DISUSUN OLEH :
DINDA AGUSTINA 2186232038
COVER........................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I............................................................................................................... 1
PENDAHULUAN............................................................................................ 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 3
C. Tujuan…………...................................................................................... 3
BAB II............................................................................................................. 4
PEMBAHASAN............................................................................................... 4
Landasan Teori................................................................................................ 4
METODE PENELITIAN................................................................................... 11
ii
B. Definisi Operasional........................................................................ 11
E. Instrumen Penelitian........................................................................ 12
F. Pengujian Instrumen........................................................................ 12
G. Pelaksanaan Penelitian............................................................................ 13
H. Tahap Evaluasi dan Penyusunan Laporan...............................................14
I. Metode Pengumpulan Data..................................................................... 14
J. Teknik Analisis Data.............................................................................. 14
K. Uji Hipotesis Penelitian.......................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Penggunaan smartphone sendiri sangat berguna bagi pembelajaran
sejarah apabila guru mampu memaksimalkan penggunaan smartphone dalam
pembelajaran, akan tetapi pada umumnya guru hanya menggunakan metode
konvensional dan media powerpoint yang hanya berfokus pada guru
yang memberikan penjelasan, sedangkan siswa hanya melihat guru
menjelaskan menggunakan media yang ada tanpa terlibat langsung dalam
penggunaan media pembelajaran tersebut. Hal tersebut disebabkan karena
masih kurangnya inovasi teknologi aplikasi android dalam proses
pembelajaran sejarah yang melibatkan langsung siswa dalam penggunaan
media pembelajarannya. Selain itu tidak adanya aplikasi android yang
dapat digunakan sebagai pembelajaran sejarah, sehingga guru tidak bisa
memaksimalkan penggunaan smartphone dalam pembelajaran. Dengan
adanya kondisi seperti itu.
Keberhasilan proses pembelajaran bergantung kepada penggunaan
sumber dan media pembelajaran yang sesuai. Jika sumber dan media dipilih
dan dipersiapkan dengan tepat dan hati-hati dapat memenuhi antara lain;
menimbulkan motivasi positif peserta didik, melibatkan peserta didik,
mejelaskan dan menggambarkan isi subjek, dan menggambarkan kinerja
individual. Maka kedudukan media dalam pembelajaran tidak dapat dianggap
sepele. Perlu diperhatikan bahwa materi ajar yang berbeda memerlukan
media dan sumber pembelajaran yang berbeda pula.
Dalam pembelajaran sejarah guru seringkali kebingungan
menentukan media pembelajaran yang sesuai. Untuk menentukan maupun
memilih media pembelajaran, seorang guru harus mempertimbangkan
beberapa prinsip sebagai acuan dalam mengoptimalan pembelajaran (Susanto
& Akmal, 2019).
Salah satu media pembelajaran yang dapat dikembangkan saat ini yaitu
media pembelajaran Andorid. Media pembelajaran yang mudah diakses oleh
siapa saja dan dilakukan dimana saja menjadi faktor pendorong
berkembangnya media pembelajaran Android. Tanpa harus bertatap
muka langsung dalam proses pembelajaran, siswa dan guru tetap dapat
melakukan proses pembelajaran tersebut, sehingga waktu yang digunakan
akan relatif efisien karena tidak mengurangi jam efektif pembelajaran.
Guru dan siswa dapat melakukan perannya masing-masing dengan
pekerjaan yang sedang berlangsung. Media pembelajaran Android dapat
dikembangkan secara kreatif dan inovatif agar siswa lebih tertarik dan
dengan mudah menerima materi pelajaran yang ada di media
pembelajaran Android tersebut. Adanya pengembangan media
pembelajaran berbasis android dapat memberikan angin segar bagi
pendidikan di Indonesia. Sifat media pembelajaran yang praktis, fleksibel,
dan bersifat personal akan meningkatkan minat, motivasi, dan daya kreatif
siswa dalam melakukan proses pembelajaran.
2
Masih banyaknya guru yang mengunakan metode konvensional atau
metode ceramah menyebabkan materi yang disampaikan kurang
maksimal sehingga menghasilkan evaluasi yang kurang maksimal.
Penyampaian materi menggunakan media papan tulis menyebabkan siswa
kurang tertarik dengan materi dan penggunaan komputer yang terbatas
juga menyebabkan waktu pelajaran yang terbuang dan kegaduhan siswa
dalam proses pembelajaran. Tidak meratanya komputer dalam proses
pembelajaran menyebabkan siswa gaduh dan bermain telepon genggam.
Penggunaan telepon genggam pada saat jam pelajaran menyebabkan
konsentrasi siswa saat proses belajar akan terganggu, karena perhatian
siswa akan terbagi antara mendengarkan guru yang menerangkan materi
dengan kemenarikan fitur yang ada dapam telepon genggam. Hal itu
menyebabkan proses pembelajaran yang kurang efektif.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan Aplikasi Android Offline dalam pembelajaran
Sejarah di Kelas?
2. Bagaimana pengaruh penggunaan media Aplikasi Android Offline
terhadap hasil belajar siswa di kelas?
3.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penggunaan Aplikasi Android Offline dalam
pembelajaran Sejarah di Kelas
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Aplikasi Android Offline
terhadap hasil belajar siswa di kelas
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
4
penting dalam menunjang keberhasilan proses. Penggunaan media
pembelajaran juga dapat memberikan rangsangan bagi siswa untuk
terjadinya proses belajar dikuatkan oleh pendapat Miarso bahwa
“Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali”.
disengaja, bertujuan, dan terkendali”.
Media pembelajaran merupakan suatu teknologi pembawa pesan yang
dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran, media pembelajaran
merupakan sarana fisik untuk menyampaikan materi pembelajaran.Media
pembelajaran merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang dengar termasuk teknologi perangkat keras.Teori Pengembangan
Media Pembelajaran
Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu-satunya sumber
untuk memperoleh pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber
belajar kemudian bertambah dengan adanya buku. Penulisan buku
dilandasi oleh suatu konsep dasar bahwa tidak ada sesuatu dalam akal
pikiran manusia, tanpa terlebih dahulu melalui penginderaan. Dari istilah
para pendidik mulai menyadari perlunya sarana belajar yang dapat
memberikan rangsangan dan pengalaman belajar secara menyeluruh bagi
peserta didik melalui semua indera, terutama indera pandang dan dengar.
Berikut adalah gambaran kerucut pengalaman Dale:
5
gambaran atau film (iconic representation of experiment) kemudian
belajar dengan simbol, yaitu menggunakan kata-kata (symbolic
representation).
6
alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila
dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan.
b. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang
digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam
proses belajar mengajar.
c. Guru hundaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu
medinga pengajaran yang digunakan.
d. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu
media pengajaran.
e. Penggunan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan
sembarang menggunakanya.
f. Jika sekiranya suatu pokok bahasa memerlukan lebih dari macam
media, maka guru dapat memanfaatkan multi media yang digunakan
dan meperlancar proses beajar mengajar dan juga dapat merangsang
siswa dalam belajar.
5. Klasifikasi Media Pembelajaran
Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan,
mislanya teori/konsep baru dan teknologi, media pendidikan
(pembelajaran) mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis
dan format, dengan masing-masing ciri dan kemampuannya sendiri. Dari
sinilah, kemudian timbuk usaha-usaha untuk melakukan klasifikasi atau
pengelompokan media, yang mengartah kepada pembuatan taksonomi
media pembelajaran.
6. Karakteristik Media Pembelajaran
Setiap media mempunyai karakterisitik sendiri, yang dilihat dari
berbagai segi. Schramm, sebagaimana dikutip kembali oleh Sadiman,
melihat karakterisitik media dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang
dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai.7 Karakteristik
media juga dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan
rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai
karakteristik mmedia pembelajaran sangat penting artinya untuk
pengelompokan dan pemilihan media.
Secara garis besar, media pembelajaran dapat diklasifikasikan atas
media grafis, media audio, media proyeksi diam, dan media permaianan-
simulasi. Masing-masing kelompok media tersebut memiliki karakteristik
yang berbeda satu dengan yang lainnya.karakteristik media tersebut akan
dibahas dalam uraian selanjutnya.
7. Pengertian Hasil Belajar
Proses belajar terjadi karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan yang dimaksud adalah berupa hasil belajar. Hasil belajar harus
menunjukkan suatu perubahan tingkah laku yang bersifat menetap,
fungsional, positif dan disadari. Perwujudan hasil belajar akan selalu
berkaitan dengan kegiatan evaluasi. Untuk itu diperlukan teknik dan
prosedur evaluasi belajar yang dapat menilai secara efektif proses dan
hasil belajar.
7
Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku secara
keseluruhan. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar meliputi aspek
tingkah laku kognitif, konotatif, afektif atau motorik. Belajar yang hanya
menghasilkan perubahan satu atau dua aspek tingkah laku saja disebut
belajar sebagian dan bukan belajar lengkap.
8. Jenis Hasil Belajar
Menurut Gagne, “prestasi
Menurut Gagne, “prestasi belajar dapat dikelompokkan ke dalam 5
(lima) kategori yaitu :
a. Keterampilan intelektual (intellectual skills).
Belajar keterampilan intelektual berarti belajar bagaimana
melakukan sesuatu secara intelektual. Ada enam jenis keterampilan
intelektual antara lain:
1.) Diskriminasi-diskriminasi, yaitu kemampuan membuat respons
yang berbeda terhadap stimulus yang berbeda pula
2.) Konsep-konsep konkret, yaitu kemampuan mengidentifikasi ciri-
ciri atau atribut-atribut suatu objek
3.) Konsep-konsep terdefinisi, yaitu kemampuan memberikan makna
terhadap sekelompok objek-objek, kejadian-kejadian, atau
hubungan-hubungan
4.) Aturan-aturan, yaitu kemampuan merespons hubungan-hubungan
antara objek-objek dan kejadian-kejadian
5.) Aturan tingkat tinggi, yaitu kemampuan merespons hubungan-
hubungan antara objek-objek dan kejadian-kejadian secara lebih
kompleks
6.) Memecahkan masalah, yaitu kemampuan memecahkan masalah
yang biasanya melibatkan aturan-aturan tingkat tinggi.
b. Strategi-strategi kognitif (cognitive strategies).
Strategi-strategi ini merupakan kemampuan yang mengarahkan
prilaku belajar, mengingat, dan berfikir seseorang. Ada lima jenis
strategi-strategi kognitif diantaranya :
1) Strategi-strategi menghafal, yaitu strategi belajar yang dilakukan
dengan cara menghafal ide-ide dari sebuah teks
2) Strategi-strategi elaborasi, yaitu strategi belajar dengan cara
mengaitkan materi yang dipelajari dengan materi lain yang relevan
3) Strategi-strategi pengaturan, yaitu strategi belajar yang dilakukan
dengan cara mengelompokkan konsep-konsep agar menjadi
kategori-kategori yang bermakna
4) Strategi-strategi pemantauan pemahaman, yaitu strategis belajar
yang dilakukan dengan cara memantau proses-proses belajar yang
sedang dilakukan Strategi –strategi afektif, yaitu strategi belajar
yang dilakukan dengan cara memusatkan dan mempertahankan
perhatian.
c. Informasi verbal (verbal information).
8
Belajar informasi verbal adalah belajar untuk mengetahui apa yang
dipelajari baik yang berbentuk nama-nama objek, fakta-fakta, maupun
pengetahuan yang telah disusun dengan baik.
d. Keterampilan motor (motor skills).
Kemahiran ini merupakan kemampuan siswa untuk melakukan
sesuatu dengan menggunakan mekanisme otot yang dimiliki.
e. Sikap (attitudes).
Sikap merupakan kemampuan mereaksi secara positif atau negatif
terhadap orang, sesuatu, dan situasi.
9
penggunaan modalitas indera, bimbingan dalam belajar, kondisi-kondisi
intensif.
c. Faktor-faktor Individual
Faktor-faktor individu meliputi kematangan, faktor usia kronologis,
perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas mental,
kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, dan motivasi.
Kemudian hasil belajar yang dicapai peserta didik melalui proses
belajar mengajar yang optimal cenderung menunjukkan hasil yang berciri
sebagai berikut :
Penggunaan Media
Pembelajaran
10
Penggunaan media pembelajaran berpengaruh pada proses pembelajaran
sejarah. Apabila guru dalam proses pembelajaran sejarah menggunakan
media pembelajaran diharapkan media tersebut dapat merangsang pikiran,
perasaan, minat, perhatian serta hasil belajar peserta didik. Media
pembelajaran juga bisa dikatakan sebagai alat bantuatau benda yang
digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menyampaikan
pesan atau informasi kepada peserta didik dengan maksud agar proses
interaksi komunikasi antara guru dan peserta didik dapat berlangsung secara
tepat.
12. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah, apabila
peneliti telah mendalami permasalahan suatu penelitiannyadengan
seksama serta menetapkan anggapa dasar , lalu membuat sebuah teori
sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji (di bawah kebenaran).
Peneliti mengumpulkan data-data yang paling berguna untuk membuktikan
hipotesisnya (Rahmaniar, Haris, & Martawijaya, 2015).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Ditinjau dari permasalahan yang ada, peneliti menggunakan pendekatan
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang hasilnya
disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka.
Pendekatan ini dipilih karena penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis
kegiatan penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan
terstruktur sejak awal mulai dari pembuatan desain penelitian, baik itu tentang
tujuan penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, sampel data,
sumber data, maupun metodologinya.
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
ialah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) Dalam metode
quasi experiment, peneliti berusaha menentukan apakah suatu treatment
mempengaruhi hasil sebuah penelitian. Pengaruh ini dinilai dengan cara
menerapkan treatment tertentu pada satu kelompok (kelompok treatment) dan
tidak menerapkannya pada kelompok yang lain (kelompok kontrol), lalu
menentukan bagaimana dua kelompok tersebut menentukan hasil akhir
(Creswell, 2014).
B. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku ataupun peningkatan
pemahaman pengetahuan dan pengalaman sebagai dampak adanya proses
11
pembelajaran. Hasil belajar diukur menggunakan tes (pretest dan posttest).
Dalam penelitian ini, hasil belajar dianggap sebagai variabel terikat.
2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan materi-materi yang cukup sulit disampaikan apabila hanya
disampaikan dengan kata-kata ataupun penjelasan di papan tulis. Media
yang digunakan yaitu aplikasi android untuk kelas eksperimen dan power
point untuk kelas kontrol. Dalam penelitian ini, media pembelajaran
dianggap sebagai variable bebas.
3. Pretest dan Posttest
Pretest yaitu tes awal yang diberikan sebelum diberikan perlakuan.
Prestest ini diberikan baik kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol,
sehingga diketahui sejauh mana hasil belajar siswa tersebut sebelum
diberikan perlakuan.
4. Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas kontrol adalah kelas yang dalam proses pembelajarannya
menggunakan media konvensional, sedangkan kelas eksperimen adalah
kelas yang dalam proses pembelajarannya menggunakan media aplikasi
android.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua macam instrument, yaitu media
pembelajaran dan tes (pre test dan post test). Adapun media pembelajaran
digunakan untuk membedakan antara kelas eksperimen dengan kelas control,
sedangkan tes dijadikan acuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
pre test dan pos test, siswa dituntut untuk mengerjakan soal-soal mata
12
pelajaran sejarah sesuai materi yang telah disampaikan dengan bentuk
soal Pilihan Ganda
F. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Untuk uji validitas media pembelajaran, baik berupa aplikasi android
maupun power point, dilakukan dengan mengkonsultasikan dan meminta
pertimbangan kepada guru mata pelajaran sejarah untuk diperiksa dan
dievaluasi secara sistematis apakah media-media tersebut sesuai
dengan materi yang ada pada mata pelajaran sejarah. Setelah
dikonsultasikan dan dilakukan perbaikan maka media pembelajaran
tersebut dinyatakan layak (valid) digunakan. Menurut Sugiyono (2014),
(Creswell, 2014)untuk instrumen yang berbentuk tes, pengujian
validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi
instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.
2. Uji Reliabilitas
Tes tersebut dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang
tetap apabila diteskan berkali-kali. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila
hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan. Dengan kata lain, jika
kepada para peserta didik diberikan tes yang sama pada waktu yang
berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan (ranking)
yang sama dalam kelompoknya (Suharsimi Arikunto, 2013: 74).
G. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini melalui beberapa tahapan, yaitu:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap awal yang dipersiapkan
sebelum melakukan penelitian. Tahap persiapan ini meliputi:
a. Observasi
b. Pembuatan proposal penelitian
c. Pembuatan instrumen penelitian
d. Perijinan penelitian
13
diperoleh langsung dari variabel bebas yang dimanipulasi, bukan dari
variabel lain (Emzir, 2012).
b. Validitas Eksternal
Validitas eksternal adalah suatu kondisi dimana hasil pada sebuah
eksperimen dapat diterapkan (digeneralisasikan) pada lingkungan
diluar dari setting eksperimen tersebut (Emzir, 2012).
14
siswa yang digunakan dalam penelitian dipilih secara random (acak)
atau ditentukan berdasarkan prestasi.
Menurut Sugiyono (Sugiyono, 2014) terdapat beberapa teknik
yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data antara lain
dengan Kertas Peluang dan Chi Kuadrat.
2. Penetapan Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini langkah teknik analisis data yang dilakukan
yaitu uji beda. Menurut Sutrisno Hadi (Hadi, 2015) t-test kerap kali
digunakan dalam eksperimen-eksperimen yang menggunakan sempel-
sempel yang berkolerasi (corellated samples).
15
DAFTAR PUSTAKA
16
latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata
“medium” yang secara
harfiah
berarti “perantara” yaitu
perantara sumber pesan
(a source) dengan
17