Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL TUGAS

PROJECT ICT
LITERACY
Judul:

Analisis Respon Orang Tua Terhadap Penggunaan Aplikasi Zoom


Di Masa Pademi Covid-19 Sebagai Media Pembelajaran Siswa

Tim:

Jumardi S (200201010217)

Semester Satu Tahun Akademik 2021/2022


Program Studi Manajemen
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia- Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan baik.
Proposal ini berjudul “Analisis Respon Orang Tua Terhadap Penggunaan Aplikasi
Zoom Di Masa Pademi Covid-19 Sebagai Media Pembelajaran Siswa”. Sholawat
serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
semoga rahmat dan syafa’atnya sampai kepada kita semua. Dengan
terselesaikannya proposal ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak baik moral maupun materil, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada yang terhormat Ibu Cian Ramadhona Hassolthine,S.Kom.,
M.Kom selaku dosen pengampu mata kuliah ICT Literacy.
Semoga kebaikan dari semua pihak yang telah membantu, tercatat
sebagai amal ibadah dan mendapat balasan yang sebaik-baiknya dari Allah
SWT. Semoga dengan adanya skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi para
pembaca.

Jakarta, 24 November 2021


Peneliti

Jumardi, S

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Masalah ........................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................... 4
A. Penelitian Terdahulu yang Relavan ............................................................. 4
B. Media Pembelajaran .................................................................................... 5
1. Pengertian Media Pembelajaran ................................................................ 5
2. Ciri-ciri Media Pembelajaran .................................................................... 6
3. Fungsi Media Pembelajaran ...................................................................... 6
4. Jenis-jenis Media Pembelajaran ................................................................ 7
5. Media Pembelajaran dalam Jaringan ......................................................... 8
C. Aplikasi Zoom ............................................................................................. 9
1. Pengertian Aplikasi Zoom ......................................................................... 9
2. Manfaat Aplikasi Zoom Clouds Meetings ................................................ 10
3. Kelebihan dan Kekuranagan Zoom Clouds Meetings ............................... 11
4. Fitur-fitur Aplikasi Zoom .......................................................................... 12
5. Penggunaan Zoom dikalangan Pelajar ...................................................... 12
D. Respon ......................................................................................................... 13
E. Orang Tua .................................................................................................... 13
F. Kerangka Pikir ............................................................................................. 14
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 16
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................................................. 16
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 16
C. Sumber Data ................................................................................................ 16
D. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................................ 17
E. Variabel Penelitian....................................................................................... 17
F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 17
G. Teknik Keabsahan Data ............................................................................... 18
H. Teknik Analisis Data ................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir .............................................................................. 15

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tahun yang sangat mengejutkan bagi seluru penjuruh dunia adalah tahun
2020 terjadiya pandemi yang semakin luas, wabah penyakit covid-19 telah
membawah perubahan yang signifikan hingga merubah dunia dan memberikan
dampak luar biasa diberbagi sektor pada suatu negeri seperti sektor pendidikan,
sektor perekonomian, kehidupan social dan lain-lain.1
Wabah Covid-19 merupakan sebuah pandemi yang tidak hanya
mempengaruhi aspek pendidikan namun juga seluruh aspek kehidupan masyarakat
di dunia khususnya di Indonesia. Situasi ini telah menjadi sebuah tantangan
tersendiri bagi seluruh lembaga pendidikan, termasuk lembaga Pendidikan
Sekolah Dasar. Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan guna
menyikapi hal ini, Pemerintah telah mengeluarkan larangan bagi seluruh jenjang
pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka langsung dalam ruang
kelas dan menghimbau setiap sekolah untuk melaksanakan pembelajaran secara
online atau daring.2
Pembelajaran daring bentuk pembelajaran secara terpisah antara siswa-
guru, siswa-siswa, proses belajar yang mengharuskan siswa menggunakan
perangkat teknologi informasi yang tersedia. Pembelajaran daring akan
melibatkan orang tua, orang tua harus lebih peduli atas proses belajar megajar,
menjadi motivator bagi siswa, mengontrol siswa dalam penggunaan handphone,
pengajar sekaligus membimbing tugas dan materi yang diberikan guru agar siswa
mudah untuk mempelajarinya. Meskipun pada dasarnya tidak semua orang tua
memliki waktu luang untuk mengajarkan anaknya, perlu diketahui peran orang tua
siswa menjadi bagian terpenting pada proses pendidikan agar berjalan sesuai
dengan kuriulum dan tercapainya tujuan dari pendidikan.3
Pada pelaksanaan pembelajaran daring juga memerlukan media aplikasi
sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di antaranya google
classroom, zoom meeting, whatsapp dan google meet.4
Melalui observasi awal yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa sarana
pembelajaran yang digunakan oleh sekolah tersebut adalah aplikasi zoom meeting.
Penerapan aplikasi zoom meeting pada awalnya menjadi sebuah masalah bagi
guru, siswa dan orang tua siswa karena sebagian besar guru, orang tua dan juga
siswa belum terbiasa menggunakan media pembelajaran daring tersebut terutama
terkait teknis operasionalisasi menggunakan model program zoom meeting,

1
T.Hoolry, covid-19:global impacts on graduate recruitment’’london: institute of student
employers, (1 Juli 2020), hal.13-15.
2
Zulfikar, Efektifitas Pengunaan Media Zoom Terhadap Pembelajaran Pada Masa
Pandemi Covid-19, vol. 2 no.1, (desember 2020), hal. 34.
3
Y. A. Anita Wardani, Analisis Kendala Orang Tua dalam Mendampingi Anak Belajar di
Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19, Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 5,
no. 1,(25 oktober 2020), hal. 772.
4
Zulfikar, Efektifitaspengunaan Media Zoom Terhadap Pembelajaran Pada Masa
Pandemi Covid-19, vol. 2 no.1, (desember 2020), hal. 34.

1
kesulitan untuk mengakses jaringan dan masih banyak siswa yang belum memiliki
smartphone dan laptop.
Zoom meeting merupakan media yang dapat digunakan secara langsung
dengan siapapun sehingga sangat cocok digunakan untuk pembelajaran jarak
jauh di tengah pandemi ini. Pemanfaatan media zoom ini akan sangat membantu
guru dan siswa dalam proses belajar karena dapat berinteraksi dan berkomunikasi
secara tatap muka walaupun di tempat yang berbeda. Selain itu, adapun sisi
positif dan negatif dari aplikasi tersebut. Sisi positifnya yaitu zoom meeting
bukan hanya mampu melakukan panggilan video satu lawan satu, tetapi juga
dalam sebuah grup yang beranggotakan sampai 100 orang. Selain panggilan
video, pengguna dapat berkirim pesan teks, berbagai file, maupun berbagi layar
sehingga dapat melakukan presentasi secara langsung. Dan sisi negatif dari
aplikasi ini yaitu, zoom meeting hanya dapat digunakan untuk melakukan
pertemuan selama 40 secara gratis. Aplikasi ini dapat terkoneksi ke internet
menggunakan jaringan 4G LTE, 3G dan Wi-fi.5
Dibalik adanya sisi positif dan negative dari penggunan aplikasi zoom,
aplikasi masih tetap digunakan oleh guru dan siswa karena mempermudah dalam
mengelola pelajaran secara tatap muka dan menyampaikan informasi secara cepat,
akurat kepada siswa tanpa harus bertemu atau tatap muka, zoom ini juga mudah
diakses oleh setiap peserta dikalangan pelajar saat masa pandemik ini.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai
"Analisis Respon Orang Tua Terhadap Penggunaan Aplikasi Zoom Di Masa
Pandemi Covid-19 Sebagai Media Pembelajaran Siswa".
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat
disimpulkan rumusan masalahnya adalah bagaimana respon orang tua terhadap
penggunaan aplikasi zoom dimasa pademi covid-19 sebagai media pembelajaran
siswa ?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan dalam
penelitian ini yaitu untuk mengetahui respon orang tua terhadap penggunaan
aplikasi zoom dimasa pademi covid-19 sebagai media pembelajaran siswa.

D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian ini dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu
secara teoritis dan secara praktis sebagai berikut:
1. Secara teoritis yaitu manfaatnya bagi keilmuan dan pengembangan
pendidikan.
Menambah khazanah keilmuan serta sebagai bahan bagi peneliti yang
akan meneliti yang sama temanya sebagai bahan pertimbangan atau kajian
terdahulu.
2. Secara praktis yaitu manfaat langsung kepada masyarakat atau pihak-pihak

5
Danin haqien, (2020) pemanfaatan zoom meeting untuk prosesembelajaran pada
asapandemi covid-19, artke pendidikan vol. 5. No.1, hal.3-4

2
terkait seperti berikut:
a. Bagi Orangtua di kelurahan rawa badak kecamatan koja agar dapat
mengerti tentang arti betapa pentingnya bimbingan orangtua terhadap
pembelajaran daring anak yang menggunakan aplikasi zoom pada tingkat
sekolah dasar.
b. Supaya orang yang membaca hasil dari penelitian ini memperoleh ilmu
yang barokah dan bermanfaat.

3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu yang Relavan
Penelitian terdahulu dilakukan sebagai upaya memperjelas tentang variabel-
variabel dalam penelitian ini. Selain itu dapat meganalisis respon orang tua
terhadap penggunaan aplikasi zoom di masa pandemi covid-19 sebagai media
pembelajaran siswa. Sekaligus untuk membedakan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya. Manfaat penelitian terdahulu oleh penelitian sebagai bahan
perbandingan dan acuan.
1. Zulfikar (2020) yang berjudul Efektifitas Penggunaan Media Zoom
Terhadap Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif . dalam penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran jarak jauh bagi siswa sekolah dasar
sebisa mungkin disajikan secara interaktifitas antara pendidik dan peserta didik
sebagaimana yang disukai oleh siswa sekolah dasar. Efektifitas pembelajaran
jarak jauh bertumpu pada kemampuan setiap tenaga pengajar dalam
menyampaikan materi pengajaran layaknya proses pembelajaran tatap muka.Saat
ini telah banyak tersedia aplikasi yang menyediakan fasilitas video conference
untuk membantu proses pembelajaran sehingga antara pendidik dan siswa tetap
melaksanakan tatap muka meskipun berada ditempat yang berbeda. Aplikasi atau
media yang saat ini banyak digunakan oleh sekolah adalah aplikasi Zoom.
Penelitian mengenai efektifitas penggunaan media zoom terhadap pembelajaran di
tengah pandemic covid-19 ini akan dilaksanakan di SDN 117 Leppangeng guna
mengukur keefektifan media tersebut terhadap pembelajaran di tengah pandemic
covid-19 ini.6
2. Febri yanti irawan (2021) yang berjudul analisis penggunaan aplikasi
zoom sebagai media pembelajaran sosiologi di SMA negeri 18 makassar. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus dengan metode pengumpulan data melalui dua sumber
data yaitu data primer dan data sekunder. Penggunaan aplikasi zoom sebagai
media pembelajaran sosiologi di kalangan siswa dan guru bahwa aplikasi zoom ini
tidak efektif dikarenakan bahwa kebanyakan siswa selama menggunakan aplikasi
ini dalam belajar mengajar mereka kesulitan memahami pelajaran, bukan hanya
itu sering kali siswa juga melakukan kecurangan ketika guru ingin menguji
kemampuan dengan melakukan kuis, mereka justru keluar begitu saja untuk
menghindari pertanyaan guru.7
3. Mulyana (2021) yang bejudul analisis respon orang tua terhadap
pembelajaran jarak jauh pada siswa sekolah dasar kelas rendah di 3 kecamatan
kota Bandar aceh. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penerapan
pembelajaran jarak jauh belum fit for purpose untuk siswa dasar kelas renda

6
Zulfikar, Efektifitaspengunaan Media Zoom Terhadap Pembelajaran Pada Masa
Pandemi Covid-19, vol. 2 no.1, (desember 2020), hal. 35.
7
Febri yanti irawan, Analisis Penggunaan Aplikasi Zoom Sebagai Media Pembelajaran
Sosiologi Di SMA Negeri 18 Makassar.(10 Februri 2021), hal. 4.

4
khususnya pada 3 kecamatan kota banda aceh karena banayaknya biaya yang
ditimbulkan dari pada manafaat. System pembelajaran jarak jauh masih perlu
adanya edukasi kepada guru, siswa dan orang tua siswa agar dapat mewujudkan
proses belajar mengajar yang efektif dan efesien.8
Berdasarkan tinjuan di atas bahwa penelitian pertama menyatakan bahwa
Efektifitas pembelajaran jarak jauh bertumpu pada kemampuan setiap tenaga
pengajar dalam menyampaikan materi pengajaran layaknya proses pembelajaran
tatap muka walaupun ditempat yang berbeda dan di dukung dengan aplikasi zoom
yang kebayakan digunakan didunia pendidikan.
Pada penelitian kedua menyimpulkan bahwa ternyata Penggunaan aplikasi
zoom sebagai media pembelajaran sosiologi di kalangan siswa dan guru bahwa
aplikasi zoom ini tidak efektif dikarenakan bahwa kebanyakan siswa selama
menggunakan aplikasi ini dalam belajar mengajar mereka kesulitan memahami
pelajaran.
Sedangakan pada penelitian ketiga menujukkan bahwa respon orang tua
terhadap pembelajaran jarak jauh belum fit for purpose untuk siswa dasar dan
masih perlu adanya edukasi terhadap guru, siswa dan orang tua tentang
pemebelajaran jarak jauh ini agar lebih efektif dan efesien dalam belajar
mengajar.
Perbedaan penelitian yang peneliti kemukakan ini dengan penelitian
sebelumnya adalah selain dilakukan ditempat dan lokasi yang berbeda, walaupun
bidang yang dibahas sedikit memiliki kesamaan namun berbeda dari berbagai
segi tiap variabel dimana penelitian ini lebih mengarah pada permasalahan
mengenai respon orang tua siswa terhadap penggunaan aplikasi zoom pada masa
pandemic covid-19 sebagai media pembelajaran siswa saat ini.
B. Media pemebelajaran
1. Penegrtian media pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin mediun yang berarti perantara atau
pengantar, AECT (Association Of Education And Communication Technology)
memberikan batasan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyampaikan pesan dan informasi. NEA (national education asspciation)
mengartikan media adalah segala benda dapat dimanipulasi, dilihat, didengar,
dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan untuk kegiatan
tersebut. Dengan kata lain, media pembelajaran adalah kompenen sumber belajar
atau wahana fisik yang mengandung materi instrusional di likungan peserta didik
yang merangsang mereka untuk belajar.9
Demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim kepada penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
minat serta kemauan peserta didik sehingga proses pembelajran terjadi sehingga
dapat mencapai tujuan pemebalajaran secara efektif.

8
Mulyana, Analisis Respon Orang Tua Terhadap Pembelajaran Jarak Jauh Pada Siswa
Sekolah Dasar Kelas Rendah Di 3 Kecamatan Kota Bandar Aceh, (20 Januari 2021), hal.3.
9
Febri yanti irawan, Analisis Penggunaan Aplikasi Zoom Sebagai Media Pembelajaran
Sosiologi Di SMA Negeri 18 Makassar, (februri 2021), hal.4.

5
2. Ciri-ciri media pembelajaran
Menurut gerlach dan ely ada tiga ciri-ciri pembelajarn yaitu:10
a. Fiksatif yaitu kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan
merekontruksikan suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri ini peristiwa atau objek-
objek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat
dipergunakan setiap saat, contoh peristiwa demostrasi mahasiswa, pencoblosan
saat pemilu dan lain sebagainya dapat dibuka kembali dengan media materi
perubahan social politik.
b. Manipulatif yaitu peristiwa yang memakan waktu berhari-hari atau
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dengan disajikan kepada peserta didik
dalam waktu yang singkat, misalnya peristiwa proses perubahan social yang
terjadi dalam waktu yang sangat lama biasa disajikan dalam waktu lima puluh
menit. Begitu juga sebaliknya, sebuah kejadian yang singkat dapat dibuat dan
diperlambat penayangannya.
c. Distributif yaitu suatu media pembelajaran memungkinkan untuk
mentransportasikan suatu kejadian atau peristiwa atau objek secra bersamaan
melalui ruang yang berbeda-beda. Dalam hal ini peserta didik yang berada dalam
ruangan yang berbeda mendapatkan stimulasi pengalaman yang sama mengenai
peristiwa atau objek tersebut.
3. Fungsi media pembelajaran
Menurut levi dan lentz fungsi media pembelajaran, khususnya media visual
memiliki 4 fungsi yaitu: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif dan fungsi
kompensatoris. Fungsi atensi adalah media berfungsi megarah dan menarik
perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi pada materi pelajaran. Fungsi afektif
yaitu berfungsi untuk menggugah emosi dan sikap peserta didik. Fungsi kognitif
yaitu berfungsi memperlancar memahami dan mengingatkan informasi dan pesan
yang terkandung dalam gambar. Fungsi konfensatoris adalah membantu peserta
didik yang lemah dalam membaca teks untuk mengorganisasikan informasi dalam
teks dan mengingatkannya kembali. Kemp dan Dayton, menyatakan bahwa media
pembelajran memiliki 3 fungsi utama yaitu memotivasikan minat atau tindakan,
menyajikan informasi dan memberikan intruksi.11
Media memiliki peranan sangat penting dalam membantu proses
pembelajaran dan efektivitas pencapaian hasil belajar. Media diperlukan dalam
pembelajaran untuk mengemas pembelajaran serta memudahkan pemahaman
ilmu pengetahuan yang diterima oleh peserta didik. M. Basri dan Sumargono
mengutip pendapat Sudrajat yang mengemukakan fungsi media diantaranya
sebagai berikut:12
a. Media pembelajaran mampu mengatasi keterbatasan pengalaman yang
dimiliki oleh siswa
b. Media pembelajaran dapat melampaui batas ruang kelas.
c. Media pembelajaran dapat memungkinkan terjalinnya interaksi langsung
antara siswa dengan lingkungan

10
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran. (Jakarta: Rajawali Pers. 2011), hal.23.
11
Arsyad, Azhar. Ibid, hal.24.
12
M. Basri dan Sumargono, Media Pembelajaran Sejarah, (Yogyakarta : Graha
Ilmu), hal. 2-4.

6
d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
e. Media dapat digunakan untuk menanamkan konsep dasar yang benar,
konkret dan realistis.
f. Media pembelajaran dapat membangkitkan semangat, mengalihkan
perhatian dan merangsang anak untuk belajar.
g. Media mampu memberikan pengalaman yang integral atau menyeluruh dari
yang konkret sampai yang abstrak.
Menurut Sukiman media mempunyai fungsi lain untuk tujuan instruksi
dimana informasi yang terdapat dalam media diharapkan mampu melibatkan
peserta didik dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat
terjadi. Selain bersifat menyenangkan, media pembelajaran harus dapat
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan peserta
didik.13
Terkait pendapat di atas untuk mengatasi hambatan dalam berkomunikasi,
keterbatasan fisik di kelas, sikap pasif siswa serta mempersatukan pengamatan
mereka, muncullah pengaruh teknologi audio dan video dalam sistem pendidikan.
Lahirlah alat audio visual yang menekankan penggunaan pengalaman
langsung/konkrit untuk menghindari verbalisme. Menurut Asnawir dan M.
Basyiruddin Usman pada saat ini media mempunyai fungsi : 14
a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa/mahasiswa dan
membantu memudahkan mengajar bagi guru/dosen.
b. Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak dapat menjadi konkrit)
c. Menarik perhatian lebih besar (tidak membosankan).
d. Semua indera murid dapat diaktifkan. Kelemahan satu indera
dapat diimbangi oleh kekuatan indera lainnya.
e. Dapat membangkitkan dunia teori dan realitanya.
f. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam pembelajaran.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran mempunyai fungsi memudahkan siswa dalam memahami
pembelajaran yang sifatnya abstrak, serta dapat menarik perhatian dan minat
siswa untuk lebih tertarik dalam belajar.
4. Jenis media pembelajaran
Brezt mengelompokkan media pembelajaran atas media audio visual gerak,
audio visual diam, audio semi gerak, visual gerak, visual diam, semi gerak, media
audio dan media cetak. Gagne mengklarifikasi media berdasarkan kesesuaian
rangsangan yang ditimbulkan media dengan karakteristik siswa sehingga
dibaginya 12 jenis media yaitu objek/benda nyata, model, suara langsung,
rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media
transparansi, film bingkai, film rangkai, televise dan gambar.15
Sesuai dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran
mengalami perkembangan. Seels dan Glasgow membedakan atas media
tradisional dan media mutakhir. Media tradisional berupa media visual diam tak
13
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta : Pedagogia, 2012), hal. 49.
14
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta Selatan: Ciputat
Pers), hal. 24-25.
15
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta : Pedagogia, 2012), hal. 45.

7
diproyeksi dan yang diproyeksikan, audio, penyajian, multimedia, visual dinamis
yang diproyeksikan, media cetak, permainan dan media realita. Adapun media
mutakhir berupa media berbasis telekomunikasi seperti teleconference dan media
berbasis mikroprosesor seperti permainan komputer dan hypermedia.
Selanjutnya berdasarkan perkembangan teknologi tersebut maka media
pembelajaran dapat pula diklarifikasi atas empat kelompok yaitu media hasil
teknologi cetak, media hasil teknologi audio visual, media berbasis komputer dan
media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.
Menurut AECT yang dikutip oleh Talizaro Tafanao bahwa klasifikasi
tentang sumber belajar media terbagi menjadi enam macam, yaitu:16
a. Message (pesan), yaitu informasi yang diteruskan oleh komponen
lain dalam bentuk gagasan, fakta, arti dan data.
b. People (orang), yakni manusia yang bertindak sebagai
penyimpan, pengolah dan penyaji pesan, termasuk guru/dosen.
c. Materialis (bahan), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk
disajikan melalui penggunaan alat perangkat keras atau pun oleh dirinya
sendiri. Berbagai program media termasuk media materials seperti
transportasi, slide, film, Audio, video, modul, majalah, buku dan
sebagainya.
d. Device (alat), yakni suatu perangkat keras yang digunakan untuk
menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan, misalnya OHP, slide,
video, tape recorder dan sebagainya.
e. Technique (teknik), yaitu suatu prosedur yang disiapkan untuk
penggunaan bahan, peralatan, orang, lingkungan untuk menyampaikan
pesan. Misalnya pengajaran, modul, simulasi, demonstrasi, tanya jawab,
dan sebagainya,
f. Setting (lingkungan), yaitu situasi atau suasana sekitar dimana pesan
disampaikan. Baik lingkungan fisik ruang kelas, gedung, sekolahan,
perpustakaan, laboratorium, taman, dan sebagainya. Juga lingkungan non
fisik seperti suasana belajar.
Kesimpulan peneliti menurut beberapa pakar terkait klasifikasi media
pembelajaran bahwa segala sesuatu yang yang bisa digunakan untuk menyimpan
pesan kepada peserta didik dengan menggunakan peralatan tertentu sesuai dengan
tujuan, materi serta kemampuan dan karakteristik pembelajaran yang mampu
menunjang efektivitas proses dan hasil pembelajaran.
5. Media pembelajaran dalam jaringan
Pembelajaran daring merupakan program penyelenggaraan kelas
pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan
luas. Melalui jaringan, pembelajaran dapat diselenggarakan secara massif dengan
peserta yang tidak terbatas. Pemebelajaran daring dapat saja diselenggarakan dan
diikuti secara gratis maupun perbayar.17
a. Tujuan pembelajaran dalam jaringan
16
Talizaro Tafonao, Peranan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Minat
Belajar Mahasiswa, dalam Jurnal Komunikasi pendidikan, Vol. 2 No. 2, (Juli 2018), hal. 106-107
17
Febri yanti irawan, Analisis Penggunaan Aplikasi Zoom Sebagai Media Pembelajaran
Sosiologi Di SMA Negeri 18 Makassar,(februri2021), hal.15.

8
Pembelajaran daring bertujuan memberikan layanan pemebelajaran bermutu
secara dalam jaringan yang bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau audiens
yang lebih banyak dan lebih luas.18
b. Manfaat pembelajran dalam jaringan
1) Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatiha denga memanfaatkan
multimedia secra efektif dalam pembelajaran.
2) Meningkatkan keterjangkauan pendidikan dan pelatihan yang bermutu
melalui penyelenggaraan pembelajaran dalam jaringan.
3) Menekan biaya pembelajaran pendidikan dan pelatihan yang bermutu
melalui pemanfaatan sumber daya bersama.19
c. Karakteristik dalam jaringan
1) Daring, pembelajaran daring adalah pembelajarn yang diselenggarakan
melalui jaringan web.
2) Massif, pembelajaran daring adalah pembelajran dengan jumlah
partisipan tanpa batas yang diselenggarakan melalui jaringan web.
3) Terbuka, system pembelajran daring bersifat terbuka dalam artian
terbuka aksesnya bagi kalangan pendidikan, kalangan industry, kalangan
usaha dan khalayak masyarakat umum.
C. Aplikasi zoom
1. Pengertian aplikasi zoom
Aplikasi zoom merupakan salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk
menfasilitasi belajar mandiri dari rumah oleh para guru dan murid. Guru bisa
memanfaatkan berbagai fitur yang ada di aplikasi zoom untuk berinteraksi dengan
siswa, sehingga aplikasi zoom ini sangat dapat membantu terjadinya komunikasi
dua arah antara siswa dan guru.20
Aplikasi zoom salah satu media pembelajaran berbasis e-learning yang
sedang banyak peminatnya. Karena penggunaan aplikasi zoom cloud meetings di
mana nantinya guru bisa memberikan materi, membagikan soal dan bahkan
bertanya jawab dengan siswa secara daring dengan bantuan internet.21
Zoom cloud meetings merupakan aplikasi yang mampu menunjang suatu
kebutuhan komunikasi dengan banyak orang tanpa harus kontak langsung.
Aplikasi dapat diinstal dengan perangkat seperti, PC dengan webcame, laptop
dengan webcame, dan juga smartphone dengan tipe Android. 22 Zoom Meeting
merupakan sebuah media pembelajaran menggunakan video yang didirikan
oleh Eric Yuan yang diresmikan tahun 2011 yang kantor pusatnya berada di
San Jose, California. Zoom Meeting juga terdiri dari dua versi yaitu zoom gratis
dan juga zoom berbayar. Aplikasi ini tidak hanya digunakan untuk pembelajaran
saja tetapi bisa digunakan untuk urusan perkantoran maupun urusan lainnya.23
18
Febri yanti irawan, ibid, hal.15.
19
Febri yanti irawan, ibid, hal.15.
20
Danin haqien, 2020, Pemanfaatan Zoom Meeting Untuk Prosesembelajaran Pada
Asapandemi Covid-19, Artke Pendidikan, vol. 5. No.1, hal.51
21
Danin haqien, ibid, hal. 56.
22
Anggi Dwi Pratiwi, dkk, Potensi Aplikasi Zoom Clouds Meetings Dalam Pembelajaran
di Era Digital, Universitas Tanjungpura, (Pontianak, 19 Oktober 2019), hal. 49.
23
Danin haqien,2020, Pemanfaatan Zoom Meeting Untuk Prosesembelajaran Pada
Asapandemi Covid-19, aritke pendidikan vol. 5. No.1, hal.51.

9
Zoom adalah aplikasi pertemuan HD gratis dengan video dan berbagi layar
hingga 100 orang. Zoom merupakan aplikasi komunikasi dengan menggunakan
video. 24Menurut Wibawanto aplikasi Zoom Clouds Meetings mempunyai
peran sebagai media komunikasi jarak jauh dengan menggabungkan konfersi
video, obrolan, pertemuan online dan kolaborasi selular. Aplikasi ini dapat
didownload secara gratis, tetapi tetap fungsional. Fitur yang ada antara lain
panggilan telephone, webinar, presentasi, pengganti layar belakang yang unik,
fitur untuk menghidupkan dan mematikan suara, bisa merekam dan menyimpan
video saat pembelajaran berlangsung. 25
Dapat disimpulkan bahwa aplikasi Zoom Clouds Meetings merupakan
teknologi informasi yang dijadikan sebagai media pembelajaran dengan
menggunakan video confererence, audio dan bermacam-macam variasi, yang
dijadikan sebagai sarana komunikasi dengan berinteraksi secara langsung dalam
virtual untuk menyampaikan pembelajaran/pengetahuan.
2. Manfaat Aplikasi Zoom Clouds Meetings
Aplikasi Zoom Cloud Meetings sangat berpengaruh untuk pembelajaran di
era digital, dan dapat digunakan untuk memudahkan akses informasi dan
komunikasi dalam proses pembelajaran terhadap peserta didik. Pada era digital ini
media alternatif pembelajaran sangat dibutuhkan setiap orang, terutama
seorang guru dalam proses pembelajaran di setiap sekolah, dengan
menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings ini setiap orang dapat menerima
informasi dan reverensi belajar dari setiap pengguna/User lain. 26Zoom dapat
dikategorikan sebagai media komunikasi jarak jauh dalam pembelajaran online
yang dapat diartikan sebagai suatu jenis pembelajaran yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa melalui video conference, sehingga
membantu anak didik dan pendidik tetap melakukan interaksi tatap muka
meskipun tidak berdekatan untuk merangsang semua aspek perkembangan
pada anak yang tidak terlepas dari media pembelajaran. 27
Menurut Sandiwano yang dikutip Junita Monica dan Dini Fitriawati
bahwa media pembelajaran berbasis internet digunakan untuk mencapai tujuan
seperti membuat jelas pesan suara visual sehingga tidak terlalu verbal. Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan lima indera, mampu mempercepat proses
pembelajaran, menimbulkan semangat belajar, memberikan kesempatan peserta
didik berinteraksi langsung dengan lingkungan mereka dan kenyataan di
lapangan, serta memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar
mandiri berdasarkan kemampuan dan minat mereka. 28

24
Ni Komang Suti Astini, Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran Tingkat
Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid-19, dalam Jurnal Lampuhyang, Vol. 11 No. 2 (Juli
2020), hal.19.
25
Junita Monica dan Dini Fitriawati, Efektifitas Penggunaan Aplikasi Zoom Sebagai
Media Pembelajaran Online pada Mahasiswa Saat Pandemi Covid-19, dalam jurnal Communio :
Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol IX, No. 2, (Juli-Desember, 2020), hal. 30-40
26
Feni Ayuningsi, Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Zoom Clouds
Meetings Dalam pembelajaran Tematik Kelas 1 SD NU Master Sokaraja. (10 agustus 2021),
hal.19.
27
Feni Ayunings, ibid, hal 19.
28
Feni Ayuningsi, ibid, hal 20.

10
Peneliti melakukan kesimpulan bahwa manfaat aplikasi zoom clouds
meeting adalah untuk memudahkan komunikasi jarak jauh saat melakukan
pembelajaran dengan interaksi yang lebih terarah, dengan memanfaatkan video,
audio dan fitur lainnya yang beragam yang dapat menarik perhatian peserta didik
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
3. Kelebihan dan kekurangan Zoom Clouds Meetings
Pada penggunaan aplikasi Zoom Clouds Meetings terdapat kelebihan dan
kekurangannya, yaitu :29
a. Kelebihan
1) Versi dasar dari perangkat lunak pertemuan berbasis cloud ini gratis
2) Pengguna memiliki sejumlah alat yang berbeda untuk dipilih selama
proses pembelajaran
3) Memudahkan informasi dan komunikasi secara jarak jauh.
b. Kekurangan
1) Penggunaan gratis terbatas pada pertemuan cloud 40 menit atau kurang
2) Mungkin ada masalah buffer jika digunakan dengan OS yang lebih
lama.
Aplikasi Zoom Clouds Meetings merupakan aplikasi yang membutuhkan
jaringan internet yang digunakan sebagai media komunikasi dan aktivitas yang
memiliki kekurangan dalam hal sentuhan manusiawi (human touch), sehingga
komunikasi yang berlangsung baru sebatas menyampaikan informasi. Pada
model komunikasi ini, sentuhan komunikasi ini, sentuhan manusiawi seperti
tatapan mata, jabat tangan, berpelukan, tidak dirasakan lagi. 30 Padahal dalam
dunia pendidikan sentuhan komunikasi sangat dibutuhkan untuk menjalin
keterikatan antara pendidik dan peserta didik yang dilakukan dengan pendekatan
saat proses pembelajaran di dalam kelas. Dari hasil penelitian Dindin
Jamaludin, terdapat tiga hambatan dalam pembelajaran via online yang salah
satunya menggunakan aplikasi Zoom Clouds Meetings, yaitu kuota yang
terbatas, jaringan yang tidak stabil dan tugas yang diberikan menumpuk kepada
peserta didik.31
Selain itu aplikasi Zoom Cloud Meetings yang termasuk aplikasi
berbasisinternet membuka kerangka baru dalam penjualan jasa pendidikan,
disamping teknologi internet yang memungkinkan dilakukannya akses materi
pendidikan dari jarak jauh. Dari perkembangan yang semakin meningkat dalam
dunia akademis, ditantang untuk menemukan pola pendidikan jarak jauh
yang bermutu.
Peneliti menyimpulkan bahwa kekurangan dan kelebihan aplikasi Zoom
Clouds Meetings yang terjadi berbeda-beda dalam setiap pengguna tergantung
tempat, jaringan dan kemudahan akses jaringan internet yang digunakan, serta
tidak terjalin nya interaksi secara penuh dalam perkembangan peserta didik.

29
Feni Ayuningsi, ibid, hal 21.
30
Budi Sutedjo Dharma Oetomo, e-Education Konsep, Teknologi, dan Aplikasi Internet
Pendidikan,(Yogyakarta: Andi Offset, 2002), hal. 65.
31
Fitriyani, dkk, Penggunaan Aplikasi Zoom Clouds Meeting pada Proses Pembelajaran
Online Sebagai Solusi di Masa Pandemi Covid 19, dalam jurnal Edification Vol. 3, No. 01, (Juli
2020), hal. 31.

11
4. Fitur-fitur aplikasi zoom
Adapun fitur-fitur aplikasi zoom yaitu:32
a. Video audio HD
Dengan menggunakan aplikasi ini, anda tidak perlu khawatir pada gambar
dan audio yang dihasilkan. Pasalnya, aplikasi zoom telah disokong dengan
kualitas high definition atau sering disebut HD. Selain itu, aplikasi zoom ini juga
dapat mendukung hingga 1000 peserta dan 49 video dilayar.
b. Alat kolaborasi bawaan
Beberapa pengguna dapat berbagi layar secara bersamaan dan ikut menulis
catatan untuk pertemuan yang lebih teraktif dengan alat kolaborasi dari aplikasi
zoom.
c. Keamanan
Terkait keamanannya, para pengguna tidak perlu meragukan lagi. Pasalnya,
aplikasi ini telah disokong dengan end-to-end encryation untuk seluruh rapat yang
telah diagendakan melalui aplikasi zoom.
d. Rekaman dan transkip
Sementara itu, para pengguna juga dapat merekam rapat yang dilakukan
dengan zoom dan menyimpan secara diperangkat masing-masing yang digunakan
atau pada akun cloud. Rekaman tersebut dapat ditemukan dengan mudah apabila
anda memerlukannya lagi.
e. Fitur penjadwalan
Aplikasi ini memiliki fitur penjadwalan untuk memulai rapat. Selain itu,
anda juga dapat memulai rapat melalui akun outlook, gmail atau iCal anda.
f. Obrolan tim
Mengobrol dengan grup dapa dilakukan dan mudah. Sementara, riwayat
percakapan juga dapat dengan mudah dicari, berbagi file terintegrasi dan arsip
dapat disimpan selama sepuluh tahun.
5. Penggunaan zoom dikalangan pelajar
Adapun langka-langka penggunaan zoom antara lain:33
a. Guru mempersilahkan siswa mengunduh aplikasi zoom melalui zoom.us
untuk penggunaan handphone dapan mengunduh melalui iOS app atau
playstore.
b. Pilih gabung dengan rapat atau join meeting
c. Semua siswa dan guru dapat berkomunikasi untuk berdiskusi dan
memberikan serta chatting bersama video conference.
Melalui aplikasi zoom dijadikan media pemeblajaran menjadikan
pembelajaran lebih efektif. Hal ini karena zoom menyediakan video konferensi
yang dapat dijangkau oleh seluruh partisipan atau siswa dan guru.
Sekain itu rekaman video pun terjaga keamanannya dan memiliki fitur
cahatting sehingga jika ada yang mendapatkan pendengaran dengan tidak baik
pada saat video konferensi maka dapat berbicara melalui chatting. Dalam zoom
dapat pula dilakukan penjadwalan metting berikutnya yang akan dilakukan.

32
Febri yanti irawan, Analisis Penggunaan Aplikasi Zoom Sebagai Media Pembelajaran
Sosiologi Di SMA Negeri 18 Makassar,(februri2021). hal.17.
33
Febri yanti irawan, ibid, hal.19.

12
Dengan memanfaatkan pembelajaran online ini, tentunya solusi yang sangat
inovatif ditengah pandemi ini.
D. Respon
Respon menurut KBBI merupakan tanggapan atau reaksi seseorang terhadap
sesuatu.34 Respon merupakan jawaban, terutama jawaban atas pertanyaan,
kuesioner atau jawaban atas berbagai perilaku, baik yang terlihat dengan jelas,
diluar, disembunyikan atau disamarkan.35
Macam-macam respon menurut agus sujanto yang merupakan ahli psiklogi
36
yaitu:
1. Respon berdasarkan perasaan yang diamati yaitu:
a. Respon auditori yaitu Respon terhadap suara, kekuatan dan bentuk lainya.
b. Reaksi visual adalah reaksi terhadap sesuatu yang dilihat
c. Reaksi emosiaonal yaitu reaksi terhadap sesuatu yang dialami
2. Respon menurut kejadian yaitu:
a. Reaksi ingatan yaitu Reaksi terhadap sesuatu yang diingat
b. Reaksi fantasi yaitu Reaksi terhadap sesuatu yang imajinatif
c. Reaksi psikis yaitu Reaksi terhadap lingkungan sekitar
3. Respon lingkungan terdiri dua yaitu:
a. Respon objek yaitu respon terhadap objek yang mendekati atau mendekati
objek
b. Respon terhadap kata yaitu Respon terhadap kata yang didengar atau
dilihat.
E.Orang Tua
Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama yang dikenal oleh anak.
Hal ini disebabkan karena kedua orangtua adalah orang yang pertama dikenal dan
diterima. Pendidikan bimbingan, perhatian dan kasih sayang yang terjalin antara
kedua orang tua dengan anak merupakan basis yang ampuh bagi pertumbuhan
dan perkembangan psikis serta nilai-nilai sosial dan religus pada diri anak.37
Zakiah daradjat mengemukakan bahwa orangtua merupakan pendidik
utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-
mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan
terdapat dalam kehidupan keluarga. 38
Orang tua adalah ayah dan ibu kandung, orang yang dianggap tua

34
Lektur.id, 3 Arti Kata Respons di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), MRPK, 2020.
[Online]. Available: https://lektur.id/arti-respons/. (Accessed 3 januari 2020).
35
K. Kartono, Patologi Sosial 2, in Kenakalan Remaja, (Jakarta, Rajawali Press, 2014), hal.
431.
36
Sri Yunita Simanjutak, Respon Pendidikan Dasar Terhadap Kebijakan Pembelajaran
Jarak Jauh Selama Pandemi Covid-19 di Jawa Tengah, Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, vol. 6,
no. 2, hal. 308-318, 2020
37
Puji Rahayu, oang tua perlu pahami makna pendidikan anak, 2008,
http//bbawor.blospot.com/2008/08/orang-tua-perlu-pahami-makna-pendidikan.html.(diakses pada
21 november 2021)
38
Zakiah daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hal.35.

13
(cerdik, pandai, ahli dan sebagainya), orang-orang yang dihornati (disegani).
Orangtua merupakan orang dewasa pertama yang memikul tanggung jawab
pendidikan, sebaab secara alami anak pada masa awal kehidupannya berada
ditengah-tengah ibu dan ayah.39
Secara umum kewajiban orangtua pada anak-anaknya adalah sebagai
berikut :
1. Korektor, yaitu bagi perbuatan yang baik dan yang buruk agar anak memiliki
kemampuan memilih yang terbaik bagi kehidupannya.
2. Inspirator, yaitu yang memberikan ide-ide positif bagi perkembangan
kreativitas anak.
3. Informator, yaitu memberikan ragam informasi dan kemajuan ilmu
pengetahuan kepada anak agar ilmu pengetahuan anak didik semakin luas
dan mendalam.
4. Organisator, yitu memiliki kemampuan mengelola kegiatan pembelajaran
anak yang baik dan benar.
5. Motivator, yaitu mendorong anak semakin aktif dan kreatif dalam belajar.
6. Inisiator, yaitu memiliki pencetus gagasan bagi pengembangan dan
kemajuan pendidikan anak.
7. Fasilitator, yaitu menyediakan fasilitas pendidikan dan pembelajaran bagi
kegiatan belajar anak.
8. Pembimbing, yaitu membimbing dan membina anak kearah kehidupan yang
bermoral, rasional, dan berkepribadian luhur sesuai dengan nilai-nilai ajaran
islam dan semua norma yang berlaku di masyarakat.40
F. kerangka pikir
Kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
yang penting.41
Memperjelas dari penelitian yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh
keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru. Berikut ini dapat
disajikan kerangka pikir yang dapat dilihat gambar di bawah ini:

39
Juriah Tanjung, Skripsi: Persepsi Orang Tua Terhadap Mata Pelajaran Matematika
diDusun Patihe Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhan Batu Selatan, hal. 10
40
Candra Wijaya, Ilmu Pendidikan Islam, (Medan: LPPI, 2016), hal. 166-168
41
Paulus Lilik Kristianto, Psikologi Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016),
hal. 110.

14
Analisis respon orang tua terhadap penggunaan aplikasi zoom pada
masa covid-19 sebagai media pembelajaran

Respon orang tua Aplikasi zoom sebagai


media pembelajaran

Gambar 2.1

15
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan pendekatan Penelitian


Jenis penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (Field
Research) untuk memperoleh data-data primer, selain itu juga deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah upaya mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan
menginterprestasikan kondisi-kondisi yang saat ini terjadi atau ada. Penelitian ini
adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
mendeskrifsikan kejadian atau peristiwa yang ada di lapanagan atau lokasi
penelitian.42
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan kondisi
yang sebenarnya dari suatu situasi. Oleh karena itu, maka keterlibatan peneliti
secara langsung di lapangan.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana peneliti
melakukan kegiatan untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Lokasi
penelitian ini dilakukan di kelurahan rawa badak, kecamatan koja dengan
melibakan orang tua yang anannya masih duduk dibangku sekolah dasar. Waktu
penelitian dilaksanakan pada tahun 2021. Alasan penulis memilih penelitian di
keluahan tersebut dikarenakan persoalan-persoalan yang akan diteliti akan
ditemukan di kelurahan yang akan diteliti.
C. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer
dan sekunder.
1. Data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di
lokasi penelitian atau objek penelitian.43 Data primer dapat berupa opini subjek
(orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda
(fisik), kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian. Dalam hal ini adalah para
orang tua siswa-siswi di keluran rawa badak.
2. Data sekunder adalah data yang di peroleh dari sumber kedua atau sumber
sekunder dari data yang kita butuhkan.44 Data sekunder umumnya berupa bukti,
catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data documenter )
yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Dalam penelitian ini diperoleh
dari dokumen yang didapat di tempat penelitian.

42
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D (Bandung: Alfabaeta, 2016), hal. 15.
43
M.Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Cet.1:Jakarta: Kencana,2005),
hal. 122.
44
M.Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Cet.1:Jakarta: Kencana,2005),
hal.122.

16
D. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian yaitu subjek baik yang berupa orang, benda maupun
lembaga atau institusi yang akan diteliti Subjek penelitian ini akan dilakukan di
kelurahan rawa badak kecamatan koja.
2. Objek yaitu seseorang yang memiliki informasi (data) banyak mengenai
objek yang sedang diteliti dan dapat memberi informasi tentang data yang
diinginkan penelitian berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.
Objek penelitian ini yaitu para orang tua siswa-siswa tingkat sekolah dasar.

E. Variabel Penelitian
Dalam penelitian yang berjudul, analisis respon orang tua terhadap
penggunaan aplikasi zoom dimasa pandemic covid-19 sebagai media
pembelajaran ini menggunakan satu variabel yaitu respon orang tua terhadap
penggunaan aplikasi zoom

F. Teknik Pengumpulan Data


1. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai tekhnik pengumpulan data, apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. tekhnik pengumpulan
data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau
setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Sutrisno
Hadi(1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perluh dipegang oleh peneliti
dalam menggunakan metode interview danjuga kuesioner ( angket ) adalah sebagi
berikut :
a. Bahwa subyek (responden) adalah orang yang tahu tentang dirinya sendiri.
b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan
dapat dipercaya.
c. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh
peneliti.45
Peneliti melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait dengan
maksud untuk melengkapi data yang diperoleh melalui observasi. Wawancara
pada penelitian ini di lakukan pada orang tua siswa-siswi tingkat sekolah dasar
kelurahan rawa badak kecamatan koja.
2. observasi
Observasi yaitu proses pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung
dari lapangan mengenai objek peneliti. Lekxi J. Moleong menambahkan jenis
observasi sebagai berikut:
a. Pengamatan secara terbuka diketahui oleh subjek, sedangkan sebaliknya
para subjek memberikan kesempatan kepada pengamat untuk mengamati
peristiwa yang terjadi dan mereka menyadari ada orang yang mengamati
hal yang dilakukan oleh mereka.

45
Sugiyono, Metode Penelitia Bisnis,(cet,17 :alfabeta bandung ,h 14 thn 2013), hal.194.

17
b. Pada penelitian tertutup, pengamatnya beroperasi dan mengadakan
pengamatan tanpa diketahui oleh para subjek.46
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari data dari
sumber-sumber yang telah ada seperti catatan, transkrip, buku, media, kumpulan
data, jurnal dan lain sebagainya.47

G. Teknik Keabsahan Data


Dalam menetapkan keabsahan data ada 4 kriteria yaitu: kepercayaan
(credibility), keteralihan (transferability), ketergantungan (dependability),
kepastian (confirmability).48
Peneliti akan menggunakan kriteria kepercayaan (credbility). Kriteria
kepercayaan berfungsi untuk melakukan penelaahan data secara akurat agar
tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai. Peneliti melakukan pengamatan
secara teliti dan detail mengenai persepsi orang tua terhadap pembelajaran daring
pada mata pelajaran matematika dengan melakukan wawancara, observasi, dan
dokumentasi sampai data yang diperlukan cukup.
Berdasarkan keterangan tersebut, maka setiap tahap dalam proses dilakukan
untuk mendapatkan keabsahan kredibilitas data terhadap hasil penelitian kualitif
dapat dilakukan dengan cara triangulsi yang diartikan sebagai pengecekan data
dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
3. Triangulasi Waktu
Dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara
melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam
waktu atau situasi yang berbeda.49

H. Teknik Analisis Data


Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini
Nasution dalam buku yang di karang oleh Sugiyono menyatakan bahwa analisis
telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun
kelapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.50
1. Analisis sebelum di lapangan

46
Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Cet. 29: Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2011), hal.6.
47
ST. Sunarso. Metode Penelitian. ( Semarang: UNNES PRESS, 2012), hal.82.
48
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung; Alfabeta, 2008), hal. 206.
49
Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Cet. 29: Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2011), hal.6.
50
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung; Alfabeta, 2008), hal.210.

18
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti
memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan,
atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian.
namun demikian fokus penelitian ini masih besifat sementara, dan akan
berkembang setelah peneliti masuk dan selama dilapangan.
2. Analisis Selama di Lapangan Model Miles And Huberman
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang di
wawancarai. Bila jawaban yang di wawancarai setelah dianalisis terasa belum
memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertantanyaan lagi, sampai tahap
tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel.
Miles and Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas. Aktivitas analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification.51
a. Data reduction (reduksi data)
Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan
kecerdasan dan keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi. dalam mereduksi
data yang dilakukan adalah merangkum, mengambil data yang penting saja. Hal
ini dikarenakan data yang ditemukan di lapangan cukup banyak sehingga harus
disaring menjadi lebih terarah.
b. Data Display (Penyajian Data)
Setelah mereduksi data, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.
Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dengan bentuk uraian
singkat, tabel atau hubungan kategori yang sejenisnya. Menurut Sugiyono dengan
melakukan penyajian data akan mempermudah peneliti untuk memahami
apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
telah dipahami tersebut.
c. Conclusion drawing/ verification (penarikan kesimpulan)
Langkah ketiga dalam analisis kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
akan berubah jika ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya.

51
Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Cet. 29: Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2011), hal.10.

19
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Arsyad. Media Pembelajaran. (Jakarta: Rajawali Pers. 2011).
Ayuningsi, Feni. Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Zoom Clouds
Meetings Dalam pembelajaran Tematik Kelas 1 SD NU Master Sokaraja.
(10 agustus 2021).
Astini, Ni Komang Suti. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran
Tingkat Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid-19, dalam Jurnal
Lampuhyang, Vol. 11 No. 2 (Juli 2020).
Bungin, M.Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Cet.1:Jakarta:
Kencana,2005).
Dharma Oetomo , Budi Sutedjo. e-Education Konsep, Teknologi, dan Aplikasi
Internet Pendidikan,(Yogyakarta: Andi Offset, 2002).
Daradjat, Zakiah, dkk. Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008).
Dini Fitriawati dan Junita Monica. Efektifitas Penggunaan Aplikasi Zoom
Sebagai Media Pembelajaran Online pada Mahasiswa Saat Pandemi
Covid-19, dalam jurnal Communio : Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol IX, No.
2, (Juli-Desember, 2020).
Fitriyani, dkk, Penggunaan Aplikasi Zoom Clouds Meeting pada Proses
Pembelajaran Online Sebagai Solusi di Masa Pandemi Covid 19, dalam
jurnal Edification Vol. 3, No. 01, (Juli 2020).
Haqien, Danin. (2020) pemanfaatan zoom meeting untuk prosesembelajaran pada
asapandemi covid-19, artke pendidikan vol. 5. No.1.
Irawan, Febri yanti. Analisis Penggunaan Aplikasi Zoom Sebagai Media
Pembelajaran Sosiologi Di SMA Negeri 18 Makassar.(10 Februri 2021).
K. Kartono, Patologi Sosial 2, in Kenakalan Remaja, (Jakarta, Rajawali Press,
2014).
Kristianto, Paulus Lilik. Psikologi Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2016).
Lektur.id, 3 Arti Kata Respons di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
MRPK, 2020. [Online]. Available: https://lektur.id/arti-respons/. (Accessed
3 januari 2020).
M. Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta Selatan:
Ciputat Pers).
Mulyana, Analisis Respon Orang Tua Terhadap Pembelajaran Jarak Jauh Pada
Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah Di 3 Kecamatan Kota Bandar Aceh, (20
Januari 2021).
Moleong, Lexi J. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Cet. 29: Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2011).
Pratiwi, Anggi Dwi, dkk. Potensi Aplikasi Zoom Clouds Meetings Dalam
Pembelajaran di Era Digital, Universitas Tanjungpura, (Pontianak, 19
Oktober 2019).
Rahayu, Puji. oang tua perlu pahami makna pendidikan anak, 2008,
http//bbawor.blospot.com/2008/08/orang-tua-perlu-pahami-makna-
pendidikan.html.(diakses pada 21 november 2021)
Sumargono dan M. Basri, Media Pembelajaran Sejarah, (Yogyakarta : Graha

20
Ilmu).
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta : Pedagogia, 2012).
Simanjutak, Sri Yunita. Respon Pendidikan Dasar Terhadap Kebijakan
Pembelajaran Jarak Jauh Selama Pandemi Covid-19 di Jawa Tengah,
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, vol. 6, no. 2, hal. 308-318, 2020
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung; Alfabeta, 2008).
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D (Bandung: Alfabaeta, 2016).
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (cet,17 :alfabeta bandung ,h 14 thn 2013).
ST. Sunarso. Metode Penelitian. ( Semarang: UNNES PRESS, 2012).
T.Hoolry. covid-19:global impacts on graduate recruitment’’london: institute of
student employers, (1 Juli 2020).
Tafonao, Alizaro . Peranan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Minat
Belajar Mahasiswa dalam Jurnal Komunikasi pendidikan, Vol. 2 No. 2, (Juli
2018).
Tanjung, Juriah. Skripsi: Persepsi Orang Tua Terhadap Mata Pelajaran
Matematika diDusun Patihe Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhan
Batu Selatan.
Wardani, Y. A. Anita. Analisis Kendala Orang Tua dalam Mendampingi Anak
Belajar di Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19, Jurnal Obsesi : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 5, no. 1,(25 oktober 2020).
Wijaya, Candra. Ilmu Pendidikan Islam, (Medan: LPPI, 2016).
Zulfikar. Efektifitas Pengunaan Media Zoom Terhadap Pembelajaran Pada Masa
Pandemi Covid-19, vol. 2 no.1, (desember 2020).

21

Anda mungkin juga menyukai