus dilakukan terlebih dahulu guna

mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisis data tidak di dapat

kendala. Tahapan tersebut terdiri dari :

3.10.1 Editting

Tahapan untuk melakukan pengecekan terhadap kuisioner

3.10.2 Coding

Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi angka atau

bilangan untuk memudahkan dalam proses dalam proses analisis dan

mempercepat pada saat memasukan data.

3.10.3 Processing

Memproses data yang telah di skor ke perangkat spread sheet program excel

atau kedalam program SPSS (Statistik Product and Service Solution).

3.10.4 Cleaning

Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan data yang

sudah dimasukan dengan memeriksa ada atau tidaknya kesalahan dalam

pemasukan data. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saat memasukan

data ke dalam komuter. (Natoatmodjo, 2012).

3.11 Intrumen Penelitian

Kuesioner Motivasi Belajar Kuesioner motivasi belajar yaitu kuesioner

untuk mengukur tingkat motivasi belajar. Kuesioner ini mempunyai 15 item

pernyataan yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, dengan skor

reliabilitas yang dihitung menggunakan Alpha Cronbach sebesar 0,801. Oleh

karena itu reliabilitas skala itu baik karena nilainya hampir mendekati 1 dan

terdiri dari 15 item yang valid.


29

Dalam kuesioner ini, cara penilaian yang digunakan yaitu dengan

menggunakan jawaban alternatif yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak

Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun untuk skor masing-masing

pernyataan menggunakan skala penilaian sebagai berikut:

Tabel 3.2 Penilaian Item Motivasi Belajar

Penilaian Pernyata
an
Sangat Setuju (SS) 4

Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju 1
(STS)

Tabel 3.3 Kategori Motivasi Belajar

N Kategori Keterang
o an
.
1 X > 102 Tinggi

2 68 ≤ X ≤ Sedang
102

3 X < 68 Rendah

3.11.1 Blue Print Kuesioner Motivasi Belajar

Pada penelitian ini peneliti menggukan 15 pertanyaan untuk menilai

motivasi belajar mahasiswa Pada penelitian ini kuesioner terbagi dalam 5

indikator antara lain adalah : efikasi diri, kesemasan, instrinsik locus of control,

dan belajar bersama.

No Faktor Indikator Item pertanyaan Jumlah


Favorable Unfavoravle
1. Motivasi belajar Efikasi diri 1, 2, 4,9, 12 3, 5, 11 8
Kecemasan 10 1
Intrinsik 7, 8, 13, 14 4
30

Locus of control 15 1
Belajar bersama 6 1
Jumlah 15

3.12 Analisis Data

3.10.1 Analisis Univariat

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

kuantitatif, dengan analisis yang bertujuan menyajikan secara deskriptif dari

variabel-variabel yang diteliti. Analisis yang bersifat univariat untuk melihat

distribusi frekuensi dari seluruh faktor yang terdapat dalam variabel masing-

masing, baik variabel bebas maupun variabel terikat,untuk mendapatkan rekam

medis dan menjelaskan masing-masing variabel. (Natoatmodjo, 2012).

3.10.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisi yang digunakan untuk mengetahui

perbedaan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan uji

statistik, uji statistik digunakan untuk mengetahu sebaran distribusi suatu data

apakah normal atau tidak dan uji statistik yang digunakan pada penelitian ini

berupa uji spearman ataupun pearson. Sebelum dilakukan uji silang peneliti

mengkur apakah penelitian ini terdistribusi dengan normal atau tidak. Uji

normalitas ini akan menentukan peneliti untuk menggunakan uji korelasi

(Natoatmodjo, 2012)

Penghitungan uji korelasi dengan menggunakan rumus statistik atau dengan

SPSS. Berdasarkan perhitungan statistik dapat dilihat kemaknaan hubungan antara

dua variabel. Jika probabilitas (P value < 0,05) maka bermakna atau signifikan,

berarti ada hubungan antara variabel independent dan variabel dependent namun

jika probabilitas (P value > 0,05) maka tidak bermaksa atau tidak signifikan,
31

berarti tidak adanya hubunganx antara variabel terikat dan variabel bebas.

(Sudaryono, 2015).
32

3.11 Alur Penelitian

Mahasiwa fakultas kedokteran angkatan 2018

Pengambilan data menggunakan kuisioner

Pengolahan data

Analisis data

Penyusunan laporan

Pesentasi laporan
33

DAFTAR PUSTAKA

Alessandro, B. (2018). Digital Skills and Competence, and Digital and Online Learning.

Turin: European Training Foundation.

Brophy, J. (2010). Motivating Students to Learn (3th Ed). Routledge, Abingdon-on-Thames

Crews, J., & Parker, J. (2017). The Cambodian Experience: Exploring University Students’

Perspectives for Online Learning. Issues in Educational Research, 27(4), 697–719.

Dalyono, M. (2012). Psikkologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Dhull, I., & Sakshi. (2017). Online Learning. International Education & Research Journal

(IERJ), 3(8), 32–34.

Keller, J. M. (2010). Motivational Design for Learning and Performance: The ARCS

Model Approach. Spinger

Hamalik, Oemar. (2016). Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara

Harandi, S. R. (2015). Effects of E-learning on Students’ Motivation. Procedia - Social and

Behavioral Sciences, 181, 423–430. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.04.905.

Lee, J., & Martin, L. (2017). Investigating Students’ Perceptions of Motivating Factors of

Online Class Discussions. International Review of Research in Open and Distance

Learning, 18(5), 148–172. https://doi.org/10.19173/irrodl.v18i5.2883.

Mukhtar, R. (2015). Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Pada Mata

Pelajaraan Seni Budaya Bidang Seni Musik Siswa Kelas X SMA PIRI 1 Yogyakarta.

Skirpsi. UNY

Mustofa, M. I., Chodzirin, M., Sayekti, L., & Fauzan, R. (2019). Formulasi Model
34

Perkuliahan Daring sebagai Upaya Menekan Disparitas Kualitas Perguruan Tinggi.

Walisongo Journal of Information Technology, 1(2), 151.

https://doi.org/10.21580/wjit.2019.1.2.4067.

Notoadmodjo, S. 2012. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipt Tamher, 2012.

Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta. Salemba

Medika

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis : Jakarta :

SalembaMedika.

Pilkington, O. A. (2018). Active Learning for an Online Composition Classroom : Blogging

as an Enhancement of Online Curriculum. Journal of Educational Technology

Systems, 47(2), 1–14. https://doi.org/10.1177/0047239518788278.

Purwanto, Ngalim. (2009). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Riaz, A. (2018). Effects of Online Education on Encoding and Decoding Process of Students

and Teachers. International Conference E-Learning, 42–48.

https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED590288.pdf.

Samir Abou El-Seoud, M., Taj-Eddin, I. A. T. F., Seddiek, N., El-Khouly, M. M., &

Nosseir,

A. (2014). E-learning and Students’ Motivation: A Research Study on the Effect of

Elearning on Higher Education. International Journal of Emerging Technologies in

Learning, 9(4), 20–26. https://doi.org/10.3991/ijet.v9i4.3465.

Sahu, P. (2020). Closure Of Universities Due To Coronavirus Disease 2019 (Covid-19):

Impact on Education and Mental Health of Students and Academic Staff. Cureus,
35

12(4). Doi:10.7759/Cureus.7541

Sardiman AM. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Schunk, D. H., & Usher, E. L. (2012). Social Cognitive Theory and Motivation The Oxford

handbook of Human Motivation (In RM Ryan). Oxford University Press.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Suryabrata, Sumadi. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada. Sugiyono.

2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

United Nations. (2020). Policy Brief : The Impact of on children. USA: United Nations. UU

RI No. 20 Tahun 2003 Sisdiknas

Zhou, G., Chen, S., & Chen, Z. (2020). Back to the Spring of Wuhan: Facts and Hope of

COVID-19 Outbreak. Frontiers of Medicine, 14(2), 113–116.

https://doi.org/10.1007/s11684-020-0758-9.

Daely, K., Sinulingga, U., & Manurung, A. (2013). Analisis statistik faktor-faktor yang

mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa. Saintia Matematika, 1(5), 483-494.

Fikriyani, N., 2020. Hubungan Efikasi Diri Dan Kecemasan Dengan Motivasi Belajar Pada

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung Angkatan

2018.[Skripsi].Lampung :Universitas Malahayati

Daruyani, S., Wilandari, Y., & Yasin, H. (2013, September). Faktor-faktor yang

mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa FSM universitas diponegoro semester

pertama dengan metode logistik biner. In prosiding seminar nasional statistika

universitas diponegoro 2013 (pp. 185-194). Jurusan Statistika Undip.

Anda mungkin juga menyukai