Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENELITIAN

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL WHATSAPP DAN YOUTUBE DALAM


PROSES BELAJAR DI MASA PANDEMI COVID-19
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta hidayahnya sehinga penulis dapat menyelesaikan
Proposal Penelitian ini. Sholawat serta salam tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa risalah islam yang penuh
dengan ilmu pengetahuan, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita baik di dunia
maupun diakhirat. Proposal penelitian ini saya susun untuk memenuhi tugas UAS
yang berkaitan dengan mata kuliah “Psikologi Komunikasi”. Dalam menyusun
Proposal Penelitian ini saya tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada
Ibu Dra. Nadlifah H sebagai Dosen yang telah mengajarkan mata kuliah
“Psikologi Komunikasi”.

Bagi penulis, penyusunan Proposal Penelitian yang berjudul “Pemanfaatan


Media Sosial Whatsapp dan Youtube Dalam Proses Belajar di Masa Pandemi
Covid-19 (Studi Kasus Siswa Di Lingkungan Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta
Timur)” ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan
yang menghadang dalam proses penyusunan ini, dikarenakan keterbatasan
kemampuan penulis sendiri. Kalaupun pada akhirnya Proposal Penelitian ini dapat
teselesaikan tentulah karena beberapa pihak yang telah membantu dalam
penulisan proposal penelitian ini. Oleh karena itu, penulis sampaikan banyak
terimakasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................iii

BAB I (PENDAHULUAN) ....................................................................4

A. Latar Belakang ...................................................................................4


B. Pembatasan Masalah ..........................................................................6
C. Rumusan Masalah ..............................................................................6
D. Tujuan Penelitian ................................................................................6

BAB II (Kajian Teori) ............................................................................7

a. Media social .......................................................................................7


b. Proses Belajar .....................................................................................7
c. Covid-19 .............................................................................................8
d. Pembelajaran Daring .........................................................................9
e. Wattsapp .............................................................................................9
f. YouTube .............................................................................................9

BAB III (METODE PENELITIAN) .....................................................11

A. Tempat dan Waktu Penelitian) ...........................................................11


B. Metode Pengamatan ...........................................................................11

BAB IV (HASIL DAN PEMBAHASAN) .............................................12

A. Pembahasan ........................................................................................12
B. Hasil ....................................................................................................13

BAB V (PENUTUP) ...............................................................................17

A. Kesimpulan .........................................................................................17
B. Saran ...................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan


dan teknologi semakin canggih, penyebaran informasi yang begitu
cepat dan akses telekomunikasi yang semakin mudah dapat dijumpai
di beberapa media social seperti youtube, instagram, facebook, whats
app, google, wikipedia.

Media sosial boleh diperkenankan untuk siswa apabila dapat


digunakan untuk mencari informasi yang positif dan dapat bermanfaat
dalam belajar, sekarang ini pun hampir seluruh siswa cendrerung
menggunakan akses media sosial namun juga ada beberapa siswa yang
menggunakan media sosial bukan untuk kebutuhan belajarnya tetapi
malah mencari informasi yang lain. Dampak terburuk dalam dunia
pendidikan yang mungkin dihasilkan dari media sosial adalah mulai
menurunnya tingkat kesadaran siswa mengenai belajar dan
mempengaruhi prestasi belajarnya. Prestasi belajar adalah sebuah hasil
belajar dari yang tercapai setelah mengikuti proses kegiatan
pembelajaran (Rahman, 2017).

Keberadaan aplikasi-aplikasi media sosial merupakan salah satu


solusi penunjang yang mendukung proses belajar mengajar online di
masa pendemi covid-19 saat ini.Berbagai aspek juga mengalami
perubahan dari sistem tatap muka secara langsung menjadi sistem
virtual. Sama halnya dengan proses pembelajaran sendiri yang
terdampak. Penggunaan media sosial sendiri merupakan salah satu
caraa yang cukup membantu dalam melanjutkan proses belajar
mengajar sendiri. Terjadi perubahan besar-besaran pada aktivitas dan
pola hidup masyarakat Indonesia demi mencegah semakin meluasnya
pandemi COVID-19 (Damayanthi, 2020).

4
Munculnya media sosial seperti Watsapp dan YouTube sendiri
membawa perkembangan di dunia pendidikan. Media sosial sendiri
hadir dan mampu mengubah pandangan setiap orang yang
menggunakannya. Melalui media sosial sendiri komunikasi tidak lagi
dibatasi oleh ruang,waktu dan jarak. Interaksi antara pelajar dan
pendidik maupun sebaliknya dapat terhubung kapan saja dengan
menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana yang digunakan
di masa pandemi Covid-19. Media sosial Watsapp sendiri juga
memiliki kelebihan dimana melalui media sosial Watsapp setiap
pelajar maupun guru dapat berkomunikasi dan saling mengekplorasi
kelebihan dan menggali bakat yang pada siswa sendiri, sedangkan di
media social Youtube setiap pelajar maupun guru dapat melihat
banyak sekali video-video pembelajaran dan video edukatif yang
sangat bermanfaat bagi pembelajaran.

Proses belajar merupakan sebuah proses penyampaian informasi,


ilmu pengetahuan, informasi yang secara formal dan informal sering
terjadi di sekeliling kita. Proses belajar merupakan sebuah kondisi
mengenai kapasitas individu untuk mengetahui lebih luas. Melalui
sebuah media sosial, pengetahuan dan proses belajar tidak lagi hanya
berfokus pada akumulasi pengetahuan individu sebelumnya. Terlepas
dari baik ataukah buruk, menggunakan media tersebut sebagai media
dalam proses belajar, maka jelas bahwa aplikasi dan perangkat media
sosial telah berhasil menyediakan sebuah konsep tantangan baru dalam
pembentukan pendidikan formal yang telah ada saat ini.

Pada penelitian ini berfokus pada pemanfaatan media sosial


Watsapp dan Youtube dalam pembelajaran dimasa pandemi covid-19
pada siswa di lingkungan cipinang muara. Dimana diketahui bahwa di
masa pandemi covid-19 para siswa diwajibkan mengikuti
pembelajaran secara daring. Media sosial Watsapp dan Youtube
merupakan salah satu media sosial yang digunakan para siswa dalam

5
mendukung prose pembelajaran secara daring di masa pandemi covid-
19.

B. Pembatasan Masalah
Penelitian ini membatasi pada objek dan subjek penelitian. Objek
penelitian dibatasi pada proses belajar siswa. Subjek penelitian dibatasi
pada siswa di lingkungan Cipinang muara, Jatinegara, Jakarta Timur.
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dijadikan rumusan


masalah sebagai berikut: apakah media sosial whatsapp dan youtube
bermanfaat dalam proses belajar di masa pandemi covid-19 terhadap
siswa di lingkungan cipinang muara, jatinegara, jakarta timur?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui pemanfaatan media


sosial whatsapp dan youtube dalam proses belajar di masa pandemi
covid-19 terhadap siswa di lingkungan cipinang muara, jatinegara,
jakarta timur

6
BAB II

KAJIAN TEORI

a. Media Sosial
Media sosial adalah media daring yang digunakan untuk kebutuhan
komunikasi jarak jauh, proses interaksi antara user satu dengan user
lain, serta mendapatkan sebuah informasi melalui perangkat aplikasi
khusus menggunakan jaringan internet. Tujuan dari adanya sosial
media sendiri adalah sebagai sarana komunikasi untuk
menghubungkan antar pengguna dengan cakupan wilayah yang sangat
luas.
Agar pengguna media sosial (medsos) lebih mudah dan cepat,
dibutuhkan koneksi internet yang stabil dan cepat. Anda tidak perlu
lagi menghubungi orang lain melalui kabel telepon atau alat
komunikasi tradisional. Cukup dengan mengakses media sosial, anda
dapat terhubung dengan banyak orang, membuat forum, diskusi
bersama, mengunggah aktivitas keseharian anda, dan lain sebagainya.
b. Proses belajar
Proses pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Pembelajaran biasanya terjadi dalam situasi formal yang secara
sengaja diprogramkan oleh guru dalam usahanya mentransformasikan
ilmu kepada peserta didik, berdasarkan kurikulum dan tujuan yang
hendak dicapai. Melalui pembelajaran peserta didik melakukan proses
belajar sesuai dengan rencana pengajaran yang telah diprogramkan.
Dengan demikian, unsur kesengajaan melalui perencanaan oleh pihak

7
guru merupakan ciri utama pembelajaran. Upaya pembelajaran yang
berakar pada pihak guru dilaksanakan secara sistematis yaitu dilakukan
dengan langkah-langkah teratur dan terarah secara sistematik. yaitu
secara utuh dengan memperhatikan berbagai aspek. Maka konsep
belajar dan pembelajaran merupakan dua kegiatan yang berproses
dalam suatu sistem.
c. Covid-19
Corona virus merupakan keluarga besar virus yang Corona virus
merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai
dari gejala ringan sampai berat. Tanda serta gejala umum dari corona
virus ialah pada gangguan pernafasan seperti demam, batuk serta sesak
nafas. (Islabiah, 2020). Terdapat dua jenis coronavirus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat yang
dapat menyerang saluran pernafasan, seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
(Dewi, 2020).
Corona Virus juga mampu berujung pada meninggal dunia yang
mana kasus yang meninggal setiap hari kian bertambah dan selalu
mengalami kenaikan orang-orang yang terkena corona virus tersebut.
Diawal tahun 2020, di seluruh dunia bahkan di negara kita sendiri
dihebohkan dengan menyebarnya virus baru yaitu Corona Virus. Jenis
baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut Coronavirus Disease
2019 (COVID-19). Corona merupakan virus RNA strain tunggal
positif berkapsul dan tidak bersegmen. Corona Virus bersifat sensitif
terhadap panas dan secara efektif dapat dinaktifkan oleh desinfektan
mengandung klorin, pelarut lipid dengan suhu 560C selama 30 menit,
eter, alkohol, detergen non-ionik, dan kloroform. Klorheksidin tidak
efektif dalam me-nonaktifkan virus (Korsman, 2012)
Informasi tentang virus ini tentunya masih sangat terbatas karena
banyak hal masih dalam penelitian dan data epidemiologi akan sangat
berkembang juga untuk itu tinjauan ini merupakan tinjauan

8
berdasarkan informasi terbatas yang dirangkum dengan tujuan untuk
memberi informasi dan sangat mungkin akan terdapat perubahan
kebijakan dan hal terkait lainnya sesuai perkembangan hasil penelitian,
data epidemiologi dan kemajuan diagnosis dan terapi.
d. Pembelajaran Daring
Adanya virus yang muncul secara tiba-tiba yang menyerang hampir
diseluruh dunia termasuk Indonesia membuat setiap aktivitas manusia
baik ekonomi, sosial bahkan pendidikan juga mengalami dampak yang
sangat signifikan. Didalam pendidikan, semua pembelajaran dilakukan
secara daring/ online. Pembelajaran daring merupakan sistem
pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan perangkat
pedagogi atau alat bantu pendidikan yang memungkinkan harus
menggunakan akses internet dan teknologi informasi yang baik untuk
menjadi fasilitas dalam pembentukan proses belajar dan pengetahuan
melalui interaksi yang dilakukan (Roida, 2020).
e. WhatsApp
WhatsApp merupakan salah satu media komunikasi yang sudah
tidak asing lagi ditelinga kita bahkan sangat populer sekali serta
merupakan platform yang kita gunakan saat ini baik untuk kepentingan
pribadi maupun sosial. Aplikasi yang satu ini, hampir dimiliki oleh
semua pengguna gadget. Selain dapat digunakan untuk berkomunikasi
dengan jarak jauh, platform ini juga bisa digunakan sebagai media
penunjang pada proses pembelajaran seperti pada masa pandemi
seperti sekarang ini. Platform ini merupakan alat yang digunakan
untuk melakukan komunikasi jarak jauh berupa percakapan baik
menggunakan tulisan, gambar, suara maupun video.
WhatsApp mampu terhubung dengan teman serta keluarga kita
yang ada dimanapun dan kapanpun ketika kita memiliki jaringan yang
baik yang mampu menjadi pendukung untuk kita mengaksesnya
(Roida, 2020).
f. YouTube

9
Youtube merupakan sebuah website yang menfasilitasi
penggunanya untuk berbagi video yang mereka miliki, atau sebatas
menikmati berbagai video klip yang diunggah oleh berbagai pihak.
Terdapat berbagai macam video yang dapat diunggah ke situs ini,
seperti misalnya video klip musik dari musisi tertentu, film pendek,
film televisi, trailer film, video edukasi, video blog milik para vlogger,
video tutorial berbagai macam aktivitas, dan masih banyak lagi.

10
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada 7-8 Desember 2018 dan
dilaksanakan di Lingkungan Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta
Timur.
B. Metode Pengamatan
1. Penelitian literatur ialah penelitan yang pengumpulan datanya
mengambil data dari pustaka, membaca, mencatat dan
mengumpulkan informasi. Penelitian studi pustaka merupakan
suatu penelitian yang digunakan dengan cara mengumpulkan
informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material
yang ada diperpustakaan seperti dokumen, buku, majalah,
berita dan sebagainya. Menurut ahli penelitian kepustakaan
merupakan kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah
lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang
berkembang pada situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2012).
2. Angket/kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efesien. Kuesioner
berupa pernyataan/pertanyaan diberikan kepada responden
langsung.
Daftar pertanyaan/angket/kuesioner adalah suatu sarana dalam
pengumpulan data untuk memperoleh gambaran yang
sebenarnya tentang suatu keadaan. Kuesioner mempunyai
peranan penting, sebab di dalamnya mencakup semua tujuan
dari survei atau penelitian. Selain itu, kuesioner harus
mencakup tiga hal, yaitu, mudah ditanyakan, mudah dijawab,
dan mudah diproses. (Kasnodihardjo)

11
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pembahasan
Efektivitas Pembelajaran Daring dilakukan sebagai usaha untuk
menekan penyebaran Covid19 dilaksanakan menggunakan aplikasi-
aplikasi pembelajaran serta layanan-layanan kelas virtual yang dapat
diakses melalui web menggunakan jaringan internet. Secara umum, siswa
merasa puas mengenai fleksibilitas pelaksanaan pembelajaran dan tidak
tertekan oleh waktu karena mereka dapat mengatur sendiri jadwal dan
tempat dimana mereka ingin mengikuti pembelajaran dalam satu hari
tersebut. Melalui pembelajaran secara daring, guru memberikan
pengajaran melalui kelas virtual dan video pembelajaran yang dapat
diakses dimanapun dan kapanpun. Hal ini membuat siswa dapat secara
bebas memilih mana mata pelajaran yang diikuti dan tugas yang harus
dikerjakan lebih dahulu. Hasil penelitian Sun etal., (2008) menunjukkan
bahwa fleksibilitas waktu, lokasi, dan metode pembelajaran daring
mempengaruhi kepuasan siswa terhadap pembelajaran.

Pembelajaran daring juga memiliki tantangan tersendiri. Lokasi


guru dan siswa yang terpisah saat melaksanakan pembelajaran membuat
guru tidak bisa memantau secara langsung aktivitas siswa selama proses
pembelajaran. Tidak ada jaminan bahwa siswa benar-benar
memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru. Szpunar, Moulton,
&Schacter, (2013) menyatakan bahwa siswa menghayal lebih sering pada
pembelajaran daring dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka.
Untuk itu Khan (2012) menyarankan bahwa pembelajaran daring harus
dilaksanakan dalam waktu yang tidak lama karena siswa kesulitan
mempertahankan konsentrasi jika pembelajaran secara daring
dilaksanakan lebih dari satu jam.

12
Data penelitian juga menunjukkan bahwa banyak siswa yang
kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang diberikan secara daring.
Materi pelajaran yang kebanyakan berupa bahan bacaan tidak bisa
dipahami secara menyeluruh oleh siswa. Siswa beranggapan bahwa
mambaca materi dan mengerjakan tugas saja tidak cukup, mereka
membutuhkan penjelasan langsung secara verbal dari guru mengenai
beberapa materi yang sifatnya kompleks. Komunikasi dengan guru melalui
aplikasi pesan instan ataupun pada kolomdiskusi yang disediakan oleh
aplikasi kelas virtual tidak mampu memberikan penjelasan menyeluruh
mengenai materi yang sedang merekayasa keterlibatan guru dalam
pembelajaran secara daring. Pada kelas dimana keterlibatan gurunya
sangat sedikit, tidak menunjukkan adanya pembelajaran yang mendalam
dan bermakna. Interaksi dengan guru menjadi sangat penting dalam
pembelajaran daring karena mampu mengurangi jarak psikologis yang
pada gilirannya akan menuntun pada pembelajaran yang lebih baik (Swan,
2002).

Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan media social whatsapp


dan youtube cukup memberikan pengaruh besar bagi masyarakat, dimana
melalui aplikasi ini semua orang dapat terhubung secara online dengan
jarak tidak mampu memberi batasan bagi setiap orang untuk berhubungan
satu dengan yang lainnya, dan dapat bahkan melihat video pembelajaran
dan video edukatif kapan saja dan dimana saja.

B. Hasil

Adapun hasil penelitian yang diperoleh dari hasil survey di


lapangan akan di gambarkan sebagai berikut.

Adapun jumlah total responden anak yang diteliti yaitu anak di


lingkungan cipinang muara. terdiri dari beberapa anak. Adapun kelas
anak-anak di lingkungan cipinang muara dapat digambarkan pada tabel
berikut:

13
Berdasarkan temuan di lapangan seluruh siswa yang dilakukan
survei memiliki Wattsapp dan mereka cendrung dikatagorikan pengguna
aktif Watsapp. Menurut mereka yang dijadikan sebagai responden,
penggunaan Watsapp tidak semata-mata hanya sebagai chatingan ke teman
saja. Mereka meyakini Watsapp juga membantu untuk mendapatkan
informasi-informasi penting dan dengan adanya WAG yang dibuat oleh
wali kelasnya masig-masing lebih mudah untuk membahas pelajaran,
membantu mereka melewati pembelajaran dimasa pandemic covid-19,
mereka juga dengan mudah mendapatkan materi pembelajara yang
diberikan guru. Ditambah lagi dalam masa pandemic covid-19 yang
melanda saat ini,dimana seluruh pembelajaran yang sebelumnya dilakukan
melalui tatap muka beralih menjadi daring (dalam jaringan).

Adapun gambaran hal tersebut dapat dilihat dari grafik berikut ini.

14
Berdasarkan temuan di lapangan seluruh siswa yang dilakukan
survei bahwa youtube sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran dan
Menurut mereka yang dijadikan sebagai responden, penggunaan youtube
tidak semata-mata hanya sebagai hiburan semata tetapi, mereka meyakini
bahwa youtube juga membantu untuk mendapatkan informasi-informasi
penting dari video pembelajaran dan video edukatif.

Adapun gambaran hal tersebut dapat dilihat dari grafik berikut ini.

Disamping mendapatkan materi pembelajaran melalui kedua


aplikasi tersebut, menurut anak yang menjadi responden pada penelitian
ini, melalui media social sendiri mereka dapat meningkatkan kemampuan
mereka khususnya dalam bidang teknologi,yang mana seperti yang
diketahui youtube sendiri memiliki berbagai menu yang memiliki
fungsinya masing-masing, selaras dengan pernyataan bahwa pemanfaatan
media sosial yang dikelola secara positif tentu akan memberikan dampak
positif bagi siswa dalam menggunakan media sosial(Sholekah & Wahyuni,
2019). Peningkatan mereka dalam mengelola setiap menu yang ada dalam
media social tersebut,seperti meningkatkan produktif, membuat kerajinan
tangan dari bahan bekas dengan melihat video, pengeditan,pembuatan
video, serta mereka mampu membuat video kreasi mereka sendiri tanpa
mengalami kesulitan yang berarti. Hal tersebut didukung dengan
pernyataan anak yang digambarkan melalui grafik berikut ini.

15
16
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan memanfaatkan media sosial khususnya Watsapp dan
youtube sebagai pendukung proses belajar mampu memberikan pengaruh
positif khususnya di masa pandemi covid-19 saat ini. Baik sebagai tenaga
pengajar maupun murid merasakan pemanfaatan media sosial itu sendiri,
dalam mengeksplorasi kemampuan mereka khususnya dalam
menggunakan media tersebut dalam mengkreasi tugas maupun materi
dalam pembelajaran.

Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang sekarang


berkembang sangat pesat ini, mampu digunakan untuk menjadi penunjang
didalam terselenggaranya proses belajar mengajar secara jarak jauh.
Karena teknologi memiliki peranan yang mampu menjadikan proses
belajar menjadi efektif dan mampu tetap berjalan dengan baik dimasa
pandemi ini. Dengan begitu teknologi yang ada akan lebih memiliki
manfaat yang luas yang tidak hanya kita gunakan sebagai hiburan semata
namun juga mampu kita gunakan untuk mengakses setiap pembelajaran
menggunakan platform yang ada dengan baik dan tidak gagap akan
teknologi.

B. Saran
Semoga kedepannya teknologi informasi yang ada sekarang ini
akan memiliki kebermanfaatan yang lebih bagi sektor pendidikan
khususnya dan setiap pendidik harus mampu menguasai kemajuan
teknologi agar proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan
teknologi yang sudah dijelaskan mampu mengalami kemajuan dan mampu
berkembang dengan baik sebagai media pembelajaran yang menarik dan
efektif bagi dunia pendidikan. Pengembangan diri pada setiap pendidik
maupun peserta didik dalam kemajuan teknologi harus tetap diupgrade

17
agar mampu mengikuti perkembangan zaman melalui teknologi yang
selalu berkembang.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sekawanmedia.co.id/media-sosial-untuk-bisnis/

https://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-proses-pembelajaran.html

Diah Handayani, dkk. (2020). Penyakit Virus Corona 2019. Jurnal Respirologi
Indonesia, 40(2).

Friendha Yuanta. (2019). Pengembangan Media Video pembelajaran Ilmu


Pengetahuan Sosial pada Siswa Sekolah Dasar. Trapsila: Jurnal Pendidikan Dasar,
91-100.

Sugiono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

https://penerbitdeepublish.com/angket-penelitian/

19

Anda mungkin juga menyukai